5
Pengaruh variasi geografis terhadap insolasi menyebabkan temperatur permukaan air laut
meningkat seiring dengan menurunnya posisi lintang. Perubahan temperatur permukaan
air laut harian terjadi karena rotasi Bumi. Fluktuasi temperatur permukaan air laut secara
musiman terjadi akibat gerak revolusi Bumi mengelilingi Matahari dan sumbu rotasi Bumi
yang miring 23,50 terhadap bidang orbit.
Distribusi temperatur air laut secara vertikal dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu:
a. Lapisan campuran (mixed layer)
Zona ini merupakan zona homogen. Temperatur dan kedalaman zona ini dikontrol oleh
insolasi lokal dan pengadukan oleh angin. Zona ini mencapai kedalaman 50 – 200 meter.
b. Termoklin
Di dalam zona transisi ini, temperatur air laut menurun dengan cepat seiring dengan
bertambahnya kedalaman. Zona ini berkisar dari kedalaman 200 – 1000 meter.
c. Zona dalam
Pada zona ini, temperatur berubah sangat lambat terhadap kedalaman (relatif
homogen).
Gambar 2 Profil vertikal temperatur air laut di: (a) laut lintang menengah, (b) laut lintang
rendah,
(c) laut lintang tinggi
Gambar 3 Distribusi S (salinitas air laut) dan E-P (evaporasi minus presipitasi) terhadap lintang
geografis
b. Haloklin
Di zona ini, salinitas berubah secara signifikan terhadap kedalaman laut.
c. Zona dalam
Zona ini adalah zona di bawah haloklin sampai dasar laut dan memiliki salinitas yang relatif
seragam.
3. Densitas air laut
Densitas air laut dikontrol oleh 3 variabel, yaitu salinitas, temperatur, dan tekanan. Secara
umum, densitas meningkat seiring dengan meningkatnya salinitas, meningkatnya tekanan (atau
kedalaman), dan turunnya temperatur.
Stratifikasi densitas air laut di daerah lintang rendah dan menengah adalah sebagai berikut:
a. Lapisan atas
Lapisan ini mempunyai ketebalan sekitar 100 meter dan dicirikan oleh densitas air laut
yang hampir seragam
b. Piknoklin
Di zona piknoklin, densitas air laut bertambah dengan cepat seiring dengan
bertambahnya kedalaman.
c. Zona dalam
Zona ini berada di bawah piknoklin dan dicirikan oleh densitas air laut yang meningkat
sangat pelan seiring dengan bertambahnya kedalaman.
Gambar 6 Sirkulasi air laut bawah permukaan dan distribusi salinitas secara vertikal di
Samudera Atlantik
4. Suara di laut
Kecepatan suara di laut bergantung pada temperatur, salinitas, dan tekanan. Kecepatan
suara di dalam air laut berkisar antara 1.400 – 1.570 m/s. Kecepatan suara meningkat seiring
dengan meningkatnya temperatur, salinitas, dan tekanan.
5. Sinar di laut
Sinar matahari hanya dapat menembus lapisan permukaan laut. Kedalaman penetrasi
cahaya menentukan ketebalan zona eufotik, yaitu zona tempat terjadinya fotosintesis oleh
tumbuhan dan fitoplankton. Zona eufotik membentang dari permukaan laut sampai kedalaman
yang hanya 1% sinar dapat masuk. Fitoplankton adalah sumber makanan utama bagi organisme
di laut. Kedalaman penetrasi sinar matahari ke dalam laut tergantung pada 4 faktor utama, yaitu
(1) tutupan awan, (2) sudut inklinasi sinar matahari yang mencapai permukaan Bumi, (3)
banyaknya material inorganik yang tersuspensi, dan (4) densitas populasi organisme plankton
6. Warna laut
Samudera dan laut di Bumi mempunyai warna yang beraneka ragam. Nama dari beberapa
laut di Bumi mengacu kepada warna, seperti:
- Laut Hitam (Black Sea) diberi nama itu karena tampak gelap yang disebabkan oleh
dasar lautnya yang tertutup oleh sedimen berwarna hitam
- Laut Kuning (Yellow Sea) diberi nama itu karena tampak kuning yang disebabkan oleh
banyaknya muatan lumpur berwarna kuning yang dimasukkan oleh sungai, terutama
selama musim banjir
- Laut Merah (Red Sea) diberi nama itu karena tampak merah yang disebabkan oleh
adanya alga (blue-green algae) yang berwarna merah
- Laut Putih (White Sea) diberi nama itu karena permukaannya tampak putih oleh air
yang membeku lebih dari 200 hari dalam setahun
Warna laut di kawasan tertentu dapat berubah karena awan yang melintas atau karena
perubahan sudut matahari. Laut umumnya tampak biru karena sinar biru memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek (dibandingkan warna merah), sehingga lebih mudah
dihamburkan oleh partikel-partikel air dan material-material mikroskopis di dalam air.
Sesungguhnya, warna laut pada umumnya adalah fungsi dari penghamburan sinar melalui
partikel-partikel yang tersuspensi, refleksi warna langit, serta sifat material yang
tersuspensi dan terlarut di dalam air.
b. Laut berwarna coklat, coklat muda, coklat kekuningan, atau biru kecoklatan: bila
banyak muatan suspensi di dalam air laut; keadaan ini umumnya dijumpai di perairan
dangkal dekat pantai (khususnya di sekitar muara sungai pada saat banjir)
c. Laut berwarna biru muda jernih: bila air dangkal dan jernih (seperti di kawasan
terumbu karang)
d. Laut berwarna merah, merah kecoklatan, hijau, hijau-kuning, jingga, atau putih
keruh: mengindikasikan terjadinya blooming fitoplankton atau red tide; pada peristiwa
itu, terjadi peningkatan fitoplankton dalam jumlah besar dan waktu yang cepat
KOMPOSISI KIMIA AIR LAUT
Komposisi kimia air laut secara umum dapat dikelompokkan menjadi: (1) unsur-unsur
inorganik terlarut, (2) unsur-unsur organik terlarut, dan (3) gas-gas terlarut. Variasi komposisi
kimia air laut dari satu tempat ke tempat lain tergantung pada kondisi lingkungan lokal, seperti
kelimpahan biota, kehadiran muara sungai, serta berbagai kondisi geologi dan meteorologi.
b. Unsur minor
Unsur minor adalah unsur-unsur yang konsentrasinya antara 1 – 100 ppm. Unsur-unsur
tersebut adalah: Br (brom), C (karbon), Sr (stronsium), B (boron), Si (silikon), dan F
(fluor)
Sebagian besar unsur terlarut di dalam air laut dijumpai dalam bentuk ion. Garam-garam laut
terutama terdiri atas beberapa unsur mayor yang dijumpai dalam berbagai kombinasi. Sebagian
besar garam laut dihasilkan dari senyawa-senyawa berikut: NaCl, MgCl 2, MgSO4, CaSO4, K2SO4,
MgBr2, CaCO3, NaSO4, KCl.
3. Gas-gas terlarut
Gas-gas utama yang terdapat di laut adalah nitrogen (N2), oksigen (O2), dan karbon
dioksida (CO2). Gas-gas lain yang hadir dalam jumlah sedikit adalah helium (He), dan gas-gas
inert‖(tidak reaktif), yaitu neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe). Gas-gas di dalam
air laut umumnya masuk dari atmosfer. Beberapa gas jarang dapat hadir di dalam air laut
melalui proses peluruhan radioaktif di dalam sedimen di dasar laut. Kelarutan gas (kemampuan
gas untuk masuk ke dalam larutan) tergantung pada 3 faktor, yaitu:
- Temperatur gas dan larutan; kelarutan gas meningkat seiring dengan berkurangnya
temperatur
- Tekanan parsial gas; kelarutan gas meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan
- Salinitas; kelarutan gas berkurang seiring dengan meningkatnya salinita
Oksigen dan karbon dioksida adalah gas-gas yang konsentrasinya dapat bervariasi secara
bebas terhadap ketiga faktor di atas.
SOAL
1. Di bawah ini adalah pernyataan yang salah, yaitu . . . .
a. Semakin besar tingkat penguapan air laut, semakin tinggi kadar garam air laut
b. Semakin rendah kadar air tawar yang mengalir ke laut, semakin tinggi kadar garam air
laut
c. Semakin tinggi curah hujan, semakin besar kadar garam air laut
d. Semakin tinggi tingkat pencairan es, semakin rendah kadar garam air laut
e. Kadar garam air laut sering tidak merata; arus laut dapat meratakan kadar garam pada air
laut
3. Salinitas air laut di suatu tempat dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh
beberapa faktor di bawah ini, kecuali . . . .
a. Banyaknya petani/pengolah garam di sekitar tempat tersebut
b. Tingkat curah hujan di tempat tersebut
c. Tingkat penguapan di tempat tersebut
d. Besaran debit air sungai yang bermuara di tempat tersebut
e. Besaran lelehan dari gletser yang masuk ke tempat tersebut
4. Variasi massa jenis air laut bergantung pada beberapa faktor, kecuali . . . .
a. Evaporasi
b. Presipitasi
c. Tiupan angin
d. Letak lintang geografis
e. Banyaknya organisme dalam air laut
6. Kecepatan suara di dalam air laut dengan tingkat salinitas 35 ‰ adalah 1500 m/s.
Kecepatan tersebut akan bertambah jika . . . .
a. Temperatur bertambah, tekanan bertambah
b. Temperatur berkurang, tekanan bertambah
c. Temperatur bertambah, tekanan berkurang
d. Temperatur berkurang, tekanan berkurang
e. a – d salah
7. Unsur yang hanya berjumlah sangat sedikit dalam air laut adalah . . . .
a. Na
c. C K
d. Ca
e. Mg
9. Zona terjadinya penurunan temperatur air laut secara signifikan terhadap kedalaman
adalah . . . .
a. Termowater
b. Termosink
c. Termograf
d. Termolayer
e. Termoklin
10. Berikut ini yang bukan merupakan ion yang melimpah menyusun kandungan garam di
dalam air laut adalah . . . .
a. Cl-
b. Na+
c. SO42-
d. Ca2+
e. Si2+
11. Laut dapat berwarna coklat, coklat muda, coklat kekuningan, atau biru kecoklatan jika . . . .
a. Banyak muatan suspensi di dalam air laut
b. Terjadi pemantulan spektrum warna coklat
c. Laut tertutup bayangan awan
d. Organisme di dalam laut sangat banyak
e. Temperatur air laut rendah
12. Batas normal kadar garam yang terkandung di dalam air laut adalah . . . .
a. 33 – 37 %
b. 33 – 37 ‰
c. 35 – 40 %
d. 35 – 40 ‰
e. a – d salah
13. Temperatur air laut di ekuator lebih tinggi daripada di kutub karena . . . .
a. Adanya lapisan es di kutub
b. Adanya efek Coriolis
c. Arus laut dari kutub mengarah ke ekuator
d. Salinitas air laut di ekuator lebih tinggi daripada di kutub
e. Air laut di ekuator lebih banyak menerima energi matahari daripada di kutub
14. Dua proses yang sangat penting yang menentukan salinitas air laut di suatu tempat adalah . .
..
a. Evaporasi dan presipitasi
b. Presipitasi dan masuknya sedimen ke laut
c. Tingkat penguapan dan sirkulasi
d. Debit air sungai yang bermuara di tempat tersebut dan sirkulasi
e. Aktivitas biologis dan curah hujan
15. Garam yang paling banyak terlarut di dalam air laut adalah . . . .
a. MgBr2
b. K2SO4
c. MgSO4
d. MgCl2
e. NaCl
1
3
PEMBAHASAN SOAL LATIHAN PAKET 13
1. C
Pembahasan: baca lagi paket 13 dan lihat gambar 3 pada paket 13
2. B
Pembahasan: satu hari sideris = 23 jam 56 menit 4 detik, sedangkan satu hari matahari
rata-rata = 24 jam; jadi, satu hari sideris lebih pendek hampir 4 menit (3 menit 56 detik)
dibandingkan satu hari matahari rata-rata
3. E
Pembahasan: satu hari sideris adalah waktu yang diperlukan bagi Bumi untuk satu kali
berotasi
penuh (3600); satu kali rotasi penuh tersebut ditandai oleh waktu yang diperlukan bagi
bintang untuk bergerak pada lintasannya di bola langit sebanyak satu putaran penuh (dari
suatu posisi ke posisi yang sama di waktu berikutnya)
4. D
Pembahasan: sumbu rotasi Bumi miring sebesar 23,50 terhadap sumbu ekliptika; sumbu
ekliptika merupakan sumbu yang tegak lurus terhadap bidang ekliptika
5. E
Pembahasan: satu bulan sinodis (waktu yang dibutuhkan dari satu purnama ke purnama
berikutnya (atau dari suatu fase bulan ke fase bulan yang sama berikutnya)) adalah 29,53
hari; satu bulan sideris (periode revolusi Bulan mengelilingi Bumi) adalah 27,32 hari
6. C
Pembahasa
n:
Diketahui waktu awal pengamatan adalah pukul 20.00 WIB dan periode sideris satelit (Tsid1) = 10 jam.
Kondisi awal dan kondisi akhir pengamatan sama, yaitu satelit terlihat berada di meridian dengan latar
belakang rasi Centaurus. Berarti, waktu yang dibutuhkan dari kondisi awal ke kondisi akhir adalah satu hari
sideris Bumi karena acuannya adalah rasi Centaurus bergerak di bola langit dari meridian lalu kembali ke
meridian lagi (kembali ke posisi yang sama). Satu hari sideris Bumi (Tsid2) = 23 jam 56 menit = 23,933 jam.
Yang ditanyakan pada soal ini adalah waktu ketika satelit kembali melewati meridian dengan latar
belakang rasi Centaurus (Tsin).
1
=
1
−
1
→ 1
=
1
−
1
= 0,058217212
T T T T
sin sid1 sid2 sin
10 jam 23,9333 jam
1
T
sin = 0,058217212 = 17,17705066 = 17 jam 10 menit 37 detik
Waktu kondisi akhir = Waktu kondisi awal + Tsin = 20:00:00 + 17:10:37 = 37:10:37 =
(37:10:37 – 24:00:00) = 13:10:37
7. A
Pembahasa
n:
Kondisi awal: oposisi pada awal tahun 2008
Kondisi akhir: oposisi berikutnya
Periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari = Tsid1 = 1 tahun
Periode revolusi asteroid mengelilingi Matahari = Tsid2 = 2,88
tahun
15
1 1 1 1 1
= 1
Oposisi berikutnya terjadi 1,532 tahun setelah awal tahun 2008. Berarti, oposisi berikutnya
terjadi pada sekitar akhir tahun 2009.
8. C
Pembahasan: Pada bola langit, posisi planet berubah-ubah dari waktu ke waktu terhadap
latar belakang bintang-bintang di sekitarnya, sehingga planet memiliki posisi yang tidak
tetap pada tata koordinat ekuatorial (posisi bintang tetap pada tata koordinat ekuatorial);
oleh karena itu, posisi planet tidak pernah diperlihatkan pada peta bintang standar
9. C
Pembahasan: Mars merupakan planet superior (karena orbitnya berada di luar orbit
Bumi); baca lagi paket 13
10. B
Pembahasan: saat gerhana matahari terlihat dari bumi, bulan menutupi matahari, sehingga
posisi bulan pasti berada di antara matahari dan bumi (matahari, bulan, dan bumi sejajar);
saat gerhana bulan terlihat dari bumi, bulan tertutupi oleh bayangan bumi, sehingga posisi
bulan pasti berada di belakang bumi (matahari, bumi, dan bulan sejajar)
11. A
Pembahasan: gerak semu harian matahari disebabkan oleh adanya rotasi bumi
12. E
Pembahasan: aberasi cahaya bintang adalah perpindahan yang tampak dalam arah cahaya
datang dari sebuah bintang akibat gerak revolusi bumi
13. C
Pembahasan: Bumi berada di posisi perihelion (jarak terdekat dengan Matahari) pada
bulan Januari, tepatnya tanggal 3 Januari
14. B
Pembahasan: gerhana matahari terjadi ketika posisi matahari, bulan, dan bumi sejajar; saat
bulan berkonjungsi, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi; agar terjadi gerhana
matahari total, bulan harus berkonjungsi dengan kedudukan terdekat dari bumi; jika bulan
berkonjungsi dengan kedudukan terjauh dari bumi, maka yang terjadi adalah gerhana matahari
cincin
15. A
Pembahasan: perhatikan gambar 4 pada paket 13; sebuah planet dalam dapat dilihat dari
Bumi saat berada di sekitar titik B, C, E, ataupun F; dengan demikian, planet dalam dapat
dilihat pada pagi hari (sebelum matahari terbit) atau sore hari (setelah matahari terbenam)
12
14
1
6
16
19