PENDAHULUAN METEOROLOGI
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena atmosfer, termasuk segala
proses dinamik, fisik, dan kimiawi yang terjadi di dalam atmosfer. Sebagai ilmu yang
mempelajari tentang atmosfer, meteorologi sangat berkaitan dengan klimatologi. Perbedaan
antara keduanya terletak pada fokus kajian masing-masing ilmu tersebut. Fokus kajian
meteorologi adalah cuaca, sedangkan klimatologi adalah iklim. Cuaca adalah kondisi sesaat
atmosfer atau variabilitas jangka pendek atmosfer dalam skala waktu menit hingga bulan.
Iklim adalah deskripsi statistik kondisi atmosfer jangka panjang yang merupakan perataan
dalam periode 30 tahun (menurut kesepakatan WMO (World Meteorological Organization)).
Cuaca tidak terlepas dari berbagai macam parameter meteorologi, antara lain:
1. Temperatur udara
Terdapat beberapa satuan yang dapat digunakan untuk menyatakan besaran
temperatur.Kelvin (K) merupakan satuan internasional (SI) dari temperatur dan sering
digunakan dalamperhitungan. Derajat celcius ( 0C) dan derajat Fahrenheit (0F) bukan
merupakan SI dari temperatur, namun tetap sering digunakan untuk menyatakan
besaran temperatur. Derajat celcius digunakan untuk menyatakan temperatur secara
umum, sedangkan derajat Fahrenheit lebih lazim digunakan di Amerika. Selain ketiga
satuan tersebut, derajat reamur ( 0R) juga digunakan untuk menyatakan besaran
temperatur. Persamaan konversi dari satuan kelvin ke celcius adalah: K = 0C + 273,15
Tabel 1 Konversi Antara Beberapa Satuan Temperatur
2. Tekanan udara
SI untuk tekanan adalah Pascal (Pa). Umumnya, tekanan udara dinyatakan dalam satuan
hectopascal (hPa). Selain itu, tekanan sering juga dinyatakan dalam satuan non-SI
seperti milibar (mb). Persamaan konversi antara ketiga satuan tersebut adalah: 1 mb = 1
hPa = 100 Pa. Tekanan udara standar pada ketinggian muka laut adalah 1013,25 mb.
Nilai gradien vertikal tekanan udara adalah sekitar 0,14 mb/m (berlaku sampai ketinggian
sekitar 5 km). Di atas ketinggian 5 km, nilai gradien ini menurun secara logaritmik seiring
dengan bertambahnya ketinggian.
3. Angin
Angin mempunyai 2 variabel utama, yaitu arah dan kecepatan. SI untuk kecepatan angin
adalah meter per sekon (m/s). Kecepatan angin juga biasa dinyatakan dalam beberapa
macam satuan non-SI seperti:
- Knots (kt) = mil-laut per jam → 1 kt = 0,514 m/s ≈ 0,5 m/s
- Kilometer per jam (kph) → 1 m/s = 3,6 kph ↔ 1 kph = 0,278 m/s
- Mil per jam (mph) → 1 mph = 1,609 kph ↔ 1 mph = 0,447 m/s
4. Menurut konvensi meteorologi, arah angin menyatakan dari mana (arah menurut mata
angin) angin tersebut datang dan dinyatakan dalam derajat dari utara (diukur searah jarum
jam dari arah utara). Contoh: angin utara (0 0), angin timur (900), angin selatan (1800), angin
5. barat (2700).
5.Kelembaban udara
Kelembaban udara secara umum menyatakan kandungan uap air di udara. Terdapat
beberapa istilah penting yang berkaitan dengan kelembaban udara, yaitu:
a. Kelembaban relatif atau Relative Humidity (RH)
Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara yang dinyatakan
dalam persentase terhadap jumlah maksimum uap air yang mungkin
terkandung di udara pada temperatur tertentu. Menurut SI,
kelembaban relatif dinyatakan dalam persen (%). Nilai RH dapat
dihitung melalui persamaan berikut:
RH = x 100 % = x 100 %
Keterangan:
c.Kelembaban spesifik
Kelembaban spesifik adalah perbandingan antara massa uap air (gram) dengan massa udara
lengas (massa udara total) (kg). Satuan kelembaban spesifik adalah g/kg.
e.Titik embun
Titik embun merupakan temperatur udara ketika uap air mengondensasi. Definisi lainnya
adalah temperatur yang diperlukan oleh parsel udara dengan kandungan uap air konstan (dan
tekanan konstan) untuk menjadi jenuh uap air.
Atmosfer bumi saat ini terdiri atas campuran molekul gas, partikel tersuspensi (padat &
cair), dan presipitasi yang jatuh. Ketebalan atmosfer mencapai sekitar 1.000 km. Meskipun
demikian, 99 % kandungan/massa atmosfer berada pada 30 km lapisan terbawah (di
bawah ketinggian 30 km).
Secara umum, gas-gas penyusun atmosfer terbagi menjadi 2 golongan, yaitu gas-gas permanen
dan gas-gas variabel.
Selanjutnya, karbon dioksida keluar dari atmosfer terutama melalui proses fotosintesis
tumbuhan. Belakangan ini, karbon dioksida menjadi perhatian banyak orang karena
konsentrasinya yang terus bertambah sekitar 1,8 ppm atau sekitar 0,5 % setiap
tahunnya sejak tahun 1950.
Sebagai gas rumah kaca yang utama, CO2 menyerap radiasi gelombang panjang yang
dipancarkan oleh Bumi. Dengan demikian, radiasi itu tidak dapat lepas ke luar angkasa.
Atmosfer yang cukup banyak mengandung CO2 berfungsi sebagai rumah kaca yang akan
menaikkan suhu rata-rata atmosfer dan pada akhirnya dapat menyebabkan pemanasan
global.
3. Ozon (O3)
Ozon merupakan gas yang molekulnya terdiri atas 3 atom oksigen. Ozon terdapat di
seluruh atmosfer bagian bawah, tetapi kebanyakan terdapat di lapisan stratosfer. Ozon
terkonsentrasi pada ketinggian sekitar 15 – 35 km dari permukaan Bumi dan paling
banyak terdapat pada ketinggian sekitar 25 km dari permukaan Bumi.
Proses pembentukan ozon dimulai dari terbelahnya molekul oksigen (O2) di bawah
pengaruh radiasi ultraviolet matahari menjadi 2 atom oksigen. Kemudian, atom oksigen
bertumbukan dengan molekul oksigen lain dan bergabung membentuk ozon (seperti
yang ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini):
4. Metana (CH4)
Metana juga merupakan salah satu gas rumah kaca yang menjadi perhatian akhir-akhir ini
karena konsentrasinya yang terus meningkat sekitar 0,01 ppm/tahun dalam beberapa dekade
terakhir. Konsentrasi metana pada saat ini adalah sekitar 1,7 ppm. Metana mempunyai waktu
tinggal yang cukup lama di atmosfer, yaitu sekitar 10 tahun.
5. Aerosol
Aerosol adalah partikel padat atau cair berukuran kecil yang tersuspensi (melayang) di udara.
Contoh aerosol antara lain asap, debu, garam laut, sulfat, dan nitrat. Ukurannya lebih besar dari
molekul, namun cukup kecil hingga dapat melayang di udara.Sumber alami aerosol yaitu
letusan gunung berapi, permukaan daratan, dan permukaan lautan. Sumber buatan aerosol
berasal dari manusia melalui pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
STRUKTUR ATMOSFER
Atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan berdasarkan beberapa sifat atau parameter, yaitu:
1. Profil temperatur
Berdasarkan profil temperatur ini, atmosfer dibagi menjadi 4 lapisan, yaitu:
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang ketebalannya bervariasi
terhadap ruang dan waktu. Ketebalan troposfer bervariasi mulai dari sekitar 8 km di
daerah kutub sampai 16 km di daerah ekuator. Sumber panas dari lapisan ini adalah
permukaan bumi yang menyerap radiasi matahari dan kemudian melepaskannya
kembali. Pada lapisan ini, suhu berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian.
Troposfer merupakan lapisan yang memiliki cuaca. Puncak troposfer dinamakan
tropopause.
b. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan atmosfer yang berada di atas tropopause hingga ketinggian
sekitar 50 km dari permukaan bumi. Berbeda dengan troposfer, suhu di stratosfer
meningkat seiring dengan bertambahnya ketinggian (inversi suhu). Suhu maksimum di
stratosfer terdapat pada puncaknya, yaitu stratopause (suhunya sekitar 270 K). Sumber
panas dari adanya inversi suhu pada lapisan ini berasal dari penyerapan radiasi
ultraviolet matahari oleh ozon yang kebanyakan berada di lapisan ini. Sumber alami
aerosol yaitu letusan gunung berapi, permukaan daratan, dan permukaan lautan. Sumber
buatan aerosol berasal dari manusia melalui pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
c. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang
berada di atas stratopause hingga
ketinggian 80 km di atas permukaan
bumi. Pada lapisan ini, suhu
berkurang seiring dengan
bertambahnya
ketinggian. Suhu terendah pada
d. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan di atas mesopause yang terletak pada ketinggian antara
80 – 500 km di atas permukaan bumi. Di dalam termosfer, suhu meningkat seiring
dengan bertambahnya ketinggian. Suhu dipuncak termosfer pada siang hari dapat
mencapai 1.5000C.
2. Sifat kelistrikan
Menurut sifat kelistrikannya, atmosfer dibagi menjadi 2 lapisan:
a. Netrosfer
- Pada lapisan ini tidak terjadi fotoionisasi
- Ketinggian < 60 km di atas permukaan laut
b. Ionosfer
Ionosfer merupakan lapisan atmosfer yang mengalami fotoionisasi (ionisasi oleh cahaya
matahari), sehingga mengandung banyak partikel bermuatan (proton (+) dan elektron (-)).
Lapisan ini berada di atas ketinggian 60 km dari permukaan bumi. Ionosfer dibagi lagi menjadi
3 lapisan, yaitu:
1) Lapisan D
- Hanya ada pada siang hari
- Menyerap gelombang radio AM
2) Lapisan E
SOAL
1. Zat kimia manakah yang berkontribusi terhadap perubahan iklim?
a. Metana
b. Karbon dioksida
c. Karbon monoksida
d. a dan b benar
e. a – c benar
2. Manakah di antara pernyataan mengenai efek rumah kaca di bawah ini yang benar?
a. Terlibat dalam pelepasan panas laten atmosfer
b. Menolong permukaan bumi untuk tetap hangat dibandingkan jika tidak ada atmosfer
c. Memantulkan kembali radiasi matahari
d. Menghalangi cahaya matahari mencapai permukaan bumi
e. Disebabkan oleh polusi udara
3. Cuaca adalah . . . .
a. Kondisi atmosfer dalam suatu waktu tertentu
b. Rata-rata kondisi atmosfer dalam suatu selang waktu tertentu
c. Suhu atmosfer pada suatu waktu tertentu
d. Perubahan atmosfer pada selang waktu tertentu
e. a – d benar
4. Urutan volume (dari yang besar ke yang kecil) gas-gas yang terkandung dalam udara kering
adalah
....
a. N2, He, Ne
b. Ne, He, O3
c. CO2, O3, He
d. O2, O3, CO2
e. N2, CO2, O2
5. Atmosfer bumi terdiri atas 4 lapisan utama. Lapisan yang mengandung uap air dan
merupakan tempat terjadinya pembentukan cuaca adalah . . . .
a. Ionosfer
b. Termosfer
c. Mesosfer
d. Stratosfer
e. Troposfer
1
3
c. Arah dan temperatur
d. Kelembaban dan arah
e. Kelembaban dan kecepatan
12. Diketahui tekanan atmosfer di Jakarta adalah 1.000 mb. Berapakah tekanan
atmosfer di Bandung yang posisinya 700 meter lebih tinggi daripada Jakarta?
a. 700 mb
b. 750 mb
c. 850 mb
d. 902 mb
e. a – d salah
14
b. Homosfer – heterosfer – mesosfer – termosfer
c. Ionosfer – ozonosfer
d. Troposfer – stratosfer – mesosfer – termosfer
e. a – d salah
16. Komposisi gas yang paling banyak terdapat pada atmosfer bumi adalah . . . .
a. Nitrogen
b. Oksigen
c. Argon
d. Karbon dioksida
e. Neon
19. Waktu tinggal (residence time) uap air di atmosfer adalah sekitar . . . .
a. 2 jam
b. 2 hari
c. 7 hari
d. 10 hari
e. 1 tahun
15
PEMBAHASAN SOAL LATIHAN PAKET 6
1. C
Pembahasan: menurut hukum superposisi, lapisan batuan yang posisinya paling bawah
terbentuk paling awal, sedangkan lapisan batuan yang posisinya paling atas terbentuk
paling akhir; urutan lapisan batuan dari yang posisinya paling bawah hingga yang paling
atas adalah : D – C – B – A; dengan demikian, urutan pembentukannya adalah : D – C – B – A
2. E
Pembahasan: baca lagi paket 6
3. B
Pembahasan: baca lagi paket 6
4. C
Pembahasan: baca lagi paket 6
5. D
Pembahasan: gunakan hukum superposisi dan hukum cross-cutting relationship, lalu
didapatkan
6. E
Pembahasan: secara umum, ada 2 faktor yang mempengaruhi nilai percepatan gravitasi di
Bumi, yaitu jarak suatu titik dari pusat bumi dan massa jenis material di sekitar titik
tersebut; ketidakseragaman morfologi di Bumi memunculkan variasi jarak permukaan bumi
terhadap pusat bumi; rotasi bumi menyebabkan bumi berbentuk bola pepat yang
memunculkan variasi jarak permukaan bumi terhadap pusat bumi; karena massa jenis
setiap batuan berbeda-beda, beragamnya persebaran batuan di bawah permukaan Bumi
memunculkan variasi massa jenis material di sekitar suatu titik di Bumi
7. A
Pembahasan: baca lagi paket 6
8. B
Pembahasan: baca lagi paket 6
9. D
Pembahasan: butir mineral batuan tidak termasuk parameter fisik yang diukur dengan
ilmu geofisika
10. A
Pembahasan: lapisan akuifer air tanah tidak dapat dibedakan dengan lapisan batuan biasa
dengan metode geomagnet karena keberadaan air tanah di dalam akuifer tidak
menyebabkan anomali medan magnet
11. A
Pembahasan: baca lagi paket 6
12. A
Pembahasan: metode geofisika pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh Bumi; metode geofisika aktif dilakukan dengan membuat medan
gangguan, kemudian mengukur respon yang dilakukan oleh Bumi
13. A
Pembahasan: baca lagi paket 6
14. A
Pembahasan: baca lagi paket 6
15. A
Pembahasan: gunakan hukum superposisi dan cross-cutting relationship; intrusi batuan
beku B menerobos hingga lapisan batuan sedimen 3; berarti, batuan B berumur lebih muda
daripada lapisan batuan 3; karena intrusi batuan B tidak sampai menerobos lapisan batuan
4, batuan B berumur lebih tua daripada lapisan batuan 4; intrusi magma A mencapai
permukaan Bumi (menjadi lava) dan membeku di atas lapisan batuan 4; berarti, batuan
hasil pembekuan lava A berumur lebih muda daripada lapisan batuan 4; menurut hukum
superposisi, urutan pembentukan lapisan batuan sedimen adalah: 1 – 2 – 3 – 4; jika batuan
beku A dan B ikut disertakan, maka urutan pembentukannya menjadi: 1 – 2 – 3 – B – 4 – A
16. D
Pembahasan: hubungan antara batuan 1 dan B selaras, yaitu batuan B mengintrusi batuan
1
17. A
Pembahasan: posisi lapisan batuan 1 miring ke kanan, sedangkan posisi lapisan batuan 2
mendatar; perbedaan kemiringan antara lapisan 1 dan lapisan 2 memunculkan kontak
menyudut pada batas antara kedua lapisan tersebut
18. D
Pembahasan: baca lagi paket 6
19. D
Pembahasan: pada saat awal, lapisan batuan sedimen diendapkan pada posisi mendatar
menurut hukum original horizontality (hukum kemendataran mula-mula)
20. C
Pembahasan: air laut mengandung banyak ion; intrusi air laut ke arah daratan
memunculkan anomali medan listrik yang dapat dideteksi dengan metode geolistrik
10