Anda di halaman 1dari 15

KEBUMIAN – PAKET 7

PENDAHULUAN METEOROLOGI DAN ATMOSFER

PENDAHULUAN METEOROLOGI
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena atmosfer, termasuk segala
proses dinamik, fisik, dan kimiawi yang terjadi di dalam atmosfer. Sebagai ilmu yang
mempelajari tentang atmosfer, meteorologi sangat berkaitan dengan klimatologi. Perbedaan
antara keduanya terletak pada fokus kajian masing-masing ilmu tersebut. Fokus kajian
meteorologi adalah cuaca, sedangkan klimatologi adalah iklim. Cuaca adalah kondisi sesaat
atmosfer atau variabilitas jangka pendek atmosfer dalam skala waktu menit hingga bulan.
Iklim adalah deskripsi statistik kondisi atmosfer jangka panjang yang merupakan perataan
dalam periode 30 tahun (menurut kesepakatan WMO (World Meteorological Organization)).

Meteorologi penting untuk dipelajari karena kajiannya sangat berpengaruh dalam


kehidupan manusia. Prediksi cuaca yang dipelajari dalam meteorologi dapat digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem peringatan cuaca ekstrem, sehingga kerugian yang
mungkin dialami bisa diminimalisasi. Di bidang pertanian, prediksi cuaca sangat berguna
untuk menentukan waktu tanam dan waktu panen dalam rangka menghindari cuaca buruk
yang dapat merusak tanaman dan membahayakan ketahanan pangan. Informasi cuaca juga
penting di bidang transportasi, pelayanan, dan komersial untuk menghindari terjadinya
kerugian dan kecelakaan. Selain itu, masih banyak lagi kegunaan ilmu meteorologi di setiap
bidang dalam kehidupan manusia.

Cuaca tidak terlepas dari berbagai macam parameter meteorologi, antara lain:
1. Temperatur udara
Terdapat beberapa satuan yang dapat digunakan untuk menyatakan besaran
temperatur.Kelvin (K) merupakan satuan internasional (SI) dari temperatur dan sering
digunakan dalamperhitungan. Derajat celcius ( 0C) dan derajat Fahrenheit (0F) bukan
merupakan SI dari temperatur, namun tetap sering digunakan untuk menyatakan
besaran temperatur. Derajat celcius digunakan untuk menyatakan temperatur secara
umum, sedangkan derajat Fahrenheit lebih lazim digunakan di Amerika. Selain ketiga
satuan tersebut, derajat reamur ( 0R) juga digunakan untuk menyatakan besaran
temperatur. Persamaan konversi dari satuan kelvin ke celcius adalah: K = 0C + 273,15
Tabel 1 Konversi Antara Beberapa Satuan Temperatur
2. Tekanan udara
SI untuk tekanan adalah Pascal (Pa). Umumnya, tekanan udara dinyatakan dalam satuan
hectopascal (hPa). Selain itu, tekanan sering juga dinyatakan dalam satuan non-SI
seperti milibar (mb). Persamaan konversi antara ketiga satuan tersebut adalah: 1 mb = 1
hPa = 100 Pa. Tekanan udara standar pada ketinggian muka laut adalah 1013,25 mb.
Nilai gradien vertikal tekanan udara adalah sekitar 0,14 mb/m (berlaku sampai ketinggian
sekitar 5 km). Di atas ketinggian 5 km, nilai gradien ini menurun secara logaritmik seiring
dengan bertambahnya ketinggian.

3. Angin
Angin mempunyai 2 variabel utama, yaitu arah dan kecepatan. SI untuk kecepatan angin
adalah meter per sekon (m/s). Kecepatan angin juga biasa dinyatakan dalam beberapa
macam satuan non-SI seperti:
- Knots (kt) = mil-laut per jam → 1 kt = 0,514 m/s ≈ 0,5 m/s
- Kilometer per jam (kph) → 1 m/s = 3,6 kph ↔ 1 kph = 0,278 m/s
- Mil per jam (mph) → 1 mph = 1,609 kph ↔ 1 mph = 0,447 m/s
4. Menurut konvensi meteorologi, arah angin menyatakan dari mana (arah menurut mata
angin) angin tersebut datang dan dinyatakan dalam derajat dari utara (diukur searah jarum
jam dari arah utara). Contoh: angin utara (0 0), angin timur (900), angin selatan (1800), angin
5. barat (2700).

Gambar 1 Ilustrasi penggambaran


vektor angin rataan yang arahnya 500

5.Kelembaban udara
Kelembaban udara secara umum menyatakan kandungan uap air di udara. Terdapat
beberapa istilah penting yang berkaitan dengan kelembaban udara, yaitu:
a. Kelembaban relatif atau Relative Humidity (RH)
Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara yang dinyatakan
dalam persentase terhadap jumlah maksimum uap air yang mungkin
terkandung di udara pada temperatur tertentu. Menurut SI,
kelembaban relatif dinyatakan dalam persen (%). Nilai RH dapat
dihitung melalui persamaan berikut:
RH = x 100 % = x 100 %
Keterangan:

i. Pv : Tekanan uap air di udara saat itu


ii. Ps : Tekanan uap air jenuh
iii. e : Kandungan uap air di udara saat itu
iv. es : Kandungan uap air maksimum (jenuh)
b.Perbandingan campuran atau Mixing Ratio
Perbandingan campuran adalah perbandingan antara massa uap air (gram) dengan
massa udara kering (kg). Satuan perbandingan campuran adalah gram per kilogram (g/kg).

c.Kelembaban spesifik
Kelembaban spesifik adalah perbandingan antara massa uap air (gram) dengan massa udara
lengas (massa udara total) (kg). Satuan kelembaban spesifik adalah g/kg.

d.Kelembaban mutlak/absolut atau densitas 0


Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (gram) dalam 1 m 3 udara lengas (massa uap air
per satuan volume udara lengas). Satuannya adalah g/m3.

e.Titik embun

Titik embun merupakan temperatur udara ketika uap air mengondensasi. Definisi lainnya
adalah temperatur yang diperlukan oleh parsel udara dengan kandungan uap air konstan (dan
tekanan konstan) untuk menjadi jenuh uap air.

f.Depresi titik embun


Depresi titik embun adalah selisih antara suhu udara saat itu dengan suhu titik embun (T– Td).
Selain keempat parameter yang telah dijelaskan di atas, masih ada beberapa parameter
meteorologi lain yang tidak akan dijelaskan secara mendetail pada bab ini, yaitu perawanan
(tipe, ukuran, ketinggian), presipitasi (tipe, jumlah, lokasi), dan visibilitas (jarak pandang).
Perubahan cuaca dari waktu ke waktu memerlukan pencatatan beberapa hal, antara lain trend
(kecenderungan), waktu terjadinya perubahan cuaca yang signifikan, dan fenomena cuaca
ekstrem. Cuaca dibagi menjadi 3 skala menurut ruang dan waktu, yaitu:

1. Lokal (skala mikro)


- Waktu : beberapa jam – 1 hari
- Jarak : < 2 km
- Fenomena : konveksi lokal, awan kumulus kecil, kabut, variasi angin permukaan, dll

2. Regional (skala meso)


- Waktu : beberapa jam – beberapa hari
- Jarak : beberapa km – 100 km
- Fenomena : badai petir (thunderstorm), angin lokal (angin darat, angin laut, dll), front,
dll

3. Skala besar (skala sinoptik)


- Waktu : beberapa hari – lebih dari 10 hari
- Jarak : ratusan hingga ribuan km
- Fenomena : sistem tekanan tinggi (antisiklon) dan tekanan rendah (siklon)
KOMPOSISI ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan gas atau campuran gas (udara) yang melingkupi dan terikat pada
Bumi karena gaya gravitasi bumi. Di dalam campuran gas itu terdapat juga uap air.
Campuran gas tanpa uap air dinamakan udara kering. Pada 4,6 milyar tahun yang lalu (saat
Bumi baru saja terbentuk), atmosfer bumi terdiri atas campuran gas hidrogen dan helium.
Kedua gas tersebut merupakan gas utama yang ditemukan di alam semesta. Melalui proses
degassing (pelepasan dan perembesan gas dari dalam Bumi), banyak gas-gas lain yang
masuk ke dalam atmosfer bumi, seperti uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan nitrogen
(N2). Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dan menyebabkan atmosfer bumi
berevolusi hingga menjadi seperti saat ini.

Atmosfer bumi saat ini terdiri atas campuran molekul gas, partikel tersuspensi (padat &
cair), dan presipitasi yang jatuh. Ketebalan atmosfer mencapai sekitar 1.000 km. Meskipun
demikian, 99 % kandungan/massa atmosfer berada pada 30 km lapisan terbawah (di
bawah ketinggian 30 km).
Secara umum, gas-gas penyusun atmosfer terbagi menjadi 2 golongan, yaitu gas-gas permanen
dan gas-gas variabel.

Tabel 2 Gas-Gas Permanen di Atmosfer Bumi

Tabel 3 Gas-Gas Variabel di Atmosfer Bumi


Di bawah ini dijelaskan beberapa unsur penyusun atmosfer secara lebih detail:
1. Uap air (H2O)
Waktu tinggal uap air di atmosfer adalah sekitar 10 hari. Selain menjadi sumber utama
dari semua bentuk presipitasi, uap air juga dapat menyerap radiasi matahari
(gelombang pendek) dan radiasi bumi (gelombang panjang).

2. Karbon dioksida (CO2)


Jumlah karbon dioksida di atmosfer adalah sekitar 0,036 % dari total massa atmosfer
(konsentrasinya di atmosfer sekitar 360 ppm (part per million)). Karbon dioksida yang
masuk ke atmosfer dapat berasal dari sumber alami maupun sumber alami. Sumber
alami CO2 antara lain proses respirasi makhluk hidup, erupsi gunung api, dan peluruhan
material organik. Sumber buatan CO2 dapat berupa pembakaran bahan bakar fosil,
industri semen, pembakaran hutan, dan perubahan tata guna lahan.

Selanjutnya, karbon dioksida keluar dari atmosfer terutama melalui proses fotosintesis
tumbuhan. Belakangan ini, karbon dioksida menjadi perhatian banyak orang karena
konsentrasinya yang terus bertambah sekitar 1,8 ppm atau sekitar 0,5 % setiap
tahunnya sejak tahun 1950.

Sebagai gas rumah kaca yang utama, CO2 menyerap radiasi gelombang panjang yang
dipancarkan oleh Bumi. Dengan demikian, radiasi itu tidak dapat lepas ke luar angkasa.
Atmosfer yang cukup banyak mengandung CO2 berfungsi sebagai rumah kaca yang akan
menaikkan suhu rata-rata atmosfer dan pada akhirnya dapat menyebabkan pemanasan
global.

3. Ozon (O3)
Ozon merupakan gas yang molekulnya terdiri atas 3 atom oksigen. Ozon terdapat di
seluruh atmosfer bagian bawah, tetapi kebanyakan terdapat di lapisan stratosfer. Ozon
terkonsentrasi pada ketinggian sekitar 15 – 35 km dari permukaan Bumi dan paling
banyak terdapat pada ketinggian sekitar 25 km dari permukaan Bumi.

Proses pembentukan ozon dimulai dari terbelahnya molekul oksigen (O2) di bawah
pengaruh radiasi ultraviolet matahari menjadi 2 atom oksigen. Kemudian, atom oksigen
bertumbukan dengan molekul oksigen lain dan bergabung membentuk ozon (seperti
yang ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini):

M adalah molekul ketiga yang biasanya berupa N2 atau O2.


Meskipun keberadaannya di atmosfer hanya sedikit, ozon mempunyai peran yang sangat
penting bagi kehidupan di Bumi. Perannya tersebut adalah menyerap dengan kuat radiasi
ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi. Dengan demikian, radiasi ultraviolet yang
mencapai permukaan Bumi telah berkurang hingga ke level yang tidak membahayakan
makhluk hidup.
Pengamatan atmosfer bagian atas oleh berbagai penelitian di kutub selatan menunjukkan
adanya penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon yang menipis inidisebut “lubang ozon”. Menurut
para ahli, kerusakan lapisan ozon terjadi karena lepasnya sejumlah zat aktif buatan dari
permukaan bumi sampai tempat lapisan ozon berada. Klorofluorokarbon (CFC) merupakan
salah satu bahan kimia yang menjadi penyebab utama rusaknya lapisan ozon.

Gambar 2 Lubang ozon di atas Antarktika (kutub selatan)


yang teramati pada tanggal 6 September 2000

4. Metana (CH4)
Metana juga merupakan salah satu gas rumah kaca yang menjadi perhatian akhir-akhir ini
karena konsentrasinya yang terus meningkat sekitar 0,01 ppm/tahun dalam beberapa dekade
terakhir. Konsentrasi metana pada saat ini adalah sekitar 1,7 ppm. Metana mempunyai waktu
tinggal yang cukup lama di atmosfer, yaitu sekitar 10 tahun.

5. Aerosol
Aerosol adalah partikel padat atau cair berukuran kecil yang tersuspensi (melayang) di udara.
Contoh aerosol antara lain asap, debu, garam laut, sulfat, dan nitrat. Ukurannya lebih besar dari
molekul, namun cukup kecil hingga dapat melayang di udara.Sumber alami aerosol yaitu
letusan gunung berapi, permukaan daratan, dan permukaan lautan. Sumber buatan aerosol
berasal dari manusia melalui pembakaran bahan bakar fosil dan industri.

STRUKTUR ATMOSFER
Atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan berdasarkan beberapa sifat atau parameter, yaitu:
1. Profil temperatur
Berdasarkan profil temperatur ini, atmosfer dibagi menjadi 4 lapisan, yaitu:
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang ketebalannya bervariasi
terhadap ruang dan waktu. Ketebalan troposfer bervariasi mulai dari sekitar 8 km di
daerah kutub sampai 16 km di daerah ekuator. Sumber panas dari lapisan ini adalah
permukaan bumi yang menyerap radiasi matahari dan kemudian melepaskannya
kembali. Pada lapisan ini, suhu berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian.
Troposfer merupakan lapisan yang memiliki cuaca. Puncak troposfer dinamakan
tropopause.

b. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan atmosfer yang berada di atas tropopause hingga ketinggian
sekitar 50 km dari permukaan bumi. Berbeda dengan troposfer, suhu di stratosfer
meningkat seiring dengan bertambahnya ketinggian (inversi suhu). Suhu maksimum di
stratosfer terdapat pada puncaknya, yaitu stratopause (suhunya sekitar 270 K). Sumber
panas dari adanya inversi suhu pada lapisan ini berasal dari penyerapan radiasi
ultraviolet matahari oleh ozon yang kebanyakan berada di lapisan ini. Sumber alami
aerosol yaitu letusan gunung berapi, permukaan daratan, dan permukaan lautan. Sumber
buatan aerosol berasal dari manusia melalui pembakaran bahan bakar fosil dan industri.
c. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang
berada di atas stratopause hingga
ketinggian 80 km di atas permukaan
bumi. Pada lapisan ini, suhu
berkurang seiring dengan
bertambahnya
ketinggian. Suhu terendah pada

lapisan ini mencapai -900C dan


terletak di bagian puncaknya, yaitu
mesopause. Pada lapisan ini, meteor
mulai terbakar ketika memasuki
atmosfer bumi.

Gambar 3 Pembagian struktur atmosfer berdasarkan profil temperatur

d. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan di atas mesopause yang terletak pada ketinggian antara
80 – 500 km di atas permukaan bumi. Di dalam termosfer, suhu meningkat seiring
dengan bertambahnya ketinggian. Suhu dipuncak termosfer pada siang hari dapat
mencapai 1.5000C.

2. Sifat kelistrikan
Menurut sifat kelistrikannya, atmosfer dibagi menjadi 2 lapisan:
a. Netrosfer
- Pada lapisan ini tidak terjadi fotoionisasi
- Ketinggian < 60 km di atas permukaan laut

b. Ionosfer
Ionosfer merupakan lapisan atmosfer yang mengalami fotoionisasi (ionisasi oleh cahaya
matahari), sehingga mengandung banyak partikel bermuatan (proton (+) dan elektron (-)).
Lapisan ini berada di atas ketinggian 60 km dari permukaan bumi. Ionosfer dibagi lagi menjadi
3 lapisan, yaitu:
1) Lapisan D
- Hanya ada pada siang hari
- Menyerap gelombang radio AM
2) Lapisan E

- Konsentrasi elektron pada siang hari


lebih tinggi daripada malam hari
3) Lapisan F
- Memantulkan gelombang radio AM

Gambar 4 Keadaan ionosfer pada


siang dan malam hari
3. Ikatan molekul
Berdasarkan ikatan molekulnya, atmosfer dibagi menjadi 2 lapisan:
a. Homosfer
Homosfer berada di ketinggian antara 0 – 80 km di atas permukaan laut. Pada lapisan ini,
komposisi atmosfer dapat dikatakan homogen.
b. Heterosfer
Heterosfer berada di atas ketinggian 80 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini, komposisi
atmosfernya sudah tidak homogen terhadap ketinggian.

SOAL
1. Zat kimia manakah yang berkontribusi terhadap perubahan iklim?
a. Metana
b. Karbon dioksida
c. Karbon monoksida
d. a dan b benar
e. a – c benar

2. Manakah di antara pernyataan mengenai efek rumah kaca di bawah ini yang benar?
a. Terlibat dalam pelepasan panas laten atmosfer
b. Menolong permukaan bumi untuk tetap hangat dibandingkan jika tidak ada atmosfer
c. Memantulkan kembali radiasi matahari
d. Menghalangi cahaya matahari mencapai permukaan bumi
e. Disebabkan oleh polusi udara

3. Cuaca adalah . . . .
a. Kondisi atmosfer dalam suatu waktu tertentu
b. Rata-rata kondisi atmosfer dalam suatu selang waktu tertentu
c. Suhu atmosfer pada suatu waktu tertentu
d. Perubahan atmosfer pada selang waktu tertentu
e. a – d benar

4. Urutan volume (dari yang besar ke yang kecil) gas-gas yang terkandung dalam udara kering
adalah
....
a. N2, He, Ne
b. Ne, He, O3
c. CO2, O3, He
d. O2, O3, CO2
e. N2, CO2, O2

5. Atmosfer bumi terdiri atas 4 lapisan utama. Lapisan yang mengandung uap air dan
merupakan tempat terjadinya pembentukan cuaca adalah . . . .
a. Ionosfer
b. Termosfer
c. Mesosfer
d. Stratosfer
e. Troposfer

6. Di bawah ini yang termasuk gejala cuaca adalah . . . .


a. Kabut
b. Pelangi
c. Kilat
d. a dan c benar
e. b dan c benar

7. Pengukuran dasar untuk mengetahui karakteristik angin adalah . . . .


a. Kecepatan dan temperatur
b. Kecepatan dan arah

1
3
c. Arah dan temperatur
d. Kelembaban dan arah
e. Kelembaban dan kecepatan

8. Kecepatan angin sebesar 36 km/jam jika dikonversi ke satuan knot menjadi . . . .


a. 36 knot
b. 20 knot
c. 18 knot
d. 10 knot
e. a – d salah

9. Udara lembab merupakan campuran dari . . . .


a. Udara basah dan uap air
b. Udara panas dan udara dingin
c. Uap air dan udara kering
d. Udara basah dan udara dingin
e. Udara panas dan udara kering

10. Lapisan batas antara troposfer dan stratosfer adalah . . . .


a. Tropopause
b. Stratopause
c. Mesopause
d. Mesosfer
e. Termopause

11. Mixing ratio dinyatakan sebagai . . . .


a. Perbandingan antara massa uap air (gram) dan massa udara kering (kilogram) yang
terdapat dalam udara lengas
b. Perbandingan antara massa uap air dan massa uap air jenuh dalam udara
c. Massa uap air (gram) dalam 1 m3 udara lengas
d. Massa uap air (gram) dalam 1 kg udara lengas
e. a – d salah

12. Diketahui tekanan atmosfer di Jakarta adalah 1.000 mb. Berapakah tekanan
atmosfer di Bandung yang posisinya 700 meter lebih tinggi daripada Jakarta?
a. 700 mb
b. 750 mb
c. 850 mb
d. 902 mb
e. a – d salah

13. Helium, xenon, dan hidrogen tergolong . . . .


a. Gas-gas variabel pembentuk atmosfer
b. Gas-gas permanen pembentuk atmosfer
c. Gas-gas rumah kaca
d. Gas-gas ringan pembentuk atmosfer
e. Gas-gas berat pembentuk atmosfer

14. Ditinjau dari homogenitas kimiawi, struktur atmosfer adalah . . . .


a. Homosfer – heterosfer

14
b. Homosfer – heterosfer – mesosfer – termosfer
c. Ionosfer – ozonosfer
d. Troposfer – stratosfer – mesosfer – termosfer
e. a – d salah

15. Gas pembentuk cuaca di atmosfer adalah . . . .


a. CO2
b. O3
c. CH4
d. H2O
e. H2S

16. Komposisi gas yang paling banyak terdapat pada atmosfer bumi adalah . . . .
a. Nitrogen
b. Oksigen
c. Argon
d. Karbon dioksida
e. Neon

17. Depresi titik embun adalah . . . .


a. Perbedaan antara temperatur parsel udara dengan temperatur titik embunnya
b. Perbedaan antara temperatur bola basah dengan temperatur bola kering
c. Suhu ketika uap air di dalam parsel udara mengalami pengembunan
d. Temperatur udara sebelum embun terbentuk
e. a – d salah

18. Kelembaban spesifik adalah . . . .


a. Perbandingan massa uap air terhadap massa udara kering
b. Massa uap air per satu satuan volume
c. Persentase jumlah uap air dalam udara
d. Perbandingan massa uap air terhadap massa udara lengas
e. a – d salah

19. Waktu tinggal (residence time) uap air di atmosfer adalah sekitar . . . .
a. 2 jam
b. 2 hari
c. 7 hari
d. 10 hari
e. 1 tahun

20. Suhu terdingin atmosfer berada pada . . . .


a. Sekitar ketinggian 4 km
b. Sekitar ketinggian 14 km
c. Sekitar ketinggian 40 km
d. Lapisan terbawah mesopause
e. c dan d benar

15
PEMBAHASAN SOAL LATIHAN PAKET 6
1. C

Pembahasan: menurut hukum superposisi, lapisan batuan yang posisinya paling bawah
terbentuk paling awal, sedangkan lapisan batuan yang posisinya paling atas terbentuk
paling akhir; urutan lapisan batuan dari yang posisinya paling bawah hingga yang paling
atas adalah : D – C – B – A; dengan demikian, urutan pembentukannya adalah : D – C – B – A

2. E
Pembahasan: baca lagi paket 6

3. B
Pembahasan: baca lagi paket 6

4. C
Pembahasan: baca lagi paket 6

5. D
Pembahasan: gunakan hukum superposisi dan hukum cross-cutting relationship, lalu
didapatkan

urutan pembentukan batuan : E – C – D – A – B; batuan yang terbentuk pertama kali


tentunya berumur paling tua, sedangkan batuan yang terbentuk paling akhir pasti berumur
paling muda; di antara kelima pernyataan pada pilihan jawaban, hanya pernyataan D yang
benar

6. E
Pembahasan: secara umum, ada 2 faktor yang mempengaruhi nilai percepatan gravitasi di
Bumi, yaitu jarak suatu titik dari pusat bumi dan massa jenis material di sekitar titik
tersebut; ketidakseragaman morfologi di Bumi memunculkan variasi jarak permukaan bumi
terhadap pusat bumi; rotasi bumi menyebabkan bumi berbentuk bola pepat yang
memunculkan variasi jarak permukaan bumi terhadap pusat bumi; karena massa jenis
setiap batuan berbeda-beda, beragamnya persebaran batuan di bawah permukaan Bumi
memunculkan variasi massa jenis material di sekitar suatu titik di Bumi

7. A
Pembahasan: baca lagi paket 6

8. B
Pembahasan: baca lagi paket 6

9. D
Pembahasan: butir mineral batuan tidak termasuk parameter fisik yang diukur dengan
ilmu geofisika
10. A
Pembahasan: lapisan akuifer air tanah tidak dapat dibedakan dengan lapisan batuan biasa
dengan metode geomagnet karena keberadaan air tanah di dalam akuifer tidak
menyebabkan anomali medan magnet

11. A
Pembahasan: baca lagi paket 6

12. A

Pembahasan: metode geofisika pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh Bumi; metode geofisika aktif dilakukan dengan membuat medan
gangguan, kemudian mengukur respon yang dilakukan oleh Bumi

13. A
Pembahasan: baca lagi paket 6

14. A
Pembahasan: baca lagi paket 6

15. A
Pembahasan: gunakan hukum superposisi dan cross-cutting relationship; intrusi batuan
beku B menerobos hingga lapisan batuan sedimen 3; berarti, batuan B berumur lebih muda
daripada lapisan batuan 3; karena intrusi batuan B tidak sampai menerobos lapisan batuan
4, batuan B berumur lebih tua daripada lapisan batuan 4; intrusi magma A mencapai
permukaan Bumi (menjadi lava) dan membeku di atas lapisan batuan 4; berarti, batuan
hasil pembekuan lava A berumur lebih muda daripada lapisan batuan 4; menurut hukum
superposisi, urutan pembentukan lapisan batuan sedimen adalah: 1 – 2 – 3 – 4; jika batuan
beku A dan B ikut disertakan, maka urutan pembentukannya menjadi: 1 – 2 – 3 – B – 4 – A

16. D
Pembahasan: hubungan antara batuan 1 dan B selaras, yaitu batuan B mengintrusi batuan
1

17. A
Pembahasan: posisi lapisan batuan 1 miring ke kanan, sedangkan posisi lapisan batuan 2
mendatar; perbedaan kemiringan antara lapisan 1 dan lapisan 2 memunculkan kontak
menyudut pada batas antara kedua lapisan tersebut

18. D
Pembahasan: baca lagi paket 6
19. D
Pembahasan: pada saat awal, lapisan batuan sedimen diendapkan pada posisi mendatar
menurut hukum original horizontality (hukum kemendataran mula-mula)

20. C
Pembahasan: air laut mengandung banyak ion; intrusi air laut ke arah daratan
memunculkan anomali medan listrik yang dapat dideteksi dengan metode geolistrik
10

Anda mungkin juga menyukai