Menyongsong OSN
Kebumian
Struktur dan Lapisan Atmosfer, Cuaca dan Iklim,
Gejala Cuaca dan Gejala Optik, Klasifikasi Iklim dan
Pola Curah Hujan, Perubahan Iklim dan Pemanasan
Global
ATMOSFER
A. PENGERTIAN, SIFAT, DAN KOMPOSISI UDARA DALAM ATMOSFER
Atmosfer berasal dari kata atmos: gas atau udara dan spaira: lapisan atau
bola. Atmosfera adalah lapisan udara (uap) yang menyelimuti bumi, dengan
ketebalan lebih dari 650 km.
Pada lapisan atmosfer terdapat sifat-sifat sebagai berikut:
dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut,
tidak berwarna dan tidak berbau,
tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angin,
transparan terhadap beberapa bentuk radiasi,
mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna. Gas-gas yang terdapat dalam udara kering meliputi:
B. LAPISAN ATMOSFER
1. Tekanan udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara kepada tiap
bidang dengan luas tertentu secara horizontal dari permukaan bumi. Alat pengukuran
yang digunakan adalah barometer dengan satuan yang biasa digunakan yaitu: (1)
atmosfer (atm), (2) milimiter kolom air raksa (mmHg), dan milibar (mb) dengan
masing-masing perbandingan sebagai berikut:
1 atm = 760 mmHg = 1.013 mb
Besarnya tekanan pada suatu ketinggian tertentu sama dengan gaya satuan
luas yang diusahakan oleh udara pada ketinggian tersebut. Semakin tinggi suatu
tempat, semakin kecil tekanan udaranya.
Pada peta, garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan
udaranya disebut isobar. Sedangkan bidang isobar adalah bidang yang tiap-tiap
titiknya mempunyai tekanan udara yang sama.
2. Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi.
Umumnya tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang
disebabkan oleh berat udara di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi
tekanan atmosfer umum di dalam massa tersebut, yang menciptakan daerah dengan
tekanan tinggi (antisiklon/kompresi) dan tekanan rendah (siklon/depresi). Pada
daerah bertekanan rendah memiliki massa atmosfer lebih sedikit di atas lokasinya,
sedangkan di daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar di atas
lokasinya.
Meningkatnya ketinggian menyebabkan berkurangnya jumlah molekul udara
secara eksponensial. Karenanya, tekanan atmosfer menurun seiring meningkatnya
ketinggian dengan laju yang menurun pula. Berikut adalah rumus pendekatan untuk
tekanan atmosfer:
log 5
15500
di mana P adalah tekanan dalam pascal dan h adalah ketinggian dalam meter.
Persamaan ini menunjukkan bahwa tekanan pada ketinggian 31 km adalah sekitar
10(5-2) Pa = 1000 Pa, atau 1% dari tekanan pada permukaan laut. Dalam
perhitungan sederhana, untuk beberapa kilometer di atas permukaan laut tekanan
berkurang 100 hPa per kilometernya.
3. Hubungan Tekanan Udara dan Ketinggian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kenaikan 10 m, tekanan udara
berkurang kira-kira 1 mmHg. Hubungan antara ketinggian tempat dan tekanan udara
dapat dirumuskan:
760
10
1
h = ketinggian tempat dari atas permukaan laut (m)
x = tekanan udara tempat dari atas permukaan laut (mmHg)
760 = tekanan udara/atmosfer di permukaan laut (mmHg, sama dengan 1 atm)
SSCINTERSOLUSI |Menyongsong OSN| GEOSAINS| 207
...... Atmosfer
Contoh Soal:
1. Berapa tinggi Kota Yogyakarta dari atas 2. Sebuah gunung memiliki ketinggian
permukaan laut jika tekanan udaranya 2200 m diatas permukaan laut. Berapa
adalah 580 mmHg? tekanan udara di gunung tersebut?
Penyelesaian: Penyelesaian:
Diketahui tekanan udara kota Diketahui ketinggian gunung dari
Yogyakarta adalah x = 580 mmHg, permukaan laut adalah 3200 m, maka
maka didapat ketinggiannya dari atas tekanan udara di gunung tersebut
permukaan laut sebesar: adalah:
760 760 580
10 10
1 1
760
760 580 3200 10
10 1
1
1800 3200 7600 10
440
C.2.4. A w a n
Awan adalah titik-titik air yang berkumpul dan melayang-layang di udara yang
cukup tinggi. Terjadinya awan dengan kabut adalah sama, karena udara mengalami
kondensasi. Perbedaannya kalau kabut dipermukaan tanah, tetapi awan berada di lapisan
udara yang tinggi.
Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk, yaitu :
(1) Awan sirus (cirrus) atau awan bulu yaitu awan tipis seperti serat atau seperti bulu,
sangat tinggi biasanya terdiri kristal es.
(2) Awan stratus (berlapis) yaitu awan yang hampir rata, hampir tidak mempunyai warna
bentuk tertentu. Warna awan ini kelabu dan menutup langit pada daerah yang luas.
(3) Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal, di
bagian atas berbentuk setengah bulatan dan bagian bawah rata.
C.2.5. Angin
1. Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada daerah khatulistiwa, energi radiasi
matahari lebih banyak diterima dibanding daerah kutub, atau udara di daerah khatulistiwa
akan lebih tinggi dibandingkan udara di daerah kutub. Disini pertukaran panas pada
atmosfer terjadi secara konveksi. Sedangkan berat jenis dan tekanan udara yang disinari
cahaya matahari akan lebih kecil dibandingkan jika tidak disinari. Perbedaan berat jenis
dan tekanan inilah yang kemudian menimbulkan adanya pergerakan udara, yang
merupakan prinsip dari terjadinya angin.
Jika diasumsikan bahwa bumi tidak berotasi dan memiliki permukaan datar, dan
udara yang lebih hangat terjadi pada daerah khatulistiwa daripada di kutub, maka sirkulasi
udara pada bumi dapat diperkirakan seperti pada gambar sel Hadley di dibawah ini.
L
Cold
Hadley Cell
H
Equator Hot
H L L L L L L H
Hadley Cell
Cold H
Pada belahan lain, udara permukaan bumi di kutub memiliki tekanan yang lebih
tinggi daripada di khatulistiwa, sehingga udara akan mengalir dari kutub menuju
khatulistiwa pada permukaan bumi. Udara pada permukaan bumi di khatulistiwa memiliki
berat jenis yang rendah, sehingga udara
Polar Vortex
akan terangkat hingga lapisan troposfir. Polar Jet stream
Karena tekanan udara pada
lapisan troposfir di khatulistiwa lebih tinggi
daripada tekanan udara di bagian atas Subtropical
Jetstram
kutub, maka udara akan bergerak secara
horizontal pada lapisan troposfir dari
khatulistiwa menuju kutub. Dan karena
berat jenis di udara pada kutub lebih
tinggi, maka udara akan bergerak turun
menuju permukaan bumi.
Apabila kita menghilangkan asumsi bahwa
bumi tidak berotasi, maka pola aliran
udara pada gambar di atas akan berubah
menjadi seperti pada berikut. Pola sirkulasi udara 3 sel
Gerakan rotasi ini akan
mengakibatkan timbulnya tiga sel sirkulasi pada setiap belahan bumi. Sel sirkulasi ini
dikenal sebagai sel Hadley, sel Ferrel, dan sel Polar (Kutub).
TORNADO
Kata "Tornado" diambil dari bahasa Spanyol "Tronada" yang berarti badai petir.
Kata ini juga diambil dari bahasa Latin "Tonare" yang berarti bergemuruh. Menurut cerita,
kata Tornado diambil dari kombinasi antara kata Tronada dan Tornar dalam bahasa
Spanyol. Di Samping itu, Tornado sering juga disebut dengan Twister.
Di Indonesia, tornado sering disebut "Angin Puting Beliung" atau "Angin Lesus" namun
hanya memiliki intensitas ringan antara F0 dan F1.
Angin Tornado menurut istilah meteorologi berarti kolom udara yang berputar
dengan kencang yang terbentuk dari dasar awan comulunimbus yang telah menyentuh
tanah.
Jenis Tornado
C.2.6. H u j a n
Terjadinya Petir
1. Petir terjadi karena ada perbedaan potensial
antara awan dan bumi.
2. Proses terjadinya muatan pada awan karena
dia bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan
berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negatif akan berkumpul pada salah
satu sisi (atas atau bawah), sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi
sebaliknya.
3. Jika perbedaan potensial antara awan dan Sumber: www.trekaearth.com
bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan
muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai
kesetimbangan.
4. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Saat
elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara.
5. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara
mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus
lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan
positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Terjadinya Pelangi
Cahaya matahari terdiri dari banyak warna. Saat
sinar dari cahaya matahari menembus tetesan air
hujan, cahaya tersebut dibelokkan dan
menimbulkan warna bentangan yang berbeda.
Kondisi-Kondisi
yang diperlukan
untuk melihat
pelangi sangat
jarang terjadi.
Matahari harus Sumber: Encarta Encyclopedi
bersinar di belakang tepat dibelakang pengamat, dan
terjadi hujan di depannya.
Sumber: Encarta Encyclopedi
Macam-macam Pelangi
1. Classic Rainbows
Pelangi Alam terdiri dari enam warna: merah, oranye, kuning, hijau,
biru dan ungu. Intensitas warna masing-masingnya tergantung
berbagai kondisi atmosfer dan waktu.
2. Circular Rainbows
Pelangi ini benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna
(dengan radius tepat 42 derajat, menurut Descartes).
3. Secondary Rainbows
Pelangi primer, sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya
tipis dan redup daripada pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal
dengan karakteristik tertentu, spektrum ditampilkan dalam urutan
terbalik dari sebuah pelangi primer
4. Red Rainbows
Red Rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan
filter atmosfir bumi menjadi biru, terlihat lebih merah atau seperti
tetesan cahaya oranye mencerminkan dan membiaskan air. Hasilnya
adalah pelangi dengan spektrum ujung merah.
5. Sundogs
Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang
cerah, sundogs terjadi ketika matahari bersinar melalui kristal es yang
tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di bagian dalam dan
ungu di bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya.
Semakin tebal konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula
strukturnya.
6. Fogbows
Fogbows lebih jarang terlihat daripada pelangi biasa, karena
parameter tertentu yang harus disesuaikan untuk menciptakan
mereka. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang
pengamat dan membumi. Juga, kabut di belakang pengamat harus
sangat tipis sehingga sinar matahari yang dapat bersinar melalui
kabut tebal di depan.
7. Waterfall Rainbows
Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer
terus menerus, terlepas dari cuaca. Hal ini membuat sebuah foto air
terjun yang sangat baik untuk pelangi.
8. Fire Rainbows
Pelangi ini bukan terbuat dari api, nama untuk efek optik yang indah
ini adalah “circumhorizontal arc”. Fenomena ini hanya dapat dilihat
dalam kondisi spesifik tertentu: awan cirrus, yang bertindak seperti
prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki dan
matahari harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68
derajat. Rainbow Fire tidak pernah terlihat di lokasi lebih dari 55
derajat utara atau selatan.
9. Moonbows
Moonbows adalah mitra untuk pelangi lunar. Mereka juga jauh lebih
sulit dilihat karena badai hujan harus berlalu dan, idealnya, bulan
purnama yang terang tidak terhalang oleh awan.
Sistem iklim terdiri komponen atmosfer atau udara, litosfer atau batuan, hidrosfer
(misalnya: cair atau air), kriosfer yang terdiri dari es, salju dan gletser, dan biosfer yang
mencakup tumbuhan dan mahluk hidup.
Jenis atau macam iklim yang ada di permukaan bumi pada dasarnya dapat
dikelompokkan ke dalam dua pendekatan atau metode, yaitu:
(1) Metode genetik, yaitu metode yang mengelompokkan jenis iklim berdasarkan pada
pola sirkulasi udara, radiasi bersih dan fluks kelembaban.
Metode Genetik digunakan antara lain oleh:
H.Flohn (1950), berdasarkan sabuk angin global dan ciri curahan
Strahler (1969), berdasarkan massa udara yang dominan dan ciri curahan.
Budyko (1956), berdasarkan neraca energi ( indeks radiasi kekeringan).
(2) Metode generik (empirik), yaitu metode yang membagi macam-macam iklim
berdasarkan pada unsur iklim yang diamati atau efeknya terhadap gejala lain,
misalnya manusia atau tumbuhan. Metode generic/empirik digunakan antara lain
oleh:
Koppen (1900), berdasarkan hubungan iklim dengan tumbuhan dengan
kriteria numerik digunakan untuk menentukan jenis dan unsur iklim.
Thornthwaite, berdasarkan evapotranspirasi dan curah hujan.
Schmidt & Ferguson (1951), berdasarkan curah hujan untuk menentukan
jumlah bulan kering dan bulan basah.
Oldeman (1975) berdasarkan curah hujan yang difokuskan pada bidang
pertanian
Mohr berdasarkan tingkat kelembaban dengan menyertakan pengaruh curah
hujan
Miller berdasarkan suhu dan curah hujan
Dari kedua pendekatan tersebut mayoritas pengelompokan iklim menggunakan
metode genetik sekitar 10 % sisanya berdasarkan metode empirik.
100%
Tipe Q
A 0 – 14,3%
B 14,3 – 33,3%
C 33,3 – 60%
D 60 – 100%
E 100 – 167%
F 167 – 300%
G 300 – 700%
H Lebih dari 700%
1) Pemanasan Global
SSCIN
NTERSOLUSI |Menyonggsong OSN| GEOSA
AINS| 227
...... Atmosfer
Peta cuaca (peta sinoptik) adalah peta yang memuat dan menunjukkan keadaan
unsur meteorologi pada permukaan bumi. Secara umum peta cuaca berguna untuk
mengetahui keadaan cuaca di suatu area pada suatu waktu, seperti: arah angin, kecepatan
angin, awan, hujan/salju, kabut, perubahan tekanan udara, dan sebagainya.
Dalam melakukan pemetaan cuaca, para meteorolog membuat suatu model
stasiun untuk menyatakan unsur-unsur cuaca yang diukur serta jenis cuaca yang diamati
di suatu stasiun, yang pada dasarnya dibedakan ke dalam 2 model pengukuran, yaitu:
C.4.1. Model Stasiun Permukaan (Surface Station Model)
Model stasiun permukaan yaitu model stasiun yang menyatakan unsur-unsur
cuaca yang diukur di permukaan bumi pada ketinggian sama, yaitu sea level ( 0 m).
Perhatikan surface chart di bawah ini.
Komponennya antara lain:
a. Isobar:
Garis berlabel 1008, 1004, 1000, 996
adalah isobar yang menunjukkan tekanan
udara. 1008 berarti 1008 mb, 1004 berarti
1004 mb, dan seterusnya. Perhatikan,
isobar selalu digambarkan tiap interval 4
mb, dimulai dari 1000 mb (kurang dari
atau lebih dari).
b. Simbol Meteorologi:
Menunjukkan arah angin, kecepatan angin,
tutupan awan, suhu udara, titik embun, tekanan udara, tekanan udara 3 jam yang
lalu, tren tekanan udara, jenis awan, jenis presipitasi, juga front. Kelengkapan
lambang meterologi yang ditampilkan akan tergantung pada tujuan penggunaan peta
cuaca itu.
c. L dan H :
L berarti pusat tekanan rendah (Low pressure), H berarti pusat tekanan tinggi (High
pressure)
tekanan 500 mb di ketinggian 5580 m. Sama halnya dengan garis 5500, berarti di daerah
itu tekanan udara sebesar 500 mb bisa ditemui pada ketinggian 5500 m.
Karena menunjukkan variasi ketinggian untuk tekanan udara yang sama (isobaric), maka
peta ini disebut juga peta isobarik. Adanya perbedaan ketinggian karena berhubungan
dengan suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat, tekanan udaranya lebih rendah. Pada
daerah yang dingin, udara lebih rapat sehingga kolom udaranya lebih pendek. Akibatnya
tekanan 500 mb akan dijumpai di ketinggian lebih rendah. Sebaliknya, udara lebih
renggang pada daerah panas sehingga kolom udara lebih tinggi, menyebabkan tekanan
500 mb dijumpai di ketinggian lebih tinggi.
Peta isobarik mempunyai sistem simbol meteorologi sendiri. Perbedaannya
terutama pada bagian yang menunjukkan tekanan udara.
Berikut adalah komponen-komponen peta isobaric, antara lain:
a. Garis kontur
b. Simbol meteorologi upper-air
c. L dan H (L pusat garis kontur rendah. H pusat garis kontur tinggi.)
d. Punggung dan Lembah (Ridges and Through).
Ridges (elongated highs) daerah panas, through (elongated lows) daerah dingin
e. Isotherm
Garis merah putus putus, menunjukkan suhu udara dalam derajat celcius.
1. Titik Pengamatan
Titik pengamatan (stasiun pengamatan) disimbolkan dengan sebuah lingkaran.
2. Kecepatan Angin
Arah dari timur Arah angin disimbolkan dengan garis lurus menuju lingkaran
stasiun yang menunjukkan dari mana datangnya angin.
Sebagai contoh, simbol berikut menunjukan arah angin yang
datang dari timur (asumsi utara peta mengarah ke atas
halaman ini),
Arah dari selatan dan simbol berikut Simbol Besar Kecepatan
menunjukkan
angin yang datang 10 knot
dari arah selatan.
15 knot
Besar kecepatan angin dinyatakan 20 knot
dalam knot dimana besar 1 knot sekitar 0,5
meter/detik. Besar kecepatan angin diwakili 50 knot
oleh garis pada ujung garis arah angin. 1 garis
penuh mewakili 10 knot, ½ garis mewakili 5 60 knot
knot, dan segitiga mewakili 50 knot. Tidak ada angin/ tenang
3. Perawanan
Perawanan ditunjukkan dengan arsiran pada lingkaran stasiun. Perhatikan contoh berikut.
4. Suhu Udara
Suhu diukur dalam satuan derajat celcius, dan ditempatkan di pojok atas kiri dari
lingkaran stasiun.
Contoh berikut menunjukkan suhu udara sebesar 240C yang diukur di stasiun
pengamat.
5. Tekanan Udara
Tekanan udara ditempatkan di pojok atas kanan dari lingkaran stasiun dinyatakan
dalam satuan mb (milibar).
Aturan:
• Jika tekanan udara yang kita ukur lebih besar atau sama dengan 1000 mb maka
penulisannya dalam simbol adalah angka 10 dihilangkan kemudian dikalikan
dengan 10. Misalnya kita ingin melaporkan tekanan udara sebesar 1016,0 mb
maka ditulis dalam simbol 160 (angka 10 dihilangkan menjadi 16,0; kemudian
16,0 dikalikan 10 menjadi 160).
• Jika tekanan udara kurang dari 1000, maka angka 9 dihilangkan kemudian
dikalikan dengan 10. Misalnya kita ingin melaporkan tekanan udara sebesar
976 mb maka ditulis dalam simbol 760.
6. Cuaca
Simbol cuaca merupakan gambar yang dibuat untuk menandai suatu cuaca
tertentu. Penggunaan simbol dapat berbeda-beda di tiap negara karena cuaca yang
mungkin terjadi juga berbeda-beda. Simbol cuaca jumlahnya banyak, antara lain:
Catatan:
Dari simbol-simbol di atas dapat dibuat kombinasi, misalnya:
Simbol dari hujan deras
7. Titik Embun
Dalam peta cuaca, sering disertakan juga besarnya suhu titik embun. Suhu titik
embun diukur dalam satuan derajat celcius, dan ditempatkan di bawah simbol
cuaca atau di bawah suhu. Contoh berikut menunjukkan titik embun sebesar
180C yang diukur di stasiun pengamat.
Isopleth yaitu garis yang menunjukan angka kuantitas yang bersamaan. Tujuan
dari penggunaan peta isopleth (menunjukan angka kuantitas sama) yaitu untuk
memperlihatkan perbandingan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan
daerah yang lain. Sehingga pengguna peta akan tahu mana daerah dengan nilai besar
dan mana daerah dengan nilai kecil.
Macam-macam Isopleth:
Tekanan udara
• Isobar: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan atmosfer
yang sama, dengan posisi stasiun cuaca direduksi ke ketinggian 0 dpl.
• Isostere: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan densitas atmosfer
yang sama.
• Isoheight/Isohypse: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan
ketinggian geopotensial yang sama pada peta cuaca tekanan konstan.
Temperatur Udara
• Isotherm: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan temperatur udara
yang sama.
• Isogeotherm: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan temperatur
udara tahunan yang sama.
• Isocheim: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan temperatur udara
rata-rata pada musim dingin yang sama.
• Isohel: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan radiasi matahari
yang sama.
Presipitasi
• Isohyets/Isohyetal: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan
presipitasi (curah hujan/curah salju) yang sama.
• Isohume: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan titik embun yang
sama.
• Isoneph: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tutupan awan yang
sama.
• Isochalaz: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan frekuensi hujan
es (hailstorm) yang sama.
• Isobront: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan tempat-tempat
yang mengalami fase awan badai yang sama.
Angin
• Isotach: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan kecepatan angin
yang sama.
• Isogon: Garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan arah angin yang
sama.
Pembekuan/Pencairan (Freeze/Thaw)
• Isopectic: Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang membeku (awal
musim dingin) pada tanggal yang sama.
• Isotac: Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mulai mencair (akhir
musim dingin) pada tanggal yang sama.
Lingkungan Hidup
• Isoplat: Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang menerima hujan asam.