Anda di halaman 1dari 14

A.

Iklim dan perubahan iklim (Meteorologi dan klimatologi)


1.Cuaca dan iklim
Definisi: Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian
akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan
kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan
dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu

Komposisi:
1.Sinar Matahari
Matahari sebagai pengatur iklim di bumi merupakan sumber energi utama di bumi. Energi
matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik .

2. Suhu Udara
Alat untuk mengukur suhu udara disebut termometer.

3. Kelembapan Udara (Humidity).


Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya
adalah higrometer.

4. Awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah.

5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Alat
untuk mengukur curah hujan disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah
yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan
suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk
mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

Komposisi Atmosfer
Seperti yang kita tahu bahwa atmosfer pada dasarnya adalah sebuah lapisan udara. Udara
merupakan campuran dari berbagai jenis unsur gas. Selain campuran gas, udara di atmosfer juga
mengandung komponen uap air dan aerosol. Komponen-komponen penyusun atmosfer bumi dibagi
menjadi 2 bagian, komponen konstan dan komponen variable

Komponen konstan
Nitrogen, oksigen, dan argon disebut sebagai komponen konstan karena konsentrasinya yang
cenderung selalu sama dari masa ke masa. Hal ini disebabkan karena pada permukaan bumi tedapat
keseimbangan antara konversi (output) dan produksi (input) dari gas-gas ini.

Komponen Formula Persentase


Nitrogen N2 78.08

Oksigen O2 20.95

Argon Ar 0.93

Nitrogen
78% atmosfer bumi kita disusun oleh nitrogen. Nitrogen dilepaskan ke udara melalui pembusukan
materi hewan dan tumbuhan. Bersamaan dengan itu juga, nitrogen diikat ke tanah oleh mikroorganisme
pengikat nitrogen. Selain itu, nitrogen juga diserap dari udara oleh plankton kecil di lautan yang
mengubahnya menjadi nutrisi.

Nitrogen bersifat relatif inert. Nitrogen terdapat dalam jumlah yang sangat banyak di udara karena
sifatnya yang volatile.

Oksigen
Oksigen merupakan gas kedua terbanyak yang terkandung di udara. Oksigen dapat bereaksi dengan
unsur-unsur lain di udara dan membentuk senyawa oksida.

Oksigen penting bagi proses respirasi hewan dan tumbuhan. Oksigen terdapat di atmosfer sebagai produk
fotosintesis tanaman. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara dan melepaskan oksigen dalam
proses fotosintesis.

Argon
Argon adalah gas inert yang tidak berwarna dan tidak berbau. Argon banyak digunakan karena
sifatnya yang sulit sekali bereaksi dengan unsur lain. Hal ini juga yang menyebabkan banyaknya
kandungan argon di udara.
Komponen variabel

Komponen Formula Persentase

Uap air H2O 0-4

Karbon Dioksida – ada kenaikan di atm. CO2 0.038

Metana – ada kenaikan di atm. CH4 0.00017

Nitrat Oksida N2O 0.00003

Ozon O3 0.000004

Partikel aerosol 0.000001

Udara di atmosfer kita juga memiliki beberapa komponen variabel. Komponen variabel ini mencakup uap
air, partikel debu, dan ozon. Meskipun hanya terdapat dalam jumlah kecil, komponen-komponen ini
dapat memiliki efek yang signifikan pada kondisi cuaca dan iklim kita. Kandungan komponen-komponen
variabel pada atmosfer terus menerus berubah.

Uap air
Konsentrasi uap air sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu. Pada
daerah tropis kandungannya bisa mencapai 4 persen, sedangkan di daerah arktik yang lebih dingin lebih
sedikit dari 1 persen. Hampir seluruh uap air pada atmosfer terdapat pada ketinggian kurang dari 5 km
dari permukaan bumi.
Selain itu, uap air adalah gas rumah kaca yang kuat karena sangat menyerap energi radiasi yang keluar
dari Bumi. Sebagai gas rumah kaca, uap air berperan penting dalam menjaga kesetimbangan suhu
perkmukaan bumi.

Karbon Dioksida
Karbon dioksida merupakan komponen alami pada atmosfer dengan konsentrasi yang sangat kecil,
namun berperan sangat penting. CO2 menempati atmosfer melalui proses respirasi, peluruhan material
organik, erupsi gunung api dan pembakaran alamiah maupun antropogenik. Seiring dengan itu, proses
fotosintesis yang dilakukan tumbuhan menyerap kembali karbon dioksida dari udara.

Beberapa abad terakhir ini terdapat peningkatan yang signifikan dari kandungan karbon dioksida di
atmosfer. Pusat pengamatan di Mauna Loa di Hawaii mencatatkan kenaikan sebesar hampir 30% sejak
tahun 1958.

Sumber: Earth Science, Pearson

Ozon
Komponen penting pada atmosfer lainnya adalah ozon (O3). Lapisan ozon dapat ditemukan pada
stratosfer bumi. Lapisan ini vital bagi kehidupan karena melindungi makhluk hidup di bumi dari radiasi
sinar UV matahari yang berbahaya.

Struktur Vertikal Atmosfer


Atmosfer dibagi menjadi beberapa lapisan yang masing-masing memiliki beberapa sifat yang unik.

Berdasarkan Perubahan Suhu


Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer yang paling dekat dengan Bumi. Lapisan ini adalah lapisan dimana
fenomena cuaca terjadi. Sebagian besar uap air atmosfer terkonsentrasi pada lapisan troposfer.

Troposfer memiliki ketebalan sekitar 8-16 km.Temperatur menurun seiring dengan ketinggian pada
lapisan troposfer. Bagian atas troposfer dibatasi oleh lapisan inversi yang disebut Tropopause.

Stratosfer
Lapisan stratosfer terdapat mulai dari puncak troposfer hingga ketinggian sekitar 50 km. Stratosfer
mengandung sebagian besar lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar UV.

Mesosfer
Pada mesopause, temperatur terus menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian dan mencapai suhu
terdingin bumi pada mesopause (-90°C). Pada lapisan inilah meteor terbakar saat memasuki atmosfer
bumi.

Termosfer
Merupakan lapisan yang terekspos secara langsung terhadap radiasi Matahari dan karena itu menjadi
lapisan yang mengalami pemanasan secara langsung oleh Matahari. Pada termosfer, udara sangat tipis
sehingga penambahan kecil energi akan menyebabkan peningkatan suhu secara signifikan

Termosfer juga mencakup wilayah atmosfer bumi yang disebut Ionosfer yang juga memungkinkan
terbentuknya aurora. International Space Station (ISS) mengorbit pada lapisan ini.

Berdasarkan Komposisi Udara


Berdasarkan komposisi udara, atmosfer dibagi menjadi homosfer dan heterosfer. Pada homosfer (0-80
km) komposisi udara kecuali uap air dan ozon cenderung selalu konstan. Pada heterosfer (>80 km)
terdapat perubahan secara cepat dari komposisi dan kerapatan udara.
Berdasarkan Tekanan

Tekanan pada atmosfer berkurang secara logaritmik seiring dengan naiknya ketinggian dari permukaan
bumi. Di dekat permukaan, perubahan tekanan 1 mb setara dengan perubahan ketinggian ~7 m.

Ionosphere
Ionosfer sejatinya bukan merupakan sebuah lapisan. Ionosfer pada dasarnya adalah daerah pada atmosfer
bagian atas bumi yang mengalami elektrifikasi sehingga mengandung sejumlah besar konsentrasi ion.
Konsentrasi ion yang tinggi pada ionosfer memungkinkan untuk terbentuknya Aurora Borealis dan
Aurora Australis.

Bagian terendah dari ionosfer biasanya terletak pada 60 km dari permukaan bumi dan terus ada hingga
bagian teratas atmosfer. Ionosfer memiliki 3 lapisan, lapisan D, E, dan F. Lapisan D hanya terdapat pada
siang hari dan menyerap gelombang radio AM.

2. Klasifikasi Iklim
Klasifikasi Junghun Dasar klasifikasi iklim Junghun berdasarkan ketinggian suatu tempat dan
jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik di tempat tersebut.
Klasifikasi Koppen Dasar klasifikasi iklim koppen adalah suhu dan hujan rata-rata bulanan
maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi. Menurut
Koppen vegetasi yang hidup alami menggambarkan kondisi iklim tempat tumbuhnya.
Klasifikasi Schmidt dan Ferguson Dasar klasifikasi ini adalah unsur iklim hujan dan data hujan
bulanan paling sedikit sepuluh tahun. Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan
lembab, dan bulan basah dengan pengertian sebagai berikut:
Bulan kering (BK): bulan dengan hujan <60 milimeter.
Bulan lembab (BL): bulan dengan hujan antara 60-100milimeter.
Bulan basah (BB): bulan dengan hujan >100milimeter.

Q =
Dari penghitungan nilai Q tersebut didapatkan delapan tipe iklim yaitu:

Tipe A: Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika.


Tipe B: Daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan tropika.
Tipe C: Daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba.
Tipe D: Daerah sedang dengan vegetasi hutan musim.
Tipe E: Daerah agak kering dengan vegetasi hutan sabana.
Tipe F: Daerah kering dengan vegetasi hutan sabana.
Tipe G: Daerah sangat kering dengan vegetasi padang ilalang.
Tipe H: Daerah ekstrem kering dengan vegetasi padang ilalang.

Iklim Oldeman Oldeman mengaitkan bulan basah dan bulan kering dengan kegiatan pertanian di
daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga sebagai zona agroklimat.

Dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering dari iklim Oldeman adalah sebagai
berikut.

1. Bulan basah, jika curah hujannya > 200 mm.

2. Bulan lembap, jika curah hujannya 100–200 mm.

3. Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.

Berdasarkan jumlah bulan basah, Oldeman menentukan 5 klasifikasi zona agroklimat utama sebagai
berikut.

[Tipe Iklim Oldeman]

Tipe A = > 9 bulan basah berurutan

Tipe B = 7–9 bulan basah berurutan

Tipe C = 5–6 bulan basah berurutan

Tipe D = 3–4 bulan basah berurutan

Tipe E = < 3 bulan basah berurutan

Iklim Matahari merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan oleh panas matahari yang
diterima bumi. Menurut Iklim Matahari, iklim di bumi dibagi menjadi 4, yaitu tropis, subtropis,
sedang, dan dingin.
PEMBAGIAN ZONA IKLIM DUNIA

1. Iklim Tropis
Iklim tropis terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Oleh Koppen,
dikategorikan dengan huruf A. Cuaca hangat mendominasi sepanjang hari dan tidak ada musim dingin.
Daerah tropis ini terletak pada garis lintang 23,5° LU - 23,5° LS. Sebagian iklim tropis seperti hutan
hujan tropis, curah hujannya tinggi. Ini adalah kawasan-kawasan yang benar-benar ada di garis
khatulistiwa. Sementara agak jauh dari garis khatulistiwa, daerahnya agak kering hingga padang pasir.

2. Iklim Subtropis
Iklim subtropis berada pada pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintang 20 hingga 40 derajat..
Wilayah beriklim subtropis merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
Tepatnya Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang
dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan. Daerah
beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Iklim subtropis memiliki ciri khas dengan gangguan dan rintangan seperti badai, hujan salju, hingga
tornado.

3. Iklim Sedang
Iklim sedang atau iklim siklon berada di bumi belahan utara atau utara garis khatulistiwa. Di kawasan
ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat. Pembagian iklim berdasarkan garis lintang
pada iklim sedang menjadikan hujan dan salju kerap ditemui di kawasan ini. Umumnya ada empat musim
yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Berdasarkan garis lintang, iklim
sedang dimiliki oleh daerah- daerah yang terletak di wilayah antara 40ᵒ – 66,5ᵒ LU/ LS.

4. Iklim Dingin
Pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintang sampai pada daerah kutub bumi. Iklim kutub adalah
iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas
yang sejuk berlangsung singkat. Daerah iklim dingin terletak antara 66,50 LU–900 LU dan 66,50 LS–900
LS. Iklim dingin terbagi menjadi iklim tundra dan iklim es. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu
Amerika Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan bumi selatan yaitu antartika.

3. Gerak Atmosfer

Sirkulasi atmosfer merupakan gerak massa udara di atas permukaan bumi yang membentuk pola
tertentu. Sebagian besar dari gerak tersebut terus menerus terbentuk, berkembang, bergerak dan ada pula
yang meluruh

ANGIN

Macam-Macam Angin

Angin Laut: Merupakan angin yang bertiup dari laut ke darat yang terjadi ada siang hari sekitar pukul 9
pagi hingga 4 sore. Angin ini dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional untuk pulang dari menangkap
ikan.

Angin Darat: Bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini mulai terasa sekitar pukul 8 malam
hingga 6 pagi, dan dimanfaatkan oleh para nelayan untuk berangkat menangkap ikan.

Angin Lembah: Angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung yang terjadi saat siang hari.

Angin Gunung: Tiupannya berarah dari puncak gunung turun ke lembah yang terjadi pada malam
hari.
Angin Fohn: Disebut juga dengan angin jatuh yaitu kelanjutan dari proses terjadinya hujan
orografis. Setelah sampai di puncak, maka angin akan turun melalui lembah-lembah yang sifatnya kering
dan panas. Angin ini sifatnya merusak karena suhunya cukup tinggi mengakibatkan banyak tanaman-
tanaman yang mati. Di setiap daerah, nama angin ini berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan
dinamai angin brubu, angin bahorok di Deli Sumatra Utara, angin kumbang di Cirebon Jawa Barat, angin
gending di Pasuruan dan Probolinggo, serta angin wambrau di Papua.

Angin Muson Barat: Mengalir dari benua Asia ke benua Australia, angin ini membawa banyak uap air
karena melewati perairan dan samudra. Serta mengakibatkan Indonesia mengalami musim penghujan.

Angin Muson Timur: Berasal dari arah benua Australia ke Benua Asia. Sifatnya kering karena
melalui beberapa gurun yang mengakibatkan Indonesia mengalami musim kemarau.
Angin Siklon: Pergerakannya menuju tekanan udara yang minimum. Di bagian bumi utara, angin ini
bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sebaliknya di bagian bumi selatan justru bergerak searah
jarum jam.

Angin Antisiklon: Angin yang meninggalkan tempat bertekanan maksimum. Pergerakan angin ini di
bagian utara searah jarum jam, dan di bagian selatan berlawanan dengan arah jarum jam.

4.Awan dan Hidrometer


DEFINISI AWAN
Pengertian awan adalah sekumpulan tetesan air atau kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena
pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara.

JENIS JENIS AWAN

 Keluarga Awan Tinggi : Awan Cirrus , Awan Cirrocumulus , Awan Cirrostratus

 Keluarga Awan Sedang : Awan Alto cumulus , Awan Alto stratus


 Keluarga Awan Rendah : Awan Strato cumulus , Awan Stratus , Awan Nimbostratus

 Keluarga Awan Perkembangan Vertikal : Awan Cumulus , Awan Cumola Nimbus

Secara sederhana, awan terbentuk karena penguapan air yang berasal dari laut, danau, atau sungai.
Kemudian, uap air ini akan naik ke atas menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan.

Hujan terjadi karena kuatnya pemanasan matahari di khatulistiwa. Sehingga menyebabkan penguapan
yang naik secara vertikal (konveksi). Massa udara yang naik itu terus mengalami penurunan suhu
sehingga terjadi pengembunan dan awan konveksi. Awan tersebut jatuh dan menjadi hujan.

5. Jenis Massa udara


DEFINISI MASA UDARA

Massa udara adalah volume udara yang ditentukan oleh suhu dan kandungan uap air. Massa
udara menyebar sepanjang ratusan atau ribuan kilometer dan beradaptasi dengan permukaan di
bawahnya.

JENIS JENIS MASA UDARA


1. Volume udara akan mempengaruhi daerah dibawah permukaan sumbernya
2. Massa udara kutub maritim berpengaruh pada kabut, gerimis, cuaca mendung dan cahaya tahan
lama hujan sedang
3. Front panas membentuk awan cirrus yang kemudian diikuti awan stratus dan nimbostratus yang
dapat menyebabkan turun hujan di bawah permukaan front
4. Front stasioner menyebabkan cuaca cerah
5. Front dingin membawa awan comulusnimbus yang menyebabkan terjadinya badai di bawah
permukaan front
6. Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado

Anda mungkin juga menyukai