Anda di halaman 1dari 20

ATMOSFER

Atmosfer merupakan selimut tebal terdiri dari berbagai


macam gas dan aerosol) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi. Gas tersebut terdiri dari udara kering dan
uap air, sedangkan aerosol merupakan bahan padat.
berfungsi sebagai :
- Pelindung bumi terhadap pemanasan dan
pendinginan
yang berlebihan (tanpa atmosfer suhu pada siang hari
> 93oC dan malam hari dapat mencapai – 1840C)
- Penyaring (filter) terhadap sinar surya yang
berbahaya
bagi mahluk hidup.
- Penyedia bahan baku bagi mahluk hidup (CO2
dalam proses fotosintesis dan O2 dalam proses
respirasi).
- Pengatur kelestarian mekanisme terjadinya cuaca &
Komposisi Atmosfer
Komposisi atmosfer : udara kering, uap air, dan
aerosol.
Komposisi udara kering dan uap air pada
ketinggian dibawah 100 km yaitu :
Gas utama : N2, O2, Ar, CO2, dan H2O
(99.98% - 99,99% volume udara).
Gas penyerta:
– Permanen : Ne, He, Kr, Xe, dan H2O
– Tidak permanen : CO, CH4, HC, NO,
NO2, N2O, NH3, SO2 dan O3.
Sedangkan gas-gas yang mempunyai peranan
penting secara meteorologis adalah CO2, H2O,
O3, dan aerosol.
Tabel 1. Komposisi Atmosfer Bumi hingga Ketinggian 100
km (udara kering dan uap air)

Gas (Zat) Berat Molekul Banyaknya


(Bgn Total Molekul)
Nitrogen (N2) 28.016 78.07%
Oksigen (O2) 32.00 20.95%
Argon (Ar) 39.94 0.93%
Uap Air (H2O) 18.02 0-4%
CO2 44.01 325 ppm
Neon (Ne) 20.18 18 ppm
Helium (He) 4.00 5 ppm
Krypton (Kr) 83.70 1 ppm
Hidrogen (H2) 2.02 0.5 ppm
Ozone (O3) 48.00 0-12 ppm
Karbon Dioksida (CO2)
Terutama dihasilkan dari : pelapukan bahan
organik oleh mikroorganisme secara alami
dalam tanah dan pembakaran bahan bakar
fosil.

Gas tsb diserap oleh tanaman sebagai bahan


baku proses fotosintesis dan sebagai penyerap
yang baik terhadap radiasi bumi dan
atmosfer.secara selektif.
Umumnya tidak menyerap radiasi surya
sebagai radiasi gelombang pendek.
Laju kenaikan konsentrasi CO2 cenderung
meningkat meskipun saat terakhir ini
peningkatannya relatif lambat. Secara global
kenaikan gas ini sekitar 11% dengan konsentrasi
294 – 321 ppmv (1870-1970).
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dari
30 stasiun di dunia pada tahun 1992, konsentrasi
gas tersebut telah mencapai 370 ppmv dengan laju
kenaikan sekitar 0.4% dan akan meningkatkan
suhu udara sekitar 0.2-0.5oC.
Uap air (H2O)
 Uap air berasal dari penguapan (evapotranspirasi)
dari permukaan bumi dan merupakan sumber
utama bagi pembentukan awan dan presipitasi.
Di samping sebagai penyerap radiasi surya, bumi
dan atmosfer, juga dapat berfungsi sebagai bahan
pemindah energi kalor (bahang ) laten.
 Kandungan uap air di daerah subtropika bervariasi
dari 0 pada saat angin kering bertiup hingga 3%
volume pada saat angin laut bertiup pada musim
panas. Sedangkan pada daerah tropika, karena
suhu udara rata-rata lebih tinggi sehingga dapat
mencapai 4% volume dari massa atmosfer.
Ozone (O3)
Gas ini dihasilkan secara alamiah dari proses
ionisasi pada ketinggian 80-100 km melalui :
UV
O2 20
O2 + O + M O3 + M
(Faktor kesetimbangan dan Momentum berupa
gas lain)
Ozone tersebut dapat terurai lagi menjadi oksigen
jika sinar UV berlebihan atau adanya rampasan
dari gas lain hasil industri. Misalnya CFC dapat
mengeluarkan atom klorin (Cl) yang merampas
satu atom O dari molekul O3 atau dengan faktor
kesetimbangan dan momentum secara secar
alami dengan atom O seperti :
O3 + O + M 2O2 + M(sinar UV
berlebihan )
O3 O2 + M (rampasan satu atom O
dari O3 Oleh atom klorin dari CFC).
Kegiatan manusia dapat menyebabkan
menipisnya lapisan ozon adalah terjadinya
kerusakan secara fisik oleh pesawat
supersonik/antariksa dan akibat senyawa
gas yang mengandung sulfat dan nitrat.
Ozone dapat berfungsi sebagai penyerap
yang baik terhadap sinar UV yang
berbahaya bagi kehidupan manusia dan
kehidupan lainnya serta dapat menyerap
radiasi bumi pada panjang gelombang
tertentu.
Aerosol
Aerosol merupakan partikel-partikel kecil (zarah) di
atmosfer sebagai :
 Debu 20 % (terutama dihasilkan daerah kering)
 Kristal garam 40% (dihasilkan dari pecahan ombak
lautan)
 Abu10% ( dihasilkan dari letusan gunung berapi dan
pembakaran)
 Asap 5 % (dihasilkan dari letusan gunung berapi dan
pembakaran)
 Lain-lain 25% (terutama dihasilkan oleh
mokroorganisme)
Aerosol berfungsi sebagai inti-inti kondensasi dan
memencarkan radiasi surya kesegala arah.
Keberadaanya di atmosfer tergantung pada massanya,
pemanasan dan pendinginan di permukaan bumi serta
angin.
Struktur Lapisan Atmosfer
Atmosfer dibagi atas beberapa lapisan
berdasarkan penyebaran suhu, komposisi
dan sifat gas yang dikandung atmosfer,
dan peristiwa fisik yang belangsung.

Berdasarkan ketinggiannya, atmosfer


dibagi atas empat lapisan :
 Trofosfer,
 Stratosfer,
 Mesosfer, dan
 Termosfer.
Alat Pengukur suhu udara atau panas
dilakukan tergantung ketinggian lapisan.
Misalnya pengukuran suhu dari permukaan
bumi sampai ketinggian 30 km menggunakan
radiosonde. Sedangkan pada ketinggian 30-
90 km menggunakan roket, dan pada
ketinggian diatas 90 km menggunakan satelit.
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, maka
diatmosfer dibagi atas empat lapisan dengan
batas-batas dan ciri-ciri penyebaran suhu
diperlihatkan pada gambar 1.
Trofosfer
 Terletak pada ketinggian mulai permukaan bumi
(laut) sampai pada ketinggian 8 km di daerah kutub
dan 16 km di daerah ekuator atau dengan rata-rata
ketinggian (altitude) 12 km. Pada lapisan ini terjadi
penurunan suhu menurut ketinggian (sehingga
disebut lapisan gradient suhu) dengan laju penurunan
sebesar 0.65oC tiap naik 100 m yang dikenal. Sebagai
laju penurunan suhu normal.(nilai rata-rata pada
semua lintang dan waktu).
 Trofosfer mengandung kira-kira 75% udara kering
dan hampir 100% uap air dan aerosol. Sehingga,
trofosfer merupakan lapisan yang memiliki gejala
cuaca, atau lapisan pembuat cuaca, yang secara
langsung penting bagi kehidupan dipermukaan bumi
dan di atmosfer (aerobiologi).
Lanjutan Lapisan Troposfer
 Pergerakan udara baik secara lokal maupun
secara umum (global), baik secara horizontal
(disebut angin) maupun secara vertikal (disebut
arus udara) umumnya terjadi pada lapisan ini.
Dekat permukaan bumi, kecepatan angin
semakin kecil, karena adanya kekerasan yang
menyebabkan terjadinya gaya gesekan dan
pengaruhnya dapat mencapai ketinggian1.5 km.
Oleh karena itu, lapisan diatas 1.5 km disebut
atmosfer bebas, sedangkan dibawahnya disebut
lapisan batas atmosfer dan dibawah ketinggian
100 m disebut lapisan batas permukaan.
Lapisan trofosfer`diakhiri dengan suatu lapisan
udara yang relatif tipis, yang sifatnya isotermal
dengan suhu sekitar -60o C dan disebut
tropopause. Tropopause merupakan lapisan antara
trofosfer dengan strafosfer di atasnya.Lapisan ini
atau sedikit dibawahnya juga dikenal sebagai
langit-langit cuaca, karena merupakan batas
terjadinya komveksi (olakan) dan tuberlensi
(golakan) atmosfer.
Stratosfer
 Stratosfer merupakan lapisan atmosfer
kedua setelah trofosfer yamg terletak diatas
tropopause sampai ketinggian 50 km diatas
permukaan bumi (laut). Bila pada lapisan
trofosfer terjadi gradien suhu, maka pada lapisan
ini justru terjadi kenaikan suhu menurut
ketinggian yang disebut inversi suhu.
 Lapisan ini, mulai dari lapisan batas sampai
ketinggian 50 km, terdiri atas tiga sub lapisan
dengan laju perubahan suhu yang berbeda yaitu:
 Stratosfer bawah (12-20km) sebagai lapisan
isoternal
 Stratosfer tengah (20-35 km) sebagai lapisan
inversi suhu
 Stratosfer atas (35-50 km) sebagai lapisan
inversi suhu yang kuat
Lanjutan lapisan Stratosfer
 Lapisan ini merupakan lapisan amosfer utama
yang mengandung ozone terutama pada
ketinggian 15-35 km dengan konsentrasi tertinggi
pada ketinggian 22.0-22.5 km, yang dikenal
sebagai ozonosfer. Konsentrasi O3 di atmosfer
bervariasi menurut waktu dan tempat. Makin jauh
dari kutub utara,O3 semakin rendah, sebaliknya
tertinggi ditemukan pada daerah ekuator pada
bulan juni sekitar 240x10-3cm dan disebut
stratopause. Stratopause merupakan lapisan
batas antara strafosfer dengan lapisan mesosfer
di atasnya.
Mesosfer
 Mesofer merupakan lapisan ketiga dari atmosfer
yang terletak pada ketinggian 50-80 km. Pada lapisan
ini terjadi penurunan suhu menurut ketinggian (gradien
suhu) seperti yang terjadi pada lapisan pertama sampai
mencapai puncaknya dengan suhu setinggi -90oC, yang
disebut mesopause dan merupakan lapisan isotermal
seperti kedua lapisan batas di bawahnya.
 Pada lapisan ini terjadi penguraian molekul
oksigen menjadi atom oksigen, yang pada akhirnya akan
menghasilkan molekul O3 dalam proses ionosasi
terutama pada lapisan atas dan lapisan ini lebih terbuka
terhadap sinar ultra Violet. Setelah O3 terbentuk
kemudian akan turun ke lapisan stratosfer terutama
pada ketinggian 15-35 km.
Termosfer
 Termosfer merupakan lapisan keempat dari atmosfer
yamg terletak pada ketinggian 80-100 km, tetapi
berakhirnya lapisan ini banyak pendapat lain. Misalnya
ada yang mengatakan 250 km dan bahkan 500 km. Diatas
100 km, atmosfer sangat dipengaruhi oleh sinar x dan
radiasi ultra violet dari surya menghasilkan ionisasi. Dalam
proses ini, terjadilah ion positif dan electron bebas yang
bermuatan negatife. Daerah degan konsentrasi electron
bebas yang tinggi disebut ionosfer.

 Pada lapisan ini terjadi kenaikan suhu menurut ketinggian


(lapisan inversi suhu) seperti yang terjadi pada lapisan
stratosfer : lapisan ini pada umumnya terdiri dari molekul-
molekul oksigen dan dan nitrogen serta atom oksigen.

Lapisan atmosfer dibawah mesopause
mempunyai komposisi atmosfer yang relatif
homogen, sebaliknya diatas mesopause
komposisi atmosfer tidak homogen lagi. Hal
ini disebabkan oleh gerakan mikroskopik dari
setiap molekul dan atom. Terjadinya inversi
suhu pada lapisan ini oleh karena adanya
penyebaran sinar ultra violet oleh atom
oksigen seperti yang terjadi pada lapisan
kedua (strafosfer).
Gambar 2.1. Lapisan- lapisan atmosfer
Altitude (km) Tekanan udara (mb)

100 0.0001
Thermosfer

0.001
80
Mesopause Noticucent Cloud 0.01

0.1
60 Mesosfer
Stratopause
1

40
Stratosfer 10

100
20 Ozon Maksimum
Tropopause
1013
Troposper

Anda mungkin juga menyukai