Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

1. Gas-gas penyusun atmosfer dengan konsentrasi relatif tetap

Gas-gas penyusun dengan konsentrasi relatif tetap (permanent gases) pada kondisi normal terdiri
atas Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Argon (Ar), Neon (Ne), Helium (He), Hydrogen (H2), Xenon
(Xe).

2. Gas-gas penyusun atmosfer dengan konsentrasi bervariatif

Gas-gas penyusun dengan konsentrasi bervariasi (variable gases) pada kondisi normal,
tergantung latitude dan kondisi atmosfer setiap saat. Gas-gas tersebut diantaranya adalah uap air
(H2O) sekitar 0-4%, karbondioksida (CO2) sekitar 0,038%, methana (CH4) sekitar 0,00017%,
dinitrogen oksida (N2O), ozone (O3), dan kloroflorokarbon (CFCs) dalam kadar sangat kecil.

3. Lapisan homosfer

Homosfer adalah bagian dari atmosfer mulai dari permukaan bumi sampai pada lapisan
mesopause di ketinggian ±85 km. Komposisi gas-gas di dalamnya cukup konstan, kecuali uap air
dan ozon. Oksigen dan nitrogen pada lapisan ini umumnya dalam bentuk molekul.

4. Lapisan heterosfer

Heterosfer merupakan lapisan atmosfer di atas homosfer yang terletak mulai ketinggian 85-100
km. Pemecahan molekul ini menyebabkan penurunan massa molekul air dari udara, yaitu dari
28,97 dalam homosfer menjadi 15,79 pada ketinggian 200 km.
5. Tropopause, Stratopause, Mesopause
Tropopause

Troposfer adalah salah satu dari lapisan terendah atmosfer bumi, itu terletak tepat di atas lapisan
batas planet, dan merupakan lapisan di mana fenomena cuaca yang paling terjadi. Troposfer
memanjang ke atas dari tepat di atas lapisan batas, dan berkisar di ketinggian rata-rata 9 km (5,6
mil, 30.000 ft) di kutub, hingga 17 km (11 mil, 56.000 ft). Pada Khatulistiwa [3] [4] dengan tidak
adanya inversi dan tidak mempertimbangkan kelembaban, selang temperatur tingkat untuk
lapisan ini adalah 6,5 ° C per kilometer, rata-rata, menurut Suasana Standard US [5]:. 112
Sebuah pengukuran baik troposfer dan stratosfer harga selang membantu mengidentifikasi lokasi
tropopause, karena peningkatan suhu dengan ketinggian di stratosfer, dan karenanya lapse rate
menjadi negatif. Lokasi tropopause bertepatan dengan titik terendah di mana lapse rate turun di
bawah ambang batas yang ditentukan.

Stratopause

Stratopause adalah bagian atmosfer yang berada di antara dua lapisan, stratosfer dan mesosfer.
Di stratosfer, suhu meningkat seiring ketinggiannya, dan stratopause adalah bagian dari atmosfer
ketika suhu mencapai titik tertingginya. Ini tidak hanya berada di Bumi, namun juga planet lain
yang memiliki atmosfer. Di Bumi, stratopause terletak 50 - 55 km di atas ermukaan Bumi.
Tekanan atmosfernya sekitar 1/1000 tekanan di permukaan laut.

Mesopause

Mesopause adalah suhu minimum pada batas antara respirasi dan daerah atmosfer termosfer.
Karena kurangnya solar pemanasan dan pendinginan radiasi yang sangat kuat dari karbon
dioksida, respirasi adalah wilayah terdingin di bumi dengan suhu serendah nilai-100 ° C (-148 °
F atau 173 K). [1] ketinggian mesopause selama bertahun-tahun diasumsikan pada sekitar 85 km
(53 mi.), tetapi pengamatan untuk ketinggian yang lebih tinggi dan pemodelan studi dalam 10
tahun terakhir telah menunjukkan bahwa bahkan mesopause terdiri dari dua minima - satu di
sekitar 85 km dan minimu kuat m sekitar 100 km (62 mil).
6. Reaksi pembentukan dan pemecahan ozon di stratosfer

Mekanisme Terbentuknya Ozon

Pembentukan dan perusakan alami lapisan ozon

Produksi :

O2 + sinar uv ===> O + O

O2 + O ===> O3

Destruksi oleh UV:

O3 + sinar uv ===> O2 + O

O + O3 ===> O2 + O2

2O3 <===> 3O2

Atom oksigen terbentuk oleh sinar UV sangat reaktif. Serapan sinar UV menghangatkan
stratosfir

Mekanisme Kerusakan Ozon

Penipisan Ozon Stratosfir karena CFCs

Fotodisosiasi CFC:

CFCl3 + uv ==> CFCl2 + Cl

Reaksi dengan O3:

O3 + Cl ==> ClO + O2

ClO + O ==> Cl + O2

Hasil: O3 + O ==> 2O2

Perusakan O3 oleh Bromine


Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan Br, dan meng-katalisa perusakan
O3 :

O3 + Br ==> BrO + O2

BrO + O ==> Br + O2

Hasil: O3 + O ==> 2O2

Mekanisme kerusakan O3 lainnya

• Nitrogen oksida: Reaksi antara atom O dan N2O menghasilkan NO

O3 + hv ==> O* + O2

N2O + O* ==> NO + NO

• NO menkatalisa kerusakan O3 :

O3 + NO ==> NO2 + O2

NO2 + O ==> NO + O2

Hasil: O3 + O ==> 2O2

Anda mungkin juga menyukai