Anda di halaman 1dari 10

Keselamatan Kerja Listrik

PT. Belfoods Indonesia


Desen Pengampu: M. Islam Nasution, S.T., M.Kes.

Disusun Oleh:

Billy Afrilian Nurreja (022017006)

Lucky Okta Wardaningrum (022017013)

Nurul Oktaviana (022017018)

Takamay Jason H I (022017024)

Wiwin Kurniari (022017025)

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya tercurah kepada Allah Ta’ala Tuhan


Semesta Alam yang telah memberikan limpahan rahmat da karunia-Nya
kepada semua makhluk-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini denhan baik.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengerjakan tugas


kelompok Keselamtan Kerja Listrik dalam kunjungan di PT Belfoods
Indonesia. Besar harapan penulis supaya makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca makalah ini dan penulis bisa lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah-makalah yang lainnya, baik makalah untuk tugas
maupun makalah untuk imu pengetahuan. Penulisan ini tidak akan
diselesaikan dengan baik jika tidak mendapatkan support atau bantuan
dari pihak lain sehingga penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak M. Islam Nasution, S.T., M.Kes.


2. Bapak/Ibu Dosen K3
3. Bapak Yusuf
4. Ibu Reni
5. Teman-teman kelas Prodi K3 2017.

Demikian makalah ini kami buat.

Terimakasih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................
1.4 Metode Penulisan......................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................

2.1 Data Perusahaan........................................................................................


2.2 Data Umum Listrik Pada Perusahaan........................................................

BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................

3.1 Saluran Transmisi.......................................................................................


3.2 Saluran Distribusi........................................................................................
3.3 Pemanfaatan..............................................................................................
3.4 Transformator.............................................................................................

BAB IV PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat
penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama
yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha. Seiring dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi, pembangunan teknologi
industri berkaitan erat dengan tenaga listrik yang merupakan salah
satu faktor yang penting yang sangat mendukung perkembangan
pembangunan khususnya sektor industri,
perusahaan biasanya menggunakan mesin-mesin berteknologi
tinggi dalam menunjang proses produksi, dengan tujuan
meningkatkan produktivitas perusahaan, mencapai efektivitas, dan
efisiensi. Agar terhindar dari kerusakan peralatan listrik akibat
adanya gangguan dan mengamankan manusia dari bahaya lisrik
maka di butuhkan sistem proteksi yang terpasang pada tenaga
listrik. Untuk itu kami melakukan kunjungan ke PT Belfoods
Indonesia untuk mengetahui penerapan Keselamatan Kerja Listrik
yang sudah dilaksanakan.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah melihat dari latar belakang tersebut, maka didapat
rumusan masalah:
1. Bagaimana sistem proteksi pada saluran transmisi, distribusi,
pemanfaatan dan transformator?

1.3 Tujuan
2. Mengetahui sistem proteksi yang terpasang pada tenaga listrik
di PT Belfoods Indonesia.
1.4 Metode Penulisan
Dalam pembuatan laporan mengenai keselamatan kerja listrik di
PT. Belfoods Indonesia penulis menggunakan metode observasi
lapangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Umum Mengenai Listrik


a. Transmisi listrik adalah kegiatan penyaluran tenaga listrik dari
tempat pembangkit tenaga listrik sampai ke saluran distribusi
listrik.
b. Distribusi listrik adalah kegiatan menyalurkan tenaga listrik
dari sumber daya listrik besar sampai ke pemanfaatan listrik.
c. Pemanfaatan listrik adalah kegiatan mengubah energi listrik
menjadi energi bentuk lain.
d. Transformator adalah

2.2 Data Perusahaan


Belfoods merupakan bagian dari PT Sierad Produce, Tbk
yang memiliki bisnis yang terintegrasi, mulai dari peternakan
hingga pabrik pengolahan ayam, sehingga dapat mengontrol
produk yang dihasilkan pasti berkualitas, aman dan higienis.
Belfoods memulai perjalanannya pada tahun 1999 dengan merek
dagang Belfoods, Delfarm, 222 dan uenaaak. Seiring dengan
pertumbuhan bisnis dan perkembangan pasar produk olahan
beku, pada tahun 2011, merek-merek tersebut kini
bertransformasi menjadi Belfoods. Belfoods memiliki pabrik yang
berlokasi di komplek citra indah bukit bunga No.3 KAV PA/1-2, Jl.
Raya Jonggol Km.23, Sukamaju, Jonggol, Bogor, Jawa Barat
16830. Belfoods memiliki 4 lini produksi utama, yaitu lini nugget,
lini bakso, lini sosis, dan lini mantau. Belfoods memproduksi
berbagai produk makanan olahan beku yang berkualitas dan
dipasarkan dengan berbagai merek antara lain Belfoods Royal,
Belfoods Favorite, Belfoods Uenaaak. Beberapa upaya
peningkatan produk dan layanan yang dilakukan juga telah
mengantarkan Belfoods memperoleh sertifiksi ISO 9001 (Sisitem
Manajemen Mutu), ISO 22000 (Sistem Manajemen Keamanan),
dan Sertifikasi Jaminan Halal untuk setiap produknya. Saat ini PT
Belfoods memiliki 500 orang tenaga kerja, dalam melaksanakan
seluruh kegiatan, perusahhan ini menerapkan waktu kerja
sebanyak 8 jam per hari dan menerapkan sistem shift, yang dalam
satu hari dibagi dalam 3 shift. PT Belfoods Indonesia juga telah
memiliki ahli K3 umum yang bertugas untuk memastikan bahwa
sistem K3 di perusahaan tersebut sudah berjalan dengan baik.

2.3 Data Umum Listrik Pada Perusahaan


PT. Belfoods Indonesia menggunakan sumber tenaga listrik utama
dari PLN
berkapasitas 1730 KVA yang terbagi dalam dua trafo dan tenaga
listrik cadangan dengan menggunakan generator set berkapasitas
530 KVA yang digunakan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN.
Sumber listrik dialirkan melalui panel-panel penghubung untuk
penerangan dan menuju staker-staker di setiap ruangan untuk
menggerakkan mesin.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Saluran Transmisi


Pada PT Belfoods Indonesia saluran transmisi yang di alirkan
yaitu

3.2 Saluran Distribusi


Pada PT Belfoods Indonesia saluran distribusi yang dialirkan yaitu
20 KVA. Sistem proteksi yang terpasang yaitu fuse cut out. Fuse
cut out adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir
melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung
singkat (short circuit) atau beban lebih (over load). fuse cut out
merupakan pemutus rangkaian berbeban dengan jaringan,
caranya dengan meleburkan salah satu bagiannya berupa kawat
lebur (fuse link), sehingga bila terjadi gangguan arus lebih akibat
gangguan hubung singkat yang terjadi, fuse link bisa lebur dan
segera memutus rangkaian yang terkena gangguan.
Perlengkapan fuse ini terdiri dari sebuah rumah fuse (fuse
support), pemegang fuse (fuse holder) dan fuse link
(Sudirman,Soemarto et.al : 1985)
1. Prinsip Kerja Fuse cut out
Prinsip kerja dari fuse cut out adalah dengan merasakan arus
yang melewati dirinya, jadi saat terjadi gangguan hubung
singkat dan timbul arus lebih, elemen pelebur pada kawat
fuse link putus, karena arus yang melewati fuse link sudah
melebihi rating arus pengenal fuse link , sehingga elemen
kawat lebur putus, maka terjadilah arcing pada holder
sehingga pegas/per yang terdapat pada line terminal bekerja
dengan menurunkan lead konduktor dan menggantung di
udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem. (Irfan
Affandi 2010)
2. Fungsi
Fuse cut out pada jaringan distribusi 20 KV
 Tanggap terhadap arus lebih dari sistem atau peralatan
yang dilindunginya, oleh karena melebur.
 Memutus (memadamkan) arus lebih dan tahan
terhadap perubahan tegangan balik yang timbul karena
pemutusan tersebut
 Untuk dapat memberikan pelayanan listrik dengan
keandalan yang tinggi kepada konsumen (Azis Nurrochma
Wardana 2013)

3.3 Pemanfaatan

3.4 Transformator
Pada PT Blfoods Indonesia saluran transformasi yang dialirkan
yaitu 380V. system proteksi yang digunakan yaitu kubikel. Kubukel
adalah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi
tenaga listrik dari sumber tenaga listrik, Kubikel istilah umum yang
mencangkup peralatan switching dan kombinasinya dengan
peralatan kontrol, pengukuran, proteksi dan peralatan pengatur.
Peralatan tersebut dirakit dan saling terkait dengan perlengkapan,
selungkup dan penyangga. Sesuai IEC 298 : 1990
didespesifikasikan sebagai perlengkapan hubung bagi dan kontrol
berselungkup logam rakitan pabrik untuk arus bolak-balik dengan
tegangan pengenal diatas 1 kV sampai dengan dan termasuk 35
kV, untuk pasangan dalam dan pasangan luar , dan untuk
frekuensi sampai 50 Hz.
1. Fungsi Kubikel
 Mengendalikan sirkuit yang dilakukan oleh saklar utama
 Melindungi sirkuit yang dilakukan oleh fase/pelebur
 Membagi sirkuit dilakuan oleh pembagian
jurusan/kelompok (busbar)
2. Jenis kubikel
Berdasarkan fungsi/penempatannya, kubikel 20 kV di Gardu
Induk antara lain :
 Kubikel Incoming : berfungsi sebagai penghubung dari sisi
sekunder trafo daya ke busbar 20 kV
 Kubikel Outgoing : sebagai penghubung / penyalur dari
busbar ke beban
 Kubikel Pemakaian sendiri (Trafo PS) : sebagai
penghubung dari busbar ke beban pemakaian sendiri GI
 Kubikel Kopel (bus kopling) : sebagai penghubung antara
rel 1 dan rel 2
 Kubikel PT / LA : sebagai sarana pengukuran dan proteksi
pengaman terhadap surja.
 Kubikel Bus Riser / Bus Tie (Interface) : sebagai
penghubung antar sel

Anda mungkin juga menyukai