Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ALAT KESEHATAN
“Alat Kesehatan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Alat Kesehatan

Disusun Oleh :
Kelompok 12
S1 Farmasi 2D

Nike Widya Gantika Putri 31119201


Rifa Sopiatul Huda 31119204
Muhammad Prayoga Utama 31119210

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Karena tanpa pertolongan-Nya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Alat Kesehatan dengan judul “Alat
Kesehatan di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit”.
Sebagai penulis tentu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah Alat Kesehatan yang telah memberikan tugas ini, serta rekan-rekan yang telah
ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi kami
penulis makalah ini. Terima kasih.

Tasikmalaya, .... Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instalasi Laboratorium....................................................................2
2.2 Laboratorium Kimia Klinik............................................................5
2.3 Laboratorium Hematologi..............................................................8
2.4 Laboratorium Patologi Klinik......................................................13
2.5 Laboratorium Mikrobiologi DNA Forensik.................................16
2.6 Laboratorium Urinalisis...............................................................20
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat Microhematocrit centrifuge..........................................................5


Gambar 2 . Alat Drying Oven................................................................................7
Gambar 3 . Alat Analytical Balance......................................................................8
Gambar 4. Alat Hematology Analyzer..................................................................9
Gambar 5. Alat Microplata Reader......................................................................11
Gambar 6. Alat Refractometer.............................................................................12
Gambar 7. Alat Tensimeter..................................................................................14
Gambar 8. Alat Electrolit Enalyzer......................................................................15
Gambar 9. Alat Waterbath...................................................................................16
Gambar 10. Alat Inkubator..................................................................................17
Gambar 11. Alat Autoclave.................................................................................18
Gambar 12. Alat Rotator Shaker..........................................................................19
Gambar 13. Alat Centrifuge.................................................................................20
Gambar 14. Dry Sterilizer....................................................................................21
Gambar 15. Alat Glucometer ..............................................................................22

GAMBAR TABEL
Gambar 1. Tabel Pelayanan Instalasi Laboratorium..............................................5

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat kesehatan (UU RI no 36 Tahun 2009 tentang kesehatan) adalah instrumen,
aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
Alat kesehatan meliputi barang, instrumen atau alat lain yang termasuk tiap
komponen, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam pemeliharaan dan perawatan, diagnosis, pemulihan, perbaikan,
penyembuhan dan lain-lain (Hartono, 1985).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja alat kesehatan di instalasi laboratorium Rumah Sakit ?
2. Bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut ?
3. Bagaimana fungsi atau kegunaan dari alat-alat tersebut ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja alat kesehatan di instalasi laboratorium yang ada di
Rumah Sakit
2. Mengetahui bagimana cara menggunakan alat-alat tersebut
3. Mengetahui fungsi atau kegunaan dari alat-alat tersebut

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Instalasi Laboratorium


Instalasi laboratorium adalah salah satu instalasi di rumah sakit yang merupakan
pelayanan penunjang yang bertujuan : membantu diagnose suatu penyakit
sehinggadokter dapat menangani suatu penyakit dengan tepat, cepat, dan akurat.
Menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu penyakit dapat
terdeteksi secara dini. Menentukan prognosis/perjalanan penyakit sehingga dapat
digunakan sebagai pemantau perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu
penyakit. Bahkan untuk mengetahui kondisi atau status kesehatan seseorang maka perlu
dilakukan ‘General Medical Check Up’ di Laboratorium minimal 1 tahun sekali.
 Instalasi Laboratorium dipimpin oleh Kepala Instalasi Laboratorium.
 Kepala Instalasi Laboratorium mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
pelayanan laboratorium pada Rumah Sakit Umum.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud di atas uraian
tugas Kepala Instalasi Laboratorium adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja Instalasi Laboratorium;
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan Instalasi
Laboratorium;
c. Melaksanakan pelayanan laboratorium bagi pasien rumah sakit;
d. Melaksanakan pengambilan bahan sample, melaksanakan pemerikasaan
laboratorium.
e. Melaksanakan penyajian visualisasi informasi hasil tes laboratorium sebagai
bahan tindak lanjut;
f. Menandatangani hasil pemeriksaan laboratorium;
g. Melaksanakan dan mengatur distribusi alat-alat penunjang instalasi
laboratorium di rumah sakit;
h. Melaksanakan evaluasi hasil kerja instalasi laboratorium;
i. Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja lain di lingkungan RSUD
Bima; dan
j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya
2.1.1.1 Jenis Pelayanan

2
1. Patologi Klinik
 Kimia
 Hematologi
 Hemostatis
 Imunologi
 Rutin
 Cairan tubuh
 Bakteriologi
2. Patologi anatomi
 Patologi anatomi
 Histopatologi
 Papsmear
 Sitologi
 Fnab
 VC
3. Bank darah
 Golongan darah
 Closs match
 Labu darah
 Coomb’s test

2.1.1.2 Standar Pelayanan

PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM


No. KOMPONEN URAIAN
1. Persyaratan Surat Pengantar dari Dokter
2. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Rawat Jalan:

3
Keterangan:
1. Pasien datang dari Poli Rawat Jalan dengan
membawa Surat Pengantar dari Dokter.
2. Bagi Pasien :
 BPJS : Langsung menuju Loket Laboratorium
 Umum : Melakukan pembayaran ke
Kasir, kemudian menuju Loket
Laboratorium
3. Petugas laboratorium mengambil sampel
dan melakukan pemeriksaan.
4. Pasien mengambil hasil pemeriksaan.
5. Pasien menyerahkan hasil pemeriksaan kepada
dokter.

Rawat Inap :

3. Jangka Waktu Pelayanan 120 menit , CITO ( < 1 jam )

4
4. Biaya / Tarif a. Pasien BPJS : Gratis
b. Pasien Umum : Sesuai tarif PERDA
5. Produk Pelayanan  Laboratorium Cito : DPL, GDS, Ur, Cr, Bil, Golda, Mal
UL
 Laboratorium Sentral : Hematologi, Kimia
Klinik, Urin, Feses, Imunologi, Parasitologi
6. Penanganan Pengaduan, Saran dan 0852 4648 5670
Masukan
Gambar 1. Tabel Pelayanan Instalasi Laboratorium

2.2 Laboratorium Kimia Klinik


2.2.1 Microhematocrit Centrifuge
2.2.1.1 Definisi Alat Microhematocrit Centrifuge
Microhematocrit centrifuge merupakan variasi dari microcentrifuge yang
sudah bisa menampung sampel kapiler dalam pengukuran volume hematocrit pack
cell dan Blood Bank Centrifuge yaitu centrifuge yang digunakan di bank darah dan
juga serologi yang dirancang untuk bisa memilah sampel serologis dalam tabung.
(Elliwati, 2018)
Centrifuge itu sendiri adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi
dan memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge.
Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk memisahkan komponen sel
darah dari cairannya, sehingga cairannya bias dipakai untuk pemeriksaan. (Anonim,
2016)

Gambar 1. Alat Microhematocrit Centrifuge


2.2.1.2 Cara Menggunakan Alat Centrifuge
1. Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan.
2. Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik.

5
3. Nyalakan centrifuge.
4. Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
5. Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan
pada setiap tabung haruslah sama ukurannya.
6. Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas
tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara
bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang
pada centrifuge terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
7. Tutup kembali penutup centrifuge.
8. Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran
(Rpm) yang diinginkan.
9. Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan.
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam
tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling
berlawanan pula. (Anonim, 2016)

2.2.1.3 Fungsi Alat Centrifuge


Fungsi Atau Prinsip Kerja Alat Centrifuge adalah pada pemisahan molekular
dari sel atau organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa
partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap ke dasar wadah karena
adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang tersuspensi
tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh gravitasional
terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara
menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel kemesin Centrifuge tepatnya pada
bagian rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu. Hal tersebut
tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Dengan demikian Prinsip Kerja
alat tersebut adalah dengan memanfaatkan gaya centrifugal sehingga bahan tesebut
dapat terpisah. Ini dilakukan dengan cara memutar campuran dengan sangat cepat
dan bertumpu pada titik pusat. Dan pada akhirnya alat ini akan berhenti beroperasi
ketika katup/pintu Centrifuge terbuka saat bekerja. (Anonim, 2016)

2.2.3 Drying Oven


2.2.3.1 Definisi Alat Drying Oven

6
Oven atau bisa disebut juga drying oven adalah alat yang digunakan
untuk sterilisasi atau pembersihan dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini
dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridish (cawan petri),
tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas juga dapat
disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu, pada umumnya temperatur yang
digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-1700C selama paling sedikit 2
jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi tergantung pada jumlah alat disterilkan
dan ketahanan alat terhadap panas. (Anonim, 2021)

Gambar 2. Alat Drying Oven

2.2.3.2 Cara Menggunakan Alat Drying Oven


1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan
rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying
oven akan berkedip.
4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat
dari plastic, dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu
ukur sebaiknya suhu tidak melebihi 100°C.
 Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam
 Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
 Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam
 Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam

7
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke
nol
6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam
oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali
peralatan laboratorium dengan rapi.
7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan. (Anonim, 2021)

2.2.3.3 Fungsi Alat Drying Oven


Alat Drying Oven ini berfungsi untuk sterilisasi atau pembersihan
dengan menggunakan udara kering. Alat ini dapat dipakai untuk mensterilkan alat-alat
gelas seperti Erlenmeyer, Petridish (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Dan
juga bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi
dalam temperatur tertentu. (Anonim, 2021)

2.2.4 Analytical Balance


2.2.4.1 Definisi Alat
Analytical balance atau timbangan analitik adalah timbangan yang
digunakan untuk mengukur masa suatu benda dengan lebih spesifik, dan
dikhususkan untuk menimbang benda dengan berat yang sangat ringan. Dan
termasuk alat yang masuk kedalam kategori general laboratory equipment. (Anonim,
2019)

Gambar 3. Alat Analytical Balance

8
2.2.4.2 Cara Menggunakan Alat Analytical Balance

1. Jika anda menggunakan analytical balance di laboratorium, duduklah dengan


nyaman dan posisikan analytical balance dalam jangkauan anda.
2. Amati analytical balance yang akan anda gunakan, karena mungkin saja ada
belum terbiasa menggunakan analytical balance yang baru.
3. Nyalakan analytical balance dengan menekan tombol power. Jika tidak bisa
menyala, mungkin anda lupa mencolokan power supply ke listrik. Cek terlebih
dahulu, apakah power supply analytical balance sudah disambungkan ke
sumber daya.
4. Setelah analytical balance menyala, tunggu hingga posisi angka menjadi
stabil(nol). Pada beberapa kasus, analytical balance tidak menunjukan angka
nol, maka setting menjadi nol kembali dengan melihat buku panduan.
5. Bersiap menimbang. Jika anda menggunakan analytical balance dengan
pelindung, buka terlebih dahulu pintu pelindung sebelum menempatkan
material pada piringan.
6. Tempatkan material pada piringan analytical balance secara hati-hati,
tempatkan material sedikit demi sedikit. Ingat, analytical balance anda
memiliki batas maksimal. Jangan menempatkan material melebihi batas atas
kapasitas analytical balance, karena hal ini dapat merusak analytical
balance anda.
7. Setelah menempatkan material pada piringan analytical balance, tunggu
beberapa saat hingga angka menjadi stabil. Amati dan catat berapa massa
material yang baru saja kita timbang.
8. Setelah selesai menimbang, ada baiknya ada mengeluarkan zat atau material
keluar dari piigngan analytical balance, agar timbangan selalu dalam keadaan
kosong jika tidak digunakan.
9. Bersihkan analytical balance menggunakan kuas kecil sebelum anda
meninggalkannya.
10. Jika anda menggunakan analytical balance dengan penutup, maka tutup pintu
pelindung sebelum meninggalkan timbangan analitik. (Anonim, 2019)

2.2.4.3 Fungsi Alat Analytical Balance


Analytical Balance berfungsi untuk menimbang, dan timbangan ini
diperuntukan untuk orang yang bekerja di laboratorium. Dan biasa digunakan
untuk membuat komposisi sebuah zat baru dari beberapa zat yang telah ditentukan.

2.3 Laboratorium Hematologi


2.3.1 Hematology Analyzer
2.3.1.1 Definisi Alat Hematology Analyzer
Hematology Analyzer merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa
darah, lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis

9
berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di
lewatkan. (Bagas, 2018)

Gambar 4. Alat Hematology Analyzer

2.3.1.2 Cara Menggunakan Alat Hematology Analyzer


Cara penggunaan hematology analyzer :
1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)
2. Hidupkan alt (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)
3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar
4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background
check
5. Pastikan alat pada ready
Cara kerja Pemeriksaan sampel Darah
1. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
2. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar
3. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter
4. Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk
membuka dan letakkan sampel dalam adaptor
5. Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”
6. Hasil akan muncu pada layar secara otomatis
7. Mencatat hasil pemeriksaan.
 Yang perlu diperhatikan pada layar alat hematology analyzer, setelah pengukuran
spesimen darah, meliputi :
1. Perhatikan Hematokrit (PCV)

10
2. Hb kira-kira 1/3 Hematokrit.
3. Perhatikan MCHC
4. Kemungkinan ada kesalahan semua atau salah satu dari hasil
5. Alat yang baik maka MCHC ~ CHCM
6. Perhatikan juga sel leukosit terutama distribusi diff. Counting.
(Anjarmurtiyanti, 2017)

2.3.1.3 Fungsi Alat Hematology Analyzer


Alat Hematology Analyzer digunakan untuk memeriksa darah, lengkap
dengan cara menghitung dan mengukur sel darahnya secara otomatis, berdasarkan
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di lewatkan. (Bagas,
2018)

2.3.2 Microplata Reader


2.3.2.1 Definisi Microplata Reader
Microplate reader adalah alat untuk menganalisa virus atau bakteri
tanaman berdasarkan densitas optik dimana antara referensi, buffer dan bahan yang
diuji ditempatkan pada plate.
Laboratorium uji yang menggunakan microplate reader untuk alat ukur
harus terkalibrasi, karena itu merupakan persyaratan disamping juga dalam pengajuan
akreditasi. (Boedi S., et al)

Gambar 5. Alat Microplata


Reader

2.3.2.2 Cara Menggunakan Alat


Microplata Reader
1. Hubungkan dengan
arus listrik.
2. Tekan tombol ON.
3. Hubungkan dengan printer 
4. Warm up selama ± 15 menit.
5. Letakkan mikro plate yang berisi sampel pada tempat yang telah ada.
6. Pembacaan sampel mikro plate.

11
7. Tunggu hasilnya secara langsung akan di print (dicetak). (Indra F. S., 2014)

2.3.2.3 Fungsi Alat Microplata Reader


Fungsi microplate raider, yaitu sama seperti spektrofotometer. Namun,
terdapat perbedaan yaitu mengenai ukurannya. Pada mikroplate raider ukurannya lebih
kecil, dibandingkan spektrofotometer. (Indra F. S., 2014)
Lalu alat microplata reader ini juga, untuk menganalisa virus atau bakteri
tanaman berdasarkan densitas optik dimana antara referensi, buffer dan bahan yang
diuji ditempatkan pada plate. (Boedi S., et al)

2.3.3 Refractometer
2.3.3.1 Definisi Alat Refractometer
Refractometer adalah suatu alat atau instrumen yang digunakan untuk
mengukur konsentrasi atau kadar dari bahan terlarut misalnya : garam, gula, dll. Yang
dimana pengukurannya ditetapkan dalam satuan Brix. Brix, ialah zat  padat kering
terlarut dalam suatu larutan (gram per 100 gram larutan) yang dihitung sebagai sukrosa.
(Setyorini S.)

Gambar 6. Alat Refractometer

2.3.3.2 Cara Menggunakan Alat Refractometer


1. Refraktometer dibersihakan terlebih dahulu dengan tisu ke arah bawah
2. Kemudian, refraktometernya ditetesi dengan aquadest atau larutan NaCl 5%,
pada bagian prisma dan day light plate
3. Lalu, dibersihkan dengan menggunakan kertas tisu sisa aquadest atau NaCl 5%
yang tertinggal
4. Teteskan 1 sampai 3 tetes cairan sampel pada pada prisma

12
5. Kemudian, dilihat ditempat yang bercahaya dan dibaca skalanya
6. Kaca dan prisma dibilas dengan menggunakan aquadest atau NaCl 5%, serta
dikeringkan dengan tisu
7. Refraktoeter disimpan ditempat kering

Prosedur kalibrasi hand refraktometer :


1. Teteskan satu atau dua aquadest diatas kaca prisma
2. Tutup penutup kaca prisma dengan perlahan
3. Pastikan aquadest memenuhi permukaan kaca prisma
4. Pembacaan skala, melalui lubang teropong dan pastikan garis
batas biru tepat pada skala 00Brix (% mark sukrosa)
5. Jika garis batas biru tidak tepat pada skala 0 0Brix, putar skrup
pengatur skala hingga garis batas birutepat pada skala 00Brix
(Setyorini S.)

2.3.3.3 Fungsi Alat Refractometer


Fungsi dari alat refractometer yaitu untuk mengukur kosentrasi atau
kadar dari bahan terlarut, dengan memanfaatkan pola refreksi dari cahaya.

2.4 Laboratorium Patologi Klinik


2.4.1 Tensimeter
2.4.1.1 Definisi Tensimeter
Merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini
membantu mengetahui seberapa besar tekanan darah, sehingga kita bisa menilai apakah
tekanan darah kita normal atau tidak. Tekanan darah normal manusia berkisar 100
hingga 130 mmHg untuk tekanan sistolik, sedangkan untuk tekanan diastolik
normalnya adalah 60-90mmHg. Pengertian sistolik adalah tekanan darah di saat terjadi
kontraksi otot jantung.

13
Gambar 7. Alat Tensimeter

2.4.1.2 Cara Penggunaan


1. Persiapkan tensimeter dan juga stetoskop
2. Periksa manometer
3. Pasang manset tensimeter dengan benar, ingat posisi arteri harus benar
dan usahakan anda dalam keadaaan duduk
4. Jika anda mengukur untuk diri anda sendiri, maka kenakan stetoskop
dan letakan kepala stetoskop pada lengan yang paling mudah terasa
denyut nadinya. Agar tidak lepas, anda bisa kaitkan pada manset.
5. Pegang bola tensi dengan tangan kanan anda, posisikan jari telunjuk
dan ibu jari memegang katup pelepas tekanan.
6. Pastikan katup dalam posisi tertutup kemudian mulailah memompa
hingga air raksa naik pada ketinggian 150 mmHg
7. Setelah itu kemudian lepaskan perlahan – lahan, dengarkan suara pada
stetoskop dan amati skala.
8. Skala ketika anda mendengar detak nadi paling keras untuk pertama
kali itulah tekanan sistolik. Kemudian suara tersebut akan hilang, amati
baik – baik pada skala berapa anda terakhir kali mendengar suara
tersebut, itulah tekanan diastolik
9. Anda bisa mengulanginya bebrapa kali untuk memasikan bahwa
pengukuran anda benar.
10. Jika pada skala 150 mmHg anda tidak mendengar nadi keras, maka
naikan ke atasnya 160 hingga 170 mmHg

2.4.1.3 Fungsi Tensimeter

Fungsi tensimeter yaitu untuk mengukur tekanan darah.

2.4.2 Electrolit Analyzer

2.4.2.1 Definisi

14
Electrolyte Analyzer adalah sistem yang sepenuhnya otomatis yang mengukur Na +,
K +, Cl-, Ca ++ dan Li + dalam seluruh darah, serum, plasma dan urin dengan
menggunakan teknologi Ion Selective Electrode (ISE). Smart Lyte dirancang secara
unik dengan mikroprosesor yang kuat yang memungkinkan pengoperasian yang mudah
dan dapat di koneksikan dengan sistem LIS. Alat ini dilengkapi dengan keyboard dan
bar code scanner serta dapat menyimpan lebih dari 1000 hasil pasien dan dilengkapi
dengan lebih dari 10 bahasa.

Gambar 8. Alat Electrolit Enalyzer

2.4.2.2 Cara Penggunaan


1. Hidupkan power ON dibelakang alat
2. Proses inisialisasi alat dalam keadaan standby
3. Lakukan proses CAL 2 alat dalam kondisi READY
4. Insert sampel serum (automatic sampling) tarik tangkai jarum
5. Ada suara BIB masukan kembali tangkai jarum
6. Proses menginstrument
7. Finish
2.4.2.3 Fungsi Electrolit Analyzer
Fungsi nya sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume
ekstra sel.
2.4.3 Waterbath
2.4.3.1 Definisi
Water bath adalah peralatan laboratorium yang terbuat dari wadah berisi air panas.
Alat ini digunakan untuk menginkubasi sampel dalam air pada suhu konstan selama
periode waktu yang lama. Sebagian besar waterbath memiliki antarmuka digital atau
analog untuk memungkinkan pengguna mengatur suhu yang diinginkan, tapi beberapa
waterbath memiliki suhu yang dikontrol oleh arus yang melewati sensor (anggap saja

15
mikrokontroller). Pemanfaatan water bath meliputi pemanasan reagen, peleburan
substrat atau inkubasi kultur sel.

Gambar 9. Alat Waterbath


2.4.3.2 Cara Penggunaan
1. Air dimasukkan ke dalam bejana
2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air (untuk tangas air)
letakkan benda pada salah satu lubang (untuk tangas uap), ingat lubang
lain yang tidak digunakan tetap ditutup .
2.4.3.3 Fungsi Waterbath

Fungsi dari water bath adalah untuk menciptakan suhu yang konstan,


menginkubasi pada analisis mikrobiolog dengan pemanasan pada suhu rendah 30°-
100°c serta menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi.

2.5 Laboratorium Mikrobiologi DNA Forensik


2.5.1 Inkubator
2.5.1.1 Definisi Alat Inkubator
Inkubator adalah suatu alat pengontrol inkubasi, baik itu untuk mengontrol
temperatur, kelembapan, oksigen maupun karbondioksida di dalamnya. (Sudirman H.,
et al)
Alat ini seringkali digunakan untuk eksperimen kerja pada biologi dan mikrobiologi
serta digunakan dalam kultur bakteri dan sel. Adapun prinsip kerja inkubator secara
sederhananya ditunjukkan dalam sebuah kotak dengan pemanas serta pengontrol panas
dengan suhu diatas 60 derajat celcius, namun ada pula inkubator dengan suhu yang
lebih panas yakni diatas 100 derajat celcius. (IBS, 2020)

16
Gambar 10. Alat Inkubator

2.5.1.2 Cara Menggunakan Alat Inkubator


1. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
3. Set waktu dan suhu sesuai kebutuhan inkubasi (untuk pertumbuhan bakteri suhu
optimal 37C).
4. Masukkan media yang berisi bakteri.
5. Inkubasi sampai waktu yang ditentukan.
6. Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’ hingga tombol tertekan masuk untuk
proteksi terhadap kerusakan. (Aulanni’am, 2012)

2.5.1.3 Fungsi Alat Inkubator


Fungsi dari alat inkubator adalah sebagai alat instrument paling penting dalam
proses menumbuhkan mikroorganisme seperti fungi, bakteri dan sel mikroba lainnya.
(Sudirman H., et al)

2.5.2 Autoclave
2.5.2.1 Definisi Alat Autoclave
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan
perlengkapan laboratorium dengan tekanan uap 134 derajat celcius selama 30 menit.
(Chandra S. K., 2017)

17
Gambar 11. Alat Autoclave

2.5.2.2 Cara Menggunakan Alat Autoclave


1. Kabel power terhubung kabel kontak.
2. Tekan tombol power yang ada di bawah alat dan pastikan nyala lampu
berwarna hijau.
3. Tunggu sampai tampilan layar muncul tulisan “Runyes”
4. Tekan tombol menu
5. Pilih tombol select untuk memilih waktu pengeringan.
6. Letakkan alat yang akan disterilisasi di atas tray,kemudian masukkan ke dalam
alat sterilisasi.
7. Tutup pintu alat sampai terdengar bunyi “Bip”.
8. Setelah terisi semua tekan tombol “Start” di menu tombol.
9. Tunggu sampai layar alat sterilisasi muncul tulisan “End”
10. Buka tutup Autoclave tekan tombol “Power” untuk mematikan alat (Chandra
S. K., 2017)

2.5.2.3 Fungsi Alat Autoclave


Fungsi dari alat autoclave adalah untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan
laboratorium dengan tekanan uap 134 derajat celcius selama 30 menit. (Chandra S. K.,
2017)
Autoklaf juga digunakan terutama untuk membunuh endospora, yaitu sel
resisten yang diproduksi oleh bakteri. (C Sirait, 2017)

18
2.5.3 Rotator Shaker
2.5.3.1 Definisi Alat Rotator Shaker
Rotator shaker yaitu alat yang digunakan untuk menghomogenkan larutan
dalam jumlah banyak. Rotator shaker ini memiliki 9 jenis-jenis alat yang antara lain
adalah incubator shaker; orbital shaker; waterbath orbital shaker; mini shaker; termo
shaker; tube shaker; compact digital waving rotator; speed rotator; dan general rotator.
(Farida)

Gambar 12. Contoh Salah Satu Alat Rotator Shaker

2.5.3.2 Cara Menggunakan Alat Rotator Shaker


1. Pastikan alat yang akan digunakan dalam keadaan bersih dan kering
2. Bahan yang ingin dihomogenkan diletakkan pada wadah atau keranjang
shaker
3. Saat semuanya sudah tersusun rapi, erlenmeyer atau media yang akan
dihomogenkan dijepitkan pada penjepit
4. Saat menjepit pada kedua ujung beling penjepit sambil diputar dan
bersamaan itu juga penjepit digeser agar merapat pada erlenmeyer yang
digunakan
5. Setelah semuanya siap, shaker dihubungkan dengan arus listrik
6. Shaker dinyalakan dengan menekan tombol on/off yang ada pada shaker
7. Suhu dan timer pada shaker diatur sesuai dengan petunjuk pengocokan
8. Proses pengocokanpun dilakukan (Farida)

2.5.3.3 Fungsi Alat Rotator Shaker


Fungsi dari alat rotator shaker ini adalah untuk menghomogenkan larutan
dalam jumlah yang banyak. (Farida)

19
2.6 Laboratorium Urinalisis
2.6.1 Centrifuge
2.6.1.1 Definisi
Centrifuge merupakan peralatan laboratorium klinik yang banyak digunakan
untuk memisahkan suatu senyawa yang memiliki berat molekul yang berbeda
dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsip gaya sentrifugal didasarkan atas
fenomena bahwa partikel yang tersuspensi dalam suatu wadah (tabung atau
bentuk lain) akan mengendap ke dasar kuvet, karena pengaruh gaya gravitasi.
(argiansyah 2016)

Gambar 13.alat Centrifuge


2.6.1.2 Cara Penggunaan
1.Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara
tabung satu dengan yang lainnya pada tempat yang berseberangan
2.Tutup penutup centrifuge sampai terkunci
3. Pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan
4. Pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu
5. Tekan star untuk centrifuge yang memiliki tombol star, yang tidak
memiliki tombol star begitu tombol waktu diputar centrifuge langsung
berputar
6. Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan
tombol berhenti
7. Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang
dibutuhkan.

20
2.6.1.3 Fungsi Centrifuge
Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel
berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan.
2.6.2 Dry Sterylyzer
2.6.2.1 Definisi
Sterilisasi adalah tahapan penting untuk menghilangkan semua macam
mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi baik peralatan maupun suatu bahan
tertentu. Salah satu teknik sterilisasi yaitu dry heat sterilization yang membutuhkan
suhu tinggi dan waktu pemaparan lama. Dry heat sterilization seharusnya
dikendalikan dengan pemantauan untuk memastikan kestabilan suhu dan waktu
minimal sterilisasi terpenuhi.

Gambar 14. Dry Sterilizer


2.6.2.2 Cara Penggunaan
Masing-masing tombol memiliki fungsi tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Menu Auto akan memerintahkan UV Sterilizer untuk melakukan
pengeringan dan sterilisasi (penyinaran sekaligus). Biasanya ada
beberapa pilihan waktu proses yang dapat kita pilih.
2. Menu Dry adalah untuk mengeringkan saja. Jika Moms ingin
mensterilkan kembali maka dapat menekan tombol UV (sterilisasi)
kembali.
3. Menu UV adalah untuk mensterilkan saja tanpa mengeringkan.
Biasanya dapat di tekan untuk perlengkapan yang sudah kering seperti
hand phone, mainan anak, dan sebagainya.
4. Menu Storage adalah untuk penyimpanan, dimana proses sterilisasi
akan berjalan otomatis dalam periode waktu tertentu selama
perlengkapan yang di steril ada di dalam UV Sterilizer.

21
2.6.2.3 Fungsi Dry Sterilizer
Sterilisasi pemanasan kering yaitu mensterilkan alat dengan menggunakan
oven dengan panas yang tinggi, misalnya alat dari logam yang tajam, alat dari
kaca yang tahan terhadap panas. Sterilisator pemanasan kering dapat juga
digunakan untuk mensterilkan Instrumen endodonti dan dressing endodonti.
2.6.3.Glucometer
2.6.3.1 Definisi
Glucometer digital adalah alat kesehatan yang saat ini telah banyak
digunakan sebagai salah satu perangkat swamonitoring (pemantauan sendiri)
kadar gula darah. Alat uji gula darah ada yang tunggal, hanya untuk mengukur
gula darah dan ada yang “three in one”, sekaligus untuk memeriksa kadar asam
urat dan kolesterol.

Gambar 15. Alat glucometer

2.6.3.2 Cara Penggunaan


Langkah-langkah penggunaan glukometer dalam mengukur kadar glukosa darah :
1. Memasukkan kode nomor glukosa yang sesuai dengan kode yang tertera pada
botol tes strip glukosa ke dalam celah kode yang berada di belakang alat
glukometer.
2. Mengambil satu strip tes glukosa dari botol.
3. Memasukkan strip tes glukosa ke dalam celah strip yang ada pada alat, kemudian
alat akan menampilkan nomor kode misalnya Glu 6005. Kemudian akan muncul
simbol

22
4. Meremas jari yang akan ditusuk dengan lanset kemudian mengusapnya dengan
menggunakan alkohol, kemudian menusukkan lanset yang telah dimasukkan ke
dalam alat penusuk lancet device ke jari.
5. Mengelap tetesan darah pertama kemudian teteskan tetesan darah berikutnya ke tes
strip.
6. Kemudian akan terdengar bunyi “Beep”. Alat akan segera menghitung mundur 10
detik, kemudian akan menampilkan hasilnya di layar.
7. Mengecek nilai kadar glukosa dengan kadar normal glukosa yang ada di botol strip
test
8. Membuang strip tes yang telah digunakan.

2.6.3.3 fungsi Glucometer


fungsi tes gula darah meliputi:

 Memantau efektivitas obat diabetes pada kadar gula darah


 Mengidentifikasi kadar gula darah, baik yang tinggi maupun rendah
 Memantau perkembangan penderita dalam mencapai target pengobatan diabetes
 Melihat pengaruh olahraga dan pola makan terhadap kadar gula darah
 Melihat pengaruh faktor lain, seperti penyakit tertentu atau stres

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat kesehatan  adalah instrumen, aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Dengan begitu, alangkah baiknya kita mengetahui
apa saja alat kesehatan di instalasi laboratorium dengan mempelajari bagimana cara
menggunakan alat-alat kesehatan serta mengetahui fungsi atau kegunaan dari alat-alat
tersebut.

24
DAFTAR PUSTAKA
Elliwati H. 2018. Pengenalan Centrifuge Pada Mahasiswa Yang Melakukan Penelitian Di
Laboratorium Terpadu Imunologi Fakultas Kedokteran Usu.
Analytical Balance https://andarupm.co.id/analytical-balance-laboratorium/ diakses pada hari
Minggu, 21 Februari 2021 jam 14.00
Bagas P. 2018. Analisa Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hematology Analyzer Tipe 3 Part
Diff dan 5 Part Diff Di Tinjau Dari Aspek Prinsip Kerja Alat. Jakarta. Jurusan Teknik
Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Alat Labor http://www.alatlabor.com/article/detail/63/drying-oven-oven-laboratorium diakses
pada hari Minggu, 21 Februari 2021 jam 14.04
Boedi Soesatyo dan Mego Pinandito. 2007. STANDAR FILTER UNTUK KALIBRASI
MICRO PLATE READER. Jurnal Standardisasi Vol. 9 No. 2 Tahun 2007: 43 – 48.
INDRA FAUZI SABBAN. 2014. Laporan Pratikum Instrumentasi Fasilitas Penelitian
Brsama.
Setyorini Safitri. Cara menggunakan Refraktometer.
Sudirman Halla, Rohmi, Agrijanti. 2019. Efektivitas Inkubator Portable Sebagai Alat Inovasi
Penunjang Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal AnalisMedika Bio Sains Vol 6, No 1 (2019).
ISSN: 2656-2456 (Online) / ISSN: 2356-4075 (Print).
https://ibs.co.id/id/prinsip-kerja-inkubator-secara-umum/ diakses pada hari minggu, 21
februari 2021 jam 17.30
Aulanni’am. 2012. Instruksi Kerja Pemakaian Inkubator Program Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya.
Chandra Sari Kurniawati. 2017. Standard Operating Procedure Penggunaan Autoclave
Farida. Vortex Mixer dan Rotator. https://www.scribd.com/presentation/422900756/Vortex-
Mixer-Dan-Rotator diakses pada hari Minggu, 21 Februri 2021 jam 18.56
Almahdaly, H. 2012. Pengaruh Penundaan Waktu Terhadap Hasil Urinalisis Sedimen Urin.
As-Syifaa Jurnal Farmasi Volume 6 Nomor 2. Makasar : Fakultas Farmasi Universitas
Muslim Indonesia Makasa diakses pada hari senin, 22 februari 2021 jam 01.00
F. D. Putra, B. Setiyono, and M. A. Riyadi, "PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN
SUHU PADA PLANT DRY HEAT STERILIZER MENGGUNAKAN METODE
PID," Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, vol. 7, no. 2, pp. 583-590, Jun.
2018. https://doi.org/10.14710/transient.7.2.583-590 diakses senin, 22 rebruari 2021 jam 02.02

25
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/analis/article/view/978 diakses senin, 22 februari
2021 jam 03.08

26

Anda mungkin juga menyukai