Anda di halaman 1dari 21

Ujian Post Test dr.

KMI Agustus

SOAL

Ujian Postest dr KMI Agustus

1. Migrain: anamnesis lengkap, gejala klinis, perbedaan migrain aura dgn tanpa aura, jenis aura,
diagnosis banding, perbedaan dengan TTH

2. Vertigo: anamnesis lengkap, gejala klinis, etiologi vestibular perifer dan sentral serta rentang
waktunya, perbedaan perifer dan sentral, diagnosis banding

3. Stroke: anamnesis lengkap, gejala klinis, perbedaan iskemik dan hemoragik, trombus dan
emboli, faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah, diagnosis banding

4. Pemeriksaan nervus kranialis LENGKAP (N1-N12): fungsi, cara pemeriksaan, contoh


pemeriksaan

5. Letak inti kranialis

6. Otot penggerak bola mata dan Fungsi otot yg dipersarafi N3 4 6

7. Strabismus divergen dan konvergen

8. Perbedaan umn lmn N7 dan penyakitnya

9. Perjalanan refleks cahaya, afferen efferennya

10. Pemeriksaan refleks cahaya langsung dan tidak langsung

11. Refleks kornea, masseter, bersin dan afferen eferennya

12. Doll's eye phenomenon

13. Perbedaan lesi UMN LMN

14. Kekuatan motorik (0-5)

15. Gejala ekstrapiramidal dan pengertiannya

16. Afasia broca, wernicke, global + pemeriksaannya

17. Perbedaan lesi korteks dan subkorteks

18. Responsi paper: definisi, gejala klinis, dd

19. Rebound phenomenon

20. Tes pendengaran, tes kalori

21. Refleks stapedial

22. Pengertian disfagia disfonia disartria

23. Perbedaan spastik dan rigiditas

24. Deviasi lidah pada lesi n12

25. Deviasi uvula


JAWAB

1. MIGRAIN
A. ANAMNESIS:

-Keluhan Utama:

- Onset: sejak kapan merasakan nyeri kepala

-Location:Lokasi nyeri

-Duration:berapa lama dirasakan nyeri

-Character: Nyerinya bagaimana, apakah nyerinya berdenyut(Migrain) atau seperti diikat tali(TTH)

-Aggravating: Faktor yang memperberat (migrain: diperberat oleh aktifitas) dan Alleviating : Faktor
yang mengurangi gejala: (gaada pada migrain)

-Radiasi/Penyebaran: kalau TTH ada penyebaran ke tengkuk

-Timing: pada saat kapan saja nyeri kepala dirasakan.

*apakah disertai aura:

1. aura visual: penglihatan kilatan atau berkurang

2. aura sensorik: merasa kebas atau tertusuk

3. gg. Berbicara

- Apakah ada keluhan lain ?

B. GEJALA KLINIS

1. Migren Tanpa Aura

- Nyeri kepala 4-72 jam

- Karakteristik nyeri kepala (unilateral, berdenyut, intensitas sedang-berat, diperberat dengan


aktivitas fisik)

- Nyeri kepala dapaty disertai nausea dan atau muntah

-fotofobia/fonofobia

-tidak berkaitan dengan penyakit lain

2. Migren dengan Aura

- Min. 2 x serangan dengan karakteristik unilateral, berdenyut, moderate-severe, diperberat dengan


aktivitas fisik.

- tidak berkaitan dengan penyakit lain


C. DIAGNOSIS BANDING

Tension Type Headache, Cluster Type Headache

D. PERBEDAAN DENGAN TTH

Tension Type Headache

Kriteria diagnosis:

1. Min. 10 episode <1 hari/bulan (<12 hari/tahun)


2. Berlangsung 30 menit – 7 hari
3. Min. 2 dari: bilateral, menekan/mengikat, ringan-sedang, tidak diperberat aktivitas fisik
4. Tidak disertai: mual/muntah, foto/fonofobia

2. VERTIGO

A. ANAMNESIS

Deskripsi jelas keluhan pasien. Pusing dapat berupa sakit kepala, rasa bergoyang, pusing berputar,
rasa tidak stabil atau melayang.

- Bentuk: pusing berputar atau rasa goyang atau melayang


- Sifat: periodik, kontinu, ringan atau berat
- Faktor pencetus: perubahan gerakan kepala/posisi, situasi: keramaian dan emosional, suara
- Gejala otonom: mual, muntah, keringat dingin
- Ada/tidak gg. Pendengaran: tinnitus/tuli
- Obat-obat yg sebabkan vertigo: streptomisin, gentamisin, kemoterapi
- Tindakan tertentu: temporal bone surgery, transtympanal treatment
- Peny.: DM, hipertensi, kelainan jantung
- Defisit neurologis: hemihipestesis, baal wajah satu sisi, perioral numbness, disfagia,
hemiparesis, penglihatan ganda, ataksia cerebelaris

B. PEMERIKSAAN FISIK

- Pemeriksaan umum

- Cek TD

- Pemeriksaan neuro:

1. kesadaran: baik, dapat menurun pada vertigo vestibular sentral

2. nervus kranialis: pada vestibularis sentral (+) gg. III, IV, VI, V sens., VII, VIII, IX, X, XI, XII

3. motorik: hemiparesis

4. sens: hemihipestesis

5. keseimbangan:

 Tes nistagmus
 Tes rhomberg
 Tes rhomberg dipertajam
 Tes jalan tandem
 Tes fukuda
 Tes past pointing

C. PERBEDAAN VERTIGO PERIFER DAN SENTRAL

Etiologi vertigo perifer: BPPV, Meniere’s disease, labyrinitis, neuritis vestibular, vertigo fisiologis

Etiologi vertigo sentral: TIA, Stroke batang otak/TIA vertebrobasiler, CPA tumor, migren basiler,
trauma, perdarahan serebelum, infark batang otak, serebelum

Perifer: bangkitan mendadak, intensitas berat, oleh gerakan kepala, mual/muntah, gg. Pendengaran,
(-)lesi otak, pada kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, nervus vestibularis

Sentral: bangkitan lambat, ringan, tidak oleh gerakan kepala, gejala otonom +/-, lesi otak (+), pada
nukleus vestibularis, medulla oblongata, serebelum, connecting central pathway

D. DIAGNOSIS BANDING

Meniere’s disease, BPPV, laryngitis

3. STROKE

-Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK

- tergantung lokasi dan luas - terjadi wkt aktif dan tb2


infark
- sesuai dgn pemb.darah
daerah infark - nyeri kepala hebat -> kesadaan menurun ->
muntah, kejang, koma

- hemiparesis - riwayat hipertensi kronis

- disfasia-afasia - defisit neurologis tergantung lokasi dan luas


hematom

- diplopia - hematom di lobus frontalis dan temporalis ->


kejang2 / hemiparesis kontralateral
- hemihipastesi

- gg.penglihatan & paresis


n.kranialis

STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK

-Fase akut : 7-10 hari -Fase akut : +/- 14 hari


-onset saat istirahat,kec : -onset saat aktivitas
emboli

-Usia tua -Usia muda


-kesadaran umum baik,kec: -kesadaran menurun
emboli

-FR : HT,DM,dislipidemia -FR : HT dan aneurisma

-Peninggian TIK (-) -Peninggian TIK (+)

-kaku kuduk (-) -kaku kuduk (+)

-edema papil (-) -edema papil (+)

-tanda peringatan (+)TIA -tanda peringatan (-)

-bradikardi (+) hari ke 4 -bradikardi (+) hari ke 1


-Perbedaan Trombus dan Emboli

TROMBUS EMBOLI
-Timbul tiba2 saat istirahat -timbul tiba2 saat aktivitas

-onset lama/perlahan -onset cepat

-pada usia tua -pada usia muda

-target: pembuluh darah kecil/distal -target: pembuluh darah


besar/proksimal

-FR : aterosklerosis,DM,HT, -FR: penyakit jantung -> Atrial


hiperlipidemia fibrillation
-Nadi regular
-nadi irregular

-tx:trombolitik/anti platelet -tx: antikoagulant


-Faktor resiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah

Yang tidak dapat diubah: umur, sex, genetik

Dapat diubah:
 Hipertensi.
 Diabetes Melitus.
 Merokok.
 Atrial Fibrilasi.
 Penyakit Jantung lainnya.
 Pasca Stroke.
 Dislipidemia.
 Konsumsi alkohol.

DD SI

- SH
- TIA
- SOL

4. Pemeriksaan Nervus Kranialis


5. Inti nervus kranialis

a. Mesensephalon: N 3 dan 4
b. Pons: N 5, N 6, N7,
c. Medulla Oblongata: N9,(Glossofaringeus) , N10, N11(Accesorius), N12(Hypoglossus)
6. Otot Penggerak Bola Mata

7. Strabusmus Divergen ke lateral sedangkan strabismus konvergen ke medial


8. Perbedan UMN dan LMN Nervus 7
9. Perjalanan Refleks Cahaya

10. Refleks Cahaya


-Respon cahaya langsung Pakailah senter kecil, arahkan sinar dari
samping (sehingga pasien tidak memfokus
pada cahaya dan tidak berakomodasi) ke arah salah satu
pupil untuk melihat reaksinya terhadap cahaya. Inspeksi kedua
pupil dan ulangi prosedur ini pada sisi lainnya.
Pada keadaan normal pupil yang disinari akan mengecil.
- Respon cahaya konsensual (tidak langsung)
Jika pada pupil yang satu disinari maka secara serentak
pupil lainnya mengecil dengan ukuran yang sama.
11. Refleks Kornea
Refleks Bersin

Reflek Masseter/Mandibula

12. Dolls eye Phenomena


13. Beda UMN dan LMN

14. Kekuatan motorik

Gangguan pada system ekstrapiramidalis

Sistem ekstrapiramidal: ganglia basalis terdiri dari:

• Nukleus kaudatus
• Nukleus lentiformis (putamen dan globus palidus)
• Nukleus amigdala
15. Gejala Ekstrapiramidal
16. Afasia Broca dan Wernicke
17. Perbedaan Lesi Korteks dan Subkorteks

Tambahan:

• Lesi di korteks: kelemahan ekstremitas atas tidak sama dengan bawah. Bergantung
homunculus yang terkena

• Lesi di subkorteks: kelemahan ekstremitas atas dan bawah sama karena jaras sudah
bergabung

18. Responsi paper: pelajari sendiri


19. Rebound phenomenon

20. Tes pendengaran dan tes kalori


Tes kalori

21. Refleks Stapedial

Kontraksi otot stapedius yang ada di telinga tengah yang diinduksi oleh rangsangan akustik
atau bunyi yang kuat dimana ketika telinga lain diberikan suara yang keras maka otot
stapedius kedua telinga berkontraksi. Refleks ini akan muncul saat terdapat intensitas suara
>70-90dB. Otot stapedial ini diinervasi oleh N. VII.
22. Pengertian disfagia, disfonia, dan disartria

• Disfagia: Kesulitan makan atau kesulitan menelan. Terbagi atas dua, disfagia orofaring
dan disfagia esophagus.

Disfagia orofaring: ada kelainan di rongga mulut, faring, dan esophagus

Disfagia esophagus: ada kelainan di korpus esophagus, sfingter esophagus bagian


bawah, atau kardia gaster

Gangguan N. IX dan X

• Disfonia: gangguan suara atau suara serak yang ditandai dengan perubahan kualitas
vocal, pitch, kenyaringan atau usaha vocal yang mengganggu komunikasi. Merupakan
gejala kelainan pada laring dan kerusakan N. X unilateral.

Suara serak, suara desah, suara goyah atau gemetar, suara hilang (afonia), seperti ada
cairan saat bersuara, sering berdehem, tidak nyaman saat menggunakan suara, hanya
bisa mengeluarkan suara pada satu frekuensi saja atau monoton, tenggorok terasa
kering dan sakit.

• Disartria (afasia broca): gangguan alat ucap yang disebabkan oleh kerusakan SSP yang
mengontrol aktivitas otot yang berperan dalam proses artikulasi untuk pembentukan
suara pengucapan. Gangguan motorik dari pengucapan akibat kelemahan otot mulut
dan pernafasan. Gejala: bicara pelo atau tidak jelas, nada lunak dan lambat,
terbatasnya gerakan bibir, lidah, dan rahang, suara sengau/serak, dan sulit untuk
mengunyah dan menelan.
23. Beda Spastik dan Rigiditas

24. Deviasi lidah pada lesi N. XII

25. Deviasi uvula

Deviasi ke arah yang lemah. Nervus IX.

Anda mungkin juga menyukai