0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Daud Beureueh adalah mantan Gubernur Aceh dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang dikenal karena aksi kontroversional membentuk Negara Islam Indonesia. Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, ia peduli pendidikan dengan mendirikan Madrasah Sa'adah Adabiyah di Sigli, Aceh pada 1930. Daud Beureueh juga membangun berbagai sarana seperti jalan, saluran air, dan masjid untuk kehidupan masyarakat tanpa mengharapkan balasan.
Daud Beureueh adalah mantan Gubernur Aceh dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang dikenal karena aksi kontroversional membentuk Negara Islam Indonesia. Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, ia peduli pendidikan dengan mendirikan Madrasah Sa'adah Adabiyah di Sigli, Aceh pada 1930. Daud Beureueh juga membangun berbagai sarana seperti jalan, saluran air, dan masjid untuk kehidupan masyarakat tanpa mengharapkan balasan.
Daud Beureueh adalah mantan Gubernur Aceh dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang dikenal karena aksi kontroversional membentuk Negara Islam Indonesia. Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, ia peduli pendidikan dengan mendirikan Madrasah Sa'adah Adabiyah di Sigli, Aceh pada 1930. Daud Beureueh juga membangun berbagai sarana seperti jalan, saluran air, dan masjid untuk kehidupan masyarakat tanpa mengharapkan balasan.
di Beureu'eh, kabupaten Pidie, Aceh, 17 September 1899 – meninggal di Aceh, 10 Juni 1987 pada umur 87 tahun) adalah mantan Gubernur Aceh dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Beliau merupakan tokoh
yang dikenal karena aksi kontroversional melakukan Meskipun tidak mengenyampemberontakan kepada pendidikan formal, Daud pemerintah dengan Beureueh merupakan tokohmendirikan Negara Islam yang peduli dengan pendidikan. Indonesia (NII). Pada 1930 Daud Beureueh mendirikan Madrasah Sa’adah Adabiyah di Sigli, Aceh.
Daud Beureh tidak henti-hentinya membangun berbagai
sarana dan perasarana kehidupan seperti jalan, saluran air, tempat ibadah (masjid) dan lain-lain. Tidak ada yang diharapkan dari aktivitasnya itu kecuali mendapat keridhoan Allah SWT sehingga bisa kembali kepada-Nya dengan tenang.