Anda di halaman 1dari 6

PELAJARAN BAHASA INDONESIA

STRUKTUR DAN KEBAHASAAN


TEKS EDITORIAL Penyusun:
Dra. Mariam Rosita Pepe

STRUKTUR KEBAHASAAN
STRUKTUR TEKS EDITORIAL
1. Pernyataan umum (tesis) atau pengenalan isu
Bagian pendahuluan teks editorial ini berfungsi mengenalkan isu atau permasalahan yang
akan dibahas pada bagian berikutnya. Bagian pengenalan isu ini menyajikan peristiwa
atau persoalan aktual, fenomenal, dan kontroversial.

2. Penyampaian pendapat (opini) dan argumen


Bagian ini merupakan pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang
sudah diperkenalkan sebelumnya.

3. Penegasan
Penegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran atau rekomendasi, juga terselip
harapan redaksi kepada pihak terkait dalam menghadapi atau mengatasi persoalan yang
terjadi dalam isu tersebut.
CIRI-CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
1. Menggunakan kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Contoh: Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana
Pertamina menaikkan harga elpiji?

2. Menggunakan kata-kata populer sehingga mudah bagi khalayak untuk


mencernanya. Contoh:
Kata populer Kata kajian
a. menilai a. mengevaluasi
b. saran b. target
c. dorongan c. motivasi
d. khayalan d. imaginasi NEXT
CIRI-CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal
lainnya yang menjadi fokus ulasan.
Contoh:
a. Jadi, ada baiknya hal ini diserahkan saja pada yang sudah ahli.
b. Beberapa bulan ke depan, di sana akan dibangun pabrik semen.
c. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak
logis.
4. Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti sebab, oleh sebab itu, karena, oleh karena itu,
sehingga.
Contoh:
a. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului
sosialisasi.
b. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikan sebagai reaksi yang cenderung beersifat
percitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memerhatikan kesulitan sekaligus
melindungi kebutuhan rakyat.
PREVIOUS NEXT
CIRI-CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
5. Menggunakan adverbia (kata keterangan), untuk mempertegas ekspresi
kepastian.
Contoh: amat/sangat, biasanya, jarang, kadang-kadang, selalu, sering, sebagian
besar waktu.
6. Menggunakan konjungsi untuk:
a. menata argumentasi, misalnya pertama, kedua, ketiga, ... .
b. memperkuat argumentasi, misalnya bahkan, juga, selain itu, lagi pula, sebagai
contoh, misalnya, padahal, justru.
c. menyatakan hubungan sebab-akibat (nomor 4).
d. menyatakan harapan, misalnya agar, supaya.

PREVIOUS NEXT
CIRI-CIRI KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL
7. Menggunakan kata kerja (= verba)
a. Verba material; menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.
Contoh: mengunyah, membaca, menulis
b. Verba relasional; menunjukkan hubungan intensitas.
Contoh: ada, merupakan, memiliki, menjadi, termasuk.
c. Verba mental; verba ini menerangkan:
1) persepsi, contoh: melihat, merasa
2) afeksi, contoh: suka, khawatir
3) kognisi, contoh: berpikir, mengerti.

PREVIOUS

Anda mungkin juga menyukai