TEKS ULASAN
Menurut Rahardi (2009:177) teks ulasan merupakan penilaian terhadap suatu karya. Karya
tersebut dapat berupa film, buku, karya seni, bahkan produk teknologi. Penilaian harus berkaitan
dengan kualitas karya dan dilakukan secara proposional atau dilihat dari segi kelebihan atau
kekurangannya.
1. Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (buku, drama,
film, atau lagu). Mengulas suatu karya mengharuskan bersikap kritis agar ulasan yang ditulis dapat
berkontribusi bagi kemajuan karya tersebut. Teks ulasan bertujuan memberikan penilaian terhadap
sebuah karya yang memberikan informasi tentang karya yang diulas disertai kelebihan dan kelemahan
karya tersebut.
Informasi yang dapat ditemukan dari teks ulasan :
1. Identitas karya
2. Keberadaan karya
3. Ringkasan atau synopsis karya
4. Paparan unsur-unsur karya seperti penokohan, latar, film, tokoh dll
5. Kelebihan atau kekurangan karya yang diulas.
Contoh
Bu Tejo menjadi sangat menarik karena tokoknya yang sangat relatable dengan
orang disekitar kita yaitu, tetangga yang sering bergosip sana sini
Buku ini perlu dibaca oleh kalangan pelajar sebab memberikan motivasi yang
kuat untuk meraih cita – cita
4) Menggunakan pernyataan berupa saran atau rekomendasi pada bagaian akhir teks. Hal
ini ditandai oleh kata sebaiknya, harus, hendaknya, seharusnya, sebaiknya, semestisnya,
dll.
Contoh :
Sebuah pesan yang tidak menggurui yang seharusnya kita terapkan dalam
berkomunikasi dengan media sosial
Film ini sebainya ditonton oleh semua kalangan
Hendaknya orang tua mendampingi saat anak anaknya menonton film
3. Menyusun Teks Ulasan
a. Mencatat identitas karya yang akan diulas, meliputi judul, penulis, pencipta, nama , penerbit,
tahun terbit, termasuk ketebalan.
b. Mencatat hal – hal menarik atau penting karya
c. Menelaah kelebihan dan kelemahan karya
d. Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan karya secara keseluruhan
e. Membuat saran untuk pembaca
BAHASA INDONESIA
TEKS PERSUASI
1. Pengertian Teks Ulasan
Dalam KBBI Persuasi diartikan sebagai suatu ajakan kepada seseorang dengan cara
memberikan alasan yang menyakinkan. Teks persuasi diartikan sebagai suatu teks yang
mengandung alasan, bukti, atau fakta yang mengandung unsur ajakan atau himbauan agar
pembaca melakukan sesuatu yang dinyatakan oleh penulis.
2. Tujuan dan Ciri-ciri Teks Ulasan
Teks persuasi bertujuan memengaruhi pembaca agar pembaca yakin bahwa ide atau pendapat
yang dikemukakan dan pembaca beersedia melaksanakan ajakan atau ide tersebut.
Ciri-ciri teks persuasi
1) Berisi argument atau alasan yang kuat disertai data dan fakta
2) Berusaha menyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai data yang
ditulis
3) Menggunakan kata-kata saran, ajakan, seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
4) Menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan
pendapat antara penulis dan pembaca tercapai
3. Bentuk dan Jenis Teks Persuasi
1) Bentuk teks persuasi
a. Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan promosi produk niaga
b. Bentuk tulisan, misalnya iklan dan selebaran
c. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet.
2) Jenis-jenis teks persuasi
a. Persuasi politik : digunakan dalam bidang politik oleh orang-orang yang
berkecimpung di bidang politik dan kenegaraaan.
b. Persuasi Pendidikan : digunakan dalam bidang Pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Contoh : guru memberikan ilmu kepada siswa
c. Persuasi advertensi : dimanfaatkan dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu
barang atau jasa.
d. Persuasi propaganda : digunakan dalam kegiatan kampanye, isi kampanye biasanya
berupa informasi dan ajakan.
A. Menyimpulkan Isi Teks Persuasi
1. Simpulan Isi Teks Persuasi
Simpulan adalah opini atau pendapat akhir atas data-data yang ada di dalam teks.
Teks persuasi berisi ajakan sehingga simpulan teks berupa jawaban atas pertanyaan.
2. Langkah-langkah Menyusun Penyimpulan Teks Persuasi
a. Membaca keseluruhan isi teks untuk menemukan gagasan umum atau ide pokok
b. Mecatat bagian-bagian penting dari isi teks (temukan ide pokok)
c. Memahami hubungan antar bagian penting teks (kata kunci ada di awal akhir paragraf)
d. Merumuskan simpulan isi teks secara ringkas dan jelas (hubungan kausalitas)
Contoh :
Para ahli Kesehatan berpendapat bahwa penyebab gangguan pencemaran, antara lain,
pola makan tidak teratur dan sering terlambat makan. Selain itu juga kurang mengkonsumsi
sayur dan buah serta kurang gizi makanan. Salah satu upaya menjaga saluran pencernaan agar
tetap sehat, makanlah dengan pola makan sehat dan seimbang.
B. Karakterisik Drama
1. Berupa cerita
2. Berbentuk dialog
3. Bertujuan akan dipentaskan
D. Unsur-unsur Drama
Drama menggambakan kehidupann dan watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan
dalam beberapa babak. Seni drama disebut senit eater dibangun atas beberapa unsur intrinsik,
ekstrinsik, dan unsur pementasan.
1. Unsur intrinsik : merupakan unsur pembangun sebuah karya sastra yang berasal
dari dalam karya sastra itu sendiri.
a. Tema : sesuatu yang menjadi dasar cerita atau pokok masalah dalam cerita. Untuk
menentukan tema drama, kita harus membaca atau menonton drama secara
keseluruhan.
b. Alur atau plot : rangkaian peristiwa yang menjalin sebuah cerita. Alur dibagi menjadi
3 yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Alur drama mencakup bagian 1) orientasi
atau pengemalan cerita; 2) konflik awal; 3) perkembangan konflik; dan 4)
penyelesaian.
c. Tokoh dan penokohan : tokoh adalah cara atau metode menggambarkan perilaku dan
watak tokoh oleh pengarang. Perwatakan tokoh tercermin melalui dialog dalam
drama.
Berdasarkan peran, tokoh dibagi menjadi :
a. Tokoh utama : tokoh yang menjadi setral cerita dalam pementasan drama. Ciri tokoh
utama ditandai 1) paling sering muncul dalam adegan; 2) menjadi pusat perhatian
tokoh yang lain; 3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat
dihubungkan dengan peran tokoh utama; 4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-
tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama. Tokoh utama terdiri atas
tokoh protagonist dan antagonis.
b. Tokoh pembantu atau sampingan : tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk
mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.
d. Latar atau setting : gambaran tempat, waktu dan suasana yang termuat dalam
peristiwa yang dialami tokoh cerita.
e. Dialog : dialog dalam drama mengandung tiga bagian penting, yaitu tokoh,
wawancang, dan kamagung.
1) Tokoh : pelaku yang memiliki peran dalam cerita, yang bersifat protagonist dan
antagonis.
2) Wawancang : dialog atau percakapan yangh harus diucapkan oleh tokoh.
3) Kramagung (petunjuk lakuan) : petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang
harus dilakukan tokoh. Dalam kramagung dituliskan dalam tanda kurung atau
dicetak miring.
Contoh :
Prolog
Orientasi
Struktur Teks Drama Dialog Komplikasi
Epilog Resolusi
a. Prolog : pembukaan atau pengantar cerita. Prolog berisi keterangan maupun pendapat
penulis tentang cerita yang akan dipentaskan. Prolog biasa disampaikan oleh seorang
narrator (dalang) sebelum drama dimulai.
b. Dialog : rangkaian percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita. Dialog dalam
drama disajikan dalam peristiwa-peristiwa berurutan mulai dari orientasi, komplikasi,
evaluasi dan resolusi.
1) Orientasi : bagian awal cerita yang menggambarkan latar cerita drama tersebut,
baik latar waktu, tempat, dan suasana.
2) Komplikasi : berisi konflik-konflik atau pertikaian dan pengembangannya yang
dialami tokoh utamanya. Pada bagian komplikasi bagian tokoh diketahui dari
wataknya.
3) Resolusi : bagian klimaks (turning point) dari rangkaian alur drama. Bagian ini
menggambarkan penyelesaian konflik yang dialami tokoh utama. Resolusi
haruslah menceritakan solusi dari konflik yang disusun secara logis dan wajar.
c. Epilog : bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk meyampaikan inti
sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada
akhir cerita.
a. Penulisan menggunakan gaya bahasa Gaya bahasa atau majas yang sering
digunakan yaitu metafora, personifikasi,
simile dan litotes.
b. Berdasarkan imajinasi atau khayalan Imajinasi dilatih dengan membayangkan
atau menciptakan gambar kejadian
berdasarkan kenyataan atau pengalaman
seseorang.
c. Kata yang digunakan adalah makna Konotatif adalah makna yang tidak
konotatif sebenarnya. Konotatif bertujuan agar
maksud yang ingin disampaikan penulis
secara tersirat
b. Buku nonfiksi
E
Eksplorasi 2, 11, 16, 34
G
Gravitasi 78, 81, 102, 114
Dapat diketahui bahwa istilah eksplorasi dapat ditemukan di halaman 2, 11, 16, 34.
Indeks membantu pembaca menelusuri suatu kata atau istilah dalam buku.