DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Dra., SITI SALAMAH, M.Si.
B. ISI REVIEW
I. Latar Belakang Teori dan Tujuan
Bermula dari stiker vulgar yang ditempel atau dipasang di helm dan
bagian sepeda motor yang dilakukan pelajar SMA se-Surakarta. Merupakan
bentuk tindakan yang tidak bermoral dikalangan terpelajar. Cara termudah
untuk mendapatkan suatu perhatian dari sekitarnya yang melihat dan
membacanya, bentuk dari keinginanya untuk diakui dan sebagai bentuk
ekspresi anak agar terlihat hebat atau famous. Stiker vulgar ini jika terus
dilakukan oleh siswa akan memberikan pengaruh yang negatif, mereka tidak
mengedepankan etika berbahasa sebagai pelajar, muncul sikap acuh terhadap
lingkungan sebagai pemerhati, dan kurangnya pemahaman bahwa yang
dilakukan mengundang esistensi orang lain menilai negatif.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meneliti bentuk penyajian stiker
vulgar dan teknik pengkreasian stiker vulgaryang diwujudkan sebagai
tindakan bermoral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif dengan data berupa kata-kata, frasa, kalimat yang terdapat dalam
stiker. Dengan objek penelitian yang berupa kata atau ungkapan yang
berkonotasi negatif atau vulgar yang digunakan anak didik SMA
Muhammadiyah di Surakarta, peneliti melakukan olah makna, baik dari aspek
semantik maupun pragmatis.
Data primer yang berupa satuan lingual stiker vulgar dan data sekunder
dari hasil wawancara observasi di SMA Muhammadiya se-Surakarta dengan
peserta didik, kepala sekolah, wakasek bidang kesiswaan, guru bimbingan
konseling, petugas parkir, dan masyarakat sekitar. Teknik dokumentasi berupa
penggalian stiker yang terjual ke siswa-siswi SMA. Teknik keabsahan data
kualitatif menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknis analisis
mengguanakan metode padan dan teknik Focus Group Descussin (FGH). Hasil
penelitian yang digunakan berupa stiker tidak vulgar dan stiker vulgar. Stiker
vulgar dapat dikreasikan menjadi stiker bijak, karena stiker vulgar akan
mempengaruhi moral siswa-siswi
II. METODELOGI PENELITIAN
Kata atau ungkapan konotasi negative atau vulgar yang menempel pada
helm sepeda motor siswa SMA Muhammadiyah di Surakarta merupakan
wujud objek sebuah penelitian. Sehingga dalam penelitian yang berjenis
kualitatif membutuhkn data baik primer ataupun sekunder. Data primer berupa
stiker vulgar yang terdapat dalam stiker berupa frasa, klausa, kalimat.
Sedangkan data sekunder berupa informasi lisan dari pengguna stiker siswa
didik di SMA, serta hasil wawncara yang diperoleh untuk mendeskripsikan
makna dan maksud stiker yang megandung desfemia.
Stiker vulgar banyak diminati anak didik SMA karena bahasa tersebut
merupakan bahasa yang sering muncul baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam media sosial. Pengkreasian stiker yang inovatif, kreatif, dan membangun
moral sangat penting dilakukan guna pencegahan peredaran stiker vulgar. Berikut
variasi hasil bentukan dari data stiker vulgar.
5. I Love Ndasmu
Makna pada stiker tersebut mengandung ungkapan pisuhan, ditunjukkan dalam
kata Ndasmu yang dalam bahasa Jawa berarti kepalamu‟. Ungkapan ini bermakna
kasar dan bersifat sarkasme jika ditujukan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Tulisan stiker tersebut dapat dikreasikan menjadi makna kecintaan kepada seseorang
dan kepada Allah sebagai berikut :
a. I love akhlakmu
b. I love karena Allah
c. I Love Allah
6. Muda Berbahaya
Ungkapan pada stiker (6) mengandung makna yang menunjukkan agresivitas
seorang anak muda, ditunjukkan dari kata berbahaya. Adapun alternatif stiker yang
lebih mendidik
a. Muda Berbudaya, supaya tidak berbahaya
b. Muda Beretika, jauh dari bahaya
c. Muda Beragama, terhindar dari bahaya
d. Muda ituTidak Berbahaya
Makna yang diungkapkan pada stiker (9) ini dinilai dinilai tidak mendidik dan
justru akan menimbulkan sugesti kepada pembaca untuk tidak bersemangat pula.
Tulisan stiker tersebut dapat dikreasikan menjadi stiker yang memiliki ajakan
semangat pembaca untuk tidak berlama-lama larut dalam situasi tidak nyaman dan
ajakan selalu mengingat Allah, sebagai berikut :
11. Cinta monyet. Cintanya sudah pergi tinggal monyetnya lagi baca tulisan ini
Makna pada stiker (11) menunjukkan adanya ungkapan yang menghina
pembaca, terlihat dari klausa “monyetnya lagi baca tulisan ini”. Pada penggalan kata
“monyet‟ jelas bukan monyet bermakna “binatang‟, tetapi lebih kepada pembaca
(manusia) yang diolok-olok sebagai monyet.Tulisan stiker tersebut dapat dikreasikan
menjadi stiker yang memiliki makna positif sebagai berikut :
a. Cinta monyet. Monyetnya sudah pergi, tinggal cintanya hanya untuk Allah.
b. Lagi baca tulisan ini! Monyet sudah pergi, tinggal Allah yang ada di hati ini
12. Ragagas!!!
Pada stiker (12), ungkapan “Ragagas!!!‟ memiliki makna yang luas
penafsirannya. Salah satu penafsiran yang paling dekat dengan remaja adalah
cerminan sikap mereka yang masih berada diluar kendali dan tidak memikirkan
baik-buruk dampaknya ketika mereka melakukan suatu hal. Ada baiknya jika
ungkapan pada stiker ini diperluas agar jelas maknanya dan bernilai motivasi atau
ajaran yang bermanfaat bagi perkembangan remaja. Adapun alternatif yang
disarankan sebagai berikut.
a. Ragagas pacaran, fokus kuliah.
b. Ragagas alkohol, fokus Al-Quran
14. Galau
Makna pada stiker (14) menggambarkan perasaan gundah yang dialami remaja
karena sebuah permasalahan. Dikatakan vulgar karena tidak adanya nilai pendidikan
atau motivasi yang didapat dari stiker tersebut. Alternatif stiker yang lebih bermakna
positif dan menimbulkan semangat bagi remaja sebagai berikut.
a. Galau, gak lah yau
b. Anti
15. Let’s gage ngopo wae
Makna yang terkandung dari stiker di atas adalah mengajak pembaca untuk
melakukan aktivitas yang mengutamakan kesenangan semata, terlihat dari tidak
adanya kontrol yang diajarkan kepada remaja. Adapun alternatif stiker yang lebih
bermakna positif mengajak remaja untuk melakukan kebaikan sebagai berikut.
a. Let‟s gage ngaji wae
b. Let‟s gage sekolah wae
16. Pelan-pelan saja jaga jarak Anda (dengan gambar hewan anjing)
Pada stiker (16) makna yang diungkapkan berupa himbauan agar pengendara
motor lebih berhati-hati dalam berkendara. Namun, stiker tersebut bernilai disfemia
karena gambar yang ditampilkan adalah gambar anjing.
a. Pelan-pelan saja jaga jarak Anda (tanpa gambar hewan anjing)
b. Anda pelan-pelan dan jaga jarak (tanpa gambar hewan anjing)
Setelah kami membaca dan memahami jurnal Pengkreasian Stiker Vulgar Sebagai
Tindakan Bermoral Oleh Agus Budi Wahyudi. Jurnal tersebut telah mencakup ciri-ciri jurnal
ilmiah yang terdiri dari :
1. Judul, nama penulis lengkap dengan alamat email, serta asal organisasi penulis.
2. Terdapat abstract, pendahuluan, metodologi penelitian, pembahasan dan hasil, penutup
dan daftar pustaka.
3. Jurnal tersebut tidak tertera header atau footer yang berisi informasi isi tentang nama
jurnal, edisi, ISSN, oganisasi penerbit jurnal dan tahun.
Stiker vulgar yang menjadi sebuah tren gaul di kalangan. Berawal dari ungkapan-
ungkapan bahasa pisuhan, yang kemudian dikemas oleh beberapa masyarakat dalam bentuk
stiker. Stiker vulgar tersebut berbentuk frasa, terdiri dari dua kata atau lebih. Dalam hal ini,
peneliti memparafrase suatu data yang berupa stiker vulgar kemudian memilah-milahkan
struktur FN untuk dijadikan suatu data penelitian yang dianalisis. Terdapat akronim yang
mengandung makna negatif. Meningkatnya stiker vulgar yang beredar di kalangan
masyrakat, membuat peneliti terinspirasi untuk meneliti struktur FN dalam stiker vulgar.
Ragam bahasa dapat dipahami sebagai variasi bahasa yang digunakan oleh pemakainya.
Vulgar termasuk sesuatu yang dianggap kasar atau tidak sopan. Maka dari itu bahasa vulgar
adalah bahasa yang digunakan oleh masyrakat yang bersifat tidak sopan atau kasar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelittian kualitatif yang bersifat deskriptif dan
terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk meneliti di antaranya teknik observasi yang
dilakukan di sekolah SMA Muhammadiyah se-Surakarta khususnya di tempat parkir sepeda
motor siswa. Teknik wawancara kepada anggota sekolah guna mencari informasi. Teknik
dokumentasi sebagai bukti siswa yang membeli. Keabsahan data kualitatif menggunakan
teknik triangulasi dan teknik analisis dengan metode padan. Teknik tersebut sudah
mencakup untuk meneliti jurnal tersebut.
Terdapat tabel 1 yang memberikan data menggambarkan pemetaan stiker vulgar, tidak
vulgar, komunitas, distro dan mengenai identitas.