Anda di halaman 1dari 15

TEKS EDITORIAL

TUJUAN MATERI

Setelah mempelajari modul ini, pengguna modul diharapkan dapat:


1. menyerap informasi (berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap
isu) dalam teks editorial.
2. mengungkapkan informasi yang berupa pendapat, alternatif solusi, dan
simpulan terhadap isu dalam teks editorial
3. menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan teks editorial.
4. mengomentari informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap
isu dari teks editorial yang telah disusun.

URAIAN MATERI

A. Pengertian Teks Editorial


Teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan
pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan),
fenomenal, dan kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat). Teks editorial
disebut juga tajuk rencana. Teks editorial dapat diasumsikan sebgai institusi media
massa terhadap peristiwa yang dibahas.
Di dalam permasalahan yang dibahas terkandung fakta peristiwa sebagai bahan berita.
Fakta ini ditelusuri kebenaranya dengan berbagai strategi. Hal ini dimaksudkan agar
berita itu benar adanya sehingga terpercaya dan harus diidentifikasi bahwa berita itu
aktual, bukan berita yang biasa-biasa saja.
Fakta peristiwa yang dipastikan akan dijadikan sebagai bahan berita dalam editorial
dianalisis untuk menghasilkan sebuah persepsi redaksi. Biasanya persepsi didasari oleh
berbagai dimensi masalah. Agar persepsi ini memiliki nilai opini yang bermutu tinggi,
redaksi akan menunjukkan berbagai argumentasi. Bersandar pada argumentasi inilah
sebuah editorial diuji mutunya. Jika dipandang sudah mencukupi, redaksi akan
memberikan rekomendasi untuk solusinya.

B. Tujuan Teks Editorial


a. Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam isu yang sedang banyak
dibicarakan di kehidupan sekitar.
b. Memberi pandangan pada pembaca pada isu yang sedang
berkembang di masyarakat.

C. Manfaat Teks Editorial


1. Memberi informasi pada masyarakat
2. Untuk merangsang pemikiran
3. Dapat menggerakan pembaca untuk mengambil tindakan

D. Fungsi Teks Editorial

1
1. Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat
2. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang terjadi
3. Mengisi latar belakang dari isu dengan kenyataan sosial dan faktor
yang mempengaruhinya.
4. Meneruskan penilaian moral tentang isu tersebut.

E. Ciri-Ciri Teks Editorial

1. Tema tulisannya selalu aktual, fenomenal, terbaru (sedang berkembang / berlangsung ,


hangat dibicarakan oleh banyak orang), biasanya menimbulkan kontoversial.
2. Bersifat sistematis serta juga logis
3. Bersifat argumentatif (merupakan sebuah gagasan atau pendapat)
4. Kalimatnya yang singkat, padat serta jelas.

F. Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

1. Fakta adalah hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu
yang benar-benar terjadi. Fakta sulit terbantahkan karena dapat dilihat,
didengar, atau diketahui oleh banyak pihak. Fakta yang disajikan dalam teks
editorial berupa peristiwa dan data-data terkait dengan peristiwa yang dibahas.
2. Opini merupakan tanggapan redaksi untuk mendukung pandangan atau sikap
terhadap peristiwa yang sedang dibahas. Opini masih bisa diperdebatkan.
Dalam menanggapi satu objek atau peristiwa yang sama, akan timbul berbagai
pendapat yang sifatnya beragam. Opini dalam teks editorial dapat berupa
penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan fakta empiris), harapan, dan
saran penyelesaian masalah.

G. Struktur Teks Editorial

Dilihat dari isinya, editorial yang bersifat ekspositoris berisi tesis (pernyataan umum),
diikuti oleh argumentasi-argumentasi secukupnya, dan diakhiri dengan penegasan
ulang atas argumentasi-argumentasi tersebut. Ketiga unsur tersebut wajib hadir dalam
teks editorial. Dengan demikian, struktur umum dari teks editorial meliputi
pengenalan isu (tesis), argumentasi, dan penegasan.

Pengenalan isu (tesis)

Pengenalan isu merupakan bagian pendahuluan teks editorial. Fungsinya adalah


mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya.
Pada bagian pengenalan isu disajikan peristiwa persoalan aktual, fenomenal, dan
kontroversial.

Penyampaian pendapat/Argumentasi

Argumentasi dalam teks editorial disebut juga sebagai penyampaian pendapat. Bagian
ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang
sudah diperkenalkan sebelumnya.

2
Penegasan

Penegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran, atau rekomendasi. Di


dalamnya juga terselip harapan redaksi kepada para pihak terkait dalam menghadapi
atau mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu tersebut.

H. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Kaidah kebahasaan teks editorial tergolong ke dalam kebahasaan yang berciri bahasa
jurnalistik. Berikut ciri-ciri dari bahasa jurnalistik teks editorial.

1. Penggunaan kalimat retoris

Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk


mendapatkan jawaban. Pertanyaan-pertanyaan dimaksudkan agar pembaca
merenungkan masalah yang dipertanyakan tersebut sehingga tergugah untuk
berbuat sesuatu, atau minimal berubah pandangannya terhadap isu yang
dibahas. Contoh:

Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana
Pertamina menaikkan elpiji?

2. Penggunaan kata-kata populer

Penggunaan kata-kata populer digunakan digunakan dengan tujuan agar


pembaca mudah mencerna, tetap merasa rilek meskipun membaca masalah
yang serius dan dipenuhi dengan tanggapan yang kritis.

Contoh:

terkaget-kaget, pencitraan, dan menengarai

3. Penggunaan kata ganti penunjuk


Kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal
lainnya yang menjadi fokus ulasan.
Contoh:
a. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik,
tidak bijak, dan tidak logis.
b. Berdasar simpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan
harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada hari Minggu kemarin.
c. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan
Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai
pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.
4. Penggunaan konjungsi kausalitas
Konjungsi kausalitas diantaranya yaitu sebab, karena, sehingga, oleh sebab itu.
Hal ini terkait dengan penggunaan sejumlah argumen yang dikemukakan redaktur
berkenaan dengan masalah yang dikupasnya.
a. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan
tanpa didahului sosialisasi.

3
b. Malah boleh jadi ada politisi yang mengkategorikannya sebagai reaksi
yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa
pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan
rakyat.
I. Langkah-Langkah Membuat Teks Editorial
1. Memilih topik
 Pemilihan topik menjadi langkah pertama dalam penulisan teks editorial.
 Pemilihan topik berkaitan dengan isu yang akan menjadi dasar
penulisan editorial.
 Isu yang akan diangkat perlu dipertimbangkan dan hal ini sesuai
dengan kebijakan kita sebagai penulis dan pihak redaksi media.
 Selain itu, pilihlah isu dengan topik yang menarik minat baca masyarakat dan
berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas seperti tentang kekeringan
yang dialami oleh berbagai daerah di Indonesia, kenaikan harga BBM,
pembentukan kabinet dalam pemerintahan, dan sebagainya.
2. Mengumpulkan data
 Opini yang ditulis dalam editorial perlu disertai dengan data
pendukung berupa fakta yang berkaitan dengan isu yang ditulis
dalam editorial.
 Data pendukung tersebut dapat menjadi penguat opini dan
memberikan penilaian yang objektif terhadap editorial yang kita tulis.
 Jadi, isi tulisan tidak hanya sekadar opini saja.
 Selain itu, teori dan pendapat ahli pun perlu dipaparkan agar pendapat
yang kita tulis lebih berbobot.
3. Mengaitkan bagian-bagian editorial dan mengembangkannya
 Penyusunan editorial dapat didiskusikan dengan anggota redaksi.
 Diskusi tersebut perlu dilakukan agar dapat menghubungkan antara isu
atau topik yang ditulis dengan sikap media.
 Tidak hanya isu yang perlu disepakati bersama tetapi juga detail dan
contoh yang akan diungkapkan dalam editorial tersebut.
 Setelah itu, didiskusikan pula tentang opini yang akan disampaikan dan
solusi yang akan diberikan dalam editorial.
 Lalu dikembangkanlah teks editorial dengan memperhatikan hal-hal
yang sudah didiskusikan tersebut.
4. Memperbaiki isi teks editorial termasuk isi dan kaidah kebahasaannya
 Editorial harus berisi kejelasan dan disampaikan dengan akurat serta
tidak menyerang pihak lain.
 Selain itu, penyampaian opini dalam editorial tidak terkesan mengajari
kepada pembaca.
 Paragraf disusun dengan menggunakan kalimat yang efektif dan kata-kata
yang lugas.
 Penggunaan contoh dan ilustrasi akan sangat bermanfaat.
 Apalagi jika tulisan disertai dengan kutipan yang memiliki nilai
untuk menguatkan opini yang akan ditulis dan hal yang penting

4
adalah menyampaikan opini dengan jujur dan akurat.

C. Contoh Teks Editorial

PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK

Pengenalan Isu/Tesis
Sebagai konsekuensi dari pembatasan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi,
kelangkaan solar, dan premium mulai dirasakan di sejumlah daerah. Belum jelas
tindakan apa yang akan ditempuh pemerintah agar kelangkaan yang kian meluas ini
tak sampai memunculkan keresahan dan gejolak di masyarakat. Yang pasti, tidak bisa
dengan dalih kuota tak boleh dilanggar, barang yang begitu vital bagi masyarakat
dibiarkan menghilang dari pasaran.
Argumentasi
Tanggung jawab pemerintah untuk menjamin BBM tetap ada di pasar. Kita juga
mempertanyakan pernyataan pihak Pertamina yang menyebutkan, karena pembatasan
dilakukan dalam rangka mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi agar tak melebihi
kuota, ada kemungkinan kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.
Kita memahami Pertamina dihadapkan pada dilema pelik menjaga BBM bersubdi
agar cukup hingga Desember 2014. Sebagai bagian upaya dari menekan defisit
APBN, kuota BBM bersubsidi dipangkas dari 48 juta kl menjadi 46 juta kl pada
APBN Perubahan 2014.
Untuk penyaluran BBM bersubsidi di atas angka itu, pemerintah tak akan
membayarkan subsudinya kepada Pertamina. Maka yang coba dilakukan Pertamina
adalah membatasi penyaluran BBM bersubsidi secara prorata dengan menetapkan
kuota harian dan mengurangi jatah SPBU.
Persoalannya, dampak yang diakibatkan oleh pembatasan ini dirasakan bukan hanya
oleh pihak pemilik kendaraan pribadi. Warga kesulitan mendapatkan BBM. Aktivitas
ekonomi, termasuk distribusi logistik, juga lumpuh atau terganggu. Petani dan
nelayan kecil yang perlu solar serta premium untuk irigasi dan melaut juga terkena
imbasnya.
Di sejumlah daerah, kelangkaan bahkan bukan hanya terjadi pada BBM bersubsidi,
melainkan juga nonsubsidi. Artinya, langkah pembatasan kembali membebani secara
tak adil pada masyarakat kecil yang bukan hanya dihadapkan pada kenaikan BBM,
melainkan juga kelangkaan. Aktivitas ekonomi, temasuk distribusi logistik, juga
lumpuh atau terganggu, Petani dan nelayan kecil yang perlu solar serta premium untuk
irigasi dan melaut juga terkena imbasnya.
Penegasan
Pengalaman selama ini, pembatasan yang mekanismenya tak disiapkan dengan baik
hanya memunculkan persoalan baru. Akrobat pemerintah dengan subsidi energi
mencapai Rp300 triliun lebih tahun 2014 dan diperkirakan Rp500 triliun tahun 2015
tak semestinya terjadi seandanya pemerintah dari awal tak menunda menempuh
langkah berani untuk memangkas ke depan opsi pembatasan saja tak cukup. Bangsa
kita harus disadarkan, era minyak murah telah lama berlalu dan kita tak mau terus

5
tersandera subsidi.

RANGKUMAN
1. Editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan
pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi
sorotan), fenomenal, dan kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat).
2. Isi teks editorial adalah (a) fakta atau peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial;
(b) pendapat atau opini redaksi terhadap peristiwa tersebut.
3. Opini dalam editorial dapat berupa kritik, penilaian, prediksi, harapan, maupun saran.
4. Perbedaan fakta dengan opini adalah fakta tidak dapat terbantahkan, opini
sebaliknya justru masih bisa diperdebatkan. Dalam menanggapi satu objek atau
peristiwa yang sama, akan timbul berbagai pendapat yang sifatnya subjektif.
5. Struktur teks editorial meliputi pernyataan umum (tesis), argumentasi, dan
penegasan.
6. Ciri-ciri kaidah kebahasaan teks editorial yaitu (a) menggunakan kalimat retoris,
(b) menggunakan kata-kata populer, (c) menggunakan kata ganti penunjuk yang
merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus
ulasan, (d) menggunakan konjungsi kausalitas.
7. Syarat saran/rekomendasi yang baik yaitu (a) benar-benar bisa menjadi solusi
bagi penerima saran untuk memecahkan masalahnya, dan (b) praktis, dapat
dipraktikkan.

6
TUGAS

1. Bacalah dengan cermat teks editorial berikut!

PENGGUSURAN LAHAN SALAH SIAPA?

Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi. Harus ada solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasinya sebelum Jakarta
benar-benar tenggelam. Salah satu solusi yang diusung Pemkot DKI Jakarta adalah
program normalisasi sungai. Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar
sungai-sungai yang ada di Jakarta.
Pengosongan lahan pun akan berimbas pada seluruh warga yang tinggal di
permukiman sekitar sungai. Dengan demikian, akan banyak relokasi yang dilakukan
Pemkot DKI. Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah kabar gembira bagi
warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata kembali hidup
mereka dari awal sehingga tidak sedikit warga yang melakukan aksi menolak
penggusuran.
Masih segar dalam ingatan kita semua tragedi Kampung Pulo pada 20 Agustus
2015 kemarin. Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-
70 ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo. Mereka harus
bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur permukiman mereka. Bahkan,
bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam kejadian nahas
itu. Hal ini sebenarnya membuat dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua
keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran Sungai
Ciliwung. Lalu siapakah yang sebenarnya salah?
Jika kita telusuri, akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan orang-
orang untuk membuat perkemahan di bantaran sungai. Menurut masyarakat sekitar,
mereka telah membayar uang sewa kepada sejumlah oknum. Entah kita harus
menyebut mereka apa? Entah preman, entah yang lainnya. Yang pasti mereka itulah
yang mengaku bahwa daerah tersebut, yang berplang milik pemerintah, merupakan
wilayah kekuasaannya sehingga mereka yang ingin membuat bangunan harus
meminta izin dan menyerahkan sejumlah uang untuk dapat memiliki lahan di tempat
tersebut.
Sayangnya, oknum tersebut tidak pernah muncul setiap pemerintah melakukan
penggusuran. Mereka (oknum) tidak pernah bertanggung jawab, dan mereka pun
tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah bahkan aparat keamanan.
Keberadaannya
hanya muncul ketika hendak menerima keuntungan, sedangkan selanjutnya
mereka tak mau menanggung kerugian yang diterima warga bantaran sungai.
Dengan demikian, jelaslah siapa otak yang seharusnya digusur dan dibasmi.
Para oknum tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa, sebab rakyat
bantaran sungai tentu tidak akan mendirikan bangunan jika tidak ada yang memberi
izin sebab mereka pasti mengerti maksud plang yang dipasang di sepanjang bantaran
sungai.
Pemerintah pun tidak akan melakukan penggusuran jika tidak ada bangunan yang
didirikan di pinggir sungai yang menyebabkan penyempitan area sungai sehingga
banjir selalu menimpa Jakarta yang notabene ibu kota negara. Jika normalisasi
sungai tidak dilakukan, seluruh penduduk Jakartalah yang rugi. Oleh karena itu,
marilah kita sama-sama pahami maksud pemerintah yang hendak merelokasi
semua penghuni bantaran ke rusunawa yang pemerintah siapkan. Tujuannya tiada
lain agar tidak ada pihak yang kembali dirugikan.
Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi. Begitu pun pihak-pihak yang mendatangkan orang-orang yang
menyebabkan kebanjiran tersebut harus ditindak tegas oleh seluruh aparat.

2. Berdasarkan teks editorial tersebut jawablah pertanyaan berikut!


a. Apa isu aktual, fenomenal, dan kontroversial yang disajikan dalam teks
editorial tersebut?
b. Apa saja fakta yang disajikan dalam teks editorial tersebut?
c. Apa yang menjadi opini redaktur atas fakta tersebut?
d. Bagaimana sikap redaksi terhadap peristiwa tersebut? Mendukung, menolak,
atau netral?
e. Bagaimana saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang dituju
dalam editorial tersebut?

3. Analisislah teks editorial tersebut berdasarkan hal berikut!


a. Struktur teks
(1) Pengenalan isu/tesis
(2) Argumentasi
(3) Penegasan
b. Kaidah kebahasaan
(1) Kalimat retoris
(2) Kata-kata populer
(3) Kata ganti penunjuk
(4) Konjungsi kausalitas
EVALUASI

Pilihlah Jawaban yang paling benar!

1. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Peserta Kelompok Masyarakat Tani Terpadu di Desa Sukareja bukan hanya
memerlukan rumah yang layak huni (1). Mereka tahu betul arti rumah yang sehat
dan indah (2). Untuk bisa memilih rumah, mereka sebaiknya melakukan arisan di
antara kelompok tani (3). Sekarang di desa yang ditempati tahun 2015 itu telah
berdiri 500 rumah permanen dengan ukuran rata-rata 12 X 14 meter (4). Dua puluh
anggota kelompok tani Bunga Kantil memiliki rumah baru dan permanen (5).

Kalimat yang berisi fakta terdapat pada kalimat ...


A. nomor 1 dan 2
B. nomor 1 dan 3
C. nomor 3 dan 4
D. nomor 3 dan 5
E. nomor 4 dan 5

2. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Sudah semestinyalah pemimpin Amerika tersebut mengambil langkah tegas
seperti itu. Kalau tidak, bukan saja kepentingan rakyat Amerika yang akan dirugikan
tetapi lebih besar lagi kepentingan ekonomi Amerika dalam kaitannya dengan
kepercayaan asing yang akan dirugikan.
Dengan langkah baru seperti yang diumumkan presiden, kelak tindak korupsi
akan disiarkan ke publik dan dihukum. Akuntansi perusahaan juga akan ditarik
keluar sistem yang kurang terbuka ( out of the shadows). Dengan langkah itu pula,
kepentingan investor kecil dan pemegang pensiun akan dilindungi.

Pandangan redaksi pada tajuk rencana terdapat pada kalimat ...


A. Kelak tindak korupsi akan disiarkan ke publik dan dihukum sebagai langkah
awal presiden.
B. Perusahaan akuntansi akan ditarik dari sistem yang kurang terbuka (out of
the shadows).
C. Dengan keterbukaan, kepentingan investor kecil dan pemegang pensiun
akan dilindungi.
D. Kepentingan ekonomi AS dirugikan cukup besar gara-gara skandal akuntasi yang
dilakukan presiden.
E. Sudah semestinyalah pemimpin Amerika mengambil langkah tegas
terhadap perusahaan yang korupsi.

3. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Pada catatan akhir tahun 2016 lembaga penegak hukum belum berfungsi maksimal.
Hal itu terlihat semakin banyaknya putusan-putusan yang sama sekali tidak
berdasarkan hukum dan tidak layak disebut sebagai keputusan yang keluar dari
suatu lembaga peradilan yang seharusnya berwibawa. Disamping itu, pemerintah
belum sungguh-sungguh dan tidak serius menangani dalam penegakan hukum.
Kejaksaan Agung sebagai ujung tombak pemerintah tampak belum serius
menangani para tersangka dalam kasus korupsi.

Fakta umum dalam paragraf tersebut yaitu ...


A. Putusan pengadilan tidak memuaskan rakyat.
B. Pemerintah belum serius dalam penegakan hukum.
C. Lembaga penegak hukum belum berfungsi maksimal.
D. Putusan-putusan peradilan tidak berdasarkan hukum.
E. Kasus korupsi belum ditangani secara serius dan benar.

4. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Menurut seorang pengembang, pengembangan agrobisnis dan agroindustri
merupakan tuntutan perkembangan logis (1). Pengembangan telah dilanjutkan
sebagai wujud kesinambungan penganekaragaman dan pengalaman pertanian (2).
Telah pula dilaksanakan pengembangan di beberapa wilayah (3). Hasil yang
dicapai mengesankan dan memuaskan (4).

Kalimat yang berupa opini terdapat pada kalimat ...


A. nomor (1) dan (2)
B. nomor (1) dan (3)
C. nomor (1) dan (4)
D. nomor (2) dan (3)
E. nomor (2) dan (4)

5. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Maka pencanangan gerakan hemat air dan seklaigus berarti disiplin dalam
penggunaan air di Jakarta sangat relevan. Disiplin dalam penggunaan air bersih
harus dapat dilihat sebagai semacam kesetiakawanan sosial. Sebab, dengan kita
berdisiplin dalam menggunakan air bersih berarti memberikan peluang kepada
anggota masyarakat lainnya yang selama ini kesulitan air berkesempatan menikmati
air bersih.

Pernyataan berikut yang merupakan pendapat penulisan dalam tajuk rencana yaitu ...
A. Sejumlah anggota masyarakat semena-mena menggunakan air bersih.
B. PDAM harus terus berjuang untuk meningkatkan suplai air bersihnya.
C. Kesulitan air yang menimpa sebagian besar penduduk hendaknya dapat
ditarik maknanya.
D. Sebaiknya penduduk menggunakan air sumur dengan
memperhatikan peruntukannya.
E. Masyarakat harus berdisiplin dalam penggunaan air bersih karena hal ini
dapat mencerminkan kesetiakawanan sosial.

6. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Sebagai konsekuensi dari pembatasan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi,
kelangkaan solar, dan premium mulai dirasakan di sejumlah daerah. Belum jelas
tindakan apa yang akan ditempuh pemerintah agar kelangkaan yang kian meluas
ini tak sampai memunculkan keresahan dan gejolak di masyarakat. Yang pasti,
tidak bisa dengan dalih kuota tak boleh dilanggar, barang yang begitu vital bagi
masyarakat dibiarkan menghilang dari pasaran.

Kata-kata populer yang terdapat dalam penggalan tersebut yaitu ...


A. solar, premium
B. kelangkaan, gejolak, kuota
C. ditempuh, dirasakan, dilanggar
D. penyaluran, pasaran, pembatasan
E. meluas, memunculkan, menghilang

7. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan orang-orang untuk membuat
perkemahan di bantaran sungai (1). Menurut masyarakat sekitar, mereka telah
membayar uang sewa kepada sejumlah oknum (2). Entah kita harus menyebut
mereka apa? (3) Entah preman, entah yang lainnya (4). Yang pasti mereka itulah
yang mengaku bahwa daerah tersebut, yang berplang milik pemerintah, merupakan
wilayah kekuasaannya (5).

Kalimat retoris terdapat pada kalimat ...


A. nomor 1
B. nomor 2
C. nomor 3
D. nomor 4
E. nomor 5

8. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Salah satu solusi yang diusung Pemkot DKI Jakarta adalah program normalisasi
sungai (1). Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai yang
ada di Jakarta (2). Pengosongan lahan pun akan berimbas pada seluruh warga yang
tinggal di permukiman sekitar sungai (3). Akan banyak relokasi yang dilakukan
Pemkot DKI (4). Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah kabar gembira bagi
warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata kembali hidup
mereka dari awal (5).
Kalimat yang menyatakan kausalitas terdapat pada kalimat ...
A. nomor 1
B. nomor 2
C. nomor 3
D. nomor 4
E. nomor 5

9. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Tanggung jawab pemerintah untuk menjamin BBM tetap ada di pasar (1). Kita juga
mempertanyakan pernyataan pihak Pertamina yang menyebutkan, karena
pembatasan dilakukan dalam rangka mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi agar
tak melebihi kuota (2). Ada kemungkinan kondisi ini diperkirakan berlangsung
hingga akhir tahun (3). Kita memahami Pertamina dihadapkan pada dilema pelik
(4). Untuk penyaluran BBM bersubsidi di atas angka itu, pemerintah tak akan
membayarkan subsudinya kepada Pertamina (5).

Kalimat yang menyatakan kausalitas terdapat pada kalimat ...


A. nomor 1
B. nomor 2
C. nomor 3
D. nomor 4
E. nomor 5

10. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Masih segar dalam ingatan kita semua tragedi Kampung Pulo pada 20 Agustus 2015
kemarin. Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70
ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo. Mereka harus
bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur permukiman mereka. Bahkan,
bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam kejadian nahas
itu. Hal ini sebenarnya membuat dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua
keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran Sungai
Ciliwung.

Kata-kata populer yang terdapat dalam penggalan tersebut yaitu ...


A. mereka, kita
B. kemarin, tiga hari
C. dilema, bentrokan, nahas
D. rakyat, warga, pemerintah
E. Kampung Pulo, Sungai Ciliwung

11. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi (1). Harus ada solusi yang cepat dan tepat (2). Solusi untuk
mengatasi banjir sebelum Jakarta benar-benar tenggelam (3). Salah satu solusi
yang diusung
Pemkot DKI Jakarta adalah program normalisasi sungai (4). Program tersebut berupa
pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai yang ada di Jakarta (5).

Kalimat yang mengandung kata ganti penunjuk terdapat pada kalimat ...
A. nomor 1
B. nomor 2
C. nomor 3
D. nomor 4
E. nomor 5

12. Perhatikan penggalan teks editorial berikut!


Rumah-rumah bantuan presiden untuk nelayan. Muara Angke, Jakarta, kini dimiliki
orang berduit. Mudah-mudahan ini bukan kesalahan prosedur.
Informasi yang terdapat dalam kolom khusus surat kabar tersebut yaitu ...
A. rumah bantuan presiden untuk nelayan
B. Muara Angke merupakan perkampungan nelayan
C. banyak orang berduit membeli rumah di Muara Angke
D. pembangunan rumah bantuan presiden salah prosedur
E. rumah bantuan presiden untuk nelayan tidak dinikmati oleh nelayan

13. Kalimat berikut yang merupakan kalimat kritik yaitu ...


A. Sumber daya manusia bermutu memerlukan anggaran besar.
B. Membudayakan kegemaran membaca bukanlah hal yang mudah.
C. Sampah-sampah yang mengapung di laut masih mudah dibersihkan.
D. Kinerja karyawan selama ini tidak memuaskan dan sering melenceng dari SOP.
E. Perlu dipikirkan adanya penambahan instrumen kebijakan berupa sistem kuota.

14. Kalimat berikut yang merupakan kalimat saran yaitu ...


A. Perkembangan ekonomi kita akan semakin membaik.
B. Sumber energi alternatif tidak akan habis sepanjang masa.
C. Taman-taman itu dirawat oleh petugas yang sudah ditentukan.
D. Banyak lembaga alternatif yang dapat mengatasi persoalan kebahasaan.
E. Sudah semestinya semua elemen menciptakan lingkungan yang bersih dan asri.

15. Kalimat berikut yang merupakan kalimat kritik dan saran yang tepat yaitu ...
A. Hasil kerja karyawan baru itu masih sangat jauh dari standar
operasional perusahaan.
B. Keputusan pemerintah menghentikan impor daging mungkin akan
berdampak negatif bagi pasar.
C. Karyawan baru seharusnya lebih memperhatikan dan memahami
standar operasional perusahaan dalam bekerja.
D. Pemerintah seharusnya tetap melakukan impor daging tetapi dalam jumlah
kecil, hal ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan daging di pasar.
E. Pemerintah salah langkah dalam memutuskan kenaikan harga BBM,
akan lebih baik jika pemerintah lebih memperhatikan
konsekuensinya bagi rakyat kecil.

Anda mungkin juga menyukai