Anda di halaman 1dari 18

MEMAHAMI ISU

TERKINI LEWAT
EDITORIAL
KOMPETENSI DASAR
 Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks editorial
 Merancang teks editorial
dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan .
INDIKATOR
 Menganalisis struktur teks editorial
 Menganalisis kaidah kebahasaan teks
editorial
 Menyusun argument atau pendapat
terhadap isu actual
 Menyusun saran (rekomendasi) terhadap
isu actual
 Menulis teks editorial dengan
memperhatikan struktur dan kaidah
kebahasaan.
TEKS EDITORIAL :
 Artikel utama yang ditulis oleh redaktur
Koran yang merupakan pandangan
redaksi terhadap suatu peristiwa
(berita) actual (sedang menjadi
sorotan), fenomenal, dan kontroversial
(menimbulkan perbedaan pendapat)
 Teks editorial disebut juga tajuk
rencana.
 Teks editorial diasumsikan sebagai
sikap institusi media massa terhadap
peristiwa yang dibahas.
Permasalahan yang dibahas dalam teks
editorial adalah permasalahan yang
berkaitan dengan peristiwa (berita) yang
sedang hangat dibicarakan (aktual),
fenomenal, dan kontroversial.
Di dalamnya terdapat fakta peristiwa
sebagai bahan berita  dianalisis 
persepsi redaksi.
Agar persepsi memiliki nilai opini yang
bermutu tinggi, redaksi akan menunjukkan
berbagai argumentasi.
Editorial dinilai mutunya dari
argumentasi yang disampaikannya.
Gaya penulisan editorial hampir sama
dengan teks ekspoisisi.
Eksposisi merupakan tulisan yang
bertujuan untuk menklarifikasi,
menjelaskan, atau mengevaluasi.
Strategi pengembangannya mengikuti
beragam pola, sepeti contoh, proses,
sebab akibat, klasifikasi, definisi, analisis,
komparasi, dan kontras.
Dilihat dari isinya, editorial yang bersifat ekspositoris
berisi tesis (pernyataan umum), diikuti oleh
argumentasi – argumentasi secukupnya, dan diakhiri
dengan penegasan ulang atas argumentasi –
argumentasi tersebut.
Ketiga unsur dalam teks editorial tersebut wajib
hadir.
Penegasan
tesis Argumentasi Ulang
Pendapat
Tujuan teks editorial
1. Mengajak pembaca untuk ikut
berpikir dalam masalah
(isu/topic) yang sedang hangat
terjadi di kehidupan sekitar.
2. Memberikan pandangan
kepada pembaca terhadap isu
yang sedang berkembang.
Manfaat teks editorial :
Memberi informasi kepada
pembaca untuk merangsang
pemikiran, dan terkadang
mampu menggerakkan
pembaca untuk bertindak.
Fungsi teks editorial :
1. Menjelaskan berita dan akibatnya pada
masyarakat.
2. Mengisi latar belakang dari kaitan berita
tersebut dengan kenyataan social dan factor
yang memengaruhi dengan lebih
menyeluruh.
3. Terkadang ada analisis kondisi yang
berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat
akan kemungkinan yang bisa terjadi.
4. Meneruskan penilaian moral mengenai
berita tersebut.
Ciri – ciri teks editorial/opini
1. Berisi opini redaksi tentang
peristiwa yang sedang hangat
dibicarakan
2. Berisi ulasan tentang suatu
masalah yang dimuat
3. Biasanya berskala nasional,
berita internasional dapat
menjadi tajuk rencana apabila
berita tersebut memberi
dampak kepada nasional.
4. Tertuang pikiran subjektif
redaksi
Membedakan Fakta dan Opini dalam
Teks Editorial
 Fakta adalah hal, keadaan peristiwa yang merupakan
kenyataan atau sesuatu yang benar – benar terjadi.
 Fakta sulit terbantahkan karena dapat dilihat, didengar atau
diketahui oleh banyak pihak.
 Fakta yang disajikan dalam teks editorial berupa peristiwa
dan data – data terkait dengan peristiwa yang dibahas.
 Selain menyajikan fakta, teks editorial juga dilengkapi
dengan opini atau tanggapan redaksi untuk mendukung
pandangan atau sikapnya terhadap peristiwa yang sedang
dibahasa.
 Opini dalam teks editorial dapat berupa penilaian, kritik,
prediksi, harapan, dan saran penyelesaian masalah.
Menyeleksi ragam informasi sebagai
bahan teks editorial.
 Berita yang kontroversial adalah berita yang
mengundang perbedaan pendapat di
masyarakat.
 Berdasarkan hasil membaca berbagai berita
utama, kita dapat menentukan isu actual
sebagai permasalahan yang layak ditulis dalam
teks editorial.
 Sebuah isu dapat dikatakan sangat actual, tetapi
mungkin juga sangat fenomenal dan
kontroversial.
Menyampaikan pendapat disertai
argument pendukung
Kegiatan mengidentifikasi isu actual yang sudah
dilakukan menjadi dasar bagi redaktur untuk
menulis teks editorial atau opini dalam bentuk
artikel bagi pengamat.
Dalam teks eksposisi hal tersebut sebatas
pernyataan umum atau tesis.
Redaktur atau penulis harus mendalaminya
dengan melakukan cek silang melalui berbagai
strategi, baik wawancara dengan tokoh kompeten
atau melihat data dari berbagai sumber.
 Data dan analisis logis merupakan
argumentasi untuk menguatkan tesis
yang dibuat di awal.
 Penulis juga harus mampu memberikan
simpulan dan saran sebagai bagian dari
penegasan atas tesis dan argumentasi.
 Bentuk opini dapat berupa kritik,
penilaian, prediksi, harapan, maupun
saran.
Menganalisis struktur teks
editorial
Stuktur umum dari teks editorial adalah :
1. Pengenalan isu, pada bagian ini disajikan
peristiwa, persoalan aktual, fenomenal, dan
kontroversial.
2. penyampaian pendapat/argument, bagian ini
merupakan bagian pembahasan yang berisi
tanggapan redaksi terhadap isu yang telah
diperkenalkan sebelumnya.
3. penegasan, berupa simpulan, saran atau
rekomendasi, juga terselip harapan redaksi
kepada pihak terkait dalm menghadapi atau
mengatasi persolan yang terjadi dalam isu
tersebut.
Menganalisis kaidah kebahasaan teks
editorial.
1. Penggunaan kalimat retoris, kalimat
pertanyaan yang tidak ditujukan untuk
mendapatkan jawaban. Contoh :
benarkah pemerintah tidak tahu atau
tidak diberitahu mengenai rencana
Pertaminaa menaikkan harga elpiji?
2. Menggunakan kata – kata popular
sehingga mudah bagi khalayak untuk
mencernanya. Contoh : terkaget – kaget,
pencitraan, tercyduk.
3. Menggunakan kata ganti penunjuk
yang merujuj pada waktu, tempat,
peristiwa atau hal lainnya yang
menjadi fokus ulasan. Contoh :
Sungguh, kenaikan harga itu
merupakan kado yang tidak
simpatik, tidak bijak, dan tidak
logis.
4. Banyaknya penggunaan konjungsi
kausalitas, seperti sebab, karena,
oleh sebab itu. Contoh :
Masyarakat sebagai konsumen
menjadi terkaget – kaget karena
kenaikan tanpa didahului dengan
sosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai