Anda di halaman 1dari 8

UJI KUALITATIF PROTEIN

Pande Putu Diah Suci Laksmi


1813081002
Prodi Kimia, Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
pande.diah@undiksha.ac.id

ABSTRAK
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang memiliki berat molekul tinggi yang
merupakan suatu polimer yang mana monomer-monomernya terdiri dari asam amino yang
dihubungkan dengan ikatan peptida. Untuk mengetahui mengenai kandungan-kandungan yang
terdapat dalam protein dapat dilakukan suatu pengujian. Adapun uji kualitatif protein
diantaranya adalah Reaksi Xantoprotein, Reaksi Hopkins-Cole, Reaksi Millon, Reaksi
Nitroprusida, Uji Biuret, Pengendapan Protein dengan Logam, Pengendapan dengan Garam,
Uji Koagulasi, Pengendapan Protein dengan Alkohol, dan Denaturasi Protein. Hasil positif
dari reaksi xantoprotein ditunjukkan oleh adanya endapan putih yang akan berubah menjadi
berwarna kuning saat dipanaskan. Hasil positif dari uji Hopkins-Cole ditandai dengan
terbentuknya cincin ungu. Hasil positif dari reaksi Millon ditandai dengan terbentuknya
endapan putih yang jika dipanaskan akan berwarna merah. Hasil positif dari reaksi
Nitroprusida ditandai dengan larutan menjadi berwarna merah. Hasil positif pada uji Buiret
ditandai dengan terbentuknya larutan berwarna ungu. Hasil positif dari uji pengendapan
protein dengan logam ditandai dengan adanya endapan putih. Protein dapat mengalami
koagulasi dengan cara menambahkan larutan asam asetat sambil didihkan. Perubahan struktur
pada protein atau denaturasi protein dapat dipengaruhi oleh pH dan suhu.

Kata kunci : Protein, uji kualitatif, ikatan peptida

ABSTRACT
Proteins are complex organic compounds that have a high molecular weight which is a
polymer in which the monomers consist of amino acids linked by peptide bonds. To find out
about the contents contained in protein, a test can be carried out. The qualitative protein tests
include Xanthoprotein Reaction, Hopkins-Cole Reaction, Millon Reaction, Nitropruside
Reaction, Biuret Test, Precipitation of Protein with Metal, Precipitation with Salt, Coagulation
Test, Precipitation of Protein with Alcohol, and Protein Denaturation. The positive results of
the xanthoprotein reaction are indicated by the presence of a white precipitate which will turn
yellow when heated. A positive result from the Hopkins-Cole test is indicated by the formation
of a purple ring. The positive result of the Millon reaction is indicated by the formation of a
white precipitate which when heated will turn red. A positive result of the Nitroprusside
reaction is indicated by the solution turning red. A positive result in the Buiret test is indicated
by the formation of a purple solution. A positive result of the protein deposition test with metal
is indicated by the presence of a white precipitate. Proteins can coagulate by adding a solution
of acetic acid while boiling. Changes in the structure of proteins or denaturation of proteins
can be affected by pH and temperature.
Keywords: Protein, qualitative test, peptide bond

1
PENDAHULUAN Reaksi Hopkins-Cole, Reaksi Millon,
Kata protein berasal dari bahasa Yunani Reaksi Nitroprusida, Uji Biuret,
yaitu dari akar kata protos atau proteos Pengendapan Protein dengan Logam,
yang artinya pertama atau yang paling Pengendapan dengan Garam, Uji
utama. Protein merupakan senyawa organik Koagulasi, Pengendapan Protein dengan
kompleks yang memiliki berat molekul Alkohol, dan Denaturasi Protein (Tika,
tinggi yang merupakan suatu polimer yang 2010).
mana monomer-monomernya terdiri dari
asam amino yang dihubungkan dengan METODE
ikatan peptida. Peptida dan protein
merupakan polimer kondensasi asam amino Alat dan Bahan
dengan menghilangkan unsur air dari gugus Adapun alat yang digunakan pada
amino dan gugus karboksil. Pada molekul praktikum kali ini yaitu 1 rak tabung reaksi,
protein mengandung karbon, hidrogen, 4 buah pipet tetes, 1 buah spritus, 2 buah
oksigen nitrogen dan untuk beberapa jenis penjepit, dan 1 buah kaki tiga. Adapun
kadang kala mengandung sulfur dan fosfor. bahan yang digunakan yaitu larutan
Suatu molekul protein disusun oleh albumin secukupnya, larutan kasein
sejumlah asam amino tertentu dengan secukupnya, larutan gelatin secukupnya,
susunan yang khas dan bersifat turunan larutan asam amino 1% (triptofan, tirosin,
(Aisjah Girindra, 1986). Protein merupakan fenilalanin, glisin) masing-masing
suatu biomolekul dan juga menjadi suatu secukupnya, reagen Hopkins-Cole
komponen utama yang penting pada sel secukupnya, larutan H2SO4 pekat
hewan dan manusia. Dalam kehidupan, secukupnya, reagen Millon secukupnya,
protein memegang peranan yang penting larutan protein secukupnya, larutan natrium
dalam proses kimia yang terjadi di dalam nitroprusida secukupnya, sistein
tubuh. Proses kimia yang terjadi di dalam secukupnya, ammonium hidroksida
tubuh dapat dikatakan bekerja dengan baik secukupnya, larutan NaOH 2,5 N
apabila terdapat suatu enzim, yang mana secukupnya, larutan CuSO4 0,01 N
enzim merupakan suatu protein yang secukupnya, larutan HgCl2 0,2 M, larutan
berfungsi sebagai biokatalis (Muderawan, Pb-asetat 0,2 M secukupnya, larutan
2012). (NH4)2SO4 secukupnya, reagen Biuret
Secara umum, sumber dari protein secukupnya, larutan asam asetat 1 M
adalah dapat bersumber dari protein nabati secukupnya, buffer asetat pH 4,7 (1M)
dan hewani. Protein banyak terkandung secukupnya, larutan HCl 0,1 M
pada sumber pangan yang sering secukupnya, larutan NaOH 0,1 M
dikonsumsi seperti misalnya pada tempe, secukupnya dan etil alkohol 95%
tahu, ikan dan lain sebagainya. Protein secukupnya.
sangat penting bagi makhluk hidup, antara
lain sebagai sumber energi, mensintesis
atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat Prosedur Kerja
transport, melindungi kita dari berbagai Reaksi Xantoprotein
penyakit, dan sebagai enzim yang 4 tabung reaksi yang telah dibersihkan
mengkatalis berbagai reaksi metabolisme dan dikeringkan disiapkan, lalu masing-
(Poedjiadi, 2010). masing tabung diisi dengan larutan
Untuk mengetahui mengenai albumin, kasein, gelatin dan triptofan
kandungan-kandungan yang terdapat dalam sebanyak 2 mL. Setelah itu ditambahkan
protein dan hal-hal yang berkaitan dengan dengan larutan HNO3 pekat sebanyak 1 mL
protein, maka dapat dilakukan suatu pada tiap tabung sembari memperhatikan
pengujian baik uji kualitatif maupun terbentuknya endapan berwarna putih.
kuantitatif. Adapun uji-uji kualitatif protein Kemudian larutan dipanaskan selama 1
diantaranya adalah Reaksi Xantoprotein, menit hingga endapan larut kembali dan

2
berubah menjadi berwarna kuning. 3 mL larutan protein dijenuhkan
Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat. dengan menggunakan ammonium sulfat.
Reaksi akan positif apabila pada bidang Kemudian ditambahkan dengan sedikit
perbatasan (interface) antara protein dan demi sedikit garam ammonium sulfat dan
HNO3 terbentuk warna jingga. diaduk hingga melarut. Ditambahkan lagi
Reaksi Hopkins-Cole sedikit garam ammonium sulfat dan diaduk
lagi, hal ini dilakukan terus-menerus hingga
2 mL reagen Hopkins-Cole sedikit garam ammonium sulfat yang
ditambahkan ke dalam 2 mL larutan tertinggal tidak melarut. Apabila larutan
protein. Kemudian ditambahkan dengan sudah jenuh, larutan kemudian disaring.
sedikit demi sedikit H2SO4 pekat sampai Endapan diuji kelarutan di dalam air.
kira-kira 5 mL melalui sisi tabung. Warna Endapan diuji dengan reagen Millon dan
yang terbentuk pada pertemuan kedua filtrat diuji dengan reagen Biuret.
cairan diamati. Reaksi akan positif jika
pada bidang perbatasan pertemuan antara Uji Koagulasi
protein dengan H2SO4 terdapat cincin ungu. 2 tetes larutan asam asetat 1 M
Reaksi Millon ditambahkan ke dalam 5 mL larutan
protein. Kemudian larutan diletakkan dalam
5 tetes reagen Millon ditambahkan ke air mendidih selama 5 menit. Endapan yang
dalam 3 mL larutan protein sembari dihasilkan diambil dengan menggunakan
memperhatikan adanya endapan putih yang batang pengaduk. Kelarutan endapan diuji
terbentuk. Larutan dipanaskan selama 1 dalam air dan endapan diuji dengan reagen
menit sampai endapan larut kembali dan Millon.
larutan berubah warna menjadi merah.
Perubahan warna yang terjadi diamati dan Pengendapan Protein dengan Alkohol
dicata. Reaksi akan positif, jika Disiapkan tiga tabung reaksi. Pada
terbentuknya senyawa merkuri dengan tabung reaksi I dicampurkan 5 mL larutan
gugus hidroksifenil yang berwarna. albumin, 1 mL HCl 0,1 M dan 6 mL etil
Reaksi Nitroprusida alkohol 95%. Pada tabung reaksi II
dicampurkan 5 mL larutan albumin, 1 mL
Dilarutkan beberapa kristal sistein NaOH 0,1 M dan 6 mL etil alkohol 95%.
hidroklorida ke dalam 5 mL air. Kemudian Pada tabung reaksi III dicampurkan 5 mL
ditambahkan dengan 0,5 mL larutan larutan albumin, 1 mL buffer asetat pH 4,7
natrium nitroprusida 1 % ke dalam 1 M dan 6 mL etil alkohol 95%.
campuran larutan sistein. Setelah itu
ditambahkan lagi dengan 0,5 mL amonium Denaturasi Protein
hidroksida. Disiapkan tiga tabung reaksi. Pada
Uji Biuret tabung reaksi I dicampurkan 9 mL larutan
albumin dan 1 mL HCl 0,1 M. Pada tabung
1 mL larutan NaOH 2,5 N reaksi II dicampurkan 9 mL larutan
ditambahkan ke dalam 3 mL larutan protein albumin dan 1 mL NaOH 0,1 M. Pada
dan diaduk. Ditambahkan tetes demi tetes tabung reaksi III dicampurkan 9 mL larutan
larutan CuSO4 0,01 N kedalam larutan dan albumin dan 1 mL buffer asetat pH 4,7 1 M.
diaduk. Jika tidak timbul warna, tambahkan
lagi satu atau dua tetes larutan CuSO4.
Pengendapan Protein dengan Logam HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebanyak 5 tetes larutan HgCl 2 0,2 M Pada percobaan kali ini dilakukan uji
ditambahkan ke dalam 3 mL larutan kualitatif terhadap protein yang bertujuan
protein. Percobaan yang sama juga diulangi untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari
yaitu dengan menambahkan 5 tetes Pb- protein itu sendiri. Adapun uji kualitatif
asetat 0,2 M ke dalam 3 mL larutan protein. protein yang dilakukan pada percobaan ini
diantaranya adalah Reaksi Xantoprotein,
Pengendapan Protein dengan Garam Reaksi Hopkins-Cole, Reaksi Millon,

3
Reaksi Nitroprusida, Uji Biuret, saat ditambahkan dengan asam nitrat pekat
Pengendapan Protein dengan Logam, dan akan berubah menjadi kuning saat
Pengendapan dengan Garam, Uji dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk
Koagulasi, Pengendapan Protein dengan dalam suasana basa akan mengalami
Alkohol, dan Denaturasi Protein. ionisasi dan berubah warna menjadi jingga.
Pada uji yang pertama yaitu uji Pada uji ini digunakan 4 macam larutan,
xantoprotein digunakan untuk yaitu larutan albumin, kasein, gelatin dan
mengidentifikasi suatu protein yang triptofan. Yang mana semua larutan yang
mengandung gugus fenil atau cincin diuji mengasilkan endapan putih yahng
benzena. Uji ini dilakukan untuk berubah menjadi berwarna kuning saat
membuktikan adanya inti benzena dalam dipanaskan. Sehingga keempat larutan yang
suatu protein. Uji ini dikatakan positif diuji positif mengandung inti benzena.
apabila terbentuk endapan berwarna putih Adapun reaksi yang terjadi saat uji
xantoproein adalah :

NO2

H H
H2 H2
HO C C COOH + HNO3 HO C C COOH

NH2 NH2
NO2

berwarna kuning
Gambar 1. Reaksi Uji Xantoprotein

Uji yang kedua yaitu reaksi penambahan asam sulfat inilah yang
Hopkins-Cole. Yang mana uji Hopkins- digunakan untuk memunculkan cincin
Cole merupakan suatu uji yang digunakan berwarna ungu pada sampel. Uji ini hanya
untuk mengidentifikasi asam amino bisa digunakan untuk mengidentifikasi
triptofan yang ditandai dengan triptofan karena hanya triptofan satu
terbentuknya cincin berwarna ungu pada satunya asam amino yang mengadung
sampel yang diuji. Prinsip dasar dari uji ini cincin indol. Pada percobaan digunakan
adalah proses kondensasi inti dari cincin larutan protein albumin yang mana
indol dengan aldehida yang mana jika menghasilkan cincin ungu pada batas antara
ditambahkan dengan asam kuat akan kedua lapisan tersebut sehingga sampel
menyebabkan terbentuknya cincin berwarna larutan albumin positif mengandung asam
ungu. Reaksi ini akan terjadi jika amino triptofan. Adapun reaksi yang terjadi
ditambahkan dengan oksidator kuar seperti pada uji Hopkins-Cole adalah :
misalnya asam sulfat yang mana

H H
H H
H2
C CH COOH COOH
C O
+
NH2
C O
N N N H
H H
H H H

triptofan asam glioksilat asam2,3,4,5-tetrahidrokarbolin-4-karboksilat


Gambar 2. Reaksi UJi Hopkins-Cole

4
Uji ketiga yaitu dengan reaksi Millon endapan tersebut akan berubah menjadi
yang mana uji Millon pada umumnya berwarna merah. Endapan yang terbentuk
digunakaan jika suatu larutan protein berupa garam kompleks dari tirosin yang
mengandung asam amino dengan rantai ternitrasi. Pada uji ini larutan protein yang
samping gugus fenolik seperti tirosin. digunakan menghasilkan endapan putih
Identifikasi ini dilakukan dengan cara yang mana setelah dipanaskan berubah
menambahkan reagen Millon (larutan warna menjadi merah, sehingga larutan
merkuri dan merkuro dalam asam nitrat dan protein yang diuji positif mengandung asam
asam nitrit) maka dengan cepat akan amino dengan rantai samping gugus
terbentuk endapan berwarna putih, jika fenolik. Adapun reaksi yang terjadi pada uji
endapan tersebut dipanaskan, maka ini adalah :

H H O
H2 H2
HO C C COOH + HgNO3 O2N C C C

NH2 NH2 O Hg+

tirosin reagen endapan merah bata


Millon
Gambar 3. Reaksi Uji Millon

Uji yang keempat yaitu reaksi dipanaskan sampai mengalami koagulasi


nitroprusida. Protein yang mengandung atau denaturasi. Hal ini menunjukkan
gugus sulfidril (-SH) bebas seperti sistein proses pemanasan tersebut menghasilkan
akan memberikan warna kemerahan jika gugus sulfidril bebas. Pada percobaan ini
direaksikan dengan natrium prusida, uji yang dilakukan menghasilkan hasil yang
Na2Fe(CN)5NO.2H2O dalam larutan positif, sehingga larutan sampel yang dibuat
amoniak. Beberapa protein yang mengandung gugus sulfidril (-SH) bebas.
memberikan hasil negatif terhadap reaksi Adapun reaksi yang terjadi pada uji ini
ini ternyata menjadi positif setelah adalah :

H2 H
3+ 2-
[Fe (CN)5NO] + 2NH4OH + HS C C COOH (NH4+)2[Fe2+(CN)5NOS CH2CH(NH2)COOH]2- + 2NaOH
NH2 (kompleks berwarna merah)
Gambar 4. Reaksi Uji Nitroptusida

Uji yang kelima yaitu uji Biuret. Yang melibatkan pembentukan suatu senyawa
mana jika suatu larutan protein dalam koordinasi antara ion tembaga dengan
suasana basa kuat direaksikan dengan pasangan elektron bebas dari nitrogen pada
larutan CuSO4 yang sangat encer, maka ikatan peptida dan oksigen dari molekul air
akan terbentuk kompleks berwarna ungu (pelarut). Pada percobaan ini larutan protein
sampai ungu kemerah-merahan. Intensitas yang digunakan membentuk kompleks
warna larutannya yang terjadi tergantung berwarna ungu sehingga larutan protein
pada kompleksitas protein yang diuji. yang digunakan berada dalam suasana basa
Yang mana pada uji ini protein kuat. Adapun reaksi yang terjadi pada saat
menghasilkan warna ungu. Uji biuret ini uji ini adalah :

5
O C C O

NH NH

RHC CHR
2+
Cu
O C C O

N N
H H

ion kompleks protein-tembaga(II)


Gambar 5. Reaksi Uji Biuret

Uji yang keenam yaitu pengendapan penambahan HgCl2 juga menghasilkan


protein dengan logam. Yang mana suatu endapan berwarna putih. Endapan putih
protein dapat diendapkan oleh ion-ion sebagai hasil yang positif terjadi karena
logam berat. Pengendapan ini terjadi karena adanya reaksi antara logam Pb dengan
ion-ion logam berat membentuk garam protein dan antara Hg dengan protein.
proteinat yang tidak larut dalam air. Logam Pb dan Hg merupakan logam yang
Larutan protein ditetes dengan larutan mengandung ion positif, yang mana sifat
HgCl2 0,2 M. Percobaan yang sama juga dari logam yang mengandung ion positif
diulangi yaitu dengan menambahkan 5 tetes adalah akan menghasilkan endapan
Pb-asetat 0,2 M ke dalam 3 mL larutan berwarna putih jika direaksikan dengan
protein. Pada saat ditambahkan dengan protein. Adapun reaksi yang terjadi pada uji
larutan Pb-asetat, terbentuk larutan keruh ini adalah :
dan terdapat endapan, sedangkan pada

H H O H H O

H N C C OH (aq) + Hg2+ H N C C O- Hg2+


(aq)
R R 2 (s)

H H O H H O

H N C C OH (aq) + Pb2+ H N C C O- Pb2+


(aq)
R R 2 (s)
Gambar 6. Reaksi Pengendapan Protein dengan Logam

Uji yang ketujuh yaitu pengendapan daripada molekul-molekul protein, maka


protein dengan garam. Yang mana apabila molekul-molekul protein akan mengendap.
terdapat garam-garam anorganik pada Pada saat larutan protein yang telah
konsentrasi tinggi dalam larutan protein, ditambahkan dengan ammonium sulfat
maka kelarutan protein akan berkurang sudah jenuh, maka larutan akan disaring.
sehingga mengakibatkan pengendapan Filtrat yang dihasilkan diuji dengan
protein tersebut. Hal ini disebabkan oleh menggunakan reagen Biuret yang mana
ion-ion garam berkompetisi dengan menghasilkan uji yang positif sehingga
molekul-molekul protein untuk mengikat larutan protein yang digunakan sedang
air (terhidrasi). Karena kemampuan dari berada dalam suasana basa kuat. Endapan
ion-ion garam terhidrasi lebih besar yang didapatkan saat diuji dengan

6
menggunakan reagen Millon menghasilkan dari asam asetat masuk ke dalam larutan
hasil yang positif yang artinya endapan maka akan mempengaruhi kesetimbangan
mengandung asam amino dengan rantai dan pengkutuban muatan dari molekul
samping gugus fenolik. Endapan juga diuji protein.
kelarutannya dengan menggunakan air dan Uji yang kesembilan yaitu pengendapan
menghasilkan endapat tersebut dapat larut protein dengan alkohol. Penambahan
di dalam air yang artinya pada larutan alkohol ke dalam larutan protein akan dapat
sampel tidak mengandung garam-garam menyebabkan suatu protein mengalami
anorganik konsentrasi tinggi. koagulasi. Koagulasi ini terjadi karena
Uji yang kedelapan yaitu uji koagulasi. terdapat dua faktor, yang pertama karena
Stabilitas larutan protein ditentukan oleh alkohol dapat membentuk ikatan dengan
adanya struktur tersier atau struktur molekul protein, kedua karena molekul-
kuarterner dari suatu protein dalam larutan. molekul air yang mengelilingi molekul
Struktur tersier ini disebabkan oleh adanya protein dapat ditarik oleh molekul-molekul
interaksi ionik dan interaksi non kovalen alkohol. Kedua hal inilah yang
lainnya. Penambahan asam ke dalam menyebabkan molekul protein mengalami
larutan protein akan menyebabkan ion-ion perubahan konformasi. Akibat dari adanya
H+ dari asam akan terikat pada gugus-gugus perubahan konformasi ini akana
yang bermuatan negatif sehingga terjadi menyebabkan molekul protein terkoagulasi.
perubahan pengutuban dari molekul Pada tabung I yang ditambahkan dengan 1
protein. Perubahan pengutuban inilah yang mL larutan HCl 0,1 M dan 6 mL etil
menyebabkan terjadinya perubahan alkohol 95% mendapatkan hasil yang mana
konformasi dari protein atau rusaknya HCl membentuk larutan yang keruh, etil
struktur tersier atau struktur kuarterner alkohol menyebabkan koagulasi. Pada
protein sehingga protein mengalami tabung II yang ditambahkan dengan1 mL
koagulasi. Pada saat melakukan uji, larutan larutan NaOH 0,1 M dan 6 mL etil alkohol
protein ditambahkan dengan larutan asam 95% menghasilkan larutan bening, setelah
asetat dan diletakkan dalam air mendidih. penambahan etil alkohol dan protein tetap
Pada percobaan ini menghasilkan larutan larut. Pada tabung III yang ditambahkan
yang bening dan terdapat endapan berwarna dengan 1 mL buffer asetat dengan pH 4,7
merah bata yang menandakan bahwa dan etil alkohol 95% menghasilkan buffer
koagulasi menghasilkan hasil yang positif asetat membentuk larutan yang keruh dan
terhadap uji Millon. Koagulasi terjadi etil alkohol menyebabkan terjadinya
karena ion H+ dari asam asetat terikat pada koagulasi. Adapun reaksi yang terjadi pada
gugus negatf pada protein. Ketika ion H+ tiap tabung adalah :

H H ROH H
H3N+C COO- + H+ H3N+C COOH H3N+C COO-
R R R
(a)

H H ROH H
H3N+C COO- + OH- H2N C COOH H3N+C COO-
R R R
(b)

H H ROH H
H3N+C COO- + CH3COOH + CH3COOX H3N+C COO- H3N+C COO-
R R R
(c)

Gambar 7. (a) Reaksi Larutan Protein dengan HCl dan Alkohol, (b) Reaksi Larutan Protein
dengan NaOH dan Alkohol, (c) Reaksi Larutan Protein dengan larutan Buffer dan Alkohol

7
Uji yang kesepuluh yaitu denaturasi kompleks berwarna merah menunjukkan
protein. Denaturasi protein merupakan adanya asam amino jenis tirosin pada suatu
suatu proses perubahan struktur protein sampel protein. Natrium nitroprusida yang
yang menyimpang dari struktur dapat menghasilkan larutan kompleks
alamiahnya. Struktur protein yang telah berwarna merah menunjukkan adanya asam
berubah ini (terdenaturasi) masih dapat amino jenis sistein. CuSO4 dalam suasana
untuk dikembalikan ke strukturnya semula basa yang dapat menghasilkan larutan
(direnaturasi) dengan cara mengubah berwarna ungu yang menunjukkan adanya
lingkungan kelarutannya. Perubahan suhu ikatan peptida. Selain itu protein juga dapat
atau perubahan pH yang tidak terlalu diendapkan dengan melakukan penambahan
eksterm akan dapat menyebabkan protein logam, garam dan alkohol. Protein dapat
mengalami denaturasi. Proses renaturasi mengalami koagulasi dengan
dapat dilakukan dengan cara mengubah menambahkan larutan asam asetat dan
suhu ataupun pH larutan ke kondisinya didihkan. Perubahan struktur pada protein
semula. Adapun hasil yang didapatkan pada atau denaturasi dipengaruhi oleh pH dan
ketiga tabung setelah dipanaskan dalam suhu.
penangas air adalah pada tabung I yang
ditambahkan dengan HCl 0,1 M UCAPAN TERIMAKASIH
menghasilkan gumpalan berwarna putih, Penulis mengucapkan terima kasih
pada tabung II yang ditambahkan dengan kepada dosen pengampu mata kuliah
NaOH 0,1 M menghasilkan larutan praktikum biokimia yakni Dr. I Nyoman
berwarna kuning dan tabung III yang Tika, M.Si dan Made Vivi Oviantari, S.Si.,
ditambahkan dengan larutan buffer asetat M.Si. atas bimbingan yang sudah diberikan
pH 4,7 1 M menghasilkan larutan berwarna pada saat penulis melakukan perkuliahan
putih. praktikum biokimia secara daring.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan yang telah REFERENSI
dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa suatu protein dapat diidentifikasi Girindra, Aisjah.1993. Biokimia I. Jakarta:
dengan menggunakan beberapa reagen, PT. Gramedia
diantaranya HNO3 akan dapat menghasilkan I Wayan Muderawan, dkk. 2012. Buku Ajar
endapan berwarna putih yang apabila Kimia Organik II. Singaraja.
dipanaskan akan menghasilkan warna Universitas Pendidikan Ganesha
kuning menunjukkan adanya gugus inti Poedjiadi, Anna. 2011. Dasar-
benzena. Reagen Hopkins-Cole dengan Dasar Biokimia.
terbentuknya cincin ungu pada daerah Jakarta: Universitas Indonesia
antara pertemuan kedua larutan Tika, I Nyoman. 2010. Penuntun
menunjukkan adanya gugus indol. Reagen Praktikum Biokimia. Singaraja:
Millon yang akan menghasilkan larutan Universitas Pendidikan Ganesha

Anda mungkin juga menyukai