Anda di halaman 1dari 8

Demokrasi, Rule of Law, HAM, dan Masyarakat Madani

ROMBEL 12
PKN

Dosen Pembimbing:
I Putu Windu Mertha Sujana, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Ketut Lia Ruwiyani (2013011025)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
1. Makna Demokrasi
Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'Demos' dan 'Kratos'. Demos artinya
rakyat/ khalayak, dan Kratos artiya pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantaraan wakilnya yang terpilih.Makna demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas
negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Jadi, pengertian demokrasi adalah pemerintahan
yang diselenggarakan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
2. 12 Pilar Demokrasi Pancasila
1. Demokrasi Ketuhanan Yang Maha Esa
Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yakni seluk beluk sistem perilaku dalam
menyelenggarakan NKRI harus taat dengan asas, konsisten, atau nilai dan kaidah dasar Ketuhanan Yang
Maha Esa.
2. Demokrasi dengan Kecerdasan
Demokrasi dengan kecerdasan yakni mengatur dan menyelenggarakan demokrasi sesuai dengan UUD
1945 yang semata-mata bukan karena kekuatan naluri, kekuatan otot atau kekuatan massa semata-mata.
Demokrasi lebih menuntut kecerdasan rohaniah, aqliyah, raisonal, dan emosional.
3. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
Demokrasi yang berkedaulatan rakyat yakni kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dengan prinsip
rakyatlah yang memiliki dan memegang kekuatan itu. Kedaulatan rakyat tersebut dipercayakan kepada
wakil-wakil rakyat

4. Demokrasi dengan Rule of Law


Demokrasi dengan Rule of Law memiliki empat makna penting yakni,
Kekuasaan negara Republik Indonesia harus mengandung, melindungi, serta mengembangkan kebenaran
hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.
Kekuasaan negara memberikan keadilan hukum, bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan
pura-pura.
Kekuasaan negara menjamin kepastian hukum, bukan demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau
anarki.
Kekuasaan negara mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum, seperti kedamaian dan
pembangunan, bukan demokrasi yang justru mempopulerkan fitnah dan hujatan atau menciptakan
perpecahan, permusuhan, dan kerusakan.
5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara
Demokrasi degan pembagian kekuasaan negara harus diserahkan kepada badan-badan negara yang
bertanggungjawab sebagai pemisah kekuasaan dengan sistem pengawasan dan perimbangan.
6. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
Demokrasi dengan hak asasi manusia bertujuan untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia
seutuhnya.
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka menghendaki pemberlakuan sistem pengadilan yang
merdeka yakni memberikan peluang seluas-luasnya pada semua pihak yang berkepentingngan untuk
mencari dan menemukan hukum seadil-adilnya. Di depan pengadilan yang merdeka, baik penggugat
dengan pengacaranya, penuntut umum dan terdakwa dengan pengacaranya, mempunyai hak yang sama
untuk mengajukan konsideran (pertimbangan), dalil-dalil, fakta-fakta, saksi, alat pembuktian, dan
petitumnya
8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah
Demokrasi dengan otonomi daerah memberlakukan pembatasan terhadap kekuasaan negara khususnya
legislative dan eksekutif. Dalam UUD 1945, memerintahkan dibentuknya daerah otonom pada
kabupaten/kota dan provinsi
Dengan adanya peraturan pemerintah, daerah-daerah otonom itu dibangun dan disiapkan untuk bisa
mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah sebagai urusan rumah tangganya sendiri,
yang diserahkan oleh pemerintah pusat.
9. Demokrasi dengan Kemakmuran
Demokrasi dengan kemakmuran ditujukan dalam membangun negara yang makmur untuk rakyat
Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membangun negara yang makmur dalam segala aspek mulai dari hak
dan kewajiban, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan, otomi daerah ataupun keadilan hukum.
10. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial
Demokrasi yang berkeadilan sosial menggariskan keadilan sosial dari berbagai kelompok, golongan
maupun lapisan masyarakat.

3. Prinsip Rule of Law


Prinsip-Prinsip Rule Of Law
Rule of law adalah suatu legalisme hukum yang mengandung suatu gagasan bahwa keadilan dapat
dilayani dengan cara pembuatan sistem peraturan dan juga prosedur yang objektif, tidak memihak, juga
tidak personal serta otonom.Rule of Law merupakan konsep tentang common law dimana segenap
lapisan masyarakat dan negara beserta seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum
yang dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian.
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tercantum pada UUD 1945 dan juga
pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Point utama dari Rule Of Law ialah jaminan adanya
suatukeadilan bagi masyarakatnya, khususnya pada keadilan sosial.

Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945)


Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum serta pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan ,pengakuan, serta kepastian hukum yang adil serta
perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan juga layak
dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)

Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil atau Hakiki :


berhubungan erat dengan the enforcement of the Rule of Law
Keberhasilan the enforcement of the rule of law itu tergantung pada kepribadian nasional masing-
masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)
Rule of law juga mempunyai akar sosial dan juga akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo, 2003)
Rule of law juga adalah suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,yang mengandung wawasansosial,
gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat serta negara.
Rule of law adalah suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).
4. HAM

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir.
HAM berlaku kapan pun, di mana pun dan kepada siapa pun. HAM tidak dapat diganggu gugat dan tidak
bisa dicabut karena merupakan anugrah yang dimiliki setiap manusia.
Negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak asasi manusia bagi rakyatnya. Negara juga
wajib menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama adalah “martabat manusia” dan
yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi manusia sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari standar
dasar yang diperlukan untuk kehidupan yang bermartabat. Universalitas mereka berasal dari keyakinan
bahwa orang harus diperlakukan sama. Kedua nilai kunci ini hampir tidak kontroversial. Itulah sebabnya
hak asasi manusia didukung oleh hampir semua budaya dan agama di dunia. Orang-orang pada
umumnya setuju bahwa kekuasaan negara atau sekelompok individu tertentu tidak boleh tidak terbatas
atau sewenang-wenang. Tujuannya harus menjadi yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat
kemanusiaan semua individu dalam suatu negara.
Hak asasi manusia memiliki beberapa karakteristik khusus:

Hak asasi manusia berlaku sama untuk semua orang.


Hak asasi manusia bersifat universal: hak itu selalu sama untuk semua orang di seluruh dunia.
Anda tidak memiliki hak asasi manusia karena Anda adalah warga negara tertentu, tetapi karena Anda
adalah anggota keluarga manusia. Ini juga berarti bahwa anak-anak dan orang dewasa memiliki hak
asasi manusia.

Hak asasi manusia tidak dapat dicabut: Anda tidak dapat kehilangan hak-hak ini, sama seperti Anda
berhenti menjadi manusia.
Hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan: tidak ada yang dapat mengambil hak karena hak tersebut
“kurang penting” atau “tidak esensial”.
Hak asasi manusia saling bergantung: bersama-sama hak asasi manusia membentuk struktur yang saling
melengkapi. Misalnya, kesempatan Anda untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan lokal
secara langsung bergantung pada hak Anda atas kebebasan berekspresi, untuk berserikat, atas
pendidikan, dan bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Hak Asasi Manusia adalah cerminan dari kebutuhan dasar hidup. Tanpa hak asasi manusia seseorang
tidak dapat menjalani kehidupan yang bermartabat. Melanggar hak asasi seseorang berarti
memperlakukan orang tersebut seolah-olah dia bukan manusia. Mempromosikan hak asasi manusia
berarti menuntut agar martabat manusia semua orang dihormati.
Dalam menuntut hak-hak ini, setiap orang juga memikul tanggung jawab: menghormati hak orang lain
dan mendukung serta melindungi mereka yang haknya dilanggar atau ditolak. Dengan mengambil
tanggung jawab ini Anda menunjukkan solidaritas dengan semua orang lain.
5. Masyarakat Madani
Masyarakatmadani atau civil society dapatdiartikan sebagai suatu corak kehidupan masyarakat
yang terorganisir, mempunyai sifat kesukarelaan, keswadayaan, kemandirian, namun
mempunyai kesadaran hukum yang tinggi.Untuk mewujudkan cita-cita ke arah masyarakat
madani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, diperlukan berbagai prasyarat sebagaimana
diungkapkan oleh HanSung-Jun:
Diakui dan dilindunginya hak-hak individu dan kemerdekaan berserikat serta mandiri darinegara.
Adanya ruang publik yang memberikan kebebasan bagi siapa saja dalam mengartikulasikan isu-
isupolitik.
Terdapatnya gerakan kemasyarakatan yang berdasar pada nilai-nilai budaya tertentu.
Terdapatnya kelompok inti di antara kelompok-kelompok menengah yang mengakar dalam
masyarakat dan mampu menggerakkan masyarakat dalam melakukan modernisasi
sosialekonomi.
Masyarakat madani (civil society) sebagai sebuah tatanan masyarakat yang mandiri dan
menunjukkan kemajuan dalam hal peradaban, mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tertentu
yang membedakannya dengan bentuk masyarakat lainnya.Menurut
A.S Hikam ada empat ciri utama dari masyarakat mandani, yaitu sebagai berikut :
Kesukarelaan artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen bersama untuk
mewujudkan cita-citabersama.
Keswasembadaan, setiap anggota mempunyai harga diri yang tinggi, mandiri yang kuat tanpa
menggantungkan pada negara atau lembaga-lembaga negara atau organisasilainnya.
Kemandirian yang cukup tinggi dari individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat,
utamanya ketika berhadapan dengannegara.
Keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. Masyarakat madani adalah
masyarakat yang berdasarkan hukum dan bukan negarakekuasaan.

Sementara itu Nurcholis Madjid dalam sudut pandang lain mengemukakan ciri-
ciri masyarakat madani sebagai berikut:
Semangat egalitarianisme atau kesetaraan.
Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi, bukan prestise seperti keturunan kesukuan,
ras, danlain-lain.
Keterbukaan.
Partisipasi seluruh anggotamasyarakat.
Penentuan kepemimpinan melalui pemilihan.

Sedangkan Hidayat Syarif berpandangan bahwa masyarakat


madani mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut:
Masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, Pancasilais, dan memiliki cita-
cita serta harapan masa depan.
Masyarakat yang demokratis dan beradab yang menghargai perbedaanpendapat.
Masyarakat yang menghargai Hak Azazi Manusia(HAM).
Masyarakat yang tertib dan sadar hukum yang direfleksikan dari adanya budaya malu apabila
melanggarhukum.
Masyarakatyangmemilikikepercayaandiri dankemandirian.
Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kompetitif dalam suasana kooperatif, penuh
persaudaraan dengan bangsa- bangsa lain dengan semangat kemanusiaan
universal(pluralis).

6. Hubungan antara Demokrasi, Rule of Law, HAM, dan Masyarakat Madani.


Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang berasaskan kemasyarakatan, dimana
pemerintahannya itu berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, di dalam demokrasi Hak Asasi
Manusia sangat dihargai, karena HAM merupakan salah satu pilar dari 10 Pilar Demokrasi. HAM tersebut
dibutuhkan agar terciptanya suatu bentuk pemerintah yang pro rakyat artinya rakyat bebas
mengemukakan pendapatnya di muka umum, agar HAM tersebut tetap berjalan pada jalurnya maka
harus ditegakkan Rule of Law, dimana sistem hukum seperti ini dibutuhkan agar terciptanya masyarakat
yang tertib dan aman dalam menyuarakan pendapatnya kepada pemerintah. Rule of Law dapat menjadi
pedoman bagi seluruh masyarakat tentang bagaimana kita sebagai masyarakat menjalankan
ketatanegaraan sesuai dengan tujuannya. Ketiga unsur tersebut (Demokrasi, HAM, dan Rule of Law)
merupakan ciri-ciri dari masyarakat madani. Jika sebuah negara telah baik dalam penegakan Rule of
Law, Demokrasi dan HAM-nya, dan masyarakat mampu menjunjung tinggi itu semua, maka masyarakat
tersebut disebut dengan Masyarakat Madani, yaitu masyarakat yang sangat menjunjung tinggi norma,
nilai dan hukum yang berlaku dinegaranya yang ditopang oleh penguasaan pengetahuan yang beradab,
iman dan ilmu.

7. Isu Kontroversial
1. Kasus pelanggaran Ahok yang ikatakan sebagai penistaan agama.
Pengadilan yang diharapkan oleh masyarakat untuk menyelesaikan kasus, malah justru menambah
rumit permasalahan yang ada, karena dalam kasus Meiliana, Ahok dan kasus kasus penistaan agama lain
sebenarnya yang dilanggar adalah etika bernegara dan norma dalam bermasyarakat. Tempat kasus
kasus ini bukanlah pengadilan, karena kasus ini bukanlah kejahatan sehingga tidak perlu dipidana.
Perbuatan dalam kasus kasus seperti Meliana, Ahok dan kasus pelanggaran terhadap norma Pancasila
seharusnya tidak perlu di Mala in Prohibita kan oleh negara dan membawanya ke ranah pidana
termasuk sebenarnya mengaturnya dalam pasal KUHP.Membawanya ke ranah pidana justru akan
memperuncing keadaan dan mengganggu kerukunan antar umat beragama.
2. Anak jalanan mengamen yang berkeliaran yang seharusnya bersekolah
Seorang anak memiliki hak untuk bersekolah, mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka masih
memiliki harapan dan cita cita untuk generasi muda Indonesia, namun masih saja ada anak yang
terluntang mencari uang. Anak tersebut jelas tidak mendapatkan hak untuk mengenyam pendidikan
yang seharusnya ia dapatkan dari pemerintah, pemerintah yang berwenang masih kurang peduli kepada
pendidikan anak anak yang masih membutuhkan biaya. Masih saja ada pemerintah yang kurang
bertanggung jawab dan sibuk mengurusi masalah yang lain, padahal masalah pendidikan di Indonesia
masih kurang dan belum tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah.

Fauzon,Tri.5 November 2020. Pengertian Demokrasi.


Dalam(https://m.bola.com/ragam/read/4400454/pengertian-demokrasi-sejarah-singkat-dan-jenis-jenisnya)
Saptamto, Triwidarko. 26 Juni 2015. Makna Demokrasi yang
Sebenarnya.Dalam(https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/darkoinspiration/makna-
demokrasi-yang-sebenarnya_55008bc6813311dd17fa79e0)
Aditya,Rifan. 2 Desember 2020.Apa Saja Pilar Demokrasi Pancasila.
Dalam(https://www.suara.com/news/2020/12/02/135323/apa-saja-pilar-demokrasi-indonesia?page=3)
Setiawan,Parta.27 Februari 2021.Rule of Law, Prinsip, Strategi, Fungsi, Dimanamika.Dalam(
https://www.gurupendidikan.co.id/rule-of-law/)
Kompas.com Jakarta.22 Desember 2019.HAM: Arti dan Macamnya.
Dalam(https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2019/12/22/200000369/ham-
arti-dan-macamnya).
Blogspot.com.Jakarta. 18 Maret 2013.
Dalam(http://postingangakpenting.blogspot.com/2013/03/hubungan-demokrasi-ham-rule-of-law-
dan.html?m=1)

Anda mungkin juga menyukai