Anda di halaman 1dari 2

1. Saya akan menanggapi diskusi.

1 sesuai dengan referensi dari jurnal yang terlampir ( Jurnal Ekonomi


dan Bisnis. Volume 15. Nomor 02. September 2014/Isnaeni Rokhayati) Perkembangan ilmu manajemen
sejak awal lahirnya dikemukakan bahwa ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran munculnya ilmu
ini, yaitu aliran klasik yang dikenal dengan pendekatan proses dan produksi, aliran hubungan manusiawi
yang dikenal lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi, dan
aliran manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus
menerus dengan berbagai aliran lainnya hingga saat ini. Awal mulanya ilmu manajemen, merupakan
salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick Winslow Taylor yang dikenal sebagai bapak
manajemen ilmiah melakukan percobaan dalam perusahaan yang dipimpinnya yaitu studi waktu untuk
setiap pekerjaan (time and motion study). Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan
awal dari lahirnya ilmu manajemen. Dalam perkembangannya ilmu manajemen sulit didefinisikan
karena tidak ada definisi manajemen yang diterima secara universal dan menyeluruh. Mary Parker Follet
mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan
Stoner mendefinisikan manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan pemggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi Stoner telah
diketahui menggunakan kata proses, bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni bermakna
kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu proses bermakna cara sistematis untuk
melakukan suatu pekerjaan. Sehingga dapat disimpulkan manajemen merupakan suatu kerjasama
dengan orang-orang dalam organisasu untuk menentukan , menginterpretasikan dan mencapai tujuan
organisasi dengan melaksanakan fungsi manajemen. Proses perkembangan teori manajemen terus
berkembang hingga sekarang yang dilihat dari :

1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain.

2. Divergensi, yaitu ketiga aliran masing-masing berkembang sendiri -sendiri tanpa memanfaatkan
pandangan aliran yang lain.

3. Konvergensi, menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sama sehingga batas antara aliran menjadi
kabur.

4. Sintesis, pengembangan menyeluruh yang bersifat integrasi dari aliran-aliran, tampil dalam
pemdekatan sistem dan kontingensi.

5. Profilerasi, perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori baru yang memusatkan
perhatian kepada satu permasalahan tertentu.

Perkembangan ilmu manajemen sejak pemikiran awal yaitu scientific manajemen sampai era modern
saat ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pembagian dasar pemikiran atau teori berdasarkkan proses,
kondisional atau situasional, dan pendekatan engagement manajemen.

2. Peran manajemen bagi kehidupan, definisi dari manajemen sendiri adalah proses merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif efisen dengan menggunakan sumber daya organisasi. (Sumber BMP EKMA4116/MODUL 1
Halaman 1.7). Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Efektif bermakna
mengerjakan sesuatu yang benar,sedangkan efisien adalah kemampuan menggunakan sumber daya
dengan benar dan tidak membuang-buang sumber daya yang tidak perlu. Sehingga dapat disimpulkan
peran manajemen bagi kehidupan yaitu untuk mempermudah segala sesuatu untuk mencapai tujuan
dengan cara seefektif dan. seefisien mungkin. Peran manajemen dalam kehidupan sehari-hari dapat
diimplementasikan saat kita mengelola pemasukan dan pengeluaran, serta mengelola waktu agar bisa
dialokasikan sesuai kebutuhan yang diperlukan.

3. Meningkatkan produktivitas menurut Hawthorne studies, awalnya melakukan percobaan dengan


membagi karyawan dalam dua kelompok, dimana kelompok pertama tingkat penerangannya diubah-
ubah dan kelompok kedua sebagai kelompok pengendali ,cahaya penerangan dikelompok tersebut tidak
diubah-ubah. Ketika tingkat cahaya dinaikkan, ada kenaikan produktivitas pada kelompok pertama
meskipun polanya tidak menentu. Ketika tingkat penerangan diturunkan, produktivitas cenderung naik.
Produktivitas pada kelompok pengendali, yang tingkat penerangan tidak dirubah, menunjukan
kecenderungan kenaikaan produktivitas. Hasil tersebut tentu saja membingungkan. Percobaan
seelanjutnya, sekelompok pekerja ditempatkan ditempat terpisah. Beberapa variabel yang berkaitan
diubah, seperti upah, lama waktu istirahat, dan perpendekan hari kerja. Hasil yang diperoleh tetap
membingungkan. Produktivitas cenderung meningkat meski tidak teratur polanya. Elton Mayo, Fritz
J.Roethlisberger dan William J. Dickson menyimpulkan bahwa kenaikan produktivitas terjadi karena
kelompok kerja yang dijadikan studi dan juga kelompok kendali merasa menjadi perhatian sehingga
merela termotivasi untuk bekerja lebih baik. Penneliti menyimpulkan peningkatan produktivitas terjadi
karena:

1. Perhatian manajemen dapat meningkatkan semangat kerja karyawan , gejala seperti ini disebut
dengan efek Hawthorne.

2. Kelompok informal mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas.

3. Persahabatan anatarteman kerja membantu mengurangi kebosanan suasana kerja.

4. Pengaruh kelompok berdampak besar pada masing-masing individu. ( Sumber BMP


EKMA4116/MODUL 1 Halaman 1.46- 1.47 )

Anda mungkin juga menyukai