Anda di halaman 1dari 63

Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa

Periode 03 Mei - 05 Juni 2021

F0 - F60
Pembimbing:
Dr. dr. Dharmady Agus , Sp.KJ
F0
Gangguan Mental
Organik Termasuk
Gangguan Mental
Simtomatik
F00 - F09
Gangguan Mental Organik
Termasuk Gangguan Mental Simtomatik
Gangguan Mental Organik
Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit / gangguan sistemik / otak

Gangguan Mental Simtomatik


akibat sekunder dari penyakit / gangguan sistemik di luar otak
F00 Demensia pada Penyakit Alzheimer
F01 Demensia Vaskular
F02 Demensia pada Penyakit Lain YDK
F03 Demensia YTT
F04 Sindrom Amnesik Organik Bukan Akibat Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya
F05 Delirium Bukan Akibat Alkohol dan Zat Psikoaktif Lainnya
F06 Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan Disfungsi
Otak dan Penyakit Fisik
F07 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat Penyakit,
Kerusakan, dan Disfungsi Otak
F09 Gangguan Mental Organik atau Simtomatik YTT
GANGGUAN

Sindrom dengan
Fungsi Kognitif Sensorium Manifestasi
Menonjol

Daya ingat (memory) Gangguan kesadaran Persepsi (halusinasi)


(consciousness) Isi pikiran (waham/delusi)
Daya pikir (intellect)
Gangguan perhatian Suasana perasaan dan emosi
Daya belajar (learning) (attention)
(depresi, gembira, cemas)
● Sindrom
Demensia
● Penyakit/gangguan otak
● Sifat: kronik progresif
● Gangguan fungsi luhur Proses neuropatologi
kortikal ● Penyakit vaskular: stroke ->
○ Daya ingat kematian saraf permanen
○ Daya pikir ● Penyakit neurodegeneratif:
○ Orientasi akumulasi protein di otak
○ Daya tangkap
○ Berhitung Diawali dengan: pengendalian
○ Kemampuan belajar emosi, perilaku sosial, atau motivasi
○ Berbahasa hidup
○ Daya nilai (judgement)
Demensia
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, dan
mengganggu kegiatan sehari-hari
● Tidak ada gangguan kesadaran
● Gejala dan disabilitas sudah nyata paling sedikit 6 bulan

Diagnosis Banding:
● Gangguan depresif (F30 - F39)
● Delirium (F05)
● Retardasi mental ringan dan sedang (F70 - F71)
F00: Demensia pada Penyakit Alzheimer
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Gejala demensia 70-80%
● Onset bertahap (insidious onset) dengan
deteriorasi lambat
● Tidak ada bukti klinis, atau temuan dari Diagnosis Banding:
pemeriksaan khusus, yang menyatakan ● Gangguan depresif (F30-F39)
bahwa kondisi mental itu dapat ● Delirium (F05)
disebabkan oleh penyakit otak atau ● Sindrom Amnestik Organik (F04)
sistemik lain yang dapat menimbulkan ● Demensia Primer penyakit lain YDK
demensia (hipotiroidisme, hiperkalemia, (F02)
defisiensi vitamin B12, neurosifilis, ● Demensia Sekunder penyakit lain
hidrosefalus bertekanan normal, YDK (F02.8)
hematoma subdural) ● Retardasi Mental (F70-F72)
● Tidak adanya serangan apoplektik
● Demensia Alzheimer + Vaskuler
mendadak atau gejala neurologik
(F00.2)
kerusakan otak fokal
F00: Demensia pada Penyakit Alzheimer

Demensia pada Penyakit Demensia pada Penyakit


F00.0 Alzheimer dengan Onset Dini F00.2 Alzheimer, Tipe Tak Khas
● Usia < 65 tahun atau Tipe Campuran
● Perkembangan gejala cepat dan
● Tidak cocok dengan pedoman
progresif
untuk F00.0 atau F00.1
● Riwayat keluarga yang berpenyakit
● Demensia Alzheimer + Vaskular
Alzheimer (tidak harus dipenuhi)

Demensia pada Penyakit


F00.1 Alzheimer dengan Onset Demensia pada Penyakit
Lambat F00.9
Alzheimer YTT
● Onset > 65 tahun
● Perjalanan penyakit lambat
● Biasanya memiliki gambaran utama
gangguan daya ingat
F01: Demensia Vaskular
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Gejala demensia
Diagnosis Banding:
● ↓ fungsi kognitif biasanya tidak merata
(hilangnya daya ingat, gangguan daya ● Delirium (F05)
pikir, gejala neurologis fokal). ● Demensia Alzheimer (F00)
● Daya tilik diri (insight) dan daya nilai ● Gangguan Afektif (F30-F39)
(judgement) tetap baik ● Retardasi Mental Ringan &
● Onset mendadak atau deteriorasi yang Sedang (F70-F72)
bertahap, disertai gejala neurologis ● Demensia Alzheimer +
fokal
Vaskular (F00.2)
● Pada beberapa kasus penetapan hanya
dapat dilakukan dengan pemeriksaan
CT-Scan
F01: Demensia Vaskular

Demensia Vaskular F01.2


Demensia Vaskular
F01.0
Onset Akut Subkortikal
● Terjadi cepat setelah ● Akibat iskemia pada substansia
serangkaian “stroke” alba di hemisferi serebral (klinis
(trombosis serebrovaskuler, dan CT-scan)
embolisme, perdarahan) ● Korteks serebri biasanya tetap
● Penyebabnya dapat karena baik
satu infark yang besar
Demensia Vaskular
F01.1 Demensia Multi-Infark F01.3 Campuran Kortikal dan
● Onset lebih lambat Subkortikal
● Serangkaian episode iskemik ● Komponen campuran
minor → akumulasi infark ● Gambaran klinis, hasil
pada parenkim otak pemeriksaan (termasuk
autopsi), atau keduanya
F01: Demensia Vaskular

F01.8 Demensia Vaskular Lainnya

F01.9 Demensia Vaskular YTT


F02: Demensia pada Penyakit YDK
F02.0 Demensia pada Penyakit Pick
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Gejala demensia yang progresif
● Gambaran neuropatologis (atrofi
selektif dari lobus frontalis yang
menonjol) F02.3 Demensia pada Penyakit
● Euforia, emosi tumpul, dan perilaku Creutzfeldt-Jakob
sosial yang kasar, disinhibisi, dan TRIAS:
apatis atau gelisah ● Demensia yang progresif merusak
● Gangguan perilaku → gangguan daya ● Penyakit piramidal dan ekstrapiramidal
ingat ● Elektroensefalogram yang khas (trifasik)
Diagnosis Banding:
● Demensia Alzheimer (F00)
● Demensia akibat penyakit lain (F02.8)
● Demensia Vaskular
F02: Demensia pada Penyakit YDK
F02.2 Demensia pada Penyakit Huntington F02.3 Demensia pada Penyakit Parkinson
● Pada seseorang yang menderita penyakit
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
parkinson yang sudah parah
● Gangguan gerakan (Choreiform), ● Tidak ada gambaran klinis khusus
demensia, dan riwayat keluarga dengan
penyakit Huntington
● Manifestasi dini: F02.4 Demensia pada Penyakit HIV
○ Gerakan koreiform yang ● Pada seseorang dengan HIV
● Tidak ditemukan penyakit atau kondisi lain
involunter (wajah, tangan, dan yang bersamaan selain infeksi HIV
bahu, atau cara berjalan)

Gejala-gejala tersebut biasanya mendahului F02.8 Demensia pada Penyakit Lain YDT YDK
gejala demensia (jarang sekali tak muncul ● Manifestasi atau konsekuensi beberapa
macam kondisi somatik dan serebral
sampai demensia menjadi sangat lanjut)
lainnya
F03: Demensia YTT

● Kriteria umum diagnosis demensia


terpenuhi
● Tidak mungkin diidentifikasi pada salah satu
tipe (F00.0 - F02.8)
Pemeriksaan Demensia
Diagnosis definitif: autopsi

● Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Penunjang



neurologis ● Pemeriksaan laboratorium

● MMSE
● EEG

○ Perhatian
● PET, CT-Scan, fMRI
○ Orientasi
○ Bahasa
○ Memori
○ Keterampilan
visuospasial
F04: Sindrom Amnestik Organik
Bukan Akibat Alkohol dan Zat Psikoaktif
Lainnya
Diagnosis Banding:
PEDOMAN DIAGNOSTIK: ● Sindrom organik lain dengan
● Hendaya daya ingat (↓ daya ingat jangka hendaya daya ingat menonjol
pendek); amnesia antegrad dan retrograd, ↓ (F00-F03, F05)
kemampuan untuk mengingat dan ● Amnesia disosiatif (F44.0)
mengungkapkan pengalaman yang telah ● Hendaya daya ingat akibat
berlalu dalam urutan terbalik dalam
gangguan depresi (F30-F39)
kejadiannya
● Berpura-pura (malingering)
● Riwayat atau bukti nyata adanya cedera, atau
penyakit pada otak (terutama diensefalon dan dengan menampilkan keluhan
temporal medial bilateral) hilangnya daya ingat (Z76.5)
● ↓ daya ingat segera (immediate recall) ● Sindrom amnestik akibat
alkohol (F10.6)
F05: Delirium, Bukan Akibat Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Gangguan Kesadaran dan Perhatian
○ Dari taraf kesadaran berkabut sampai koma
○ Menurunnya kemampuan untuk mengarahkan, memusatkan, mempertahankan, dan
mengalihkan perhatian
● Gangguan Kognitif Secara Umum
○ Distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi
○ Hendaya daya pikir dan pengertian abstrak
○ Hendaya daya ingat segera dan jangka pendek
○ Disorientasi waktu hingga tempat dan orang
● Gangguan Psikomotor
○ Hipo atau hiperaktivitas dan pengalihan
○ Waktu bereaksi yang lebih panjang
○ Arus pembicaraan yang bertambah atau berkurang
○ Reaksi terperanjat meningkat
F05: Delirium, Bukan Akibat Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya
PEDOMAN DIAGNOSTIK: Diagnosis Banding:
● Gangguan Siklus Tidur Bangun ● F00 - F03: Sindrom
○ Insomnia sampai tidak bisa tidur sama sekali, atau mengantuk organik lainnya,
pada siang hari
demensia
○ Gejala yang memburuk pada malam hari
● F23: gangguan psikotik
○ Mimpi yang mengganggu atau mimpi buruk, sampai dapat
berhalusinasi setelah bangun tidur akut dan sementara
● Gangguan Emosional ● F20: Skizofrenia keadaan
○ Depresi akut
○ Ansietas/Takut ● F30 - F39: Gangguan
○ Lekas marah afektif + confusional
○ Euforia
features
○ Apatis
● F1x.4, f1X.03: Delirium
○ Rasa kehilangan akal
○ Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya hilang timbul akibat alkohol/zat
sepanjang hari, dan keadaan berlangsung < 6 bulan psikoaktif lain
F05: Delirium, Bukan Akibat Alkohol dan Zat
Psikoaktif Lainnya

Delirium, Tak Bertumpang-tindih


F05.0
dengan Demensia
F05.8 Delirium Lainnya
● Delirium yang tidak bertumpang
tindih dengan demensia yang sudah
ada sebelumnya
F05.9 Delirium YTT
F05.1
Delirium, Bertumpang-tindih
dengan Demensia

● Kondisi yang memenuhi kriteria


delirium diatas tetapi terjadi pada
saat sudah ada demensia
F06: Gangguan Mental Lainnya Akibat
Kerusakan dan Disfungsi Otak dan
Penyakit Fisik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau penyakit
fisik sistemik yang diketahui berhubungan dengan salah satu
sindrom mental yang tercantum
● Adanya hubungan waktu antara perkembangan penyakit yang
mendasari dengan timbulnya sindrom mental
● Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau
dihilangkannya penyebab yang mendasarinya
● Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif
dari sindrom mental ini
F06.0: Halusinosis Organik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Kriteria umum tersebut diatas
(F06)
● Adanya halusinasi dalam segala
bentuk (biasanya visual atau Diagnosis Banding:
auditorik) yang menetap atau ● F10.52: Halusinasi alkoholik
berulang ● F20: Skizofrenia
● Kesadaran yang jernih
● Tidak ada penurunan fungsi
intelek yang bermakna
● Tidak ada gangguan afektif yang
menonjol
● Tidak jelas adanya waham
F06.1: Gangguan Katatonik Organik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Kriteria umum tersebut diatas (F06)
● Disertai salah satu dibawah ini: Diagnosis Banding:
● Stupor (berkurang atau hilang sama ● F20.2: Skizofrenia Katatonik
sekali gerakan spontan dengan ● F44.2: Stupor disosiatif
mutisme parsial atau total,
● F40.1: Stupor YTT
negativisme, dan posisi tubuh yang
kaku);
● Gaduh gelisah (hipermotilitas yang
kasar dengan atau tanpa
kecenderungan untuk menyerang);
● Kedua-duanya
F06.2: Gangguan Waham Organik

PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Kriteria umum tersebut diatas (F06) Diagnosis Banding:
● Disertai: Waham yang menetap atau ● F23: Gangguan psikotik akut
berulang (waham kejar, tubuh yang dan sementara
berubah, cemburu, penyakit atau ● F1x.5: Gangguan psikotik
kematian dirinya atau orang lain); akibat obat
● Halusinasi, gangguan proses pikir, ● F22: Gangguan waham yang
atau fenomena katatonik tersendiri, menetap
mungkin ada; ● F20: Skizofrenia
● Kesadaran dan daya ingat tidak
terganggu
F06.3: Gangguan Afektif Organik

PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Kriteria umum tersebut diatas Diagnosis Banding:
(F06) ● F30-F39: Gangguan afektif
● Disertai kondisi yang sesuai non organik atau YTT
dengan salah satu diagnosis dari ● F07.8: Gangguan afektif
gangguan yang tercantum dalam hemisferik kanan
F30-F33
F06.3: Gangguan Afektif Organik

F06.30 Manik Organik F06.32 Depresif Organik

F06.31 Bipolar Organik F06.33


Afektif Organik Campuran
F06.4 Gangguan Cemas (Ansietas) Organik
● Gangguan yang ditandai oleh gambaran utama dari Gangguan Cemas
Menyeluruh (F41.1), Gangguan Panik (F41.0), atau campuran dari keduanya, tetapi
timbul sebagai akibat gangguan organik yang dapat menyebabkan disfungsi
otak.

F06.5 Gangguan Disosiatif Organik


● Gangguan yang memenuhi persyaratan untuk salah satu gangguan dalam
Gangguan Disosiatif (F44.-) dan memenuhi kriteria umum untuk penyebab
organik.

F06.6 Gangguan Astenik Organik


● Gangguan yang ditandai oleh labilitas atau tidak terkendalinya emosi yang
nyata dan menetap, kelelahan, atau berbagai sensasi fisik yang tak nyaman dan
nyeri, sebagai akibat dari gangguan organik (sering terjadi dalam hubungan
dengan penyakit serebrovaskuler atau hipertensi)
F06.7 Gangguan Kognitif Ringan
● Gambaran utamanya adalah turunnya penampilan kognitif (daya ingat, daya
belajar, sulit berkonsentrasi), tidak sampai memenuhi diagnosis demensia,
sindrom amnestik organik, atau delirium.
● Gangguan ini dapat mendahului, menyertai, atau mengikuti berbagai macam
gangguan infeksi dan gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik.

F06.8 Gangguan Mental Lain YDT Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan
Penyakit Fisik
● Contohnya adalah keadaan suasana perasaan abnormal yang terjadi ketika
dalam pengobatan dengan steroida atau obat anti depresi.
● Termasuk: psikosis epileptik YTT

F06.9 Gangguan Mental YTT Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
F07: Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat
Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak

PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit,
kerusakan, atau disfungsi otak;
● Disertai, dua atau lebih, gambaran berikut:
○ Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan
aktivitas yang bertujuan, terutama yang memakan waktu lebih lama
dan penundaan kepuasan;
○ Perubahan perilaku emosional, ditandai oleh labilitas emosional,
kegembiraan yang dangkal dan tak beralasan, mudah berubah menjadi
iritabilitas atau cetusan amarah dan agresi yang sejenak; pada
beberapa keadaan, apati dapat merupakan gambaran yang menonjol;
F07: Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat
Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak

○ Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan


konsekuensi atau kelaziman sosial
○ Gangguan proses pikir, dalam bentuk curiga atau pikiran paranoid,
dan/atau preokupasi berlebihan pada satu tema yang biasanya
abstrak
○ Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata, dengan
gambaran seperti berputar-putar, bicara banyak, alot, dan
hipergrafia;
○ Perilaku seksual yang berubah (hiposeksualitas atau perubahan
selera seksual)
F07: Gangguan Kepribadian dan
Perilaku Akibat Penyakit, Kerusakan
dan Disfungsi Otak
Diagnosis Banding:
● F62.0: Perubahan kepribadian yang berlangsung lama
setelah mengalami katastrofa,
● F62.1: akibat penyakit psikiatrik
● F07.2: Sindrom Pasca - kontusio
● F07.1: Sindrom Pasca - ensefalitis
● F60.-: Gangguan kepribadian khas
F07.1 Sindrom Pasca-Ensefalitis
● Sindrom ini mencakup perubahan perilaku sisa setelah kesembuhan dari
suatu ensefalitis virus atau bakteri;

● Gejalanya tidak khas dan berbeda dari satu orang ke orang lain, dari satu
penyebab infeksi ke penyebab infeksi lainnya, dan yang pasti berkaitan
dengan usia pasien pada saat kena infeksi.

● Sindrom ini terjadi sesudah trauma kepala dan termasuk beberapa gejala
yang beragam seperti nyeri kepala, pusing, kelelahan, iritabilitas, sulit
berkonsentrasi dan melakukan suatu tugas mental, hendaya daya ingat,
insomnia, menurunnya toleransi terhadap stres, gejolak emosional, atau
terlibat alkohol.
F07.8 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Organik Lain Akibat
Penyakit,Kerusakan dan Disfungsi Otak
● Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan kepribadian dan perilaku akibat
kerusakan, penyakit atau disfungsi otak, di luar yang telah dicantumkan pada
F07.0-F07.2; dan kondisi dengan taraf hendaya fungsi kognitif ringan yang
belum sampai demensia dengan gangguan mental progresif seperti penyakit
Alzheimer, Parkinson, dsb.

F07.9 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Organik Lain Akibat Penyakit,


Kerusakan dan Disfungsi Otak

F09 Gangguan Mental Organik atau Simtomatik YTT


● Termasuk: psikosis organik YTT, psikosis simtomatik YTT
F60
Gangguan
Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa
F60-F69
Gangguan Kepribadian
dan Perilaku Masa
Dewasa
➔ Kondisi klinis berupa pola perilaku
yang cenderung menetap, dan
merupakan pola hidup yang khas
dari seseorang dan cara
berhubungan dengan diri sendiri
atau orang lain.
➔ Kondisi dan perilaku berkembang
sejak dini dari masa pertumbuhan
dari hasil pengalaman hidup.
The Three Personality Disorder Clusters

“CLUSTER A” “CLUSTER C”
The Odd, Eccentric Cluster “CLUSTER B” The Anxious, Fearful
Includes : The Dramatic, Cluster
★ Paranoid Personality Unpredictable Cluster Includes :
Disorder Includes : ★ Avoidant Personality
★ Schizoid Personality ★ Antisocial Personality Disorder
Disorder Disorder ★ Dependent
★ Schizotypal ★ Borderline Personality Personality Disorder
Personality Disorder Disorder ★ Obsessive-Compulsiv
★ Histrionic Personality e Personality
Disorder Disorder.
★ Narcissistic
Personality Disorder
Tiga Gangguan Kepribadian

“CLUSTER A” “CLUSTER C”
“CLUSTER B”
Kepribadian Eksentrik Kepribadian dengan
Kepribadian Dramatik Kecemasan
★ Gangguan
kepribadian ★ Gangguan ★ Gangguan
paranoid kepribadian antisosial kepribadian
★ Gangguan ★ Gangguan menghindar
kepribadian borderline ★ Gangguan
kepribadian
★ Gangguan kepribadian
schizotypal
kepribadian histrionik dependen
★ Gangguan ★ Gangguan ★ Gangguan
Kepribadian skizoid kepribadian narsistik kepribadian
obsessive-compulsive
F60 Gangguan Kepribadian Khas

Gangguan berat dalam konstitusi


karakter fisiologis dan
kecenderungan perilaku dari
seseorang, meliputi atas beberapa
bidang dan hampir selalu
berhubungan dengan kesulitan
pribadi dan sosial.
Pedoman diagnostik
Pedoman diagnostik:
- Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan penyakit/kerusakan otak
berat atau gangguan jiwa lain.
- Memenuhi kriteria berikut:
- Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat dan meliputi beberapa
bidang fungsi misal afek, kesiagaan, pengendalian impuls, cara
pandang dan berpikir, gaya hubungan dengan orang lain.
- Pola perilaku abnormal berlangsung lama, jangka panjang, dan tidak
berbatas pada episode gangguan jiwa.
- Pola perilaku berupa pervasif dan maladaptif yang jelas.
- Selalu muncul pada masa anak-remaja dan berlanjut hingga dewasa.
- Menyebabkan personal distress yang cukup berarti, menjadi nyata
setelah perjalanan lebih lanjut.
- Biasanya berkaitan dengan masalah dalam pekerjaan dan kinerja
sosial.
Paranoid Personality Disorder
F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
Pedoman Diagnostik :

- Terlalu peka terhadap kegagalan dan penolakan.


- Cenderung menyimpan dendam (contoh : menolak untuk
memaafkan suatu penghinaan).
- Mudah curiga dan menyalah-artikan tindakan orang lain
yang netral atau bersahabat sebagai sikap permusuhan
atau penghinaan.
- Perasaan bermusuhan dan ngotot akan hak pribadi tanpa
memperhatikan situasi.
- Kecurigaan berulang, tanpa dasar tentang kesetiaan
seksual dari pasangannya.
- Cenderung merasa dirinya penting secara berlebihan.
- Preokupasi dengan penjelasan yang bersekongkol dan tidak
substantif dari suatu peristiwa.

*untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


Schizoid Personality Disorder
F60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid
Pedoman Diagnostik:

- Hanya sedikit aktivitas yang memberikan kesenangan atau tidak


ada.
- Emosi dingin, afek datar atau tak peduli (detachment).
- Kurang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau
kemarahan terhadap orang lain.
- Tidak peduli terhadap pujian maupun kecaman.
- Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan
orang lain.
- Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri.
- Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan.
- Tidak memiliki teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab
(jika ada hanya satu) dan tidak ada keinginan menjalani
hubungan seperti itu.
- Sangat sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang
berlaku.

*untuk diagnosis, dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


Antisocial Personality Disorder
F60.2 Gangguan Kepribadian Dissosial
Gangguan ini menjadi perhatian disebabkan ada perbedaan besar antara
perilaku dan norma sosial yang berlaku.

Pedoman Diagnostik:
- Tidak peduli perasaan orang lain.
- Tidak bertanggung jawab yang terus menerus (persistent), tidak peduli
norma, peraturan dan kewajiban sosial.
- Tidak mampu memelihara hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak
kesulitan dalam mengembangkannya.
- Toleransi frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk
melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan.
- Tidak mampu merasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman.
- Cenderung menyalahkan orang lain atau menawarkan rasionalisasi yang
masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.

*untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


Borderline Personality Disorder
F60.3 Gangguan Kepribadian
Emosional Tak Stabil
Pedoman Diagnostik:

- Cenderung bertindak impulsif tanpa


mempertimbangkan konsekuensi
dengan ketidakstabilan emosi.
- Dua varian yang khas adalah
berhubungan dengan impulsivitas
dan kekurangan pengendalian diri.

- F60.30 Tipe Impulsif


- F60.31 Tipe Ambang (Borderline)
Histrionic Personality Disorder
F60.4 Gangguan Kepribadian Historinik
Pedoman Diagnostik:

- Ekspresi emosi yang berlebihan dan di dramatisasi.


- Mudah dipengaruhi orang lain atau keadaan.
- Afektif dangkal dan labil.
- Mencari kegairahan, penghargaan, dan menjadi pusat perhatian secara
terus-menerus.
- Penampilan/perilaku seductive.
- Terlalu mementingkan daya tarik fisik.

*untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


Anankastic Personality Disorder
F60.5 Gangguan Kepribadian Anankastik
Pedoman Diagnostik:

- Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan.


- Preokupasi dengan hal rinci, peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal.
- Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas.
- Teliti, waspada dan keterikatan terhadap produktivitas yang tidak wajar hingga
mengabaikan kepuasan dan hubungan interpersonal.
- Terpaku dan terikat pada kebiasaan sosial berlebih.
- Kaku dan keras kepala.
- Memaksa orang lain mengikuti dirinya melakukan sesuatu atau enggan
mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu tanpa alasan.
- Mencampur-adukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan enggan.

*untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


Avoidant
Personality
Disorder
F60.6 Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)
Pedoman Diagnostik:
- Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif.
- Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik, lebih rendah daripada orang lain.
- Preokupasi yang berlebih terhadap kritik dan penolakan dalam sosial.
- Enggan terlibat dengan orang, kecuali merasa yakin akan disukai.
- Pembatasan gaya hidup dengan alasan keamanan fisik.
- Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang melibatkan banyak kontak
interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung, atau ditolak.

*untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


Dependent Personality Disorder
F60.7 Gangguan Kepribadian Dependen
Pedoman Diagnostik:
- Mendorong atau membiarkan orang lain mengambil sebagian besar keputusan
penting untuk dirinya.
- Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah daripada orang lain tempatnya
bergantung serta kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan orang
tersebut.
- Enggan meminta permintaan kepada orang dimana tempat ia bergantung.
- Perasaan tidak enak atau tidak berdaya jika sendirian karena merasa tidak
mampu untuk mengurus diri sendiri.
- Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang tersebut dan
dibiarkan untuk mengurus diri sendiri.
- Terbatasnya kemampuan pengambilan keputusan sehari-hari tanpa mendapat
nasehat dan dukungan orang lain.

*Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas*


F60.8 Gangguan Kepribadian Khas Lainnya
F60.81 Narcissistic Personality Disorder

Pedoman Diagnostik:
- Grandiose sense of self - importance ( membesar-besarkan pencapaian dan talenta,
ingin dianggap lebih hebat tanpa pencapaian yang memadai).
- Sibuk dengan imajinasi dan kesuksesan yang berlebih, kekuatan, kepintaran, paras yang
elok, atau seorang yang menjadi pasangan yang ideal.
- Mempercayai bahwa dirinya spesial dan unik dan hanya dapat dimengerti/ diasosiakan
dengan orang lain dengan status yang tinggi dan spesial.
- Membutuhkan pengaguman yang berlebihan.
- Merasa berhak akan berbagai hal (menginginkan perlakuan yang istimewa dari
orang-orang sekitar).
- Exploitative secara interpersonal (memperbudayakan orang lain untuk pencapaiannya
sendiri).
- Kurangnya empati tidak mau mengakui / menghargai perasaan orang lain.
- Sering iri dengan orang lain dan menganggap orang lain iri terhadapnya.
- Menunjukan sikap arogan / angkuh.
F68
Gangguan
Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa
F68.0 Elaborasi Gejala Fisik Karena
Alasan Psikologis
★ Gejala fisik yang sesuai dan semula disebabkan oleh
gangguan fisik, penyakit, atau disabilitas menjadi
berlebihan atau berkepanjangan disebabkan oleh
keadaan psikologis dari penderita.
★ Ketidakpuasan terhadap hasil terapi atau pemeriksaan
atau kekecewaan terhadap jumlah perhatian pribadi
yang diperoleh di bangsal dan di klinik dapat merupakan
faktor motivasi (untuk meng-elaborasi gejala).
★ Beberapa kasus tampak jelas dimotivasi oleh
kemungkinan untuk memperoleh kompensasi finansial
setelah mengalami kecelakaan atau trauma, tetapi
sindrom tersebut tidak harus cepat menghilang
walaupun sesudah peradilan yang sukses.
F68.1
Kesengajaan atau Berpura - pura Membuat Gejala atau
Disabilitas, baik Fisik maupun Psikologis (Gangguan Buatan)
★ Tidak ada gangguan fisik atau mental, penyakit atau ★ Individu dengan pola perilaku demikian → biasanya
cacat yang pasti, individu berpura-pura mempunyai ada sejumlah tanda dari kelainan yang berat lainnya
gejala sakit secara berulang-ulang dan konsisten. dari kepribadian dan hubungan dengan lingkungan.
★ Gejala fisik bisa meluas sampai membuat irisan ★ Perlu dibedakan dengan “Malingering” →
atau luka sendiri membuat pendarahan, atau didefinisikan sebagai kesengajaan atau berpura -
menyuntik diri dengan bahan beracun. pura membuat gejala atau disabilitas, baik fisik
★ Peniruan nyeri dan penekanan adanya perdarahan maupun psikologis, yang dimotivasikan oleh stres
dapat begitu meyakinkan dan menetap sehingga eksternal atau insentif (kode Z76.5 dari ICD-10)
menyebabkan diulanginya pemeriksaan dan operasi ● Penghindaran diri dari tuntutan hukuman
di beberapa klinik dan rumah sakit, meskipun kriminal.
hasilnya berkali - kali negatif. ● Memperoleh obat terlarang.
★ Motivasi untuk perilaku ini hampir selalu kabur dan ● Menghindari wajib militer atau tugas militer
dianggap faktor internal, dan kondisi ini terbaik bahaya.
diinterpretasikan sebagai suatu gangguan perilaku ● Upaya untuk memperoleh keuntungan
sakit dan peran sakit (disorder of illness behavior karena sakit atau mendapatkan perbaikan
and the sick role) taraf hidup
F68.8 Gangguan Kepribadian dan
Perilaku Masa Dewasa Lainnya YDT

Untuk setiap gangguan khas dari


kepribadian dan perilaku dewasa yang
tidak dapat diklasifikasikan dalam
semua kategori terdahulu.
F69
Gangguan
Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa Yang Tidak
Tergolongkan
F69
Kode ini, harus digunakan hanya sebagai jalan
terakhir. Kalau adanya suatu gangguan kepribadian
dan perilaku masa dewasa dapat diterima, tetapi
informasi untuk menegakkan diagnosis dan
mengalokasikan dalam kategori khusus tidak tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari
PPDGJ - III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika
Atma Jaya: 2013. p. 100 - 117
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai