F0 - F60
Pembimbing:
Dr. dr. Dharmady Agus , Sp.KJ
F0
Gangguan Mental
Organik Termasuk
Gangguan Mental
Simtomatik
F00 - F09
Gangguan Mental Organik
Termasuk Gangguan Mental Simtomatik
Gangguan Mental Organik
Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit / gangguan sistemik / otak
Sindrom dengan
Fungsi Kognitif Sensorium Manifestasi
Menonjol
Diagnosis Banding:
● Gangguan depresif (F30 - F39)
● Delirium (F05)
● Retardasi mental ringan dan sedang (F70 - F71)
F00: Demensia pada Penyakit Alzheimer
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Gejala demensia 70-80%
● Onset bertahap (insidious onset) dengan
deteriorasi lambat
● Tidak ada bukti klinis, atau temuan dari Diagnosis Banding:
pemeriksaan khusus, yang menyatakan ● Gangguan depresif (F30-F39)
bahwa kondisi mental itu dapat ● Delirium (F05)
disebabkan oleh penyakit otak atau ● Sindrom Amnestik Organik (F04)
sistemik lain yang dapat menimbulkan ● Demensia Primer penyakit lain YDK
demensia (hipotiroidisme, hiperkalemia, (F02)
defisiensi vitamin B12, neurosifilis, ● Demensia Sekunder penyakit lain
hidrosefalus bertekanan normal, YDK (F02.8)
hematoma subdural) ● Retardasi Mental (F70-F72)
● Tidak adanya serangan apoplektik
● Demensia Alzheimer + Vaskuler
mendadak atau gejala neurologik
(F00.2)
kerusakan otak fokal
F00: Demensia pada Penyakit Alzheimer
Gejala-gejala tersebut biasanya mendahului F02.8 Demensia pada Penyakit Lain YDT YDK
gejala demensia (jarang sekali tak muncul ● Manifestasi atau konsekuensi beberapa
macam kondisi somatik dan serebral
sampai demensia menjadi sangat lanjut)
lainnya
F03: Demensia YTT
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Kriteria umum tersebut diatas (F06) Diagnosis Banding:
● Disertai: Waham yang menetap atau ● F23: Gangguan psikotik akut
berulang (waham kejar, tubuh yang dan sementara
berubah, cemburu, penyakit atau ● F1x.5: Gangguan psikotik
kematian dirinya atau orang lain); akibat obat
● Halusinasi, gangguan proses pikir, ● F22: Gangguan waham yang
atau fenomena katatonik tersendiri, menetap
mungkin ada; ● F20: Skizofrenia
● Kesadaran dan daya ingat tidak
terganggu
F06.3: Gangguan Afektif Organik
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Kriteria umum tersebut diatas Diagnosis Banding:
(F06) ● F30-F39: Gangguan afektif
● Disertai kondisi yang sesuai non organik atau YTT
dengan salah satu diagnosis dari ● F07.8: Gangguan afektif
gangguan yang tercantum dalam hemisferik kanan
F30-F33
F06.3: Gangguan Afektif Organik
F06.8 Gangguan Mental Lain YDT Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan
Penyakit Fisik
● Contohnya adalah keadaan suasana perasaan abnormal yang terjadi ketika
dalam pengobatan dengan steroida atau obat anti depresi.
● Termasuk: psikosis epileptik YTT
F06.9 Gangguan Mental YTT Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
F07: Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat
Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
● Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit,
kerusakan, atau disfungsi otak;
● Disertai, dua atau lebih, gambaran berikut:
○ Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan
aktivitas yang bertujuan, terutama yang memakan waktu lebih lama
dan penundaan kepuasan;
○ Perubahan perilaku emosional, ditandai oleh labilitas emosional,
kegembiraan yang dangkal dan tak beralasan, mudah berubah menjadi
iritabilitas atau cetusan amarah dan agresi yang sejenak; pada
beberapa keadaan, apati dapat merupakan gambaran yang menonjol;
F07: Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat
Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak
● Gejalanya tidak khas dan berbeda dari satu orang ke orang lain, dari satu
penyebab infeksi ke penyebab infeksi lainnya, dan yang pasti berkaitan
dengan usia pasien pada saat kena infeksi.
● Sindrom ini terjadi sesudah trauma kepala dan termasuk beberapa gejala
yang beragam seperti nyeri kepala, pusing, kelelahan, iritabilitas, sulit
berkonsentrasi dan melakukan suatu tugas mental, hendaya daya ingat,
insomnia, menurunnya toleransi terhadap stres, gejolak emosional, atau
terlibat alkohol.
F07.8 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Organik Lain Akibat
Penyakit,Kerusakan dan Disfungsi Otak
● Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan kepribadian dan perilaku akibat
kerusakan, penyakit atau disfungsi otak, di luar yang telah dicantumkan pada
F07.0-F07.2; dan kondisi dengan taraf hendaya fungsi kognitif ringan yang
belum sampai demensia dengan gangguan mental progresif seperti penyakit
Alzheimer, Parkinson, dsb.
“CLUSTER A” “CLUSTER C”
The Odd, Eccentric Cluster “CLUSTER B” The Anxious, Fearful
Includes : The Dramatic, Cluster
★ Paranoid Personality Unpredictable Cluster Includes :
Disorder Includes : ★ Avoidant Personality
★ Schizoid Personality ★ Antisocial Personality Disorder
Disorder Disorder ★ Dependent
★ Schizotypal ★ Borderline Personality Personality Disorder
Personality Disorder Disorder ★ Obsessive-Compulsiv
★ Histrionic Personality e Personality
Disorder Disorder.
★ Narcissistic
Personality Disorder
Tiga Gangguan Kepribadian
“CLUSTER A” “CLUSTER C”
“CLUSTER B”
Kepribadian Eksentrik Kepribadian dengan
Kepribadian Dramatik Kecemasan
★ Gangguan
kepribadian ★ Gangguan ★ Gangguan
paranoid kepribadian antisosial kepribadian
★ Gangguan ★ Gangguan menghindar
kepribadian borderline ★ Gangguan
kepribadian
★ Gangguan kepribadian
schizotypal
kepribadian histrionik dependen
★ Gangguan ★ Gangguan ★ Gangguan
Kepribadian skizoid kepribadian narsistik kepribadian
obsessive-compulsive
F60 Gangguan Kepribadian Khas
Pedoman Diagnostik:
- Tidak peduli perasaan orang lain.
- Tidak bertanggung jawab yang terus menerus (persistent), tidak peduli
norma, peraturan dan kewajiban sosial.
- Tidak mampu memelihara hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak
kesulitan dalam mengembangkannya.
- Toleransi frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk
melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan.
- Tidak mampu merasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman.
- Cenderung menyalahkan orang lain atau menawarkan rasionalisasi yang
masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.
Pedoman Diagnostik:
- Grandiose sense of self - importance ( membesar-besarkan pencapaian dan talenta,
ingin dianggap lebih hebat tanpa pencapaian yang memadai).
- Sibuk dengan imajinasi dan kesuksesan yang berlebih, kekuatan, kepintaran, paras yang
elok, atau seorang yang menjadi pasangan yang ideal.
- Mempercayai bahwa dirinya spesial dan unik dan hanya dapat dimengerti/ diasosiakan
dengan orang lain dengan status yang tinggi dan spesial.
- Membutuhkan pengaguman yang berlebihan.
- Merasa berhak akan berbagai hal (menginginkan perlakuan yang istimewa dari
orang-orang sekitar).
- Exploitative secara interpersonal (memperbudayakan orang lain untuk pencapaiannya
sendiri).
- Kurangnya empati tidak mau mengakui / menghargai perasaan orang lain.
- Sering iri dengan orang lain dan menganggap orang lain iri terhadapnya.
- Menunjukan sikap arogan / angkuh.
F68
Gangguan
Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa
F68.0 Elaborasi Gejala Fisik Karena
Alasan Psikologis
★ Gejala fisik yang sesuai dan semula disebabkan oleh
gangguan fisik, penyakit, atau disabilitas menjadi
berlebihan atau berkepanjangan disebabkan oleh
keadaan psikologis dari penderita.
★ Ketidakpuasan terhadap hasil terapi atau pemeriksaan
atau kekecewaan terhadap jumlah perhatian pribadi
yang diperoleh di bangsal dan di klinik dapat merupakan
faktor motivasi (untuk meng-elaborasi gejala).
★ Beberapa kasus tampak jelas dimotivasi oleh
kemungkinan untuk memperoleh kompensasi finansial
setelah mengalami kecelakaan atau trauma, tetapi
sindrom tersebut tidak harus cepat menghilang
walaupun sesudah peradilan yang sukses.
F68.1
Kesengajaan atau Berpura - pura Membuat Gejala atau
Disabilitas, baik Fisik maupun Psikologis (Gangguan Buatan)
★ Tidak ada gangguan fisik atau mental, penyakit atau ★ Individu dengan pola perilaku demikian → biasanya
cacat yang pasti, individu berpura-pura mempunyai ada sejumlah tanda dari kelainan yang berat lainnya
gejala sakit secara berulang-ulang dan konsisten. dari kepribadian dan hubungan dengan lingkungan.
★ Gejala fisik bisa meluas sampai membuat irisan ★ Perlu dibedakan dengan “Malingering” →
atau luka sendiri membuat pendarahan, atau didefinisikan sebagai kesengajaan atau berpura -
menyuntik diri dengan bahan beracun. pura membuat gejala atau disabilitas, baik fisik
★ Peniruan nyeri dan penekanan adanya perdarahan maupun psikologis, yang dimotivasikan oleh stres
dapat begitu meyakinkan dan menetap sehingga eksternal atau insentif (kode Z76.5 dari ICD-10)
menyebabkan diulanginya pemeriksaan dan operasi ● Penghindaran diri dari tuntutan hukuman
di beberapa klinik dan rumah sakit, meskipun kriminal.
hasilnya berkali - kali negatif. ● Memperoleh obat terlarang.
★ Motivasi untuk perilaku ini hampir selalu kabur dan ● Menghindari wajib militer atau tugas militer
dianggap faktor internal, dan kondisi ini terbaik bahaya.
diinterpretasikan sebagai suatu gangguan perilaku ● Upaya untuk memperoleh keuntungan
sakit dan peran sakit (disorder of illness behavior karena sakit atau mendapatkan perbaikan
and the sick role) taraf hidup
F68.8 Gangguan Kepribadian dan
Perilaku Masa Dewasa Lainnya YDT
Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari
PPDGJ - III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika
Atma Jaya: 2013. p. 100 - 117
TERIMA KASIH