Anda di halaman 1dari 2

Jawa Barat memiliki program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 21 desa/kelurahan di Kabupaten


Indramayu masuk kategori kumuh. Untuk mengatasi masalah tersebut dinilai
butuh kolaborasi semua pihak.

Wakil Bupati Indramayu, Supendi menjelaskan, berdasarkan hasil review Rencana


Pengembangan Peningkatan Kawasan Pemukiman Kumuh (RP2KPK) tahun 2017,
disebutkan 21desa/kelurahan kumuh itu tersebar di lima kecamatan. Kelimanya
yakni Kecamatan Indramayu,Patrol, Jatibarang, Kandanghaur, dan Karangampel.
 
"Kawasan kumuh di Kabupaten Indramayu ditetapkan seluas 534,34 hektare yang
tersebar di 21 desa/kelurahan," kata Supendi, Jumat (2/2).
 
Adapun 21 desa/kelurahan itu, yakni Kelurahan Paoman, Kepandean,
Karangmalang, Karanganyar, Lemahmekar, Lemahabang, Margadadi, Desa
Pabeanudik, dan Karangsong (Kecamatan Indramayu). Selain itu, Desa Patrol dan
Patrol Baru (KecamatanPatrol) serta Desa Jatibarang, Jatibarang Baru,
Malangsemirang, dan Bulak (Kecamatan Jatibarang).
 
Ditambah lagi, Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon dan Kertawinangun (Kecamatan
Kandanghaur), serta Desa Karangampel Kidul, Karangampel, dan Benda
(Kecamatan Karangampel).
 
Supendi mengatakan, sudah melakukan upaya untuk mengurangi luasan kumuh
dengan pembangunan infrastruktur. Namun, upaya itu belum mampu mengurangi
luasan kumuh secara signifikan mengingat cakupan pekerjaan dan skala
pencapaian.
 
"Diperlukan kolaborasi semua pihak, baik itu pemerintah daerah, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya agar sasaran tersebut dapat tercapai, " kata
Supendi.
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, telah meresmikan
program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Desa Malangsemirang, Kecamatan
Jatibarang, Kamis (1/2). Dengan diresmikannya program tersebut, maka wilayah
kumuh jadi berkurang dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 
Menurut pria yang biasa disapa Demiz itu, Program Kotaku merupakan upaya
strategis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya
untuk meningkatkan peran masyarakat dan pemerintah daerah. Hal itu dalam
upaya percepatan penanganan kawasan kumuh di perkotaan pada 2016-2020.
 
"Bagi desa-desa yang dapat program Kotaku, harus benar-benar bisa
memanfaatkannya dengan baik, " kata Demiz.
 
Demiz menambahkan, untuk menentukan derajat kesehatan, salah satunya faktor
pendukungnya adalah sarana lingkungan yang sehat. Untuk itu, dengan tujuan
program Kotaku guna mengurangi wilayah kumuh, maka diharapkan bisa
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 
Untuk mendukung terwujudnya tujuan program itu, di tingkat kelurahan/desa
telah terbentuk kelembagaan yang representatif dan mengakar yang dinamakan
Badan KeswadayaanMasyarakat (BKM).
 
Sementara itu, program Kotaku yang telah dilaksanakan di Desa Malangsemirang
sejak 2017 yaknikegiatan bantuan Dana Investasi Kolaborasi (BDI) Kotaku
sebesar Rp 200 juta,kegiatan jalan rabat beton dengan panjang 430, 3 meter,
kegiatan drainase 174,7 meter, dan kegiatan pelatihan masyarakat sebesar Rp
8.800.000

Anda mungkin juga menyukai