Anda di halaman 1dari 15

Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.

php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

KEMAMPUAN TANAMAN KIAMBANG (Salvinia Molesta) DALAM


MENYISIHKAN BOD DAN FOSFAT PADA LIMBAH DOMESTIK (GREY WATER)
DENGAN SISTEM FITOREMEDIASI SECARA KONTINYU

*) **) **)
Afifah Rahmawati , Badrus Zaman , Purwono
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
email : afifahrhmwt@yahoo.com

Abstrak
Limbah domestik (grey water) merupakan limbah yang berasal dari rumah tangga dan
merupakan hasil dari aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci dan lain-lain. Umumnya
di Indonesia limbah ini langsung dibuang ke badan air tanpa mengalami proses pengolahan
sebelumnya sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Alasan ekonomi
serta mahalnya biaya pengolahan air limbah domestik menjadi alasan utama limbah ini
langsung dibuang ke badan air, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pengolahan
yang murah, sederhana dan praktis pemeliharaannya. Penelitian ini merupakan penelitian
mengenai penggunaan teknologi fitoremediasi sebagai solusi alternatif untuk pengolahan air
limbah domestik dengan menggunakan tumbuhan kiambang. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis efisiensi penyisihan konsentrasi BOD dan fosfat menggunakan tumbuhan
kiambang serta mengetahui pengaruh luasan tanaman terhadap penyisihan konsentrasi BOD
dan fosfat. Penelitian ini dilakukan secara kontinyu dengan variasi luasan penutupan
tumbuhan terhadap permukaan reaktor (0%, 25%, 50%, 75% dan 100%) dengan waktu
tinggal (0, 3, 6, 9 dan 12 hari). Penelitian ini menghasilkan data penyisihan BOD tertinggi
terjadi setelah 3 hari masa penelitian pada reaktor 75% sebesar 2,53 mg/l dengan efisiensi
mencapai 86,35%. Penyisihan tertinggi fosfat juga terjadi setelah 3 hari masa penelitian
pada reaktor 100% sebesar 3,02 mg/l dengan efisiensi mencapai 71,71%. Pada penelitian
ini, luasan tanaman tidak berpengaruh pada penyisihan konsentrasi BOD dan fosfat.

Kata Kunci: Fitoremediasi, Kiambang (Salvinia molesta), Air Limbah Domestik (Grey
Water) , BOD, Fosfat

Abstract
[The ability of Salvinia molesta to Reduce BOD and Phosphate in Domestic Wastewater
using Continuous Phytoremediationj. Domestic wastewater (grey water) is a waste from
households and the outcome of daily activities such as bathing, washing and others.
Generally, in Indonesia, this waste directly discharged into water bodies without prior
treatment processes, so that it can lead to environment quality degradation. The low
economic ability and the high cost of domestic wastewater treatment are the main reasons of
why people directly discharged the domestic wastewater (grey water) into water bodies. To
fix this problem, it is required the low cost and simple domestic wastewater treatment. This
research is about the use of phytoremediation technology as an alternative solution for
domestic wastewater treatment using Salvinia molesta. The objectives of this research are to
analyze the the efficiency removal of BOD and phosphate using Salvinia molesta and to know
the effect of covering reactor area using Salvinia molesta on BOD and phosphate removal.
This research done by using continuous reactor system with variation of covering reactor
area using Salvinia molesta (0%, 25%, 50%, 75% and 100%) and detention time (0, 3, 6, 9
and 12 days). Highest removal of BOD and phosphate is 86,35% and 71,71%. (It happened

1 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
after 3 days treatment in reactor, each on reactor 75% for BOD and reavtor 100% for
phosphate). The covering area of reactor using plants has no effect on BOD and phosphate
removal.
Keywords: Phytoremediation, Salvinia molesta, Domestic Wastewater (Grey Water), BOD,
Phosphate
tangga menurut Mukhtasor (2007) dalam
PENDAHULUAN Cordova (2008) menyumbang 50%-75%
Menurut Sugiharto (2008), limbah cair BOD yang terdapat di sungai sebagai badan
domestik adalah air yang telah air penerima, sisanya (25%-50%) berasal
dipergunakan dan berasal dari rumah dari limbah industri. Kadar BOD yang
tangga atau pemukiman termasuk di tinggi dalam air dapat menurunkan kadar
dalamnya adalah yang berasal dari kamar Dissolved Oxygen (DO atau oksigen
mandi, tempat cuci, WC, serta tempat terlarut). Penurunan DO dalam perairan
memasak. Walaupun teknologi septic tank dapat mengakibatkan kematian ikan dan
sudah banyak digunakan untuk mengolah mikroorganisme air (Faridatuzzahro dkk,
air kotor dari WC (black water), namun 2015). Untuk fosfat, menurut Morse
grey water yang volumenya sekitar 75% (1993), dalam Auliah (2009), sumber fosfat
dari air limbah rumah tangga umumnya dapat berasal dari 7% industri, 10% dari
langsung dialirkan ke saluran pembuangan proses alamiah, 17% pupuk pertanian, 34%
menuju sungai. Akibatnya beban rumah tangga, dan 32% limbah peternakan.
pencemaran sungai semakin tinggi. (Yusuf, Keberadaan fosfat yang berlebihan dibadan
2008; Masrevaniah, 2006 dalam Suswati, air menyebabkan suatu fenomena
2012). Greywater sendiri menurut eutrofikasi, dimana alga dan tanaman air
Soedjono E. S., et al, 2010, merupakan air (contohnya eceng gondok) berukuran mikro
yang berasal dari buangan cair aktivitas tumbuh berkembangbiak dengan cepat.
dapur, bekas mandi, cuci mencuci dan lain Air limbah dengan kandungan material
sejenisnya. organik tinggi yang dibuang ke badan air
Pencemaran air didefinisikan sebagai akan mengambil oksigen terlarut dalam
perubahan langsung atau tidak langsung jumlah besar untuk proses dekomposisi.
keadaan air yang berbahaya atau berpotensi Oleh karenanya diperlukan upaya
menyebabkan penyakit atau gangguan bagi pengolahan air limbah, sebelum dibuang ke
kehidupan makhluk hidup. Perubahan sungai, bukan sebatas percontohan (Arfiati,
langsung dan tidak langsung ini dapat 2009 dalam Suswati, 2012), tetapi dapat
berupa perubahan fisik, kimia, biologi atau diterapkan secara individu maupun secara
radioaktif. Kualitas air merupakan salah komunal. Alternatif pengolahan limbah
satu faktor yang menentukan kesejahteraan yang sederhana dan berdaya guna sangat
manusia. Penyebab pencemaran badan air diperlukan untuk menyelesaikan masalah
berdasarkan sumbernya secara umum dapat ini (Suswati, 2012).
dikategorikan sebagai sumber kontaminasi Salah satu upaya preventif dalam
langsung dan tidak langsung (Suripin, 2002 penurunan konsentrasi limbah domestik
dalam Sasongko, L. A., 2006). Dua jenis yang bisa diterapkan yaitu teknik
bahan cemaran yang terdapat dalam limbah fitoremediasi. Teknik fitoremediasi
domestik yaitu BOD dan fosfat. BOD dari didefinisikan sebagai teknologi
air limbah domestik hasil kegiatan rumah pembersihan, penghilangan atau

2 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
pengurangan zat pencemar dalam tanah kiambang sebesar 3,5% (Ratih Kesuma
atau air dengan menggunakan bantuan Dewi, dkk).
tanaman (Chussetijowati, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk
Banyak jenis tanaman yang dapat mengetahui efisiensi penyisihan BOD dan
digunakan di dalam teknologi fosfat pada limbah domestik (greywater)
fitoremediasi, salah satu jenis tanaman dan menganalisis pengaruh luasan tanaman
yang dapat digunakan adalah dengan kiambang terhadap penyisihan BOD dan
menggunakan kiambang (Salvinia molesta) fosfat. Adapun sistem yang digunakan
(Rahmansyah, 2009). Tanaman kiambang penerapan firoremediasi ini yaitu dengan
(Salvinia molesta) merupakan nama umum sistem kontinyu.
dari paku air dari genus Salvinia, divisi
Pteridophyta. Paku air ini tidak memiliki
METODOLOGI PENELITIAN
nilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan
Penelitian dilakukan di Laboratorium
kiambang pun masih sangat jarang, kecuali
TL UNDIP dengan sampel limbah
sebagai bahan baku pupuk dan sering
domestik diambil dari salah satu rumah kos
dipakai sebagai bagian dari dekorasi dalam
di wilayah Ngesrep, Semarang. Reaktor
ruang, atau sebagai tanaman hias kolam
kontinyu fitoremediasi yang digunakan
atau akuarium (ISSG, 2005). Tanaman air
berupa bak influen berisi air baku limbah
melalui proses fotosintesis dapat membantu
kemudian disalurkan ke bak uji sebanyak 5
peredaran udara di dalam air dengan
bak dan kemudian disalurkan ke bak efluen
menyerap kelebihan zat hara yang
sebanyak 5 bak .
menyebabkan pencemaran air (Soerjani,
1980 dalam Hermawati, 2005).
Pemilihan kiambang (Salvinia Molesta)
sebagai tanaman fitoremediator pada
penelitian ini didasarkan pada
pertimbangan bahwa tanaman ini mampu
tumbuh pada perairan dengan kadar nutrisi
yang rendah. Selain itu, secara
morfologi, kiambang (Salvinia Molesta)
memiliki diameter daun yang Gambar 1. Reaktor Fitoremediasi
relatif kecil (rata-rata 2-4 cm) tetapi Setiap 3 hari sekali selama 12 hari
memiliki perakaran yang masa penelitian dilakukan uji BOD dan
lebat dan panjang. Berdasarkan hal fosfat. Metode dalam uji konsentrasi BOD
tersebut, diharapkan berpedoman pada SNI 6989.72:2009.
kiambang (Salvinia Molesta) dapat secara Metode uji fosfat menggunakan metode
aktif menyerap polutan, namun Vanadomolybdophosphoric acid
tidak menghalangi penetrasi cahaya ke colorimetric
dalam perairan. (Widiarso, 2011). Serta, Tumbuhan kiambang diaklimatisasi
dalam penelitian terdahulu, efisiensi terlebih dahulu selama 7 hari di bak yag
penyisihan BOD oleh tanaman kiambang berisi air bebas mineral sebelum
sebesar 68,98% (Mega Filliazati, dkk) dan diaplikasikan pada limbah domestik.
efisiensi penyisihan fosfat oleh tanaman Aklimatisasi bertujuan agar tumbuhan
mampu menyesuaikan diri dengan

3 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
lingkungan lingkungan yang dalam proses mendorong
diukur meliputi suhu fitoremediasi. Proses pertumbuhan
tumbuh udara, intensitas fitoremediasi yang dan aktivitas
cahaya dan terjadi pada fase ini metabolisme dari
dalam kelembaban udara di adalah mikroorganisme
sekitar reaktor rhizodegradasi yang ada pada
perlakuan
dengan menggunakan (Suhendrayatna, rizhospere.
fitoremediasi.
anemometer digital 2012). Akar Selain itu
Pada
(LM 8100). tumbuhan akan kehadiran
penelitian ini
Pengukuran pH menghasilkan tumbuhan dapat
dilakukan uji
dan suhu dilakukan eksudat yang menaikkan
transpirasi setiap
setiap hari dengan akan konsentrasi
hari guna
menggunakan pH oksigen terlarut
mengetahui
meter Krisbow KW yang ada dalam
kemampuan
0644. air limbah
tumbuhan dalam
Pengaruh luasan melalui proses
menyerap limbah
tanaman, waktu fotosintetis,
domestik.
tinggal tumbuhan dan sehingga
Transpirasi
konsentrasi influen mikroorganisme
tumbuhan
terhadap konsentrasi dapat
diketahui melalui
BOD dan fosfat menguraikan
pendekatan
diketahui dengan kontaminan
perhitungan faktor
analisis data organik (Nuraini
evapotranspirasi
menggunakan SPSS dan Felani,
sebagai indeks
16.0. Uji yang 2015).
pompa tumbuhan.
dilakukan yaitu uji Penyisihan BOD
TF = ET/E
normalitas, uji juga dapat
(
korelasi dan uji disebabkan oleh
Pers. 1) Tingkat
regresi. proses
evapotranspirasi
(ET) dan fitodegradasi.
HASIL DAN Kontaminan
evaporasi (E) PEMBAHASAN
yang terjadi pada organik pada air
BOD (Biochemical
reaktor diukur limbah yang
Oxygen
berupa penurunan Demand) dapat melewati
volume air (ml). Penyisihan rhizospere
Parameter konsentrasi BOD terserap melalui
lingkungan limbah cair domestik akar dan
selama penelitian (grey water) mengalami
diamati untuk diakibatkan oleh penguraian
mengetahui aktivitas tumbuhan melalui proses
pengaruhnya dengan melibatkan metabolik dalam
terhadap mikroorganisme yang tumbuhan
transpirasi. dapat memecah (Mangkoedihardj
Parameter kontaminan organik o dan Samudro,

4 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
2010). tervolatilisasi yang berbeda. sedangkan pengaruh
Penurunan dan dilepas Konsentrasi influen konsentrasi influen
konsentras menuju yang berbeda tiap 3 terhadap konsentrasi
i BOD atmosfer hari inilah yang BOD bersifat tidak
juga dapat melalui menjadi salah satu signifikan dan rendah.
disebabka proses penyebab naik
n oleh transpirasi turunnya konsentrasi F
proses (Mangkoedih BOD. o
fitovolatili ardjo, 2006). Dari gambar s
f
sasi. 1 dapat diketahui
a
Kontamin bahwa penyisihan t
an BOD tertinggi pada Fosfat umumnya diserap
organik reaktor 75% setelah oleh tumbuhan dalam
terlarut 3 hari masa bentuk ion ortofosfat
maupun penelitian. Pada -
primer H2PO4 , atau
yang reaktor 75% ortophosphat sekunder
sudah penyisihannya dapat 2-
HPO4 sedangkan PO4
3-

terombak mencapai 86,35%. lebih sulit diserap oleh


sebelumn Hal ini disebabkan tanaman (Engelstad,
ya karena kondisi 1997). Fosfat dalam
melalui tanaman yang telah limbah domestik (grey
proses Gambar 1. melewati masa
Efisiensi water) biasanya
rhizodegra aklimatisasi selama 7
Penyisihan berasal dari detergen
dasi BOD hari sehingga pada yang dipakai untuk
maupun Konse hari ke-0 sampai hari kegiatan mencuci sehari-
fitodegrad ntrasi BOD ke-3 akar tumbuhan hari, limbah dalam
asi di cenderung masih bersih dan detergen sendiri
translokas fluktuatif, hal mampu menyerap mengandung fosfat
i ke ini kontaminan dalam dalam bentuk Natrium
bagian disebabkan air limbah secara tripoliphosphat
daun karena sistem efektif. (Na5P3O10) yang akan
(Mangkoe fitoremediasi Hasil uji
mengalami hidrolisis
dihardjo, ini bersifat statistik
membentuk ortophosphat
2006). kontinyu, menggunakan SPSS
terlebih dahulu, sebelum
Kontamin dimana air 16.0 menghasilkan
dapat dimanfaatkan
an organik mengalir data bahwa pengaruh
sebagai sumber phosphor
yang secara terus- luasan tanaman
oleh tumbuhan. Setelah
ditranslok menerus dari terhadap konsentrasi
masuk ke dalam
asi bak influen BOD bersifat
tumbuhan, phosphate
tersebut menuju bak sedang dan tidak
anorganik mengalami
selanjutny inti selama signifikan, pengaruh
perubahan menjadi
a 12 hari, waktu tinggal
organophosphat.
terhadap konsentrasi
penambahan setiap 3 hari sekali Menurut Perlin and
BOD bersifat
influen dilakukan dengan konsentrasi
signifikan dan kuat
5 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
Brown O n ke dalam
2
(1987) 4 berbagai
-
reaksi organ
ionisasi H tumbuhan
asam + (translokasi).
ortophosp + Proses
hat adalah P penyerapan
sebagai O berlangsung
berikut : 4
3- sejalan
dengan
H Fosfat aliran Gambar 2.
3 transpirasi.
masuk ke Efisiensi Penyisihan
P
dalam Selanjutnya Fosfat
O
4 tumbuhan yaitu proses Pada
melalui fitodegradasi gambar 2 dapat
H proses dimana dilihat bahwa
+
fitostabilisasi fosfat yang efisiensi tertinggi
dimana masuk penyisihan fosfat
+ jaringan terjadi pada
kontaminan
naik menuju tubuh reaktor 100%
H
2 zona akar kiambang dengan besar
P disebabkan akan efisiensi
O digunakan mencapai
4 oleh proses
- transpirasi untuk proses 71,71% setelah
H tumbuhan. metabolisme 3 hari masa
2 Naiknya (Mangkoedi penelitian, hal
kontaminan hardjo dan ini disebabkan
P
ke zona akar Samudro, karena
O
tersebut akan 2010). penyerapan yang
4
- terakumulasi efektif oleh
dan tidak akar tumbuhan
dapat kiambang yang
H
+ bergerak atau sebelumnya
imobilisasi. telah
+ Kemudian diakimatisasi selama statistik didapatkan
dilanjutkan 7 hari. Hal ini juga hasil bahwa pengaruh
H dengan proses disebabkan karena luasan tanaman sedang
P fitoekstraksi tanaman kiambang dan tidak signifikan,
O yaitu proses belum mengalami pengaruh waktu
4
penyerapan gejala keracunan tinggal bersifat sangat
2 kontaminan kontaminan dalam rendah dan tidak
- dari medium limbah domestik. signifikan dan
H tumbuhnya Berdasarkan pengaruh konsentrasi
P lalu analisis secara influen bersifat sedang
didistribusika
6 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
dan tidak penguraian bahan air meningkat pada U
signifikan organik. Sedangkan siang hari dan j
pada reaktor menurun pada i
P kontrol pH malam hari. (Cholik
a cenderung naik dkk., 1991 dalam T
r
r karena adanya Hermawati, 2005)
a
a aktivitas Selain itu pH yang n
m mikroorganisme cenderung terus s
e pada limbah. (Aulia, menerus naik pada p
t 2016) pH limbah reaktor kontrol i
e cair domestik (grey diperkirakan karena r
a
r water) pada reaktor adanya aktivitas
s
0%, 25%, 50%, mikroorganisme i
P 75% dan 100% pada limbah cair Nilai
e pada hari ke 12 domestik (grey ET/E pada
n menjadi 8,48 , 7,11 water). masing-masing
d , 6,71, 6,59 dan reaktor 25%,
u 6,91. Hal ini 50%, 75% dan
k menunjukkan 100% yaitu
u bahwa tumbuhan 1,0336 ; 1,2466 ;
n kiambang mampu 1,6972 dan
g hidup dalam 2,0581. Hasil
lingkungan yang tersebut
p asam. menunjukkan
H pH yang bahwa dengan
cenderung turun adanya tumbuhan
R pada reaktor uji kiambang akan
e disebabkan karena menghasilkan
a terserapnya unsur- kehilangan air
k unsur dalam air limbah yang
t limbah ke dalam lebih banyak
o akar tanaman dalam dari reaktor yang
r jumlah yang tidak terdapat
Nilai pH banyak. Secara tumbuhan
limbah umum pH air kiambang. Selain
cair dipengaruhi oleh itu, hasil tersebut
domestik
(grey konsentrasi CO2 juga
water) di seluruh bebas. Fitoplankton menunjukkan
reaktor uji dan tanaman air bahwa semakin
cenderung lainnya akan besar luasan
mengalami mengambil CO2 tanaman, maka
penurunan dari air selama semakin banyak
dikarenakan proses fotosintesis pula air limbah
aktivitas sehingga yang diserap dan
mengakibatkan pH akan
7 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
mempengar hari dengan N hari ke-3
uhi jumlah nilai 5305 lux. Berdasarkan yaitu sebesar
konsentrasi Untuk suhu penelitian 86,35%,
BOD dan udara, rata-rata yang sedangkan
fosfat pada suhu udara dilakukan efisiensi
air limbah. pada pagi dan dapat penyisihan
siang hari disimpulkan fosfat terbesar
P memiliki nilai 1. Efisiensi terdapat pada
a yang sama penyisihan reaktor 5
r yaitu BOD oleh dengan
a 0
31 C dan tumbuhan luasan
m
pada sore kiambang penutupan
e
hari rata-rata paling sebesar 100%
t
suhu
e besar pada di hari ke-3
udara sebesar
r reaktor yaitu sebesar
0
30,7 C. 71,71%
75% di
L Sedangkan
i untuk 2. Luasan dilakukan
n parameter tanaman pada 2. Perlu dilakukan
g area permukaan penelitian
k kelembaban
udara, rata- reaktor tidak lanjutan
u
n rata berpengaruh mengenai
g kelembaban pada fitoremediasi
a udara terbesar penyisihan secara kontinyu
n BOD dan untuk
terjadi pada
Selama 12 fosfat menyempurnaka
sore hari
hari masa Saran yang dapat n sistem yang
dengan nilai
penelitian, diberikan dari telah dilakukan
sebesar 75,96
nilai penelitian ini yaitu
%RH, dan DAFTAR
parameter 1. Perlu
rata-rata PUSTAKA
lingkungan dilakukan
kelembaban 1. Anggoro, M.
menunjukka penelitian
udara terkecil
n angka dengan Toha, dkk.
terjadi pada
yang menggunakan 2007. Metode
siang hari
cenderung sistem
yaitu 70,28 Penelitian.
fluktuatif. fitoremediasi
%RH.
Rata-rata secara batch Jakarta:
intensitas sebagai Universitas
K
cahaya E perbandingan Terbuka
terbesar S untuk
terjadi pada I mengetahui 2. Alaerts, G.
M dan Santika,
pagi hari efisiensi
P S.S.1984.
sebesar penyisihan
U Metoda
30.463 lux BOD dan
L
dan terkecil A fosfat yang Penelitian Air.
pada sore
8 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
Surabaya: Rochester 6. Cordova, 7. Dwidjosep
Usaha 5. Chussetijowat M. R. utro. 1978.
i
Nasional 2008. Dasar-
et
3. Auliah, A. 2010. Kajian Dasar
Fitoremediasi Air Mikrobiol
2009.
Radionuklida Limbah ogi.
Lempung 134Cs dalam Domestik Jakarta:
Aktif Tanah di Djambatan
sebagai Menggunaka Perumnas 8. Effendi, H.
Adsorben n Tanaman Bantar 2003.
Ion Fosfat Bayam Kemang, Telaah
dalam Air. (Amaranthus Kota Kualitas
Lempung sp.). Bogor Air bagi
Aktif Prosiding dan Pengelola
Sebagai Seminar Pengaruh an Sumber
Adsorber Nasional ke- nya Daya dan
Ion Fosfat 16 Teknologi pada
Dalam Air. dan Lingkunga
Sungai
Jurnal Keselamatan n
Ciliwung
Chemica PLTN Serta Perairan.
(Skripsi).
Vol.10 Fasilitas Yogjakarta
Departem
Nuklir.ITS. : Kanisius
en
http://downl Surabaya. 9. Elfiana,
Manajem
oad.portalga dkk. 2005.
ruda.org/arti en
cle Penurunan
Sumberda
. ya Konsentra
p si Organik
h Perairan
p Fakultas Air
4. Bausch, Gambut
Perikanan
Lomb. 1974. dan secara
Analytical AOP
Ilmu
System Kelautan (Advanced
Division. Oxidation
IPB.
New York : Bogor Processes)

9 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
dengan 2005. No. 2, 2005
Fotoki Dasar- 13. Invasive Leuwi Bolang,
mia Dasar Species Desa Bantar
Sinar Ilmu Specialist Karet,
UV Tanah. Group Kecamatan
dan Jakarta (ISSG). Nanggung,
UV- : PT. 2005. Bogor. Jurnal
Peroks Raja Global Biologi
idasi. Grafind Invasive Indonesia
Banda o species 15. Loveless, A.R.
Aceh : Persada database. 1991. Prinsip-
Teknik 12. Hermawati, Dikutip prinsip Biologi
E
Kimia dari Tumbuhan
et al
Politek 2005. http://ww untuk Daerah
nik Fitorem w.issg.org Tropik. Jakarta
Negeri ediasi /database : Gramedia
Lhoksu Limbah 14. Juhaeti, Titi Pustaka Utama
mawe Deterge dkk. 2009. 16. Mangkoedihard
10. Engelst n Uji Potensi jo, Sarwoko
ad, O. Menggu Tumbuhan dan Samudro,
P. nakan Akumulator Ganjar. 2010.
1997. Kayu Merkuri Fitoteknologi
Teknol Apu untuk Terapan.
ogi (Pistia
Fitoremedia Jogjakarta :
dan Pengg stratiote
si Graha Ilmu
unaan s L. )
Lingkungan 17. McFarland,
Pupuk. dan
Tercemar et.al,. 2004.
Yogya Genjer
Akibat Salvinia
karta : (Limnoc
Kegiatan molesta D. S.
UGM haris
Penambang Mitchell (Giant
Press flava
an Salvinia) in
11. Hanafi L.).
Emas Tanpa the United
ah, K. Biosmar
Izin (PETI) States: A
A. t. Vol. 7
di Kampung Review of

1 *) Penulis
0 **) Dosen
Pembimbing
Species 19. Metcal ist ornia
Ecology f & Group crassipes)
and Eddy. (ISSG) . IRC-
Approach 2003. . 2005. MEDMIN
es to Waste Salvini D,
Managem water a Brawijaya
ent. U.S. Engine molest Universit
Army ering: a y. Vol. 2
Corps of Treatm (aquati No. 2,
Engineers c 2015.
ent
18. Metcalf plant, 22. Owen,
and
& Eddy. herb). Chetta S
Reuse.
1991. http:// dan
New
Wastewat www.i Smart, R.
York :
er ssg.org Michael.
McGra
Engineeri /databa 2010.
w -
ng: se/spec Effects of
Hill
Treatment ie Nutrients,
20. Nation
, s/ecolo Salinity, and
al
Disposal gy pH on
Biologi
and 21. Nuraini Salvinia
cal
Felani.
Reuse. molesta
Inform
Phytor
New (Mitchell)
ation
emedia
York : Growth.
Infrastr
tion of
McGraw Jurnal
ucture
tapioc
- Hill online
(NBII)
a
& 23. Peavy,
waste Howard S et
IUCN/ al. 1985.
water
SSC Environm
using
Invasiv ental
water
e Engineeri
hyacin
Specie ng.
th
s Singapura
plant
Special :
(Eichh
1 *) Penulis
1 **) Dosen
Pembimbing
Mc Tahun
Gra 2012
w- 26. Permatasari,
Hill
Ayu.
24. Perlin,
Fitore
D. S.,
and medias
Brown,
i Cd
C. L.
Mengg
1
9 unaka
8
7 n
. Kiamb

J ang
. pada

B Media
i Modifi
o
l kasi
. Lumpu

C r
h Sidoar
e
m jo.
. Suraba
25. Pera ya :
tura ITS
n 27. Rahmansyah
Daer , Maman
dkk. 2009.
ah
Tumbu
Prov han
insi Akumu
lator
Jaw untuk
a
Ten
gah
No.
5

1 *) Penulis
2 **) Dosen
Pembimbing
Fitoremediasi Lingkungan dan

Tercemar Merkuri dan Sianida


Penambangan Emas. Jakarta : LIPI
Press
28. Sandy, Nurma Juwita. 2010. Profil
Protein Tanaman Kiambang
(Salvinia molesta) yang Dikulturkan
Pada Media Modifikasi Air Lumpur
Sidoarjo. Surabaya : ITS
29. Sarma, Hermen. 2011. Metal
Hyperaccumulation in Plants : A
Review Focusing on
Phytoremediation Technology.
Jurnal Online Environmental
Science and Technology
(http://docsdrive.com/pdfs/ansinet/j
est/2011/118-138.pdf)
30. Sasongko, L. A. 2006. Kontribusi
Air Limbah Domestik Penduduk di
Sekitar Sungai Tuk Terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang
Serta Upaya Penanganannya
(Studi Kasus Kelurahan Sampangan
Dan Bendan Ngisor Kecamatan
Gajah Mungkur Kota Semarang)
(Tesis Magister). Program Magister
Ilmu Lingkungan PPS Universitas
Diponegoro - Semarang
31. Schnoor, et, al. 2003.
Phytoremediation Transformation
and Control of Contaminants.
Canada : A John Wiley & Sons, Inc.
32. Soedjono, E. S., et al. 2010.Buku
Referensi Opsi Sistem

9 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
Teknologi Sanitasi. Tim Teknis 12.

Pembangunan Sanitasi igtj.ub.ac.id/index.php/igtj/article/d

33. Spellman, Frank. 2003. ownload/106/101


Handbook 38. Viessman, W. dan Hammer, M.J.
of Water and Wastewater 1985. Water Supply and
Treatment Plant Operations. Polution

New York : CRC Press Inc


34. Sugiharto. 1987. Dasar -
dasar Pengelolaan Air
Limbah. Jakarta : UI Press
35. Suhendrayatna, et al. 2012.
Removal of Municipal
Wastewater BOD, COD and
TSS by Phyto- Reduction: A
Laboratory-Scale Comparison
of Aquatic Plants at Different
Species Typha Latifolia and
Saccharum Spontaneum.
International Journal of
Engineering and Innovative
Technology (IJEIT), 2(6):
333-337.
36. Sumarno. 2002. Degradasi
Lingkungan. Bahan Ajar
Magister Ilmu Lingkungan.
Universitas Diponegoro.
37. Suswati, A.C.S., dkk. 2012. Analisis
Luasan Constructed Wetland
Menggunakan Tanaman Iris
dalam Mengolah Air Limbah
Domestik (Greywater).
Indonesia Green Technology
Journal. Vol. 1 No. 3,
2
0
10 *) Penulis
**) Dosen
Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

th
Control, 4 edition. New York :
Harper and Row Publishers
39. Widiarso, T. 2011. Fitoremediasi
Air Tercemar Nikel Menggunakan
Kiambang (Salvinia molesta).
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya
40. Winata, I. N. A., et. al. 2000.
Perbandingan Kandungan P dan N
Total dalam Air Sungai di
Lingkungan Perkebunan dan
Persawahan. Jember : Universitas
Jember

Anda mungkin juga menyukai