Anda di halaman 1dari 9

Makalah Biokimia

Kopi, Tameng Pertahanan Saat Begadang

Disusun oleh:
Anindiya Putri Ramadani. SM
NIM. 18312244002

Dosen Pengampu:
Prof. rer. nat. Senam
NIP. 19670306 199203 1 011

Pendidikan Ipa D 2018

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun 2020
Halaman Pengesahan

Judul karya:
Kopi, Tameng Pertahanan Saat Begadang

Disusun oleh:

Anindiya Putri Ramadani. SM


NIM. 18312244002

Pendidikan IPA D 2018

Makalah ini telah diserahkan pada hari senin tanggal Senin, 6 Januari 2020 pukul 07.45 wib

Dosen pengampu
Mata kuliah Biokimia,

(Prof. rer. nat. Senam)


NIP. 19670306 199203 1 011

ii
Daftar Isi

Cover ................................................................................................................ i
Halaman pengesahan ........................................................................................ ii
Daftar isi ........................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1
D. Manfaat ................................................................................................. 1
Bab 2 Pembahasan
A. Kopi ...................................................................................................... 2
B. Kandungan kopi ................................................................................... 3
C. Hubungan kopi dengan begadang ....................................................... 4
Bab 3 penutup
A. Simpulan .............................................................................................. 5
B. Penutup ................................................................................................ 5
Daftar pustaka .................................................................................................. 6

iii
1

BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
Begadang merupakan salah satu keadaan yang banyak dilakukan oleh
pelajar, mahasiswa, maupun pekerja lainnya yang memiliki beban pekerjaan yang
belum selesai dilakukan. Sehingga dengan menahan atau mengurangi waktu istirahat
terutama pada malam hari menjadi salah satu pilihan yang dilakukan, sehingga dapat
menyelesaikan kegiatan atau pekerjaan yang sebelumnya belum selesai.
Dalam begadang, biasanya digunakan suatu kegiatan atau barang yang
berupa makanan, minuman, dan sebagainya untuk dapat membuat seseorang tersebut
tetap terjaga pada malam hari. Salah satunya yang sering dijadikan primadona yaitu
dengan meminum kopi.
minum kopi untuk begadang diyakini oleh masyarakat karena kandungan yang
terdapat di dalam kopi tersebut. Kandungan yang terdapat dalam kopi tersebut salah
satunya yaitu kafein. Kafein merupakan kandungan kopi yang diyakini sebagai
senyawa yang dapat membantu begadang.
dalam makalah ini akan dikupas mengenai kandungan kopi yang diyakini
menjadi pertahanan bagi masyarakat dalam mendukung kegiatan begadang tersebut
serta mencari informasi lebih mengenai kandungan yang terdapat dalam kopi tersebut.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah tersebut, yaitu:
1. Apakah kandungan yang terdapat di dalam kopi yang dapat membantu begadang?
2. Bagaimana hubungan antara senyawa dalam kopi yang dapat membantu begadang?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan tersebut, yaitu:
1. Mengetahui kandungan yang terdapat di dalam kopi yang dapat membantu
begadang
2. Mengetahui hubungan antara senyawa dalam kopi yang dapat membantu begadang
D. Manfaat
Dari tujuan diatas, maka didapatkan manfaat tersebut, yaitu:
1. Memberikan informasi mengenai kandungan kopi yang dapat membuat orang
tahan begadang
2. Membuat penulis belajar lebih untuk menyingkap hal yang tengah di bahas
BAB 2
Pembahasan
A. Kopi
Kopi merupakan komoditas rakyat yang sudah cukup lama dibudidayakan dan
menjadi sumber penghasilan lebih dari satu setengah jiwa petani kopi Indonesia.
Konsumsi kopi dunia mencapai 70% yang berasal dari spesies kopi arabika dan 26%
dari spesies kopi robusta. Kopi arabika berasal dari afrika, yaitu daerah pegunungan
ethiopia. Kemudian dikemangkan di luar daerah asalnya yaitu yaman bagian selatan
jazirah arab. Melalui saudagar arab, minuman kopi tersebut menyebar hingga ke
daratan lainnya(rahardjo, 2012 : 7).
Di Indonesia sendiri terdapat berbagai jenis kopi, seperti kopi Gayo dari Aceh,
kopi Toraja dari Toraja, kopi Lampung dari Lampung dan berbagai macam lainnya.
Biasanya kopi yang ada tersebut didapatkan karena tempat petumbuhannya terdapat
pada daerah tersebut sehingga disebut dengan menggunakan nama daerah tersebut.
Akan tetapi sebagian besar kopi yang di tanam merupakan kopi jenis arabika atau kopi
jenis robusta.
Tanaman kopi tumbuh rimbun dan membentuk pohon perdu kecil. Kopi
memiliki percabangan yang lentur serta berdaun tipis. Daun kopi berwarna hijau
mengkilap dan tumbuh berpasangan dengan berlawanan arah. Bentuk daun kopi
lonjong dengan tulang daun yang tegas(Rahardjo, 2012: 8).

Gambar 1 tanaman kopi


(sumber:https://jogjagarden.com/panduan-lengkap-cara-budidaya-tanaman-kopi/ )
Tanaman kopi memerlukan waktu 3 tahun, mulai perkecambahan hingga
berbunga dan menghasilkan buah. Bunga kopi berwarna putih yang beraroma wangi.
Buah kopi tersusun dari kulit buah, daging buah dan kulit tanduk. Buah yang terbentuk
akan matang selama 7-12 bulan. Buah kopi mempunyai 2 biji. Biji kopi dibungkus oleh
kulit keras yang disebut kulit tanduk. Biji memiliki alur pada bagian datarnya(Rahardjo,
2012: 8). Klasifikasi kopi menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea

2
Spesies : Coffea sp.
Ada 4 jenis kopi yang dikenal, yaitu kopi arabika, kopi robusta, kopi liberika,
dan kopi ekselsa. Kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan komersial adalah kopi
arabika dan robusta. Kopi arabika memiliki kualitas cita rasa yang tinggi dan kadar
kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan yang robusta sehingga harganya lebih
mahal, akan tetapi kopi robusta tahan terhadap penyakit karat daun dibandingkan
dengan kopi arabika(rahardjo, 2012: 9).
B. Kandungan kopi
Kopi dikenal sebagai pengusir rasa kantuk, maka tak heran banyak orang yang
memanfaatkan kopi sebagai teman untuk begadang. Dengan meminum kopi tersebut
membuat seseorang selalu waspada dan solusi bagi orang yang gampang terserang
dengan rasa kantuk. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terlalu banyak
mengkonsumsi kopi dapat membuat rasa ketergantungan dan naiknya tekanan darah
sementara dan hormon stres serta detak jantung yang cepat(Redaksi Health Secret,
2012: 2).
Kopi memang sering digunakan untuk mengurangi rasa kantuk, akan tetapi
konsumsi kopi yang berlebihan juga tidak dan dapat membuat tubuh memberikan reaksi
yang tidak baik dan akan berbahaya bagi kesehatan. Maka, mengkonsumsi kopi dengan
bijak akan memberikan manfaat yang baik pula.
Kafein pada kopi yang menyebabkan rasa pahit. Pada kadar 0,2 mili mol/ liter
sampai 1,8 mili mol/ liter barulah kita merasakan rasa pahit kafein. Kopi arabika
dianggap lebih baik, lebih enak dan lebih mahal dibanding kopi robusta(Redaksi Health
Secret, 2012).

Gambar 2. Struktur kafein


Sumber :https://www.indonesiancoffeeonline.com
Kafein adalah alkaloid yang merupakan senyawa trimethylxanthine, bekerja
mirip amphetamines dengan efek sedang yang sebetulnya cuma satu diantara lebih dari
500 bahan kimia yang bersemayam di dalamnya. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
mendefinisikan kafein sebagai zat non- nutrein yang terdapat pada makanan. Nama
kimia kafein adalah 1,3,7 trimetilxantine, termasuk dalam golongan alkaloid
purin(Redaksi Health Secret, 2012).
Di dalam tubuh, kafein mengalami perjalanan melewati saluran pencernaan dan
diserap hampir 100%, serta puncak konsentrasi dalam darah sekitar 15 menit sampai

3
20 menit setelah minum kopi. Kafein didistribusikan ke seluruh cairan tubuh termasuk
otak dan kadar tertinggi ada di otak. Akan tetap, kafein tidak disimpan dalam tubuh.
Maksudnya, setelah meminum kopi atau minuman yang mengandung kafein, tidak akan
terjadi menumpukkan kafein(Redaksi Health Secret, 2012).
Hal ini karena kafein memiliki waktu paruh sekitar 3 sampai 10 jam. Rata-rata
dalam 6 jam setelah kopi diminum, separuh dari jumlah kafein yang masuk kedalam
tubuh akan dikeluarkan(Redaksi Health Secret, 2012).
Misalnya, saat kita meminum 240 miligram, maka dalam tempo 6 jam separu
atau 120 miligram akan keluar dari dalam tubuh dan sisanya akan keluar tubuh dalam
6 jam berikutnya. Dan tidak akan ada penumpukkan kafein dalam tubuh karena kafein
yang ada akan dikeluarkan setengahnya pada awal dan setengahnya lagi setelahnya.
C. Hubungan kopi dengan begadang
Kandungan kafein dalam kopi, mempunyai efek yang berbeda-beda tiap
individu. Ada yang menerima efek langsung ada juga yang tidak. Hal ini disebabkan
oleh sifat genetika ang dimiliki masing-masing individu tidak sama. Sifat genetika ini
berhubungan dengan kemampuan metabolisme dalam mencerna kafein.
Menurut dr. Seymour Diamond dari Diamond Headache Clinic. AS,
mengatakan bahwa kafein pada kopi dapat menghilangkan rasa lelah, kantuk dan
meningkatkan kewaspadaan saraf motorik, karena itu banyak yang memanfaatkan kopi
sebagai teman begadang. Efek utama kafein adalah stimulan dan ergogenik. Sebagai
stimulansia, kafein akan membuat orang yang tidak mengantuk. Hal ini disebabkan
kafein menutup kerja adenosin sehingga sel otak menjadi aktif dan pembuluh darah
tidak melebar.
Efek kafein pada manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kadar kafein
pada darah yang tergantung pada absorpsi(kecepatan pengosongan lambung, daya
absorpsi usus, akanan yang ada bersama kafein) dan berat badan. Juga tergantung
toleransi tubuh terhadap kafein, kepribadian, dan perokok atau tidak seseorang, jenis
kopi juga mempengaruhi, misalnya kopi robusta memiliki kandungan kafein 2 kali
lebih banyak dibandingkan pada kopi arabika.
Kafein akan meningkatkan produksi adrenalin, yakni suatu hormon yang
mengakibatkan seseorang beraktivitas. Peningkatan hormon ini akan meningkatkan
tekanan darah dan melebarkan saluran pernapasan, serta menghilangkan nafsu makan.
Kafein juga akan meningkatkan dopamin, yaitu suatu neurotransmiter pengontrol
emosi. Dalam jumlah yang besar di otak, maka dopamin akan memberi rasa nyaman
atau senang. Dengan demikian, kafein sebagai stimulansia bermanfaat untuk
menghilangkan kantuk, meningkatkan kewaspadaan, mengurangi sakit kepala karena
pelebaran pembuluh darah atau yang dikenal dengan migrain serta memberi rasa segar
dan nyaman.
Sedangkan efek ergogenik yang ada pada kafein akan bermanfaat menurunkan
rasa lelah otot, meningkatkan kontraksi otot karena efektfitas pertukaran ion kalsium
dan meningkatkan penggunaan asam lemak bebas sebagai sumber energi.

4
BAB 3
Penutup
A. Simpulan
Adapun hal yang dapat disimpulkan dari penjabaran diatas, yaitu:
1. Kopi dapat membantu begadang karena adanya kandungan kafein didalamnya .
Kafein yang terdapat dalam kopi. Kafein itu sendiri merupakan alkaloid yang
merupakan senyawa trimethylxanthine, bekerja mirip amphetamines dengan efek
sedang yang sebetulnya cuma satu diantara lebih dari 500 bahan kimia yang
bersemayam di dalamnya.
2. Hubungan antara senyawa dalam kopi yang dapat membantu begadang dimana
kandungan kafein yang terdapat dalam kopi tersebut dapat membuat orang yang
mengkonsumsi merasakan kehilangan rasa lelah, kantuk dan meningkatkan
kewaspadaan saraf motorik, karena itu banyak yang memanfaatkan kopi sebagai
teman begadang.
B. Penutup
Dari karya yang dibuat oleh penulis tentunya memiliki banyak kekurangan baik
dalam hal penulisan, kata-kata yang digunakan, maupun kelengkapan dalam hal
pembuatan karya. Maka dari itu, sangat dibutuhkan masukkan yang berupa kritik,
maupun saran yang membangun sehingga dapat memperbaiki untuk pembuatan karya
selajutnya.

5
Daftar Pustaka
A. Sumber artikel
Redaksi Health Secret. 2012. Khasiat Bombastis Kopi, Menyeduh Kemujaraban
Antioksidan Kopi Bagi Kesehatan Dengan Menguak 36 Fakta Sebenarnya
Dibalik Mitos Negatif Kopi. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi: Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Dan
Robusta. Depok: Penebar Swadaya.
Cronquist, Arthur, Armen Leonovich Takhtadzhi︠an︡ . 1981. An Integrated System Of
Classification Of Flowering Plants. Columbia: Columbia University Press.

B. Sumber gambar
https://www.indonesiancoffeeonline.com
https://jogjagarden.com/panduan-lengkap-cara-budidaya-tanaman-kopi/

Anda mungkin juga menyukai