Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NOVI HARIYANI

NIM : BD.DH.2020.003
NAMA TUGAS :ARTIKEL TENTANG STUDI KASUS PENYELESAIAN
KEBIDANAN
DOSEN : IBU ERMA HERDYANA, S.SiT.M.Kes

Seorang bidan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial DSB, ditangkap
aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, lantaran terlibat kasus aborsi terhadap Nuraini Nurdin
alias Narsi (23).
Kasat Reskrim Kepolisian Resor Kupang Kota, AKP Didik Kurnianto kepada
Kompas.com, Jumat (22/1/2016) malam mengatakan, DSB menggugurkan secara paksa janin
dalam kandungan Narsi yang berusia lima bulan di klinik bersalin miliknya yang terletak di
Kelurahan Bonipoi, Kelurahan Kota Raja, Kota Kupang.
Praktik aborsi itu, lanjut Didik, terbongkar setelah polisi mendapat informasi dari
masyarakat yang curiga dengan perut Narsi yang tiba-tiba mengecil.
"Sesuai informasi yang kita peroleh dari informan kita disebutkan kalau pada Rabu (20/1)
telah terjadi praktik pengguguran kandungan di tempat praktik bidan DSB di Kelurahan
Bonipoi," katanya. Menurut Didik, janin yang dikandung Narsi digugurkan pada Rabu
(20/1/2016) malam sekitar pukul 23.00 Wita. Selanjutnya, janin yang digugurkan itu baru
dikuburkan pada keesokannya sekitar pukul 09.00 Wita pagi. Polisi kemudian bergerak ke
tempat praktik bidan DSB untuk dilakukan penyelidikan. Hasilnya, polisi pun mendapatkan
petunjuk yang mengarak ke upaya menggugurkan janin milik Narsi yang dibantu bidan DSB
secara paksa.
Selanjutnya, tim identifikasi Polres Kupang Kota melakukan penggalian di mana janin
tersebut dikuburkan yakni di belakang klinik bersalin. Hasil penggalian itu, didapatkan janin di
bungkus dengan kain putih. Janin itu lalu dibawa ke RSU WZ Johannes Kupang untuk dilakukan
otopsi. “Saat ini bidan itu sudah kita tahan di sel Mapolres Kupang Kota. Sedangkan dua orang
yang juga membantu mengugurkan janin yakni Sura dan Ramli juga telah kita tahan. Sementara
Narsi kita menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Kupang," ungkap Didik.

Anda mungkin juga menyukai