Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FENOMENA KEMISKINAN DALAM MASYARAKAT DILIHAT DARI
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA DAN KEADAAN PENDUDUK

Disusun Oleh :

Robi Utama
NIM 041672542
MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang,
Tangerang Selatan 15418, Banten - Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah didalamnya
Mejadi aset dan keuntungan sendiri bagi para penduduknya. Sebagai negara besar yang terdiri dri
ribuan pulau dengan budaya, suku, ras dan bahasa yang beraneka ragam membuat sumber
kekayaannya potesialnya pun banyak dan berbeda beda di setiap daerah. Kekayaan alam yang
menjadi sumber pendapatan negara dan sumber kehidupan masyarakatnya pun antara lain emas,
gas, minyak bumi, rempah rempah belum lagi banyaknya tanaman yang dapat tumbuh diwilayah
Indonesia yang terkenal dengan tanahnya yang subur.
Namun, dibalik itu semua terdapat masalah krusial yang menjadi tantangan serta
penghambat kemajuan Indonesia itu sendiri, masalah tersebut antara lain adalah masalah
kekayaan alam yang dikelola dan dikuasai oleh perusahaan asing, banyak eksploitasi sumber
daya alam alam yang dilakukan secara terus menerus yang berdampak pada kerusakan ekosistem
dan alam itu sendiri. Belum lagi dengan fenomena penguasaan sumber kekayaan alam Indonesia
yang oleh pihak asing yang hasil kekayaannya tidak dirasakan oleh rakyat dan tidak
mendongkrak roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menuju lebih baik.
Semakin besar wilayah suatu negara maka semakin banyak penduduk dengan segala
kebutuhan dan permasalannya. Untuk dapat hidup layak, tentu kita membutuhkan dan
menginginkan bermacam macam hal mulai dari makanan, pakaian, rumah, pendidikan dan
kebutuhan lainnya yang semakin beraneka ragam mengikuti arus globalisasi. Perlu kita sadari
bersama, bahwa Indonesia bukanlah negara maju dengan perekonomian yang memadai dan
mensejahterakan seluruh masyarakatnya. Dibalik melimpah ruahnya kekayaan alam, ada sebuah
masalah pengelolaan yang menjadi momok tersendiri terhadap kemakmuran masyarakat.
Sebagai negara berkembang, Permasalahan ekonomi menjadi masalah utama yang
menjadi pekerjaan rumah negara, permasalahan ini berdampak pada beberapa masalah ekonomi
makro seperti pengangguran, inflasi dan yang paling genting adalah masalah kemiskinan.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah di  negara indonesia yang masih belum bisa di
entaskan. Keadaan kemiskinan pada umumnya diukur dengan tingkat pendapatan Kemiskinan
merupakan masalah pembangunan di berbagai bidang yang mencakup banyak segi, dan ditandai
dengan pengangguran dan keterbelakangan yang nantinya menjadi ketimpangan antar sektor,
wilayah dan antar kelompok atau golongan masyarakat (sosial). Kemiskinan dapat dimaknai
sebagai keadaan dari masyarakat yang hidup serba kekurangan, yang terjadi bukan karena dike-
hendaki oleh mereka..Dengan demikian kemiskinan merupakan masalah bersama antara
pemerintah, masyarakat dan segenap pelaku ekonomi. Walaupun Indonesia merupakan negara
yang subur dan kaya, namun dengan pengelolaan yang buruk semua kekayaan alam tersebut tak
ada artinya dan tak bisa dinikmati oleh rakyat itu sendiri. Belum lagi sumber sumber dan sarana
kekayaan alam tersebut terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sangat
banyak termasuk waktu yang tersedia pun terbatas, terbatas atau langka artinya kurang dari apa
yang kita butuhkan atau kita inginkanm baik dalam hal jumlah, bentuk, macam, waktu dan
tempat.
Dilihat dari fenomena diatas, perlu kiranya kita memahami dan mengkadi lebih dalam
mengenai fenomena kemiskinan dalam masyarakat yang berkaitan dengan ketersediaan sumber
daya alam dan keadaan penduduk.

1.2 Identifikasi masalah :

1. Sumber Daya Alam apa saja yang dimiliki Indonesia dan bagaimana pengelolaanya?
2. Bagaimana masalah kelangkaan sumber daya alam yang terjadi di Indonesia?
3. Faktor- faktor apa saja yang menyebabkan kemiskinan dan apa hubungannya dengan
keterbatasan persediaan sumber daya alam?
4. Bagaimana cara mengatasi kemiskinan di Indonesia berkaitan dengan ketersediaan sumber
daya alam?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber daya Alam Indonesia dan Masalah Pengelolaanya

Indonesia memiliki kekayaan alam berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu,
bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak  dengan pembagian lahan terdiri dari tanah
pertanian  sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah
berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km. Tetapi
dengan semua anugrah tersebut, pada kenyataanya masih banyak masyarakat Indonesia yang
masih berada digaris kemiskinan dan tidak menikmati hasil kekayaan alam tersebut untuk
kesejahteraanya.
Masalah utama dari fenomena diatas yaitu dari sistem pengelolaan SDA tersebut,
bagaimana tidak berdampak buruk terhadap ekonomi negara, jika semua kekayaan alam
indonesia yang melimpah ruah dikelola oleh perusahaan-perusahaan asing. Perusahaan-
perusahaan tersebut menguasai sumber-sumber kekayaan alam potensial seperti emas, nikel, gas,
dan minyak bumi. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari
suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.Indonesia menempati peringkat
pertama dalam produk pertanian, yaitu: cengkeh (cloves) dan pala (nutmeg), serta peringkat dua
dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil). Semua
pengelolaan tersebut pada nyatanya tak dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat
Indonesia itu sendiri. Seakan maskyarakat Indonesia menjadi penonton di negara sendiri dengan
kemampuan minim dan rasa malas yang tinggi membuat semua terjadi dalam kurun waktu yang
lama terlebih dengan sifat masyarakat yang cenderung konsumtif dengan berbagai kebutuhan
dan keinginan beraneka ragam membuat sumber daya alam yang kita punya dan yang dikelola
pihak asing tersebut menjadi terbatas dan akhirnya langka.
Berbagai kekayaan alam yang ada di Indonesia ternyata tidak diimbangi oleh kemampuan
mengolah kekayaan tersebut secara efektif dan efisien. Belum lagi meningkatnya penduduk
Indonesia secara terus menerus membuat sumber daya alam yang kita punya tersebut terus
terkuras habis dan akhirnya menjadi kesengsaraan bagi masyarakat Indonesia itu sendiri.
Menurut Ahmad Basarah (wakil ketua MPR) menyebut bahwa beberapa tahun ke depan
Indonesia akan menghadapi fenomena berupa kesenjangan sumber daya alam yang menipis,
bersamaan dengan meningkatnya sumber daya manusia yang relatif tak terbatas. Dalam beberapa
tahun ke depan, kita akan menghadapi hukum kelangkaan. Akan terjadi kesenjangan antara
kebutuhan manusia yang tak terbatas dan ketersediaan alam yang terus terkuras tanpa
pengelolaan yang benar.
Pada faktanya, dapat kita rasakan pada hari ini telah terasa kelangkaan sumber daya alam
tersebut, belum lagi kita yang berada dalam persaingan bahkan peperangan dalam perebutan
sumbe daya alam antar negara. Kekayaan sumber daya alam tersebut seakan tak berarti karena
banyaknya eksploitasi asing akibat ketergantungan ekonomi pada pihak luar. Banyak sumber
daya alam seperti emas, nikel dan batu bara yang dikirim ke negara luar dan mengabaikan
kepentingan dalam negeri.
Masalah ketersediaan sumber daya alam yang terbatas ini, tentu perlu menjadi fokus
tersendiri, karena jika Indonesia sudah menjadi miskin sumber daya alam dan terjadi kelangkaan
sumber daya alam, maka kemiskinan akan merajalela. Bayangkan saja, dengan kebutuhan
masyarakat Indonesia yang sangat banyak dan beraneka ragam namun sumber daya alam yang
sudah menjadi langka, maka langkah terakhir kita perlu membeli dari pihak asing dengan harga
yang tentu lebih tinggi sehingga berdampak pada kemiskinan dan pengangguran serta masalah
ekonomi makro lain.

2.2 Masalah Kelangkaan Sumber Daya Alam

Kebutuhan kebutuhan manusia dipenuhi dengan konsumsi, yaitu pemakaian barang –


barang seperti (seperti nasi, rumah, obat, sepeda, dll) dan jasa (seperti pmeriksaan dokter,
pelajaran guru dll). Yang menjadi masalahnya adalah apakah sudah cukup barang atau jasa yang
tersedia atau dapat disediakan atau diproduksikan untuk melayani kebutuhan manusia yang
banyak, beraneka ragam dan bertambah terus?
Memang, masih ada beberapa hal yang tersedia dalam jumlah yang begitu melimpah
sehingga tidak ada persoalan bagaimana mendapatkan sebanyak yang dibutuhkan , seperti sinar
matahari, udara atau pasir. Barang tersebut tersedia dalam jumlah begitu melimpah sehingga
tidak perlu usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya, maka disebut barang bebas. Barang
bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.
Tetapi kebanyakan barang yang kita butuhkan untuk hidup kita juga sumber sumber daya
yang diperlukan untuk menghasilannya itu terbatas atau “langka”. (scarce), artinya tidak cukup
untuk memenuhi semua kebutuhan atau relatif kurang dibandingkan dengan yang dibutuhkan
atau diinginkan sehingga diperlukan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya . Barang
demikian itu disebut barang ekonomi.
Kebutuhan manusia yang beraneka ragam tersebut dapat di dapatkan dari berbagai sumber
daya alam yang dikelola sehingga menghasilkan berbagai hal yang bermanfaat bagi masyarakat.
Langka Sumber daya ini disebut langka atau relatif kurang, artinya terbatas atau kurang
dibandingkan dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Untuk orang perseorangan dan keluarga
keluarga, keterbatasan tersebut terutama dirasakan karena penghasilan yang tersedia terbatas dan
biasanya tidak cukup untuk membeli segala apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Untuk
masyarakat sebagai keseluruhan, keterbatasan sumber sumber ekonomi nyata dari
ketidakmampuan masyarakat untuk memproduksikan atau menyediakan cukup banyak makanan,
tekstil, obat, listrik, pendidikan, dan lain lain untuk memenuhi segala kebutuhan dari semua
warga masyarakat.

2.3 Faktor- faktor yang menyebabkan kemiskinan dan hubungannya dengan keterbatasan
persediaan sumber daya alam
Fenomena-fenomena kemiskinan di Indonesia ini dikarenakan rakyat Indonesia lebih
dominan rasa malas. Kebanyakan rakyat Indonesia ingin mempunyai harta yang melimpah tanpa
usaha yang keras dan rakyat Indonesia tidak mempunyai prinsip dan kepribadian yang kuat
untuk menjaga kehormatan mereka. Pabrik dan gedung-gedung tinggi di Indonesia bisa
dikatakan 70 % dimiliki orang asing dan yang menjadi buruh adalah orang dalam negeri,
sedangkan pendatang menjadi bos mereka.
Kebanyakan pemimpin rakyat Indonesia sudah sangat jarang mempunyai rasa peduli
terhadap orang lain, bahkan sebagian dari mereka tertawa dari penderitaan orang lain. Keegoisan
mereka membuat rakyat tidak bisa hidup makmur dan sejahtera. Mereka hanya memikirkan
perutnya sendiri tanpa memikirkan rakyat Indonesia yang sebagian besar masih kelaparan. Dan
yang lebih parah lagi pemimpin Indonesia tidak bisa jujur terhadap dirinya sendiri dan terhadap
orang lain. Seandainya mereka tidak egois dan mempunyai rsa peduli terhadap orang lain,
mungkin negara Indonesia jadi negara terkaya dan termakmur di asia. Semua itu bisa dilihat dari
kekayaan yang dimiliki Indonesia. Tapi sayangnya rakyat hanya bisa bekerja tanpa merasakan
manisnya keringat yang mereka keluarkan hasil jerih payah mereka malah dinikmati oleh para
petinggi pemerintah yang duduk santai di kursi kepemimpinannya. Negara Indonesia sangat sulit
menemukan pemimpin yang benar-benar adil dan peduli kepada rakyatnya.
Pada pembahasan sebelumnya, permasalahan kemiskinan di indonesia erat kaitannya
dengan krisis ketersediaan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Masalah tersebut
disebabkan dengan pengelolaan yang kurang baik sehingga ketersediaannya tidak dapat dijaga.
Dalam teori kemiskinan, ada empat macam kemiskinan yang dapat diklasifikasin , yaitu :
1. Kemiskinan absolut, menunjukkan keadaan seseorang atau sekelompok masyarakat yang
taraf hidupnya (pendapatannya) begitu rendah sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar.
2. Kemiskinan relatif, berkaitan dengan pembagian pendapatannasional diantara berbagai
lapisan masyarakat, yaitu berapa bagian yang diperoleh golongan masyarakat yang satu
dibandingkan dengan kelompok kelompok masyarakat lainnya.
3. Kemiskinan struktural menunjukkan pada ketidakmampuan warga masyarakat untuk
memneuhi kebutuhan hidupnya yang disebabkan oleh sebagai akibat dari struktur
masyarakat yang menghalanginya.
4. Kemiskinan sosial budaya ialah kemiskinan yang disebabkan oleh atau berkaitan dengan
nilai nilai budaya yang dianut oleh masyarakat.
Keempat macam kemiskinan tersebut tidak akan terjadi apabila ketersediaan sumber daya
alam yang ada di Indonesia dikelola dengan baik untuk kemakmuran rakyat itu sendiri (sesuai
dengan UUD 1945) terlebih dengan kelangkaan sumber daya alam yang kian terbatas dan hampir
habis akan meningkatkan angka kemiskinan tersebut karena jika semua kekayaan alam Indonesia
habis, maka maskyarakat akan sulit memenuhi semua kebutuhan hidupnya dan kesengsaraan
akan merajalela.

Faktor Penyebab Kemiskinan


1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Angka kelahiran yang tinggi akan mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk suatu
negara menjadi besar. Bila laju pertumbuhan ini tidak sebanding dengan pertumbuhan
ekonomi, maka hal ini akan mengakibatkan angka kemiskinan akan semakin meningkat
di suatu negara.
2. Angka Pengangguran Tinggi
Lapangan kerja yang terbatas menyebabkan angka pengangguran di suatu negara menjadi
tinggi. Semakin banyak pengangguran maka angka kemiskinan juga akan meningkat.
Peningkatan angka pengangguran juga dapat menimbulkan masalah lain yang
meresahkan masyarakat. Misalnya munculnya pelaku tindak kejahatan, pengemis, dan
lain-lain.

3. Tingkat Pendidikan yang Rendah


Masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah cenderung tidak memiliki keterampilan,
wawasan, dan pengetahuan yang memadai. Sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan
masyarakat yang berpendidikan tinggi di dunia kerja maupun dunia usaha. Hal ini
kemudian membuat angka pengangguran dan kemiskinan menjadi bertambah.

4. Bencana Alam
Bencana alam merupakan faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat dicegah karena
berasal dari alam. Bencana alam seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, akan
menimbulkan kerusakan pada infrastruktur maupun psikologis. Peristiwa bencana alam
yang besar dapat mengakibatkan masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan
harta.

5. Distribusi yang Tidak Merata


Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber daya akan menimbulkan ketimpangan dalam
distribusi pendapatan. Pada umumnya, masyarakat yang hanya memiliki sumber daya
terbatas dan berkualitas rendah berada di bawah garis kemiskinan.

2.4 Cara mengatasi kemiskinan di Indonesia berkaitan dengan ketersediaan sumber daya
alam

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ini, peran pemerintah serta individu itu sendiri
juga sangat diperlukan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di suatu wilayah. Berikut cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan :
1. Memperluas lapangan kerja

Cara yang satu ini cukup ampuh dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ada dengan cara
mengurangi jumlah tingkat pengangguran yang kian bertambah dari tahun ke tahun.
Pemerintah harus menyediakan lapangan kerja lebih banyak lagi di setiap wilayah tertentu,
dimana wilayah itu sedang kekurangan lapangan pekerjaan. Dengan kata lain, diharapkan
pemerintah mampu dalam memenuhi jumlah pelamar kerja agar sebanding dengan lapangan
kerja yang tersedia.

2. Memberi bantuan pendidikan secara gratis

Dalam hal edukasi, pemerintah telah mengadakan program bantuan pendidikan berupa wajib
belajar sembilan tahun bagi masyarakat yang tidak mampu. Di samping itu, pemerintah juga
perlu memberi keringanan biaya iuran bulanan sekolah kepada siswa yang orang tuanya
merasa kurang mampu. Dengan itu, masalah putus sekolah dapat diatasi sehingga pada suatu
saat nanti siswa yang telah lulus tersebut dapat leluasa mencari pekerjaan karena dia telah
memiliki kemampuan dan ketrampilan di dunia kerja.

3. Memberi fasilitas yang memadai dan subsidi gratis

Pemerintah sebaiknya membantu dalam memberi fasilitas yang merata di setiap wilayah.
Pemberian fasilitas tersebut dapat diwujudkan dengan melengkapi sejumlah sarana dan
prasarana yang dinilai kurang atau masih belum cukup keberadaannya. Setelah fasilitas
terpenuhi, diharapkan masyarakat dapat hidup layak dan sejahtera.

4. Lakukan hal yang inovatif dan kreatif

Sebagian dari manusia malas untuk bekerja. Daripada melakukan hal hal yang tidak
bermanfaat, lebih baik lakukanlah kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan itu dapat berupa hal-
hal yang inovatif dan kreatif, seperti membuat kerajinan dari barang bekas. Hasil karya yang
diperoleh dari kerajinan itu, dapat kita jual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Membuka lapangan kerja sendiri

Dalam usaha untuk mencegah kemiskinan, kita dapat berinisiatif untuk membuka usaha
sendiri, seperti warung makan sederhana, restoran, tempat penginapan, toko roti, dan lain
sebagainya. Tentunya, jika kita membuka usaha, maka akan membutuhkan sejumlah tenaga
kerja sebagai penggerak jalannya suatu usaha kita. Dengan itu, orang-orang yang mencari
kerja akan membutuhkan permintaan kerja kepada kita. Dengan cara inilah, pengangguran
yang merupakan faktor utama kemiskinan dapat dikurangi jumlahnya.
BAB III
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
Indonesia merupakan negara besar yang kaya akan sumber daya alam dengan jumlah
penduduk yang banyak pula menimbulkan masalah yang beragam. Masalah yang paling genting
yang sedang dihadapi Indonesia adalah masalah kemiskinan. Miris tentunya mendengar angka
kemiskinan yang tinggi diantara hamparan kekayaan di wilayah Indonesia. Fenomena
kemiskinan ini berkaitan erat dengan ketersediaan kekayaan alam itu sendiri, hal ini disebabkan
oleh pengelolaan SDA yang cenderung dikuasai oleh pihak asing dan sedikit dimanfaatkan oleh
masyarakat. Jika kekayaan alam yang melimpah tidak dikelola dengan efektif dan efisien hal ini
akan menimbulkan eksploitasi berlebih terhadap SDA tersebut. Jika hal ini terjadi terus menerus
akan menimbulkan kelangkaan terhadap sember daya alam yang akan berdampak maskyarakat
kesulitan memenuhi kebutuhannya dan menimbulkan kemiskinan yang nyata.

5.2       Saran
Sebagai mahasiswa, ini menjadi tugas penting untuk membantu pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia. Hal-hal yang dapat dilakukan tidak hanya tindakan
secara langsung. Namun bisa melakukan dari hal yang kecil seperti: 
1. Menanamkan rasa jujur
2. Meningkatkan kreativitas
3. Menumbuhkan rasa cinta tanah air
4. Memanfaatkan waktu seefektif mungkin
Dan untuk pemerintah saran yang dapat di berikan yaitu dengan melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan SDA yang ada di Indonesia agar manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat
Indonesia sesuai dengan cita cita rakyat Indonesia dan apa yang terkandung dalam UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA

- Modul Pendidikan Kewarganegaraan UT MKUD4111.


- Suharto, Eko Ph.D.( 2009), “ Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia,
Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan”,: Bandung

Anda mungkin juga menyukai