Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ervina Dwi Anggraeni

NIM : 2101419088
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan (Hari Kamis pukul 11.00 WIB)

PENDEKATAN KONTRUKTIVISME

Selama menadi seorang pelajar dari tingkat SD hingga tingkat SMA, saya merasakan proses
mengajar atau pemberian materi pembelajaran dengan berbagai macam metode dan pendekatan.
Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar penyampaian pembelajaran dengan pendekatan
kontruktivisme yang saya dapatkan contohnya adalah pada saat pembelajaran olahraga atau
PJOK. Pertama setiap peserta didik termasuk saya diberi contoh oleh guru untuk melakukan
berbagai macam gerakan dalam pemainan bola basket, seperti dribble dan passing. Para peserta
didik diminta untuk duduk dan mengamati kemudian setelahnya mempraktikkan. Setelah satu
persatu mempraktikkan guru akan memberi evaluasi dan membetulkan setiap gerakan yang
salah. Hal ini dilakukan agar peserta didik tau akan kesalahannya dan belajar untuk memperbaiki
setiap gerakan yang dicontohkan tadi. Selain pada mata pelajaran PJOK atau olahraga mata
pelajaran lain yang menggunakan pendekatan kontruktivisme adalah pelajaran Bahasa Indoensia.
Pada mata pelajaran ini setiap siswa diminta untuk mengingat kembali tentang hal-hal apa saja
yang telah mereka lakukan ketika sedang liburan semester. Kemudian setelah peserta didik
mengingatnya, seorang pendidik atau guru meminta setiap siswa untuk menuliskan apa saja yang
mereka ingat dan apa saja yang mereka lakukan saat liburan semester. Menulis dalam bentuk
paragraf dengan berbagai ketentuan. Tentu saja ketentuan yang diberikan cukup mudah pada
jenjang ini, contohnya menuliskan pengalaman selama liburan sebayak minimal dua paragraf.
Selain melatih motorik siswa untuk mengingat juga melatih keterampilan siswa untuk menulis.
Membiasakan siswa agar gemar dan senang untuk menulis. Kemudian biasanya guru juga
meminta setiap siswa membacakan tulisannya di depan kelas. Hal ini dapat sekaligus melatih
keberanian siswa berbicara di tempat umum dan tentunya melatih siswa keterampilan berbicara.
Belajar dengan kondisi kita sebagai mahasiswa dan siswa tentu saja berbeda. Mahasiswa
memiliki masalah yang lebih kompleks. Dalam pembelajaran tentu terdapat pendekatan yang
digunakan seorang pendidik (dosen) untuk menyampaikan materi pembelajarannya. Di Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia terdapat mata kuliah Dasar-dasar Membaca dan Menulis. Mata
kuliah ini memberikan gambaran dasar mengenai bagaimana cara, metode, dan teknik membaca
yang nantinya akan digunakan untuk menjado seorang pendidik. Contoh pembelajaran pada mata
kuliah ini yang menggunakan pendekatan kontruktivisme adalah dengan cara memberikan tugas
secara berkelompok. Tugas yang diberikan adalah menganalisis bagaimana cara masing-masing
anggota kelompok dalam membaca sebuah teks yang telah disiapkan. Kemudian setelah masing-
masinga nggota kelompok menyusun cara atau metode yang mereka gunakan untuk membaca
sebuah teks, maka kemudian hal yang harus dilakukan adalah mendiskusikan terkait perbedaan
metode yang digunakan. Alasan-alasan yang mereka sampaikan akan menjadi suatu masalah
yang nnatinya akan menghasilkan suatu kesimpulan. Para mahasiswa diharapkan kooperatif dan
aktif dalam melakukan tugas ini. Setelah menemukan titik temu dan penyelesaian masalah
tentang perbedaan cara dan metode membaca sebuah teks, maka anggota ke;ompok tersebut akan
mempresentasikan hasil yang didapat dan kemudian bisa jadi anggota kelompok lain
menemukan masalah baru dari hasil diskusi kelompok tadi. Masalah baru tersebut yang nantinya
bisa didiskusikan kembali dengan satu kelas tersebut. Diskusi dalam forum yang lebih besar akan
menghasilkan solusi yang lebih beragam dan lebih melatih setiap mahasiswa untuk berpikir kritis
pada setiap masalah.

Anda mungkin juga menyukai