Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

MATEMATIKA DASAR

‘TERAPAN INTEGRAL TENTU DALAM MENGHITUNG LUAS


DAERAH, VOLUME, PANJANG BUSUR DAN PADA SAINS

USAHA DAN GAYA”

OLEH:

KELOMPOK 8
NAMA KELOMPOK :TIKA HARYATI SITORUS 4202431009

YOHANA FRANSISKA SITANGGANG 4202431015

YONNI SEPRIANI TAMPUBOLON 4202431006

YUDI RAMADHONI 4201131015

DOSEN PENGAMPU : 1. SUCI FRISNOIRY, S.Pd, M.Pd

2. ADE ANDRIANI, S.Pd, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata kuliah
Matematika Dasar dengan materi ‘TERAPAN INTEGRAL TENTU DALAM MENGHITUNG
LUAS DAERAH, VOLUME, PANJANG BUSUR DAN PADA SAINS USAHA DAN GAYA”
.Kami berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas ini.

Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam hal pengetahuan tentang Integral Tentu .Kami juga
menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.Kami berharap semoga tugas critical book report ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi kami juga.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat serta bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Penulis

Medan,13 Desember 2020

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................1

1.2. Rumusan masalah .......................................................................................2

1.3. Tujuan penulisan..........................................................................................2

BAB II.PEMBAHASAN

2.1 Identitas buku...............................................................................................3

2.2Ringkasan buku ............................................................................................3

2.3Penilaian terhadap buku ..............................................................................11

a.kelebihan buku..........................................................................................11

b.kekurangan buku.......................................................................................12

BAB III.PENUTUP

3.1.Kesimpulan.................................................................................................13

3.2 Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimanamatematika


Ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui perkembangan penalaran
dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran dan
pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda- benda fisika. Matematika secara
praktis mendaji salah satu kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis.Kini, matematika
digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,termasuk ilmu alam, teknik,
kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang
matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-bidang
lain,mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuanmatematika baru, dan kadang-kadang
mengarah pada pengembangan disiplin- disiplin ilmuyang sepenuhnya baru, seperti statistika dan
teori permainan.
Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika
untuk perkembangan matematika itusendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun
penerapan praktis yang menjadilatar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan
terkemudian.Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral.
Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu integral
tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak tentu yaitu jika
integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki batasan
-batasan.Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta didik
juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian .Dengan mengajarkan Matematika
khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didikdapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih
tinggi. Oleh karena itu, disini saya akan membahas lebih lanjut mengenai integral tentu.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan integral tertentu?
 Bagaimana cara menentukan luas daerah benda putar ?
 Bagaiman cara menyelesaikan volume benda putar dengan integral?
1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui integral tertentu.
 Untuk mengetahui luas daerah benda putar.
 Untuk mengetahui volume benda putar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS BUKU

1.    Judul buku               : KALKULUS INTEGRAL

2.      Pengarang /Penyusun : Hendra Cipta M.Si

3.      Penerbit                      : Hendra Cipta Publisher

4.      Tahun terbit               : 2011

5.      Kota Terbit                 : Jakarta

6. Jumlah halaman : 100

2.2 RINGKASAN BUKU

A.JUMLAH RIEMANN

Jumlah Riemann pada integral yang terkait langsung dengan luasan suatu daerah dan
bentuk integral tertentu. Sesuai dengan namanya, Riemann adalah seorang ilmuan berkebangsaan
Jerman yang lahir di Breselenz, sebuah desa didekat Danneberg di Kerajaan Hanover di Jerman
dengan nama lengkap George Friedrich Bernhard Riemann. Salah satu sumbangsihnya yang
masih terkenal sampai sekarang adalah memperkenalkan secara modern tentang definisi integral
tentu yang disebut Intergal Riemann.

3
Untuk menghitung luas daerah yang diarsir diatas, bagaimanakah caranya? Disinilah ide si jenius
Rieman keluar. Caranya, Riemann melakukan pendekatan dengan membagi daerah arsiran
tersebut menjadi beberapa persegi panjang, lalu semua luas persegi panjang tersebut dijumlahkan
seperti nampak seperti gambar 2 berikut ini:

B.DEFINISI JUMLAH RIEMANN

Nilai dari disebut Jumlah Riemann dengan adalah titik wakil pada interval

ke-i dan lebar interval ke-i dan n banyak subinterval (banyaknya persegi panjang yang

terbentuk) dari , ab. Titik wakil kita peroleh dengan tiga cara yaitu titik ujung kiri
subinterval, titik tengah subinterval, dan titik ujung kanan subinterval dimana setiap jenis titik
wakil memberikan hasil yang berbeda.

4
Penyelesaian: Menentukan luas persegi panjang: Persegi panjang 1 : panjang = 0,7, titik wakil

C. LUAS SUATU DAERAH DENGAN JUMLAH RIEMANN

Untuk menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva ada selang

5
interval [a,b] y dengan membagi n subinterval (n menuju tak hingga), maka luas sebenarnya

dengan perhitungan adalah:

dengan atau bisa ditulis lain dengan: Bentuk

inilah yang disebut sebagai Integral Tentu fungsi pada interval[a,b] Untuk
memudahkan dalam pengerjaan jumlah riemann, sebaiknya kita pelajari beberapa rumus umum
notasi sigma berikut ini:

6
D.TEOREMA KALKULUS INTEGRAL

L (b) = aò f ( x ) dx , dan L (c ) = ò f ( x) dx L (c + h) = ò f ( x ) dx

L (a ) = ò f ( x) dx = 0

Dari gambar 3 diperoleh: Luas PQRU < Luas PQSU < Luas PQST

Luas PQRU < Luas PQSU < Luas PQST f


pc)
Oleh karena hasil tersebut berlaku untuk setiap c pada interval ja,b maka setiap x e ja,b

berlaku:

L'(x) = /(x) sehingga L px) —— f px) dx

E.LUAS BIDANG DATAR

7
Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat
diperoleh sebagai jumlah luas daerah persegipanjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2. Ma
ka ‘luasdaerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap anggota
L. Tampaknya m asuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x) sebagai
bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L, yakni sup L.

a. Menentukan Luas Daerah diatas Sumbu X

Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan raris x=b , dengan
F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut:

b
L(R)=∫ f ( x ) dx
a

b. Menentukan Luas Daerah dibawah Sumbu X

Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x) , sumbu x, garis x = a , dan garis x = b,
dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas pada subbab sebelumnya
adalah sebagai berikut

b
L ( R )=−∫ f ( x ) dx
a

c. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X

Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dangaris x=c,
dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T adalahsebagai berikut:

b c
L ( R )=∫ f ( x ) dx−∫ f ( x)dx
a b

8
d.Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva

b
L (U )=∫ ⌊ f ( x )−g(x ) ⌋ dx
a

F.VOLUME BENDA PUTAR

1.METODE CAKRAM

Metode Cakram Untuk mencari volume benda putar dalam Gambar 1(b), volume pada
setiap interval bagian dihampiri oleh suatu bidang potong yang tegak lurus dengan sumbu putar.
Dalam kasus di atas, bidang potongnya adalah cakram seperti terlihat dalam gambar 2. Diambil n
interval bagian dengan lebar x dan dimisalkan suatu titik dalam setiap interval bagian adalah xi*
Kita mengamati bahwa setiap cakram adalah suatu silinder berjari-jari R (x i*)=fxi*) dan
mempunyai tinggi x , sehingga volume dari setiap cakram yaitu:

Selanjutnya volume benda putar dapat dihampiri oleh

9
Berdasarkan jumlahan tak hingga, diperoleh volume eksak untuk benda putar yaitu
Vi= a∫b [f(x)]2 dx=  a∫b y2 dx

Metode untuk menghitung volume benda putar tersebut dinamakan metode cakram (disk
method} karena bidang potongnya adalah suatu cakram bundar berjari-jari fi (x) .

2.METODE CINCIN

Metode Cincin Jika kita memutar bidang datar yang tidak berbatas pada atau memotong
sumbu putar, lihat Gambar 3(a), maka benda putar yang dihasilkan mempunyai suatu lubang di
dalamnya, lihat Gambar 3(b). Dalam kasus ini, bidang potong-bidang potong yang tegak lurus
terhadap sumbu putar adalah cincin, lihat Gambar 3(c). Ukuran cincin yaitu:

jari-jari luar: R(x)

jari-jari dalam: r(x)

Luas bidang datar untuk cincin yaitu:

L ( x ) =¿R(x)]2 -¿)]2 =¿ ¿

Akibatnya, volume benda putar dirumuskan oleh

b
V =∫ ¿¿dx
a

Metode untuk menghitung volume benda putar tersebut dinamakan metode cincin (washer
method) karena bidang potongnya adalah suatu cincin bundar berjari-jari luar R(x) dan berjari-
jari dalam r(x)

10
sumbu putar

3.METODE KULIT SILINDRIS (TABUNG)

Dalam dua bahasan sebelumnya, bidang potong yang diperhatikan adalah bidang datar
yang diperoleh dengan cara mengiris benda putar menggunakan bidang yang tegak lurus
terhadap sumbu putar. Dalam bahasan ini kita akan menggunakan cara yang berbeda ketika
mengiris benda putar

Rumus untuk volume kulit silindris yaitu:

∆ V k =2× rata rata jari− jari kulit × tinggi kulit × ketebalan kulit

11
∆ V k =2 π ( C k −L ) f (Ck )∆ x k

2.3 PENILAIAN TERHADAP BUKU

A. KELEBIHAN

 Buku ini sangat banyak menggunakan gambar sehingga membantu pembaca untuk
mengerti tentang sub baby g dibahas.
 Materi dalam buku ini langsung pada intinya

B. KEKURANGAN

 Materi dalam buku ini tidak mendetail dan isi nya sangat sedikit
 Penggunaan bahasa yg sangat ilmiah sehingga pembaca sedikit kebingungan dalam
mengerti atas maksud dari penulis.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada integral tertentu proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral.
Dengan konsep integral kita dapat menentukan luas daerah dan volume benda putar.Untuk
menentukan luas daerah benda dapat disistematiskan sebagai berikut:

L(R)=∫ f ( x ) dx
a

b
L ( R )=−∫ f ( x ) dx
a

b
L ( R )=−∫ f ( x ) dx
a

b
L (U )=∫ ⌊ f ( x )−g(x ) ⌋ dx
a

Untuk menentukan volume benda putar dapat digunakan denga tiga metode yaitu metode
cakram,metode cincin dan metode silindris.

3.1 SARAN

13
Dengan mengajarkanMatematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik
dapat menerapkannyadalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian
dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Namun, kebanyakan dari peserta didik
kebingungan dalammenyelesaikan persamaan–persamaan integral, sehingga diharapkan untuk
pendidik dapatmenjelaskan konsep integral dengan metode yang lebih mudah untuk dimengerti
pesertadidik

DAFTAR PUSTAKA
M.Si, H. c. (2011). KALKULUS INTEGRAL. Jakarta: Hendra Cipta Publisher.

14

Anda mungkin juga menyukai