Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan: LEMBARAN KERJA 11 SKS :3

XII MATA KULIAH PROFESI Kode :


Hari/ Tanggal: Waktu : ...
KEPENDIDIKAN
Rabu/26 April 2021
Materi: Hakikat Supervisi Pendidikan
Judul/Tema Pembahasan: Peranan Supervisi Pendidikan dalam Memperbaiki
Efektivitas Pembelajaran

Topik Pembahasan: “Pendekatan dan teknik supervisi pendidikan”

Inti sari pembahasan


Supervisi pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, dan
teknik, yang meliputi:

1. Pendekatan directive, non-directive, dan kolobaratif


2. Teknik Supervisi meliputi teknik kelompok dan teknik individual

Pertanyaan yang diajukan:


1. Deskripsikan pengertian masing-masing pendekatan supervisi pendidikan menurut
kata- kata sendiri
2. Klasifikasikan kelebihan dan kelemahan dari setiap pendekatan supervisi
pendidikan dengan jelas
3. Klasifikasikan secara rinci teknik-teknik supervisi pendidikan

Jawaban:
1. A. pendekatan directive
Adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Supervisor memberikan
arahan langsung. Sudah tentu pengaruh perilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan direktif
ini berdasarkan pemahaman terhadap psikologi behaviorisme.

B. Pendekatan Non Directive


Pendekatan tidak langsung (non-direktif) adalah cara pendekatan terhadap permasalahan
yang sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung menunjukkan
permasalahan, tapi ia terlebih dulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru.
Ia memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan permasalahan
yang mereka alami. Pendekatan non-direktif berdasarkan pemahaman terhadap psikologi
humanistik.

C. Pendekatan kolaboratif
Adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif
menjadi cara pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama
sepakat untuk menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan
terhadap masalah yang dihadapi guru. Pendekatan ini berdasarkan pada psikologi Kognitif.

2.
KELEMAHAN
NO
Pendekatan Direktif Pendekatan Non-Direktif Pendekatan Kolaboratif

]
Supervisor mengalami
1 Guru menjadi pasif Membutuhkan waktu yang kesulitan jika
lebih banyak tidak mampu membuat kedua
tipe guru
yang bekerjasama.

2 Kreativitas guru Klien sulit menceritakan -


kurang dapat masalah yang dihadapinya
berkembang

Inisiatif bimbingan Menuntut klien untuk


3 lebih banyak dari bersikap dewasa dalam -
supervisor menentukan pemecahan
masalah yang dihadapi

4 Potensi guru kurang Klien sulit memahami


dapat tereksplorasi masalah yang dihadapinya -
secara optimal

5 Meragukan
kemampuan klien -
untuk memecahkan
masalahnya sendiri

\
KELEBIHAN
NO
Pendekatan Direktif Pendekatan Non- Pendekatan Kolaboratif
Direktif

Solusi pemecahan Klien mampu Jika kedua macam guru seperti ini
masalah merefleksikan dirinya dibuat kerjasama team maka saling
relatif lebih cepat baik perasaan maupun melengkapi dimana guru supersibuk
1 diperoleh guru pikirannya dalam dapat tambahan keilmuan dari guru
bentuk verbal konseptor

Waktu yang Guru konseptor


dibutuhkan lebih Konselor mampu dapat memberi sesuatu pada guru
2 singkat menangkap emosi supersibuk
yang dimunculkan
klien

Data yang didapatkan Menuntut klien untuk Bertambah semangat


3 lebih lengkap karena bersikap dewasa kinerjanya sehingga mutu
menggunakan teknik dalam menentukan pembelajaran
pengumpulan data pemecahan masalah menjadi inovatif.
yang memadai yang dihadapi

Cocok digunakan
untuk klien yang
4 kurang Klien sulit memahami
berpendidikan, klien masalah yang -
yang tidak mau dihadapinya
terbuka dan anak-
anak serta individu
dengan masalah-
masalah yang tidak
terlalu bersifat
emosional.

Solusi yang diberikan Merefleksikan kembali


5 konselor dapat ke klien dengan -
digunakan sebagai bahasa dan tindakan
yang sesuai.
dasar pemikiran klien
dalam pemecahan
masalahnya

6 Tidak efektif untuk o Dikembangkan


klien dengan masalah
emosional yang berdasarkan teori
mendalam psikologi
humanistik
o Kegiatan
dilakukan dengan -
kesadaran sendiri
o Keinginan dan
tanggapan individu
dihargai dan tidak
disalahkan
o Diterapkan pada
guru professional
o Tidak
diberlakukan
pusnishment
o Guru lebih
dominan
o Bersifat dialog dan
mendengarkan

3. A. Teknik Individual (Individual Technique)


Teknik individual ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan, teknik ini
digunakan apabila masalah yang dihadapi bersifat pribadi apalagi khusus atau “secret”.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Kunjungan Kelas                  d. Kunjungan antar Kelas
b. Observasi Kelas                    e. Menilai Diri Sendiri
c. Pertemuan Individu
B. Teknik Kelompok
Teknik kelompok adalah teknik yang digunakan bersama-sama oleh supervisor dengan
sejumlah guru dalam suatu kelompok. Beberapa orang yang diduga memiliki masalah
dikelompokkan secara bersama kemudian diberi pelayanan supervise sesuai dengan permaslahan
yang mereka hadapi. Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang bersifat kelompok ini, namun di
antaranya yang lebih umum adalah sebagai berikut:

– Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru – Demonstrasi Mengajar

– Rapat Guru – Perpustakaan Jabatan

– Kepanitiaan – Bulletin Supervisi

– Diskusi – Membaca Langsung

– Seminar – Mengikuti Kursus

– Tukar Menukar Pengalaman – Laboratorium Kurikulum

– Lokakarya (Workshop) – Organisasi Jabatan

– Diskusi Panel – Perjalanan Sekolah untuk staff

– Simposium

Simpulan materi: “Upaya supervisor membantu guru bidang studi lepas dari berbagai
kelemahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
guru dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, dan teknik
supervisi pendidikan secara profesional.
Nama/Kelompok : YONNI SEPRIANI TAMPUBOLON Nilai :
NIM : 4202431006
Prodi/ Fakultas : PENDIDIKAN KIMIA Paraf Dosen:
Kelas : PSPK 20D

Anda mungkin juga menyukai