Anda di halaman 1dari 6

Analisa Pengamanan Pesan Suara Menggunakan Algoritma

Blowfish
Devi Gultom1, Hotma Tampubolon2, Luvita Hutabarat3, Indra Gunawan4.
Jurusan Teknik Informatika STIKOM TUNAS BANGSA Pematangsiantar
Jl.W.R.Supratman, Proklamasi, Kec. Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara
21146.
email: devigultom30@gmail.com, hotmatampubolon26@gmail.com,
luvitahutabarat04@gmail.com, indra@amiktunasbangsa.ac.id

ABSTRAK
Keamanan dan kerahasian sebuah data atau informasi dalam komunikasi sangat lah penting.
Media suara pada bidang teknologi informasi saat ini telah digunakan untuk dokumentasi dan
komunikasi. Seperti rekaman suara, musik dan lain sebagainya saat ini telah dapat di proses dan
di olah menggunakan komputer. Salah satu format suara yang banyak digunakan saat ini adalah
media WAV. WAV merupakan salah satu format media yang dikeluarkan oleh Microsoft
sehingga banyak digunakan oleh para pengguna Microsoft Windows. Layaknya informasi lain
seperti teks, gambar dan lain lain, suara juga dapat saja mengandung informasi berharga yang
jika di dengar oleh pihak yang tidak berhak dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik
informasi tersebut. Pada penelitian ini dilakukan implementasi metode kriptografi terhadap
informasi yang terkandung pada media suara WAV. Implementasi Blowfish yang dilakukan pada
penelitian ini menunjukkan bahwa media suara WAV dapat di enkripsikan dan di dekripsikan
dengan baik dimana suara asli mengalami perubahan yang cukup besar setelah di enkripsikan
dan dapat dikembalikan dengan baik setelah di dekripsikan.
Kata Kunci: Suara, WAV, Kriptografi, Blowfish.

1. Pendahuluan dikatakan sepenuhnya aman dari


penyadapan. Salah satu upaya untuk
Komunikasi suara merupakan salah mengatasi masalah keamanan tersebut
satu bentuk komunikasi jarak jauh maupun adalah menerapkan enkripsi pada pesan
jarak dekat dengan bertukar data suara suara tersebut, teknik enkripsi atau
dalam format digital. Berbagai macam jenis pengamanan pesan saat ini telah memiliki
komunikasi suara tersebut belum tentu aman bidang ilmu tersendiri yang disebut
untuk digunakan, karena belum tentu ada kriptografi. Kriptografi adalah ilmu atau seni
suatu standar keamanan yang diterapkan untuk menjaga keamanan sebuah pesan data
untuk masing-masing fasilitas komunikasi yang dikirim dari satu tempat ketempat lain .
suara tersebut. Komunikasi suara menjadi Salah satu keamanan yang perlu dijamin
sangat rentan terhadap gangguan pihak dalam satu pesan secara digital adalah
ketiga karena biasanya jaringan internet kerahasiannya. Kerahasiaan adalah layanan
dapat dengan mudah diakses oleh pihak yang digunakan dalam menjaga informasi
umum dan jaringan telepon juga tidak dapat dari setiap pihak yang tidak berwenang
untuk mengaksesnya. Metode kriptografi
saat ini telah banyak dikembangkan dengan
ditandai munculnya berbagai jenis metode
kriptografi baik yang simetris maupun yang
asimetris. Salah satu metode yang cukup
dikenal adalah metode Blowfish. Dimana
nilai–nilai byte data audio tersebut akan Gambar 1. Skema proses enkripsi dan
disusun dengan cara random agar tidak dekripsi
kelihatan oleh orang yang tidak berhak (sumber: Jurnal Eka Risky Firmansyah)
mengaksesnya . Sehingga tidak terjadinya
pembajakan suara antara pihak pertama dan Blowfish merupakan kunci yang
pihak kedua dari orang yang tidak digunakan pada proses enkripsi sama
bertanggung jawab. dengan kunci yang digunakan pada proses
dekripsi dengan data masukan dan keluaran
2 Tinjauan Pustaka berupa blok cipher 64-bit dengan panjang
kunci variabel. Blowfish dirancang oleh
Metode Kriptografi saat ini telah
Bruce Schneier pada tahun 1993 yang
banyak dikembangkan untuk menjaga
ditujukan untuk mikroposesor besar (32 bit
keamanan data atau pesan ketika pesan
ke atas dengan cache data yang besar).
dikirim dari suatu tempat ke tempat lain agar
Algoritma ini terdiri dari dua bagian:
tetap aman saat dikirim sehingga tidak
perluasan kunci dan enkripsi data. Perluasan
mengalami gangguan dari pihak ketiga.
Kunci berfungsi merubah kunci yang
Pesan awal biasa disebut sebagai plaintext,
besarnya dapat mencapai 448 bit menjadi
hasil transformasi disebut sebagai
beberapa array subkunci dengan total 4168
chipertext. Jika P menyatakan plainteks dan
byte, sedangkan Enkripsi Data merupakan
C menyatakan chiperteks, maka fungsi
proses enkripsi yang terdiri dari iterasi
enkripsi E memetakan P ke C,
beberapa operasi sederhana sebanyak 16
E(P) = C
kali. Setiap iterasi terdiri dari permutasi dan
Dan fungsi dekripsi D memetakan C ke P,
substitusi antara bagian kunci dengan data.
D(C) = P
Seluruh proses menggunakan operasi
Algoritma Kriptografi terdiri dari tiga fungsi
penambahan dan XOR (exclusive or) pada
dasar, yaitu ;
variabel 32 bit. Tambahan operasi lainnya
1. Enkrpsi, merupakan pengaman data
adalah empat penelusuran tabel (table
yang dikirimkan agar terjaga
lookup) untuk setiap putaran. Blowfish
kerahasiaannya.
dioptimasikan untuk berbagai aplikasi
2. Dekripsi, merupakan pesan yang
dimana kunci tidak sering berubah, seperti
telah dienkripsi dikembalikan
pada jaringan komunikasi atau enkripsi file
kebentuk aslinya.
secara otomatis. Blowfish menggunakan
3. Kunci, yang dipakai untuk
subkunci yang besar. Kunci tersebut harus
melakukan enkripsi dan dekripsi.
dihitung sebelum enkripsi atau deskripsi
Berikut ini gambar yang memperlihatkan
data. Blowfish adalah algoritma yang
proses kriptografi dengan menggunakan
menerapkan Jaringan Feistel (Feistel
kunci untuk proses enkripsi dan dekripsi.
Network) yang terdiri dari 16 putaran.
Skema jaringan Feistel dapat dilihat sebagai Dalam sistem ini pengguna dapat melakukan
berikut : empat hal yaitu rekam suara, mengirim suara,
mengunduh suara dan lihat about.

Gambar 4. Diagram Use Case


(Sumber: docplayer.info )

WAV merupakan format audio


standart microsoft yang dipakai dalam
sistem operasi windows untuk keperluan
multimedia. WAV merupakan format kasar
Gambar 2. Diagram Proses Enkripsi dimana suara langsung direkam dan diproses
Blowfish menjadi digital. Data digital audio dalam file
(Sumber: Jurnal Novrido Charibaldi)
WAV biasa memiliki kualitas yang
Dari gambar diatas dapat dilihat setiap bermacam-macam.
iterasi blowfish menggunakan fungsi F Bebagai macam format dan struktur
yang mana dapat dijabarkan sebagai file audio. Misalnya file Wav memiliki
berikut : struktur seperti gambar berikut:

Gambar 5. Struktur File WAVE dalam


Gambar 3. Fungsi F Bentuk Hexa
Blowfish (Sumber: Jurnal Heri Santoso)
(Sumber: Jurnal Novrido
Charibaldi)
3. Metodologi
Proses perancangan flowchart terdiri dari
dua proses yaitu: perancangan flowchart
enkripsi dan flowchart dekripsi. START
A

START
A

Input Kunci Menggabungkan Kembali Blok Kiri dan Blok Kanan Hasil D

Input Kunci Menggabungkan Kembali Blok Kiri dan Blok Kanan Hasil Enkripsi

Input Chiperteks Mengkonversi Deretan Byte Menjadi Data Suara

Input File WAV Mengkonversi Deretan Byte Menjadi Karakter Hexadesimal

Membangkitkan Kunci Putaran P(0-17) Output File WAV

Output
Membangkitkan Kunci Putaran P(0-17) Chiperte
ks
Mengkonversi Nilai Hexadesimal menjadi Deretan Byte END

EN
Membaca Segmen Data Suara Pada File WAV
D

Membagi Deretan Byte Menjadi blok berukuran 64 bit

Membagi Data Suara Menjadi blok berukuran 64 bit

Membagi Blok Menjadi 32bit Blok Kiri dan 32bit Blok Kanan

Membagi Blok Menjadi 32bit Blok Kiri dan 32bit Blok Kanan

For j=16 to 1

For
j=1
to 16
Dekripsi Blok Kiri dan Blok Kanan Menggunakan Kunci P[j]

Enkripsi Blok Kiri dan Blok Kanan Menggunakan Kunci P[j]

Gambar 7: Flowchart Dekripsi

Gambar 6: Flowchart Enkripsi


4. Hasil dan Implementasi
Secara garis besar sistem memiliki
dua fungsi utama yaitu fungsi enkripsi dan
fungsi dekripsi. Masing–masing fungsi
dijalankan pada halaman yang terpisah
sehingga memudahkan dalam penggunaan
dari sistem yang dikembangkan. Pada proses
enkripsi pengguna memilih file suara WAV Gambar 10. File WAV Hasil
yang akan digunakan disisipkan. Pengguna Enkripsi
kemudian dapat memulai proses enkripsi (Sumber: Jurnal Salihin Abadi)
dengan mengklik tombol “Enkripsi”. Sistem Adapun suara hasil dekripsi dapat
kemudian akan membaca byte data suara dikembalikan seperti semula seperti yang
terlihat pada gambar berikut.
pada file WAV dan melakukan enkripsi byte
data suara tersebut menggunakan kunci yang
diberikan. Adapun antarmuka enkripsi dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 11. Hasil Dekripsi


(Sumber: Jurnal Salihin Abadi)

Pembahasan pengujian yang dilakukan pada


penelitian ini bertujuan menganalisa metode
Gambar 8. Contoh File WAV kriptografi yang digunakan dalam
(Sumber: Jurnal Salihin Abadi) mengenkripsi data suara WAV
menggunakan metode blowfish.
No File WAV Informasi Chiper
Header
1 test.wav ID:RIFF
Format:
WAVE tes_enkrips.wav
2 Kurzweil- ID:RIFF
K2000-Dual- Format:
Bass-C1.wav WAVE Kurzweil_enkri
p.wav
Gambar 9. Proses Enkripsi 3 ashcroft_target ID:RIFF
(Sumber: Jurnal Salihin Abadi) s.wav Format:
File suara WAV hasil enkripsi dapat WAVE Ashcroft_targets
_enkrip.wav
diputar di media pemuataran audio
seperti Windows Media Player,
Winamp, dlsb namun suara asli dari Gambar 12: Hasil Pengujian
(Sumber: Jurnal Salihin Abadi)
suara tidak dapat lagi di dengar.
5. Kesimpulan 4. Eka Risky Firmansyah, Universitas
1. Proses Enkripsi dan Dekripsi dari Islam Negeri Syarif Hidayahtullah
algoritma blowfish di pengaruhi oleh besar Jakarta (2012) “Algoritma
ukuran file. Semakin besar ukuran file maka Kriptografi & Contohnya” .
akan semakin lama waktu proses yang 5. Jhoni Verlando Purba, Universitas
dilakukan. Algoritma blowfish memproses Sumatera Utara (2012)
bit-bit yang ada pada file. “Implementasi Steganografi Pesan
2. Pengamanan pesan suara menggunakan teks kedalam file sound (.WAV)
algoritma blowfish pada format WAV dengan modifikasi jarak byte pada
dikembangkan dengan membangun fungsi algoritma Least Significant Bit
sistem yang dapat membaca segmen data (LSB)”.
yang terdapat pada file WAV.
3. Aplikasi yang dibuat dapat di
implementasikan dengan baik untuk
melakukan enkripsi dan dekripsi file.
Tingkat keamanan dari aplikasi yang dibuat
cukup aman.
4. Pada pengujian yang dilakukan dapat
dilihat bahwa enkripsi dan dekripsi
menggunakan kunci yang berbeda akan
mengakibatkan suara hasil dekripsi tidak
dapat kembali ke suara aslinya.
5. Hasil dekripsi file WAV pesan suara
dapat diputar kembali dengan baik, dimana
suara asli masih tetap.
DAFTAR PUSTAKA
1. Novrido Charibaldi, Fitrianty,
Bambang Yuwono (2011), Jurusan
Teknik Informatika UPN “Veteran”
Yogyakarta “Aplikasi Enkripsi
Pengiriman File Suara
Menggunakan Algoritma Blowfish”
2. Salihin Abadi, Universitas Harapan
Medan “Pengembangan Aplikasi
Pengamanan Pesan Suara
Menggunakan Metode Blowfish.”
3. Muhamad Taufik, Rizky Rachman J.
M.Kom, Budi Laksono Putro, M.T,
Universitas Pendidikan Indonesia ;
“Implementasi Algoritma Blowfish
Pada Audio Steganografi Berbasis
MP3”

Anda mungkin juga menyukai