Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA DENGAN METODE ALGORITMA DES

Onggo Imam Subekti1, Amin Rizkyanto2, Khabi Bunajjar3

Mahasiswa Magister Ilmu Komputer Budi Luhur 2016

Jl. Raya Ciledug, Jakarta Selatan, Indonesia (12260)

Telp (021) 5853753, Fax (021) 5853752

onggoimam@gmail.com, aminrizky@gmail.com, khabibunajjar@gmail.com

ABSTRAK

Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, semakin banyak pula tindak
kejahatan yang terjadi didalamnya, menjaga keamanan dan kerahasiaan akan informasi sangat
diperlukan, agar informasi dan kerhasiaan dapat terjaga dengan baik. untuk menjaga keamanan
dan kerahasiaam informasi dibutuhkan suatu metode khusus, salah satunya dengan menggunakan
teknik kriptografi, kriptograsi berfungsi untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan suatu informasi
dengan cara menyembunyikan atau menyandikan suatu data atau informasi tersebut, terdapat
banyak algoritma dalam teknik kriptografi, salah satunya menggunakan teknik algoritma DES, DES
termasuk ke dalam sistem kriptografi simetri dan tergolong jenis chiper blok. DES berperan dalam
melakukan enkripsi pesan atau informasi untuk keamanan, namun DES tidak mempunyai
kemampuan nirpenyangkalan, sehingga diperlukan DSA (Digital Signature Algorithm) yang
berfungsi untuk melakukan verifikasi pesan atau informasi tersebut.

Kata Kunci : DES, Kriptografi, Symmetric, and Cipher

ABSTRACT

The more rapid the development of technology and information, the more crime that occurs
within it, maintaining the security and confidentiality of information is necessary, so that
information and secrecy can be maintained properly. To maintain the security and information
kerahasiaam required a special method, one of them by using cryptographic techniques, cryptograsi
serves to maintain the security and confidentiality of information by hiding or encode a data or
information, there are many algorithms in cryptographic techniques, one of which uses algorithm
technique DES, DES belongs to a cryptographic system of symmetry and belongs to a type of chiper
block. DES plays a role in encrypting messages or information for security, but DES has no non-
denial capability, so DSA (Digital Signature Algorithm) is required to verify the message or
information.

Keyword : DES, Cryptohraphy, Symmetric, and Cipher


1. Pendahuluan bertentangan. Pertama, panjang kunci
1.1 Latar Belakang pada algoritma LUCIFER yang baru dari
Algoritma kriptografi yang baik IBM adalah 128 bit, tetapi sistem yang
akan memerlukan waktu yang lama diusulkan hanya 56 bit, suatu pengurangan
untuk memecahkan data yang telah yang luar biasa dalam ukuran kunci 72 bit.
disandikan. Seiring dengan perkembangan Para pengritik takut (masih takut) untuk
teknologi komputer maka dunia berpihak kepada hal di atas bahwa panjang
teknologi informasi membutuhkan kunci ini terlalu pendek. Area kedua
algoritma kriptografi yang lebih kuat dan tentang hal ini yang mana kriteria desain
aman. Saat ini, AES/Rijndael (Advanced untuk struktur internal DES, S-boxes,
Encryption Standard) digunakan sebagai sedang dan masih diklasifikasikan. Oleh
standar algoritma kriptografi yang terbaru. karena itu, para pengguna tidak bisa yakin
AES/Rijndael menggantikan DES (Data bahwa struktur internal DES bebas dari
Encryption Standar) yang pada tahun titik-titik kelemahan yang tersembunyi
2002 sudah berakhir masa yang akan memungkinkan NSA untuk
penggunaannya. DES juga dianggap memecahkan pesan-pesan tanpa
tidak mampu lagi untuk menjawab mengambil faedah dari kunci itu.
tantangan perkembangan teknologi Peristiwaperistiwa berikut, khususnya
komunikasi yang sangat cepat. kerja yang terakhir pada Cryptanalisis
AES/Rijndael sendiri adalah algoritma deferensial, rasanya mengindikasikan
kriptografi dengan menggunakan bahwa DES mempunyai struktur internal
algoritma AES/Rijndael yang dapat yang sangat kuat.
mengenkripsi dan mendekripsi blok
data sepanjang 128 bit dengan panjang Apapun pangkal pokok masalah itu, DES
kunci 128 bit, 192 bit, atau 256 bit. telah berkembang di tahun-tahun terakhir
dan digunakan secara luas, khususnya di
Pada dasarnya dalam dalam aplikasi keuangan. Pada tahun
membangun sebuah keamanan komputer 1994, NIST " membenarkan sekali lagi"
diperlukan suatu sistem pengamanan data DES untuk menggabungkan kegunaan
atau file yang kita miliki. Misalnya dalam waktu 5 tahun yang lain, NIST
seseorang yang biasa menyimpan data- merekomendasikan penggunaan DES
data penting ke dalam suatu file dengan untuk aplikasi yang lain dari pada
karakter yang tidak terkode (plaintext), perlindungan klasifikasi informasi.
sangatlah rawan apabila tidak berhati-hati. Pencipta merasa bahwa, kecuali dalam
Apabila jika data tersebut di simpan dalam wilayah-wilayah ekstrem yang sensitif,
suatu komputer yang digunakan secara penggunaan DES dalam aplikasi
bebas, bagi siapa saja yang ingin komersial tidak harus menjadi satu sebab
menggunakannya karena seperti saat ini untuk cemas tentang tanggungjawab para
yang kita ketahui aktifitas pencurian data manajer.
baik itu terhadap komputer yang
terhubung pada suatu jaringan maupun Penggunaan data sandi yang paling
tidak, sudah menjadi hal yang sering banyak didasarkan pada standard data
terdengar dan tidak asing lagi bagi sandi (DES) yang diambil pada tahun
kalangan intelektual khususnya dan 1977 oleh standard-standard Nasional
masyarakat luas pada umumnya. Hal- Bureau, yang sekarang Institut Nasional
hal yang berkaitan dengan pengamanan Standard-Standard dan Tekhnologi
data-data penting tersebut haruslah benar- (NIST), sebagai Standard Proses
benar diperhatikan agar data yang akan Informasi Umum. Untuk DES, data
disampaikan atau masih tersimpan dalam disandikan ke dalam 64 balok bit
komputer kita tetap aman dari orang-orang menggunakan 56 bit kunci.
yang tidak bertanggung jawab. Transformasitransformasi algoritma 64 bit
input ke dalam satu seri langkah-langkah
Sebelum DES diambil sebagai standard, ke dalam 64 bit output. Langkah yang
pengusulan DES dapat dikritik yang sama dengan kunci yang sama, digunakan
sampai hari ini tidak pernah reda. Dua area untuk cadangan persandian.
digambarkan sebagai kritik yang
Kelebihan DES secara keseluruhan Evaluasi program dan
1. DES oleh pemerintah Amerika Serikat pengujian pada suatu sistem sangat
telah ditetapkan sebagai cipher produk diperlukan untuk mengetahui kestabilan
yang dibuat oleh IBM sebagai standard sistem yang telah dibuat.
resmi informasi yang tidak rahasia.
2. Algoritma DES mempunyai 19 tahap 3. Pembahasan
yang berlainan, dengan 16 tahap Untuk mengatasi masalah keamanan
berfungsi identik namun diparameterisasi dan kerahasiaan data dalam suatu
oleh fungsi-fungsi kunci lainnya. komputer dapat dilakukan proses
3. Pada setiap iterasi yang berjumlah 16 itu enkripsi dan dekripsi dengan
digunakan kunci yang berbeda, sehingga menerapkan algoritma kriptografi. Dan
sulit untuk ditembus. hal tersebut dapat digunakan pada data-
data atau file-file tertentu yang kita
Kelemahan DES anggap penting. Sehingga dapat
Pada dasarnya DES merupakan cipher melindungi dan mengamankan data
substitusi monoalfabetis yang menggunakan ataupun file yang kita miliki tersebut
blok ciphertext 64-bit yang sama. Jadi bagi dari pemakai yang tidak berhak
seorang cryptanalyst yang mengetahui sifat mengaksesnya.
cipher substitusi monoalfabetis dapat
digunakan untuk menembus DES. 3.1 Algoritma Kriptografi
Algoritma kriptografi disebut
2. Landasan Teori juga cipher yaitu fungsi matematika yang
Untuk dapat mengimplementasikan digunakan untuk melakukan enkripsi
sistem diatas, maka secara garis besar di
dan dekripsi suatu data atau pesan.
gunakan beberapa metode sebagai berikut :
Berdasarkan jenis kuncinya algoritma
1. Studi Literatur dan Teori Penunjang
kriptografi dibagi menjadi dua bagian
Untuk memperoleh informasi dengan
yaitu Algoritma kriptografi simetris
mempelajari buku-buku literatur atau
karya lainnya yang membahas tentang (Symmetric Cryptography Algorithm) dan
kriptografi atau untuk menunjang Algoritma kriptografi asimetris
pembuatan perangkat lunak yang (Asymmetric Cryptography Algorithm)
berhubungan dengan materi penulisan.
Gambar dibawah adalah gambar dari
2. Penerapan metode algoritma DES (Data konsep dasar metode DES. Data dienkrip
Encryption Standard),dalam dalam blok-blok 64 bit
perancangan sistem. Start

3. Analisa permasalahan
Untuk mengetahui dan menentukan Input File

metode algoritma yang digunakan


sehingga dapat menentukan cara yang
Enkripsi File tidak Deskripsi File
paling efektif dalam penyelesaian suatu
permasalahan dalam proses enkripsi ya ya

maupun dekripsi.
Input Key Input Key

4. Pembuatan aplikasi pengaman suatu file,


setelah menganalisa permasalahan, desEncrypt()
desEncryptStep()
desEncrypt()
desEncryptStep()

selanjutnya dilakukan perancangan atau CreateKeys()


Des()
CreateKeys()
Des()

pembuatan sistem dengan menggunakan


model perancangan sistem yang telah Output
Chiperteks
Output
Chiperteks

diterapkan agar sistem hasilnya akan tidak

maksimal dan dapat digunakan oleh


user dengan mudah. End

5. Evaluasi program dengan melakukan Flowchart Proses Enkripsi dan Dekripsi


pengujian dan pengoperasian sistem Pada Metode DES
menggunakan kunci 56 bit. DES Skema global dari algoritma DES adalah
mentransformasikan input 64 bit dalam sebagai berikut:
beberapa tahap enkripsi ke dalam output
64 bit. Dengan tahapan dan kunci yang sama, 1. Blok plaintext dipermutasi dengan
DES digunakan untuk membalik enkripsi matriks permutasi awal (initial
(biasa disebut dengan proses dekripsi). permutation atau IP).
2. Hasil permutasi awal kemudian di
DES (Data Encryption Standard) Algoritma enchipering sebanyak 16 kali putaran.
enkripsi yang paling banyak digunakan Setiap putaran menggunakan kunci
didunia adalah DES (Data Encryption internal yang berbeda.
Standard) yang diadopsi oleh NIST 3. Hasil enchipering kemudian dipermutasi
(National Institute of Standard and dengan matriks permutasi balikan (invers
Technology) sebagai standard pengolahan initial permutation atau IP-1) menjadi
informasi Federal AS. DES merupakan blok chipertext.
keamanan dasar yang dipublikasikan sejak 4. Skema algoritma DES dapat dilihat pada
15 Januari 1977 dan sering digunakan gambar 2.
dimana-mana, oleh karena itu ada
kemungkinan DES akan tetap dilanjutkan
penelitiannya sehingga menjadi suatu sistem
enkripsi yang kuat dari segi keamanan data,
sistem akses control dan password.

Algoritma Enkripsi DES


Algoritma DES merupakan algoritma
enkripsi yang paling banyak digunakan di
dunia yang diadopsi oleh NIST (National
Institue of Standards and Technology) sebagai
standar pengolah informasi Federal AS. Data
plaintext dienkrip dalam blok-blok 64 bit
menjadi 64 bit data ciphertext menggunakan
kunci 56 bit kunci internal (internal key). DES
mentransformasikan input 64 bit dalam
beberapa tahap enkripsi ke dalam output 64
bit. Dengan demikian, DES termasuk block
cipher. Dengan tahapan dan kunci yang sama,
DES digunakan untuk membalik enkripsi.
Kunci internal pada algoritma DES
dibangkitkan dari kunci eksternal (external
key) 64 bit.

Gambar 2. Skema Dasar Algoritma DES

Dalam algoritma DES, terdapat


kunci eksternal dan kunci internal. Kunci
internal dibangkitkan dari kunci eksternal
yang diberikan oleh pengguna. Kunci
internal dapat dibangkitkan sebelum proses
enkripsi ataupun bersamaan dengan proses
enkripsi. Kunci eksternal panjangnya 64 bit
atau 8 karakter. Karena ada 16 putaran,
maka kunci internal yang dibutuhkan
Gambar 1. Skema Global Algoritma DES sebanyak 16 buah, yaitu K1, K2, ..., K16.
Untuk mengaitkan kunci internal diperlukan 1. menunjukkan cara, yaitu 56 bit kunci
beberapa langkah. digunakan. Pertama-tama kunci dilewati satu
Kunci eksternal 64 bit, dikompresi fungsi permutasi. Kemudian untuk setiap 16
iterasi, sebuah subkey (Ki) dihasilkan oleh
terlebih dahulu menjadi 54 bit
kombinasi satu geser putar kiri dan satu
menggunakan matriks permutasi kompresi permutasi. Fungsi permutasi itu sama untuk
PC-1. Dalam permutasi tiap bit ke-8 dari 8 setiap iterasi, tetapi satu subkey yang berbeda
byte kunci akan diabaikan. Sehingga akan dihasilkan sebab pengulangan pertukaran
ada penggunaan 8 bit dari 64 bit awal kunci kunci bit.
eksternal.

Perancangan Perangkat Lunak


Metode Penelitian
Pada perancangan ini terdiri dari perancangan
Metode yang digunakan dalam membuat
design antar muka perangkat lunak dan
aplikasi ini dengan metode algoritma DES perancangan kode program perangkat lunak.
(Data Encription Standart). Algoritma DES Perancangan design antar muka dimaksudkan
mempunyai tahapan proses sebagai berikut: agar user diberikan kemudahan dalam
menggunakan perangkat lunak dalam
melakukan enkripsi dan deskripsi pesan baik
berupa teks maupun berupa file

Adapun perancangan kode program adalah


melakukan konversi algoritma DES ke dalam
bahasa pemrograman Visual Basic.NET

Gambaran perancangan antar muka perangkat


lunak tampilan awal program

Sebagaimana dengan bagan enkripsi, ada dua


input untuk fungsi enkripsi, yaitu Plaintext, Gambar 1. Kunci berjumlah 16 digit
Kunci dienkripsikan, pada masalah ini dimasukan kedalam kolom kata kunci
plaintext panjangnya harus menjadi 64 bit dan
kunci panjangnya 56 bit. Melihat sisi kiri dari
bagan dapat dilihat bahwa proses plaintext
berlangsung ke dalam tiga tahap. Pertama, 64
bit plaintext melewati satu permutasi awal (IP)
yang disusun kembali bitnya untuk
menghasilkan permuted input. Ini diikuti oleh
satu tahap yang terdiri 16 iterasi dari fungsi
yang sama yang menyertakan kedua fungsi
permutasi dan substitusi. Output dari iterasi
terakhir (ke 16) terdiri 64 bit yang itu semua
adalah satu fungsi dan input plaintext. Kiri dan
kanan membagi dua output yang ditukar untuk
menghasilkan preoutput. Akhirnya, preoutput Gambar 2. kemudian tekan tombol untuk
dilewati satu permutasi (IP-1) sebaliknya satu mencari teks/pesan yang akan
fungsi inisial permutasi untuk menghasilkan disembunyikan
64 bit ciphertext. Bagian kanan dari gambar
melakukan enkripsi serta dekripsi suatu
informasi berbentuk file maupun teks
sederhana.

5. Kesimpulan dan Saran

Gambar 3. kemudian masukan database 5.1 Kesimpulan


chipertext Dari penelitian ini didapatkanlah
beberapa kesimpulan, antara lain,
dengan adanya aplikasi kriptografi yang
dikembangkan berdasarkan algoritma
DES, maka data-data penting dapat
diamankan (di enkripsi) ketika hendak
dikirim melalui system maupun melalui
media lain secara online atau file
sharing. Proses enkripsi dan dekripsi
file maupun teks, pada prinsipnya
Gambar 4. setelah database chipertext memiliki mekanisme proses yang sama.
terdeteksi makan akan muncul pesan yang Waktu yang dibutuhkan untuk
dirahasiakan pada kolom pesan yang melakukan enkripsi maupun dekripsi
dirahasiakan. file/teks sederhana adalah relatif sama.

5.2 SARAN
Penelitian yang telah dilakukan baru
membuat suatu aplikasi kriptografi
DES menggunakan bahasa
pemrograman visual basic.NET dan
Gambar 5. Kemudian tekan tombol ">"
perlu dilakukan penelitian untuk
untuk mengenkripsi pesan.
membuat aplikasi berdasarkan
algoritma kriptografi DES
menggunakan bahasa pemrograman
yang berbeda. Bahasa C, C++ atau
Pascal dirasa perlu untuk dicoba
mengingat masing-masing bahasa
Gambar 6. File hasil enkripsi akan muncul pemrograman memiliki karakteristik
pada kolom file hasil enkripsi dengan
karakter berupa teks acak yang tidak bisa serta kelebihannya masing-masing.
dibaca. Antar muka aplikasi ini masih sangat

4. Hasil dan Pembahasan standar, diharapkan pada penelitian


selanjutnya dapat dibuat antar muka
Hasil dari penelitian ini adalah berupa aplikasi yang lebih menarik dibanding
suatu aplikasi perangkat lunak yang yang sekarang.
dibangun dengan bahasa pemrograman
visual basic.NET yang bertujuan untuk
6. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Munir, Rinaldi. (2006). Kriptografi.


Bandung: Penerbit Informatika Bandung.
Pranata, Antony. (2002). Pemrograman
Borland Delphi 6 Edisi 4. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.
Schneier, Bruce. (2006). Applied
nd
Cryptography 2 . John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai