Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Sistem Pemograman Terdistribusi


“Cryptography”

Dosen Pengampu : Agustinus Suradi, M.Kom.

Oleh :

Nama : Wanda Stevania Andini

Nim : 2171100020

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

NOVEMBER 2023
I. Pendahuluan
Kriptografi adalah ilmu dan praktik yang terkait dengan mengamankan
komunikasi dan informasi dari pihak yang tidak diinginkan atau tidak sah. Ini
melibatkan penggunaan teknik-teknik matematis dan algoritma khusus untuk
mengenkripsi data, sehingga hanya pihak yang memiliki kunci yang tepat dapat
membaca atau mengakses informasi tersebut.
Tujuan utama kriptografi adalah menciptakan keamanan dalam hal
kerahasiaan, integritas, dan otentikasi data. Melalui penggunaan algoritma
enkripsi, kunci, dan protokol keamanan, kriptografi memastikan bahwa data
tetap aman selama ditransmisikan atau disimpan.
Dalam konteks komputer dan komunikasi modern, kriptografi memainkan
peran penting dalam melindungi informasi pribadi, transaksi keuangan,
komunikasi online, dan banyak aspek kehidupan digital.

II. Isi
A. Sandi (Ciphers)
Sandi atau cipher adalah suatu algoritma matematis yang digunakan
untuk mengubah teks biasa (plaintext) menjadi bentuk yang tidak dapat
dibaca (ciphertext) atau sebaliknya. Tujuan utama penggunaan sandi adalah
untuk menjaga kerahasiaan data selama proses transmisi atau
penyimpanan. Ada dua jenis utama sandi yaitu sandi simetris dan sandi
asimetris.
 Sandi Simetris (Symmetric Ciphers)
Sandi simetris menggunakan satu kunci yang sama untuk enkripsi dan
dekripsi. Artinya, pengirim dan penerima pesan menggunakan kunci yang
identik. Sebagai contoh : AES (Advanced Encryption Standard) adalah salah
satu algoritma sandi simetris yang umum digunakan. Dalam AES, blok-blok
data dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama pada saat enkripsi
dan dekripsi.

 Sandi Asimetris (Asymmetric Ciphers)


Sandi asimetris menggunakan sepasang kunci: kunci publik dan kunci
pribadi. Kunci publik digunakan untuk enkripsi, sedangkan kunci pribadi
digunakan untuk dekripsi. Contoh : RSA adalah salah satu algoritma sandi
asimetris yang populer. Pengirim dapat mengenkripsi pesan dengan kunci
publik penerima, dan hanya penerima yang memiliki kunci pribadi yang sesuai
yang dapat mendekripsi pesan tersebut.

 Mode Operasi
Mode operasi menentukan cara blok-blok data dipecah dan diolah
selama proses enkripsi dan dekripsi. Contoh: Mode operasi seperti ECB
(Electronic Codebook) atau CBC (Cipher Block Chaining) memengaruhi cara
blok-blok data diolah, dan pemilihan mode ini dapat mempengaruhi
keamanan keseluruhan sistem kriptografi.

 Keamanan
Keamanan sandi tergantung pada seberapa sulit bagi pihak yang tidak
berwenang untuk mendekripsi pesan tanpa memiliki kunci yang benar.
Faktor-faktor Keamanan seperti panjang kunci, kompleksitas algoritma, dan
kekuatan matematis menjadi penentu keamanan sandi.

 Penggunaan
Sandi digunakan untuk menjaga kerahasiaan data, memastikan
integritas data, dan memberikan autentikasi dalam berbagai aplikasi seperti
komunikasi online, transaksi keuangan, dan keamanan informasi. Contoh
Penggunaan Dalam komunikasi web yang aman, protokol HTTPS
menggunakan sandi (biasanya sandi simetris seperti AES) untuk melindungi
data yang dikirimkan antara server dan klien.

B. Block and stream chipper Security


Keamanan pada sandi blok (Block Cipher) dan sandi aliran (Stream
Cipher) berkaitan dengan cara kedua tipe sandi tersebut mengamankan
informasi.
 Sandi Blok (Block Cipher)
Sandi blok mengenkripsi data dalam blok-blok yang tetap. Setiap
blok data dienkripsi secara terpisah menggunakan suatu kunci. Proses
Kerja Data dipecah menjadi blok-blok yang biasanya berukuran 64 atau
128 bit. Setiap blok dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama.
Mode operasi, seperti Cipher Block Chaining (CBC) atau Electronic
Codebook (ECB), dapat digunakan untuk memperkuat keamanan.
Keamanan sandi blok bergantung pada panjang kunci, kualitas algoritma
enkripsi, dan mode operasi yang dipilih. Penting untuk menghindari pola
yang dapat muncul ketika blok-blok yang sama dienkripsi.

 Sandi Aliran (Stream Cipher)


Sandi aliran mengenkripsi data secara kontinu, satu bit atau satu
byte pada satu waktu, dengan menggunakan aliran kunci panjang
variabel. Proses Kerja Algoritma sandi aliran menghasilkan aliran bit
yang terus menerus, dan bit ini di-"XOR" dengan bit data untuk
mengenkripsi. Panjang kunci aliran menentukan seberapa cepat kunci
berulang. Keamanan sandi aliran juga bergantung pada panjang kunci
dan kekuatan algoritma kriptografi. Penting untuk menjaga kerahasiaan
kunci aliran dan memastikan bahwa kunci aliran yang sama tidak
digunakan untuk dua pesan yang berbeda.

Perbandingan Keamanan

 Sandi blok biasanya lebih aman untuk jumlah bit yang sama karena
memiliki struktur yang lebih kompleks.
 Sandi aliran dapat bekerja lebih efisien pada aliran data yang panjang,
tetapi perlu kehati-hatian dalam pengelolaan kunci dan ketahanan
terhadap serangan terhadap aliran kunci.

Penting untuk Diperhatikan

 Penggunaan mode operasi yang aman seperti CBC pada sandi blok dapat
meningkatkan keamanan.
 Keamanan sandi bergantung pada penerapan yang tepat dan pemilihan
algoritma serta kunci yang memadai.

Pemilihan antara sandi blok dan sandi aliran tergantung pada kebutuhan
spesifik aplikasi dan sifat data yang dienkripsi. Keduanya memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing.
C. Encryption Algorithms (DES Algorithm, RSA Algorithm)
 DES Algorithm (Data Encryption Standard)
DES adalah sebuah algoritma enkripsi simetris yang
dikembangkan oleh IBM pada tahun 1970-an dan diadopsi oleh
pemerintah Amerika Serikat sebagai standar enkripsi pada tahun 1977.
DES menggunakan panjang kunci 56 bit, yang dianggap relatif pendek
untuk standar keamanan modern.
Proses enkripsi DES melibatkan pemecahan teks terbuka
menjadi blok-blok 64 bit, yang kemudian dienkripsi menggunakan kunci.
Algoritma ini menggunakan iterasi (rounds) dan substitusi-permutasi
untuk mencampur data secara iteratif.

 RSA Algorithm
RSA adalah algoritma enkripsi asimetris yang pertama kali
diperkenalkan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman pada
tahun 1977. RSA menggunakan sepasang kunci: kunci publik (yang
dapat dibagikan secara terbuka) dan kunci pribadi (yang harus tetap
rahasia).
Proses enkripsi RSA melibatkan operasi matematika pada
bilangan bulat besar. Pesan atau data dienkripsi dengan menggunakan
kunci publik, dan hanya dapat didekripsi dengan menggunakan kunci
pribadi yang sesuai. Keamanan RSA bergantung pada kesulitan
memecahkan masalah faktorisasi bilangan bulat besar.

Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa DES menggunakan


pendekatan kunci simetris, di mana kunci yang sama digunakan untuk
enkripsi dan dekripsi, sedangkan RSA menggunakan pendekatan kunci
asimetris, di mana sepasang kunci yang berbeda digunakan untuk enkripsi
dan dekripsi.

Penting untuk dicatat bahwa DES saat ini dianggap tidak aman karena
panjang kunci yang terlalu pendek. RSA tetap digunakan dan dianggap
aman, asalkan panjang kunci yang digunakan memadai dan
implementasinya dilakukan dengan baik. Namun, seperti halnya dengan
semua algoritma kriptografi, pemeliharaan dan penggunaan yang benar
menjadi kunci keberhasilan sistem keamanan.

D. Breaking Chippers
Breaking Ciphers (Membongkar Sandi) merujuk pada usaha untuk
menemukan metode atau teknik yang dapat melanggar keamanan suatu
sandi atau algoritma kriptografi. Tujuan dari membongkar sandi adalah untuk
mendapatkan akses ke informasi terenkripsi tanpa harus mengetahui kunci
rahasia yang digunakan untuk enkripsi.
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam usaha membongkar
sandi:
 Serangan Brute Force
Serangan ini melibatkan mencoba semua kemungkinan kunci
secara sistematis sampai kunci yang benar ditemukan. Panjang kunci
yang lebih panjang membuat serangan brute force lebih sulit dan
membutuhkan waktu yang lebih lama.
 Kriptoanalisis
Kriptoanalisis melibatkan analisis matematis terhadap algoritma
kriptografi untuk menemukan kelemahan yang dapat dimanfaatkan
dalam mendekripsi pesan terenkripsi. Contoh: Menemukan pola atau
struktur dalam teks terenkripsi yang dapat memberikan petunjuk tentang
kunci.
 Serangan Teks Terbuka Diketahui dan Teks Terpilih
Pada serangan ini, penyerang memiliki akses ke beberapa
pasangan teks terbuka dan teks terenkripsi. Dengan informasi ini,
penyerang berusaha untuk menentukan kunci enkripsi. Contoh :
Mengetahui hasil enkripsi dari beberapa pesan dengan teks terbuka
yang diketahui.
 Serangan Sampingan
Serangan ini memanfaatkan informasi tambahan yang mungkin
bocor selama proses enkripsi, seperti informasi waktu atau konsumsi
daya.
Contoh : Analisis konsumsi daya pada perangkat keras kriptografi untuk
mendapatkan informasi tentang kunci.
Penting untuk diingat bahwa keamanan suatu sistem kriptografi tidak hanya
tergantung pada kekuatan algoritma kriptografi itu sendiri tetapi juga pada
pengelolaan kunci, implementasi, dan pemeliharaannya. Dengan evolusi
teknologi, metode pembongkaran sandi terus berkembang, dan algoritma
kriptografi yang dulu dianggap aman dapat menjadi rentan seiring waktu.
Oleh karena itu, keamanan sistem kriptografi perlu terus diperbarui dan
diperhatikan.

III. Kesimpulan
Keamanan kriptografi bergantung pada pemilihan algoritma yang kuat,
panjang kunci yang memadai, dan implementasi yang benar. Pembaruan terus-
menerus dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan metode serangan
sangat penting. Kunci kriptografi, baik simetris maupun asimetris, harus dikelola
dengan hati-hati untuk memastikan keamanan sistem secara keseluruhan.
Dalam kriptografi, penting untuk memahami konsep-konsep dasar dan
menerapkan teknik-teknik yang memastikan keamanan informasi. Berikut adalah
kesimpulan dari topik-topik yang telah kita bahas:
A. Ciphers
 Terdapat dua jenis utama: simetris (kunci pribadi) dan asimetris (kunci
publik) ciphers.
 Simetris menggunakan kunci yang sama untuk enkripsi dan dekripsi,
sedangkan asimetris menggunakan sepasang kunci.

B. Keamanan Sandi Blok dan Aliran


 Sandi blok membagi data menjadi blok dan mengenkripsi blok secara
terpisah.
 Sandi aliran mengenkripsi data secara kontinu, satu bit atau byte pada
satu waktu.
 Keamanan bergantung pada panjang kunci, kualitas algoritma, dan mode
operasi yang dipilih.
C. Algoritma Enkripsi
 DES (Data Encryption Standard) adalah contoh algoritma simetris yang
sekarang dianggap usang.
 RSA adalah contoh algoritma asimetris yang sering digunakan untuk
enkripsi dan tanda tangan digital.

D. Membongkar Sandi
 Serangan brute force mencoba semua kemungkinan kunci.
 Kriptoanalisis melibatkan analisis matematis terhadap algoritma untuk
menemukan kelemahan.
 Serangan sampingan memanfaatkan informasi tambahan selama proses
enkripsi.

Anda mungkin juga menyukai