Di mana a dan b adalah konstanta dan m ≤ n, maka polinomial A(s) harus diuraikan
atas faktor-faktornya untuk mencari pole-pole lup tertutup. Untuk polinomial dengan derajat
lebih besar dari dua maka proses ini memerlukan waktu yang sangat lama. Suatu kriteria
yang dikenal sebagai kriteria kestabilan Routh, memungkinkan kita untuk menentukan
banyaknya lope tertutup yang terletak di sebelah kanan sumbu khayal bidang s tanpa
menguraikan polinomial atas faktor-faktornya.
Kriteria kestabilan Routh memberitahukan bahwa ada atau tidak ada akar-akar positif
pada persamaan polinomial, tanpa menyelesaikan persamaan tersebut. Kriteria ini hanya
dapat diterapkan pada polinomial dengan sejumlah terhingga suku-suku. Jika kriteria ini
diterapkan pada suatu sistem kontrol, maka informasi mengenai kestabilan mutlak dapat
diperoleh secara langsung dari koefisien-koefisien persamaan karakteristik.
Prosedut dalam kriteria kestabilan Routh adalah sebagai berikut.
1. Tulislah polinomial dalam s sesuai dengan bentuk berikut:
a 0 sn +a 1 sn−1 +…+ an−1 s+ an=0 (2.42)
Dimana koefisien-koefisien tersebut adalah besaran nyata. Kita anggap bahwa a n ≠ 0;
sehingga tidak ada akar nol.
2. Jika ada koefisien-koefisien yang berharga nol atau negatif dimana paling tidak terdapat
satu koefisien yang berharga positif, maka terdapat satu atau lebih akar khayal atau yang
mempunyai bagian nyata positif. Oleh karena itu, pada kasus ini sistem tidak stabil. Jika
kita hanya tertarik pada kestabilan mutlak, maka tidak perlu mengikuti prosedur
selanjutnya. Ingat bahwa semua koefisien harus positif.
3. Jika semua koefisien berharga positif, susunlah koefisien polinomial tersebut dalam baris
dan kolom sesuai dengan pola berikut:
Koefisien –koefisien b 1, b 2, b 3, dan seterusnya dihitung sebagai berikut:
a1 a 2−a0 a3
b 1=
a1
a1 a4−a0 a5
b 2=
a1
a1 a6−a 0 a7
b 3=
a1
…
Perhitungan koefisien b dilanjutkan sampai semua harga b yang diperoleh kemudian, sama
dengan nol. Pola yang sama dari perkalian silang koefisien-koefisien dua baris di atasnya
b1 a3−a1 b2
digunakan dalam menghitung koefisien-koefisien c,d,e, dst. Jadi, c 1=
b1
b1 a5 −a1 b3
c 2=
b1
b1 a7 −a1 b4
c 3=
b1
…
Dan
c 1 b2−b 1 c 2
d 1=
c1
c 1 b3−b 1 c 3
d 2=
c1
…
Proses ini sampai baris ke n telah diselesaikan. Perhatikan bahwa dalam membuat susunan
tersebut, suatu baris dapat dibagi atau dikalikan dengan suatu bilangan positif untuk
menyederhanakan perhitungan numerik berikutnya tanpa mengubah kesimpulan kestabilan
Kriteria kestabilan Routh menyatakan bahwa akar-akar dari persamaan 2.42 yang
mempunyai bagian nyata positif sama dengan banyaknya perubahan tanda dari koefisien pada
kolom pertama dari susunan tersebut. Harus diperhatikan bahwa semua akar-akar persamaan
2.42 berada di sebelah kiri sumbu khayal bidang s adalah bahwa semua koefisien persamaan
2.42 harus positif dan semua suku pada kolom pertama dari susunan tersebut harus bertanda
positif.
Contoh soal
1. Tinjau polinomial berikut:
s4 + 2 s3 +3 s2 +4 s +5=0
Ikuti prosedur yang diberikan pada susunan koefisien. (Dua baris pertama dpaat diperoleh
secara langsung dari polinomial yang diberikan. Suku-suku berikutnya diperoleh dari kedua
baris pertama ini. Jika ada beberapa koefisien yang kosong, maka dapat diganti dengan nol
pada susunan tersebut).
Pada contoh ini banyaknya perubahan tanda koefisien pada kolom pertama adalah dua ini
berarti bahwa ada dua akar dengan bagian nyata positif. Hasil ini tidak berubah jika koefisien
suatu baris dikalikan atau dibagi dengan suatu bilangan positif, untuk menyederhanakan
perhitungan.
−R0
( ¿ yang berharga negatif. Jadi, gambar II.34 menunjukkan suatu rangkaian yang
R1
melakukan pembalikan tanda.
Gambar II.35 (a) Diagram skematik rangkaian penjumlah; (b) Simbol dari rangkaian
penjumlah
II.7.4 Integrasi
Jika suatu kapasitor digunakan sebagai impedansi umpan balik dan suatu tahanan sebagai
impedansi masukan, seperti ditunjukkan pada gambar II.36(a), maka persamaan 2.45 menjadi
−1
E0 ( s ) = E (s)
Ri C 0 s i
Atau
−1
e 0= e dt
Ri C 0 ∫ i
(2.46)
Gambar II.36 (a) Diagram skematik sebuah integrator; (b) simbol integrator
II.7.5 Pengalian dengan suatu pecahan
Pengalian e i dengan suatu konstanta α , dimana 0< α <1 , dapat dilakukan dengan suatu
potensiometer seperti yang ditunjukkan pada gambar II.37(a). Keluaran e 0 dari potensiometer
tersebut adalah
R0
e 0= e
Ri i
Gambar II.37(b) menunjukkan simbol potensiometer yang biasa digunakan
Gambar II.40 Diagram komputer analog tanpa penyekalaan untuk menyelesaikan persamaan
2.47
Berdasarkan gambar II.40, tegangan keluaran pada penguat pertama (penjumlah) adalah
e i=k 1 ẍ . Tegangan keluaran pada pnguat kedua (integrator pertama) adalah e 2=−k 2 ẋ , dan
kahirnya tegangan keluaran penguat ketiga (integrator ketiga) adalah e 3=k 3 x . Tegangan
keluaran ini harus dibatasi sampai ± 100 volt.
Frekuensi alamiah tak teredam dari sistem ini adalah 4 rad/det. Suatu jawab pendekatan untuk
0<t ≪1 adalah
x ( t )=2 sin 4 t
Dengan demikian untuk 0<t ≪1
ẋ ( t )=8 cos 4 t
ẍ ( t )=−32sin 4 t
Perhatikan bahwa jawab ini hanya berlaku untuk harga t yang sangat kecil. Dari jawab ini
diperoleh
Harga maksimum dari ¿ x ( t )∨¿ = 2
˙ 8
Harga maksimum dari ¿ ẋ (t)∨¿
Harga maksimum dari |ẍ ( t )|=32
Perhatikan bahwa dalam sistem yang lebih kompleks (terutama dalam sistem non linier),
harga-harga maksimum dari x ( t ) , ẋ ( t ) , ẍ ( t ) ,… . adalah tidak ada. Selanjutnya kita harus
menaksir harga-harga maksimum ini. Jika harga yang ditaksir masih dilewati, maka diagram
komputer harus diperbaiki sampai diterima]. Kita akan memilih k 1 , k 2, dan k 3 sedemikian
rupa sehingga e 1=−e 2=e3=¿ 90 volt, masing-masing untuk harga maksimum ẍ , ẋ , dan x.
(Kita telah memilihi 90 volt sebagai taksiran yang lebih hari-hati daripada 100 volt). Dengan
demikian
90 90 45
k 1= = = volt/m/det2
|ẍ|maks 32 16
90 90 45
k 2= = = volt/m/det
| ẋ|maks 8 4
90 90
k 3= = =¿ 45 volt/m
| x|maks 2
Oleh karena itu,
k1 k3
=4 , =4
k2 k2
Perhatikan bahwa dari gambar II.40 diperoleh
k 1 ẍ=e 1=−¿ ) (2.50)
Dari persamaan 2.49,
−10 k 1 16 k 1
k 1 ẍ= (−e2 ) − e (2.51)
k2 k3 3
Dengan menggunakan persamaan 2.50 dan 2.51 diperoleh
10 k 1 16 k 1
aα = , bβ=
k2 k3
Dengan demikian,
aα=2,5 , bβ=1
Jika kita pilih a = 4, α = 2,5/4 dan b = β = 1. Selanjutnya semua konstanta yang tidak
diketahui pada gambar II.40 telah ditentukan. Diagram komputer dengan penyekalaan yang
layak ditunjukkan pada gambar II.41. Syarat awalnya adalah
−45
e 2 ( 0 )=−k 2 ẋ ( 0 )= x 8=−90volt
4
e 2 ( 0 )=k 3 x ( 0 )=45 x 0=0 volt
Gambar II.41 Diagram komputer analog dengan penyekalaan yang layak untuk
menyelesaikan persamaan 2.47
Untuk meminimalkan pengaruh desing (noise) dan menjaga ketelitian yang tinggi, diinginkan
untuk meminimalkan banyaknya penguat yang diperlukan. (Pada setiap komputer analog,
banyaknya integrator dan penjumlah dibatasi. Dalam menyelesaikan suatu persoalan
kompleks yang memerlukan beberapa integrator dan penjumlah, perlu meminimalkan
banyaknya penggunaan integrator dan penjumlah pada setiap persamaan untuk menghemat
komponen).
Gambar II.42 Versi yang disederhanakan dari diagram komputer yang ditunjukkan pada
gambar II.41
Diagram komputer yang disederhanakan dengan faktor skala besar yang sama , ditunjukkan
pada gambar II.42. Perhatikan bahwa karena penguatan lup dalam adalah 4 x 1 x (2,5/4) x 4 =
10, maka berarti telah mengeliminasi potensiometer. Dengan mmebandingkan diagram
komputer yang ditunjukkan padaa gambar II.38 dan II.42, kita lihat bahwa dari segi
ketelitian, diagram komputer yang ditunjukkan pada gambar II.42 adalah lebih baik karena
semua penguat diaktifkan pada sebagian daerah kelinierannya yang lebih besar.
Perhatikan bahwa pada persoalan tertentu, disamping penyekalan waktu, mungkin diperlukan
untuk memilih faktor skala besar sedemikian rupa sehingga besar fungsi penggerak tidak
terlalu besar atau tidak terlalu kecil sehingga keluaran penguat berada dalam sebagian besar
daerah kelinieran (± 100 volt).
(a) (b)
Gambar II.45 (a) Sistem mekanik; (b) Diagram simulasi komputer analog sistem
tersebut.
Dalam analisis dan desain sistem-sitem yang rumit, simulasi komputer analog memegang
peranan yang penting. Pengaruh perubahan parameter sistem pada performansi dapat
ditentukan secara mudah. Keunggulan simulasi analog (atau digital) adalah bahwa dapat
digunakan setiap skala waktu yang mudah.