Anda di halaman 1dari 2

3.

4 Kuantifikasi Kesalahan Sistematis


Jika semua langkah perbaikan untuk megeliminasi atau mereduksi besarnya eror
sistematik telah dilakukan, langkah berikutnya adalah memperkirakan eror maksimum yang
tetap muncul pada pengukuran akibat eror sistematik. Sayangnya, tidak selalu memungkinkan
untuk mengkuantifikasi nilai pasti dari eror sistematik, terutama jika pengukuran dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan yang tidak dapat diprediksi. Cara penanganan yang biasa dilakukan
adalah mengasumsikan kondisi lingkungan berada pada titik-tengah dan menentukan eror
pengukuran maksimum sebagai ±x% dari pembacaan output untuk mengijinkan deviasi
maksimum saat kondisi lingkungan berubah dari titik-tengah. Data sheet atau lembar data yang
disediakan oleh pabrik instrumen biasanya mengkuantifikasi eror sistematik dengan cara ini,
dan angka ini mewakili seluruh eror sistematik yang mungkin ada pada pembacaan output dari
instrumen.
3.5 Kesalahan Acak
Kesalahan acak pada pengukuran disebabkan oleh variasi sistem pengukuran yang tidak
dapat diprediksi. Mereka biasanya diamati sebagai gangguan kecil pengukuran di kedua sisi
nilai benar, yaitu jumlah eror positif dan jumlah eror negatif hampir sama untuk serangkaian
pengukuran yang dibuat untuk besaran input konstan yang sama. Oleh karena itu, eror acak
dapat dielimiasi dengan menghitung rata-rata dari sejumlah pengukuran berulang,
membuktikan bahwa besaran yang diukur tetap konstan selama proses pengukuran berulang.
Perata-rataan ini dapat dilakukan secara otomatis oleh instrumen cerdas. Tingkat kepercayaan
pada nilai mean perhitungan dapat dikuantifikasi dengan menghitung simpangan baku atau
variansi data, ini menjadi parameter yang mendeskripsikan bagaimana pegukuran terdistribusi
di sekitar nilai mean.
3.5.1 Analisis Statistik Kesalahan Acak
Perhitungan nilai mean dan simpangan baku dari sebuah data pengukuran berulang telah
dijelaskan pada bagian karakteristik statistik (presisi). Beberapa hal yang perlu dicatat adalah:
1. Semakin kecil sebaran data pengukuran, semakin percaya kebenaran akan nilai mean
yang dihitung
2. Jika simpangan baku berkurang, maka semakin besar kepercayaan bahwa nilai mean
perhitungan dekat dengan nilai benar, yaitu proses perata-rataan telah mereduksi eror
acak mendekati nilai nol.
3. Kepercayaan pada nilai mean bertambah jika jumlah data pengukuran bertambah.
Kesalahan acak dapat direduksi dengan mengambil rata-rata sejumlah pengukuran. Namun,
meskipun nilai mean dekat dengan nilai benar (dengan asumsi tidak ada eror sistematik), nilai
mean akan benar-benar sama dengan nilai benar hanya jika perata-rataan dilakukan pada
pengukuran yang tak terbatas banyaknya. Tentu saja tidak mungkin dilakukan pengukuran
yang tak terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, nilai rata-rata akan masih memiliki eror. Eror ini
dapat dikuantifikasi sebagai eror baku dari mean. Berdasarkan teorema limit pusat, jika
beberapa himpunan bagian data yang diambil dari populasi data tak terbatas, maka mean dari
himpunan bagian tersebut akan terdistribusi di sekitar nilai mean dari himpunan data tak
terbatas. Eror antara mean dari himpunan data terbatas dengan nilai benar (mean dari himpunan
data tak terbatas) didefinisikan sebagai eror baku dari mean, α :
α=σ/ n
dengan σ adalah simpangan baku data pengukuran (himpunan data yang terbatas)
n adalah jumlah data pengukuran. Nilai α cenderung nol jika jumlah data pengukuran menuju
tak terhingga. Nilai pengukuran yang diperoleh dari himpunan n pengukuran, x1, x2, … xn,
dapat dinyatakan dalam :
x = xmean ± α

Anda mungkin juga menyukai