Muhammad Iskandar Fauzi-Fitk
Muhammad Iskandar Fauzi-Fitk
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Muhammad Iskandar Fauzi
109016200036
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
iii
iv
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x
v
vi
B. Saran . ............................................................................................................. 67
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu
pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,
dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam sekitar
secara ilmiah.1
Dalam konteks ini, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah keterampilan ilmiah yang meliputi keterampilan mengamati,
menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan
pertanyaan, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan temuan. Agar siswa dapat mengembangkan
keterampilan – keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (kimia)
perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains.2 Pendekatan
keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan siswa baik secara
intelektual, manual, dan sosial sehingga pengalaman belajarnya semakin
bermakna.3
Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan
hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya,
1
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h. 46
2
Gebi Dwiyanti, Keterampilan Proses Sains Siswa Smu Kelas Ii Pada Pembelajaran
Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum, (Bandung: UPI)
3
Khusna Maulidiyah, Raharjo, Widowati Budijastuti, Pengembangan Lembar Kegiatan
Siswa Berbahasa Inggris dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Materi Sistem Pernapasan
untuk Kelas XI SMA RSBI, (Surabaya:UNESA, 2012), vol. 1 hal. 1
1
2
4
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian Uin Jakarta, 2009) cet. 1 h.48
5
Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical
Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at
“Colligative Properties Concept”, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.2
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 203
7
Muhammad Rizal dan Wasis, Pengembangan LKS Fisika Berbasis Teori Kecerdasan
Majemuk (Multiple Intelligence) Materi Alat Optik pada Kelas VIII Smp Negeri 01 Madiun,
Universitas Negeri Surabaya, h. 120.
3
8
Poppy K. Devi, D.A.R.Ts Using Work Sheets for Developing Process Skills and Critical
Thinking with Pencil and Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School at
“Colligative Properties Concept”, (Widyaiswara PPPPTK IPA. Indonesia, t.t. ), h.1.
4
1
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 203-204
2
Ibid h. 204
3
Ibid h. 204
4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), h. 176.
5
6
5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 111.
6
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 204
7
Ibid, h. 205-206
8
Ibid, h. 206
7
diajarkan. materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.
Untuk dapat mengembangkan LKS sendiri, seorang pendidik harus
mamapu memahami langkah-langkah dalam penyusunananya. Berikut ini
merupakan langkah-langkah penyusunana LKS:11
a. Menganalisis kurikulum
Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan
LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana
yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumya, penentuan materi
dilakukan berdasarkan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi
yang akan diajarkan. selain itu harus pula dicermati kompetensi apa
yang harus dimiliki peserta didik.
b. Menyusun peta kebutuhan LKS
Penyusunan peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui
jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS-nya. Urutan
LKS sangat dibutuhkan guna menentukan prioritas penulisan. Langkah
ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber
belajar.
c. Menentukan judul LKS
Penentuan judul LKS dilakukan berdasarkan kompetensi dasar, materi
pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.
Jika judul LKS telah ditentukan, langah selanjutnya adalah penulisan.
d. Penulisan LKS
11
Andi Prastowo, Panduan Kreatif…, (Jogjakarta: DIVA Press,2011), Cet. 1, h. 212-215
9
12
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.
15, h. 87-90.
10
garis samping harus sama, begitu pula dengan jarak spasi antara judul
dan teks utama. Perbedaan spasi akan membuat hasil cetakan menjadi
tidak rapih.
b. Format
Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan, pertama, Jika lebih
banyak menggunakan paragraf panjang, akan lebih sesuai dibuat satu
kolom. Kedua isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara
fisual. Ketiga, strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya
dipisahkan dan diberi label secara visual.
c. Organisasi
Upayakan untuk selalu menginformasikan kepada siswa sejauh mana
teks yang sedang dibacanya. Siswa harus mampu melihat secara
sepintas berada di bab mana atau bagian apa yang sedang dibacanya.
Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah
diperoleh. Selain itu dapat pula digunakan kotak untuk memisahkan
bagian-bagian teks.
d. Daya tarik
Perkenalan setiap bab atau bagian baru harus dengan cara yang
berbeda. Dengan ddemikian, diharapkan siswa dapat termotivasi untuk
terus membaca.
e. Ukuran Huruf
Ukuran huruf harus dipilih sesuai dengan siswa, pesan, dan
lingkungannya. Ukuran huruf yang baik untuk buku teks biasanya
adalah 12 poin. Selain itu harus dihindari penggunaan huruf kapital
untuk seluruh teks. Hal ini akan membuat proses membaca menjadi
sulit.
f. Ruang (spasi) kosong
Gunakan ruang kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk membuat siswa beristirahat
11
13
Ibid., h. 90-91
14
Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal 149
12
15
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet. 1, h. 211
16
Andi Prastowo, Ibid, h. 212-214
17
Ali Mudhofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), cet. 1, hal.149
18
Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik Padmaningrum, Pengembangan
Lembar Kerja Siswa (Lks) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk Smp Kelas Vii, Viii, Dan Ix, (Jogjakarta:
UNY, 2006), h. 3-4
13
19
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2011), cet.1, h.221-225
14
Ukuran kertas: A4
Pengorganisasian
1. Penjelasan cara menghadapi LKS
2. Uraian materi
3. Kegiatan/kerja siswa
b. Pengumpulan materi
Dalam pengumpulan materi, hal yang perlu dilakukan adalah
menentukan materi dan tugas yang akan kita masukkan ke dalam LKS.
Oleh karena itu, pastikan bahwa materi dan tugas yang harus
dilaksanakan peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran.
Kumpulkan bahan atau materi dan buat rincian tugas yang harus
dilaksanakan oleh peserta didik kita. bahan yang akan dimuat dalam
LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan
materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula ilustrasi atau bagan
untuk memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan.
Contoh konkretnya sebagai berikut, berdasarkan tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan pada langkah pertama, kita menentukan materi
“Konsep Dasar Penilaian” dalam LKS. Dari materi terebut tentukan
rincian tugas yang harus dikerjakan peserta didik, contohnya seperti
berikut:
B. Tujuan Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
C. Prinsip-Prinsip Penilaian
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
D. Ringkasan
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaa.
3
16
E. Pertanyaan
F. Jawaban Pertanyaan
G. Latihan
Buatlah review tentang konsep dasar penilaian!
5
23
Ibid.
24
Ibid, h. 150-151
19
25
Ratna Wilis Dahar, Pengelolaan Pengajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1986),
cet. 1 h. 1.15
20
b) Menafsirkan pengamatan
c) Meramalkan
d) Menggunakan alat dan bahan
e) Menerapkan konsep
f) Merencanakan percobaan/penelitian
g) Berkomunikasi
h) Mengajukan pertanyaan
Adapun kemampuan atau keterampilan mendasar dalam keterampilan
proses antara lain:26
a) Mengobservasi dan mengamati
b) Menghitung
c) Mengukur
d) Mengklasifikasi
e) Mencari hubungan ruang dan waktu
f) Membuat hipotesis
g) Merencanakan penelitian
h) Mengendalikan variabel
i) Menafsirkan data
j) Menyusun kesimpulan sementara
k) Meramalkan
l) Menerapkan
m) Mengkomunikasikan
Sedangkan menurut Nuryani Y. Rustaman aspek Keterampilan Proses
Sains meliputi:27
a) Mengamati atau observasi
- Menggunakan sebanyak mungkin indera
26
Conny Semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988), cet. 4 h.
17-18
27
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang:UM Press, 2005), cet.1
h.86-87.
21
28
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.12 h.151-
`152
29
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008),
cet. 22 h. 44
30
Marno, Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Ditpais, 2012), cet.2 h.79-
80.
24
mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
3. Perhitungan pada larutan penyangga
Bila larutan penyangga bersifat asam rumus menghitung pH seperti:
E. Kerangka berpikir
LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan
kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa
panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek
kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.
Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik menemukan
dan mengembangkan keterampilan proses.
Berdasarkan analisis kurikulum, ilmu kimia terdiri dari beberapa
konsep materi, salah satunya adalah materi Larutan Penyangga. Dari konsep
tersebut, terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai landasan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Salah satu kompetensi dasar
yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester 2 adalah
Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-
nya. Sehingga dalam pembelajarannya membutuhkan metode pembelajaran
eksperimen, yang mana dalam pembelajaran menggunakan metode
eksperimen, dimana didalamnya metode eksperimen ini sangat kental dengan
keterampilan proses sains, sehingga materi ini dipilih untuk pengembangan
LKS berbasis keterampilan proses sains.
26
Kimia
Keterampilan Lembar
3. Memahami kinetika reaksi, Proses Sains kegiatan siswa
kesetimbangan kimia, dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya,
serta penerapannya dalam
Karakteristik Lembar kegiatan siswa
kehidupan sehari-hari dan
Keterampilan
industri. merupakan sekumpulan
Proses Sains
kegiatan mendasar yang
1. Observasi
3.1 Mendeskripsikan harus dilakukan siswa,
pengertian laju reaksi dengan
2. Klasifikasi baik berupa teoritis
melakukan percobaan tentang
faktor-faktor yang maupun praktis untuk
mempengaruhi laju reaksi. 3. Interpretasi
memaksimalkan
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 6 h. 189-
192.
29
30
Tahap
Pendefinisian
Tahap Perancangan
Pengumpulan Materi
Penyusunan
Elemen
Validasi
Validasi
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2007),
Cet. 16, h.199
34
3
Ibid, 203
35
4
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. III, h. 23.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa
berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga.
Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh data mengenai proses
pengmbangan produk LKS berbasis keterampilan proses sains dan data hasil
uji coba produk LKS terhadap pengguna.
1. Data Proses Penyusunan LKS
a. Tahap pendefinisian
1) Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menilai LKS-LKS
yang sudah digunakan dalam sekolah-sekolah dilingkungan
tangerang selatan. Dalam analisis kebutuhan ini LKS yang
digunakan sebanyak tiga buah, adapun yang menjadi aspek
penilaian dalam analisis kebutuhan ini meliputi aspek struktur LKS
dan aspek keterampilan proses sains, yang dimana data hasil
analisis kebutuhan LKS tertuang pada lampiran 1, yang akan
disederhanakan dalam tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS
Presentase
No. Pernyataan Keterangan
Rata-rata
KELAYAKAN ISI
1 LKS sesuai dengan Standar Baik
75
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
2 LKS sesuai dengan kebutuhan siswa 50 Cukup
3 LKS sesuai dengan kebutuhan bahan Cukup
50
ajar
4 LKS sesuai dengan substansi materi 65 Baik
5 LKS mampu menambah wawasan Cukup
50
pengetahuan
36
37
disediakan
Membuat grafik hubungan - Mengkomunikasi
antara pH dengan volume kan
larutan
Menghitung pH larutan Menjawab pertanyaan yang - Menerapkan
tertera dalam LKS Konsep
Tabel 4.3 merupakan tabel hasil analisis indikator LKS yang telah
diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses. Analisis
indikator tersebut merupakan kerangka acuan yang akan digunakan
dalam membuat LKS berbasis keterampilan proses sains
b. Tahap Perancangan
1) Pengumpulan materi
Materi yang akan dimuat di dalam LKS berbasis keterampilan
proses sains ini yaitu:
Tabel 4.4 Materi yang akan dimuat dalam LKS
Indikator Materi
Mengetahui cara kerja larutan Peranan larutan penyangga
penyangga dalam tubuh dalam kehidupan sehari-hari
makhluk hidup dan kehidupan
sehari-hari
Membuktikan sifat larutan Sifat larutan penyangga
penyangga melalui percobaan
Menghitung pH larutan pH larutan asam basa
Tabel 4.4 merupakan materi yang akan dituangkan di
dalam LKS, yang dimana materi-materi ini sudah disesuaikan
dengan indikator yang diharapkan.
43
2) Penyusunan Elemen
Pada tahap ini, peneliti mengintegrasikan hasil tahap
pertama dan tahap kedua ke dalam LKS berbasis keterampilan
proses sains. Komponen-komponen yang terdapat di dalam LKS
di tampilakan dalam bentuk desain sebagai berikut:
Tabel 4.5 Penentuan Desain LKS yang dibuat
a) Validasi awal
Berikut ini hasil validasi awal LKS berdasarkan penilaian ahli
dan praktisi.Adapun hasil validasi awal secara lengkap terdapat
pada lampiran 5.
Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS oleh Ahli dan Praktisi
Aspek penilaian % rata-rata Kriteria rata-rata
Aspek Keterampilan Proses
68,75 Baik
Sains
Aspek Kelayakan Isi 41.67 Cukup
Kebahasaan 5 Sangat kurang
Sajian 55 Cukup
Kegrafisan 25 Kurang
Berdasarkan hasil validasi awal dari ahli dan praktisi,
aspek keterampilan proses sains mempunyai rata-rata 68,75%,
atau dapat dikategorikan baik,1dimana pada aspek lks
menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan
SK dan KD memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%.
Untuk aspek kelayakan isi mempunyai presentase rata-rata
sebesar 41,67% sehingga dapat dikategorikan cukup.2 Untuk
aspek LKS sesuai dengan SK/KD dan LKS memiliki kegiatan
yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat
dan hasil kerja masing-masing memiliki presentase sebesar 25%,
sementara untu aspek indikator yang lain memiliki presentase
sebesar 50%.
Untuk aspek kebahasan memiliki presentase rata-rata
sebesar 5% sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori sangat
1
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendiidkan, Sosial, Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet. III, h.23.
2
Ibid, h.23
45
3
Ibid, h.23
4
Riduwan dan Sunarto, Pengantar untuk Penelitian Pendiidkan, Sosial, Ekonomi Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2010), Cet. III, h.23.
5
Ibid, h. 23.
46
Gambar 4.3 Hasil analisis aspek KPS yang terdapat dalam LKS
Gambar 4.3 merupakan hasil analisis aspek KPS yang terdapat
dalam LKS, berdasarkan grafik tersebut dapat diperoleh bahwa untuk
aspek menerapkan konsep memperoleh presentase tertinggi, sedangkan
untuk aspek hipotesis memperoleh presentase terendah.
b. Hasil Observasi kegiatan Praktikum
Observasi dilakukan untuk melihat aspek-aspek KPS yang
memerlukan penilaian kinerja meliputi aspek observasi, merancang
percobaan dan menggunakan alat dan bahan. Berikut ini hasil observasi
dari ketiga aspek keterampilan proses sains:
Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains
50
Aspek sajian meliputi LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas, LKS
memiliki struktur yang lengkap, LKS sudah memiliki sistematika yang
runut,LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, dan LKS memiliki informasi yang lengkap.Pada validasi
awal aspek ini memiliki presentase rata-rata sebesar 55%.Untuk aspek ini
validator memberikan masukan untuk memperjelas tujuan kegiatan dengan
menambahkan menghitung pH larutan penyangga seperti sebagai berikut ini:
Sebelum divalidasi
Tujuan Pembelajaran:
Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan
Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
dan kehidupan sehari-hari
Setelah divalidasi
Tujuan Pembelajaran:
Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan
Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
dan kehidupan sehari-hari
Menghitung pH larutan penyangga.
Aspek kegrafisan meliputi LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang baik dan menarik, LKS memiliki layout/ tata letak yang menarik, LKS
memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep,
58
dan LKS memiliki desain tampilan yang menarik. Untuk aspek ini validator
menyarankan untuk menambahkan background dalam LKS, dan menampilkan
gambar-gambar alat yang digunakan dalam percobaan, serta menggunakan
huruf times new roman ukuran dua belas.
Sebelum divalidasi
Alat –alat
1. Tabung reaksi
2. Indikator universal
3. Plat tetes
4. Rak tabung reaksi
5. Pipet tetes
Sesudah divalidasi
Alat-alat Gambar
Tabung
reaksi
Aspek Prediksi, data dari aspek Prediksi ini diperoleh melalui proses
analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam LKS,
adapun pertanyaan tersebut, yaitu “Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita
menambahkan cuka berlebih ke dalam bakso yang kita makan, apakah larutan
penyangga dalam mulut kita masih berfungsi dengan baik untuk melindungi
email gigi kita?”.Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti, yaitu
“Larutan penyangga dalam mulut kita akan bekerja kurang baik untuk
melindungi email gigi kita”. Sedangkan jawaban yang diberikan oleh siswa
antara lain, yaitu “Tidak, karena larutan penyangga hanya terjadi ketika
penambahan sedikit asam/basa”. Berdasarkan jawaban-jawaban yang
diberikan oleh siswa didapatkan bahwa persentase rata-rata untuk aspek ini
sebesar 71,67%, sehingga dapat dikategori dalam kategori baik.
Aspek Membuat pertanyaan, data aspek ini didapatkan dari
jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh siswa dalam LKS yang telah
diberikan, adapun dasar-dasar dari membuat pertanyaaan ini, yaitu pertanyaan
yang dibuat harus berdasarkan pada tindak lanjut dari wacana, dan sesuai
dengan materi. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang diberikan oleh
siswa diantaranya “Apakah baik jika kita memakan makanan yang
mengandung asam cuka yang berlebihan?” dan “Apakah rasa asam
bermanfaat bagi tubuh?”. Adapun untuk aspek ini memiliki persentase rata-
rata sebesar 67,5%, dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik.
Aspek Hipotesis, data aspek ini didapatkan dari jawaban-jawaban
siswa yang diberikan dalam LKS, adapun jawaban-jawaban yang diberikan
oleh siswa harus berdasarkan pada kesesuaian dengan materi atau konsep,
serta berdasarkan kepada pemahaman dari siswa itu sendiri.Berikut ini adalah
contoh jawaban yang diberikan oleh siswa diantaranya, “Menurut kelompok
kami tidak baik, karena jika seseorang yang mempunyai asam lambung maka
asam terkena penyakit”.Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh
61
penetesan yang dilakukan oleh siswa dilakukan bergantian, tidak semua siswa
meneteskan larutan NH3. Untuk kegiatan menguji pH larutan pada tabung
reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS mendapatkan
presentase sebesar 70%, untuk kegiatan ini siswa juga melakukan pengujian
secara bergantian.Untuk kegiatan Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung
kedua mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan ini siswa juga
melakukannya secara bergantian namun tidak seluruh siswa melakukan.
Untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi
kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase
sebesar 74,17%, untuk kegiatan meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada
tabung reaksi ketiga mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan
menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan
langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase sebesar 75%, untuk
kegiatan meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat mendapatkan
presentase sebesar 70,83%, untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat
pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS
memperoleh persentase sebesar 75,83%. Adapun untuk seluruh kegiatan
tersebut siswa melakukannya bergantian, namun beberapa siswa tidak
melakukan kegiatan tersebuthanya sebatas mengamati saja.
Aspek Mengkomunikasikan, untuk aspek ini data diperoleh melalui
dua kegiatan yang tertulis di dalam LKS, kegiatan pertama ialah mencatat
data hasil pengamatan, untuk kegiatan ini siswa diminta untuk menuliskan
data hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan yang telah disiapkan
di dalam LKS dan kegiatan kedua membuat grafik hubungan antara volume
larutan dengan pH, pada kegiatan kedua ini siswa membuat grafik antara
volume larutan dengan pH, dimana siswa akan membuat tiga buah grafik yang
mana tiap grafik mewakili larutan yang diujicobakan pH-nya sehingga dari
kedua kegiatan yang mewakili aspek mengkomunikasikan ini memperoleh
persentase sebesar 70,83% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori baik.
63
ini dikarenakan kata-kata yang digunakan didalam LKS menurut para siswa
tidak langsung menuju ke inti pertanyaan yang dimaksud.
Aspek Kelayakan Isi, aspek ini mendapatkan persentase rata-rata sebesar
78,19%. Adapun komponen yang terdapat didalam aspek ini meliputi
kesesuaian SKKD, penambahan wawasan, dan perkembangan siswa.
Untuk komponen kesesuaian dengan SKKD siswa menilai LKS sesuai
dengan SKKD, hal ini menandakan LKS sudah mengacu pada SKKD yang
ditentukan. Untuk komponene penambahan wawasan siswa sebagian besar
siswa menyatakan bahwa LKS ini mampu menambahkan wawasan siswa
karena disajikan wacana tentang larutan penyangga yang ada didalam tubuh
manusia.
Namun, untuk komponen perkembangan siswa memiliki persentase
terendah diantara komponen aspek kelayakan isi. Hal tersebut berarti
beberapa siswa menyatakan LKS kurang sesuai dengan perkembangan
mereka sehingga terlalu sulit untuk diikuti oleh siswa. Hal tersebut karena
siswa diharuskan merancang eksperimen terlebih dahulu sebelum melakukan
kegiatan percobaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh kesimpulan yaitu mengembangkan LKS dengan urutan sebagai
berikut:
1. Menganalisis kurikulum.
2. Menyusun peta kebutuhan LKS.
3. Menentukan Judul LKS
4. Penulisan LKS
5. Uji Validitas LKS
6. Uji coba terbatas terhadap LKS.
Berdasarkan hasil uji validitas isi didapatkan presentase untuk per
aspek sebagai berikut:
1. Aspek keterampilan proses 100 % yang terdiri dari seluruh pertanyaan
sudah mengarahkan aspek KPS dan seluruh instruksi sudah mengarahkan
kepada aspek KPS.
2. Kelayakan isi 91,67% yang terdiri dari indikator kesesuaian SK/KD,
sesuai kebutuhan siswa,, kesesuaian kebutuhan bahan ajar, kesesuaian
materi, mampu menambah wawasan pengetahuan, memiliki kegiatan
yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil
kerja.
3. Kebahasaan 95% LKS dapat dibaca dengan baik, memiliki informasi
yang jelas, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, menggunakan bahasa
aktif dan efisien dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
66
67
4. Sajian 95% yang terdiri dari indikator memiliki tujuan yang jelas, sturktur
yang lengkap, sistematika yang runut, tata urutan sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, informasi yang lengkap.
5. Kegrafisan 100% terdiri dari indikator jenis dan ukuran huruf yang
menarik, layout yang menarik, ilustrasi atau gambar atau foto yang
berhubungan dengan konsep dan memiliki desain tampilan yang menarik.
6. Aspek keterampilan proses yang diamati sebesar 74,90% yang terdiri dari
aspek observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan,
hipotesis, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran berikut:
1. Guru kimia khususnya pada sekolah tempat dilakukannya penelitian,
diasarankan dapat membuat LKS sendiri dan dapat diintegrasikan dengan
kegiatan praktikum serta dapat memunculkan keterampilan proses sains
siswa terutama pada konsep kimia.
2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan agar para guru dapat
mengembangkan LKS sendiri yang dapat diintegrasikan dengan
pendekatan keterampilan Proses Sains (KPS) yang dimana selaras dengan
kurikulum 2013 berorientasikan pada proses melalui kegiatan seminar
atau workshop.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar., Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Marno. Bahan Ajar PLPG Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Ditpais. 2012.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press, 2011.
Rustaman, Nuryani Y., Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:UM Press. 2005.
68
69
Usman, Moh. Uzer., Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.
2008.
Keterangan
Untuk No 1-30
4 = tersurat dan sesuai
3 = tersurat tapi kurang sesuai
2 = tersurat tapi tidak sesuai
1 = tersirat dan sesuai
0 = tidak ada
Lampiran 2
Analisis SK/KD
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semeter : XI/2
Standar Kompetensi : 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya
Kompetensi Dasar : 4.4 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta peranan larutan penyangga
Indikator
Indikator Materi Aktivitas Siswa Aktivitas guru keterampilan proses Alat dan Bahan
yang muncul
- Peranan Larutan - Membaca dan - Mengamati dan - Observasi
- Mengetahui cara - LKS
mengarahkan
penyangga. memahami wacana - Klasifikasi
kerja larutan siswa
yang terdapat di - Interpretasi
penyangga dalam
dalam LKS. - Prediksi
tubuh makhluk
- Menjawab - Membuat
hidup dan
pertanyaan yang pertanyaan
kehidupan sehari-
terdapat di dalam - Berhipotesis
hari.
LKS
- Membuktikan sifat - Sifat larutan - Melakukan kegiatan - Mengamati dan - Merancang - LKS
larutan penyangga penyangga. praktikum seperti: mengarahkan percobaan - Larutan
melalui percobaan. - Mengambil alat - Menggunakan NaOH
dan bahan yang alat dan bahan - Larutan HCl
digunakan. - Berkomunikasi - Larutan NH3
- Mengamati - Larutan
perubahan NH4Cl
warna pada pH - Tabung
universal yang Reaksi
menunjuk pH - Plat tetes
larutan tersebut. - Pipet tetes
- Membuat tabel - pH universal
hasil - Rak tabung
pengamatan. reaksi
- Menghitung pH - pH larutan - Menjawab - Mengamati dan - Menerapkan - LKS
larutan penyangga pertanyaan di dalam mengarahkan konsep.
LKS
2014
LembarKerjaSiswa
LarutanPenyangga
Nama :
Kelas :
Kelompok :
AnggotaKelompok :
1.
2.
3.
4.
Tujuan Pembelajaran:
1. Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan
2. Mengetahui cara kerja larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan
sehari-hari,
3. Menghitung pH larutan.
69
Hal ini dikarenakan, di dalam mulut kita sudah ada zat yang dapat menetralkan yaitu,
air liur atau air ludah. Air liur atau air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8
hal ini dikarenakan air liur mengandung penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam.
1. Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam wacana tersebut?
Jawab: klasifikasi
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
2. Berdasarkan fakta-fakta yang telah kamu kemukakan pada poin satu dan
berdasarkan wacana tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan?
Jawab: interpretasi
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
70
4. Berdasarkan wacana tersebut, jika masih terdapat hal lain yang ingin
diketahui lebih lanjut, buatlah beberapa pertanyaan mengenai hal-hal yang
ingin diketahui. Membuat pertanyaan
Jawab:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
5. Setelah kalian membuat pertanyaaan tersebut, buatlah jawaban sementara
dari pertanyaan pada poin 4. Membuat hipotesis
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sifat larutan penyangga, marilah kita
……………………………………………………
lakukan percobaan mengenai sifat larutan penyangga tersebut
Let’s do it……….
71
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
seperti yang terdapat pada Tabel 1 dan Tabel 2! Merancang Percobaan
Alat-alat Gambar
1. Plat tetes 1 buah
2. Indikator universal
3. Tabung reaksi
5. Pipet tetes
72
Tabel 2. Bahan
Bahan Konsentrasi
1. NH3 0,1 M
2. NH4Cl 0,1 M
3. HCl 0,1 M
4. NaOH 0,1 M
5. Aquades
73
c. Tambahkan 1 tetes HCl 0,1 M pada tabung reaksi B, amati apa yang terjadi pada
larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan yang
tedapat pada tabung B seperti langkah pada poin b.
d. Tambahkan 1 tetes NaOH 0,1 M pada tabung reaksi C, amati apa yang terjadi
pada larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran larutan
yang tedapat pada tabung C seperti langkah pada poin b.
e. Tambahkanlah 1 tetes aquades 0,1 M pada tabung reaksi D. amati apa yang
terjadi pada larutan tersebut. Kemudian lakukan pengujian pH untuk campuran
larutan yang tedapat pada tabung D seperti langkah pada poin b!
f. Ulangi langkah a sampai e dengan mengganti larutan NH3 0,1 M dengan larutan
NH4Cl 0,1 M!
g. Ulangi kembali langkah a sampai e untuk campuran larutan (10 tetes larutan NH 3
0,1 M dengan 10 tetes larutan NH4Cl 0,1 M)!
mengkomunikasikan
74
Buatlah grafik sesuai dengan data hasil pengamatan
Mengkomunikasikan
Buatlah grafik hubungan antara larutan NH3 0,1 M, larutan NH4Cl 0,1nM, campuran
larutan NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M, dengan pH yang terukur berdasarkan percobaan
(terdapat 3 kurva yang mewakili 3 sampel dalam 1 grafik).
75
2. Hitunglah pH dari larutan NH3 0,1 M sebanyak 10 mL jika ditambahkan
dengan larutan HCl 0,2 M sebanyak 4 mL.(kb= 1x 10-5)
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
76
Lampiran 4
77
78
78
79
79
Lampiran 5
80
81
Sajian
12 LKS memiliki tujuan kegiatan yang 4 4 4 Sangat baik
100
jelas
13 LKS memiliki struktur yang 3 4 3.5 Sangat baik
lengkap (judul, petunjuk belajar
/petunjuk siswa, kompetensi yang
87.5
akan dicapai, informasi
pendukung,tugas tugas dan
langkah-langkah kerja, penilaian)
14 LKS sudah memiliki sistematika 4 4 4 Sangat baik
100
yang runut
15 LKS memiliki tata urutan pelajaran 4 3 3.5 Sangat baik
yang sesuai dengan tingkat 87.5
kemampuan siswa
16 LKS memiliki informasi yang 4 4 4 Sangat baik
100
lengkap
Kegrafisan
17 LKS menggunakan jenis dan 4 4 4 Sangat baik
ukuran huruf yang baik dan 100
menarik
18 LKS memiliki lay out/ tata letak 4 4 4 Sangat baik
100
yang menarik
19 LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto 4 4 4 Sangat baik
yang baik dan berhubungan dengan 100
konsep
20 LKS memiliki desain tampilan 4 4 4 Sangat baik
100
yang menarik
KPS
21 Lks menyuguhkan skenario yang 4 4 4 Sangat baik
100
sesuai dengan SK dan KD
82
jumlah data 30
poins maksimal 4
jumlah skor
maksimal 120
83
Lampiran 7 Hasil analisis KPS yang diobservasi
Skor
Aspek KPS yang prese
No Kegiatan yang dilakukan juml persent
diamati A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD ntase/
ah ase
aspek
Petunjuk Pengisian
1. Angket penilaian ini digunakan untuk memperoleh penilaian kualitas LKS.
2. Berilah tanda check (√) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Bapak/Ibu.
3. Adapun petunjuk kriteria penilaian dapat Bapak/Ibu lihat pada rubrik yang telah disediakan.
4. Untuk saran dan komentar dapat Bapak/Ibu tulisakan pada kolom komentar.
ALTERNATIF
NO PERNYATAAN JAWABAN
0 1 2 3 4
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
1 LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK
dan KD
2 LKS menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang baik/tidak
membingungkan
3 Seluruh pertanyaan yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan aspek
KPS
4 Seluruh instruksi yang terdapat didalam LKS sudah mengarahkan kepada
aspek KPS.
KELAYAKAN ISI
5 LKS sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
6 LKS sesuai dengan kebutuhan siswa
7 LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar
8 LKS sesuai dengan substansi materi
9 LKS mampu menambah wawasan pengetahuan
10 LKS memiliki kegiatan yang memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja
KEBAHASAAN
11 LKS dapat dibaca dengan baik
12 LKS memiliki informasi yang jelas
13 LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
14 LKS menggunakan bahasa yang efektif dan efisien
15 LKS menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa
SAJIAN
16 LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas
17 LKS memiliki struktur yang lengkap (judul, petunjuk belajar /petunjuk
siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,tugas tugas
dan langkah-langkah kerja, penilaian)
18 LKS sudah memiliki sistematika yang runut
19 LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa
20 LKS memiliki informasi yang lengkap
KEGRAFISAN
21 LKS menggunakan jenis dan ukuran huruf yang baik dan menarik
85
86
Komentar/saran validator:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Validator
(……………………………………………....)
Lampiran 9
6. LKS sesuai dengan kebutuhan 4 LKS sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat
siswa digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
Konsep Larutan Penyangga dengan sangat baik
3 LKS sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
2 Konsep Larutan Penyangga dengan baik
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi kurang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
1 Konsep Larutan Penyangga
LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi sulit
digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar
Konsep Larutan Penyangga
0 LKS tidak sesuai dengan kebutuhan siswa
7. LKS sesuai dengan kebutuhan 4 LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan
bahan ajar Penyangga, dan dapat digunakan sebagai bahan ajar
3 LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan
Penyangga, tetapi kurang dapat digunakan sebagai
bahan ajar
2 LKS sesuai dengan kebutuhan ajar konsep Larutan
Penyangga tetapi sulit digunakan sebagai bahan ajar
1 LKS kurang sesuai dengan kebutuhan ajar konsep
Larutan Penyangga, dan dapat digunakan sebagai
bahan ajar
0 LKS tidak sesuai dengan kebutuhan ajar konsep
Larutan Penyangga
8. LKS sesuai dengan substansi 4 LKS sangat sesuai dengan konsep Larutan
materi Penyangga
3 LKS sesuai dengan konsep Larutan Penyangga
2 LKS cukup sesuai dengan konsep Larutan
Penyangga
1 LKS kurang sesuai dengan konsep Larutan
Penyangga
0 LKS tidak sesuai dengan konsep Larutan Penyangga
9. LKS mampu menambah wawasan 4 LKS sangat mampu menambah wawasan
pengetahuan pengetahuan
3 LKS mampu menambah wawasan pengetahuan
2 LKS cukup mampu menambah wawasan
pengetahuan
1 LKS kurang dapat menambah wawasan pengetahuan
0 LKS tidak dapat menambah wawasan pengetahuan
10. LKS memiliki kegiatan yang 4 LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan
memungkinkan siswa dapat terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan
mengkomunikasikan pendapat dan sangat intens
hasil kerja 3 LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan
terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan baik
2 LKS memiliki kegiatan yang menghasilkan
terjadinya komunikasi pendapat/diskusi dengan
cukup baik
1 LKS memiliki kegiatan, akan tetapi kurang
menghasilkan terjadinya komunikasi
93
23. LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto 4 LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik dan
yang baik dan berhubungan dengan berhubungan dengan konsep
konsep 3 LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang kurang
bagus tetapi berhubungan dengan konsep
2 LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang baik tetapi
kurang berhubungan dengan konsep
1 LKS memiliki ilustrasi/gambar/foto yang kurang
baik dan kurang berhubungan dengan konsep
0 LKS tidakmemiliki ilustrasi/gambar/foto
24. LKS memiliki desain tampilan 4 LKS memiliki desain tampilan yang sangat menarik
yang menarik 3 LKS memiliki desain tampilan yang menarik
2 LKS memiliki desain tampilan yang cukup menarik
1 LKS memiliki desain tampilan yang kurang menarik
0 LKS memiliki desain tampilan yang tidak menarik
Lampiran 10
Petunjuk:
Berilah tanda check list pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda sesuai
dengan rubrik yang telah terlampirkan
96
97
tetes ke dalam 4
buah tabung reaksi
masing – masing
20 tetes
Menguji pH larutan
pada tabung reaksi
pertama dengan
cara yang tertera
didalam LKS
Meneteskan 1 tetes
larutan HCl pada
tabung kedua
Menguji larutan
yang terdapat pada
tabung reaksi
kedua sesuai
dengan langkah
yang tertera pada
LKS
Meneteskan 1 tetes
larutan NaOH pada
tabung reaksi
ketiga
Menguji larutan
yang terdapat pada
tabung reaksi
ketiga sesuai
dengan langkah
yang tertera pada
LKS
98
Meneteskan 1 tetes
aquades pada
tabung keempat
Menguji larutan
yang terdapat pada
tabung reaksi
keempat sesuai
dengan langkah
yang tertera pada
LKS
Lampiran 11
Petunjuk:
Berilah tanda check list pada nilai angka sesuai dengan pengamatan anda, dengan 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang
baik), dan 0 (sangat kurang).
99
100
105
106