Disusun Oleh
Kelompok 2
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa seluruh umat manusia dari
kegelapan menuju keselamatan.
Penyusunan makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kimia Terapan dan Kewirausahaan, dengan makalah yang berjudul ”Pembuatan
Pestisida dari Biomassa”. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan makalah ini sangat
jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pestisida untuk keperluan diatas terutama sintetik telah menimbulkan dilema.
Pestisida sintetik di satu sisi sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan
produksi pangan untuk menunjang kebutuhan yang semakin meningkat dan
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Tetapi disisi lain telah diketahui
penggunaannya juga berdampak negatif pada manusia, hewan, mikroba dan
lingkungan (Priyanto, 2010).
Pajanan pestisida di tempat kerja dapat mengenai para pekerja yang
terlibat dalam pembuatan, formulasi, dan penggunaan pestisida. Biasanya
pestisida masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas dan absorpsi kulit, tetapi
sejumlah kecil dapat memasuki saluran gastrointesttinal (GI) karena
menggunakan tangan atau peralatan yang tercemar. Jenis keracunana ini akan
lebih mungkin terjadi apabila menggunakan pestisida yang menyebabkan
keracunan akut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Teknologi biomassa telah diterapkan sejak zaman dahulu dan telah
mengalami banyak perkembanga. Biomassa memegang peran penting dalam
menyelamatkan kelangsungan energi di bumi ditinjau dari pengaruhnya
terhadap kelestarian lingkungan. Sifat biomassa yang merupakan energi
dengan kategori sumber energi terbarukan mendorong penggunaannya menuju
ke skala yang lebih besar lagi sehingga manusia tidak hanya tergantung dengan
energi fosil. Biomassa memiliki kelebihan yang memberi pandangan positif
terhadap keberadaan energi ini sebagai alternatif energi pengganti energi fosil.
Beberapa kelebihan itu antara lain, biomassa dapat mengurangi efek rumah
kaca, mengurangi limbah organik, melindungi kebersihan air dan tanah,
mengurangi polusi udara, dan mengurangi adanya hujan asam dan kabut asam.
4
menghasilkan listrik. Metan bisa juga dihasilkan dengan menggunakan
kotoran hewan dan manusia dalam metode yang terkendali. Biodigester
adalah wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difementasi dalam
kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencemaan anaerob
untuk menghasilkan gas yang mengandung banyak metan.
Gas ini bisa dipakai untuk memasak, memanaskan, dan
membangkitkan listrik. Gasifikasi adalah proses untuk menghasikan gas
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti batubara
atau limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan
dikumpulkan digunakan untuk pemanas dan pembangkit listrik.
Dengan menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik bisa
dikonversi menjadi minyak solar sintetik / bahan bakar dari sumber hayati
(biofuel) berkualitas tinggi, yang setara dengan minyak solar yang
digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional.
5
mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas,
pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan
manusia.
Bila dibandingkan dengan pestisida kimia, pestisida organik mempunyai
beberapa kelebihan. Pertama, lebih ramah terhadap alam, karena sifat material
organik mudah terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak racunnya tidak
menetap dalam waktu yang lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida
organik tidak bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot
lebih aman untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi penggunaan
pestisida organik memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Produk pangan non-pestisida harganya lebih baik dibanding produk
konvensional. Selain itu, pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri
oleh petani sehingga menghemat pengeluaran biaya produksi. Keempat,
penggunaan pestisida organik yang diintegrasikan dengan konsep
pengendalian hama terpadu tidak akan menyebabkan resistensi pada hama.
Namun ada beberapa kelemahan dari pestisida organik, antara lain
kurang praktis. Pestisida organik tidak bisa disimpan dalam jangka lama.
Setelah dibuat harus segera diaplikasikan sehingga kita harus membuatnya
setiapkali akan melakukan penyemprotan. Dari sisi efektifitas, hasil
penyemprotan pestisida organik tidak secepat pestisida kimia sintetis. Perlu
waktu dan frekuensi penyemprotan yang lebih sering untuk membuatnya
efektif. Selain itu, pestisida organik relatif tidak tahan terhadap sinar matahari
dan hujan. Namun seiring perkembangan teknologi pertanian organik telah
banyak inovasi-inovasi yang ditemukan dalam menanggulangi hambatan itu.
Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya
mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid,
terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. Bahan aktif ini bisa
mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent),
penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth
regulator), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan. Sedangkan,
pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya berasal dari urin.
6
Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa
dipakai untuk membuat pestisida. Berikut ini beberapa bahan yang sering
digunakan untuk membuat pestisida organik.
Alat: Bahan:
7
Langkah-Langkah Percobaan:
Lalu tambahkan sabun colek dengan berat 2 (gr) dan minyak tanah 25 mL Percobaan
diulangi
Blender sampai halus untuk
pembuatan
Hasil blender direndam dalam 2 liter air, didiamkan selama 2 jam pestisida
daun
Saring larutan Pestisida kirinyu
dengan
Pengujian Kinerja Pestisida berat 200,
250 dan
300 (gr)
8
4 jam diberikan makanan berupa daun sawi. Dicatat kematian hama setiap 2 jam
sekali sampai 12 jam.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biomassa merupakan keseluruhan materi yang berasal dari makhluk
hidup, termasuk bahan organik( kayu, tanaman pangan, dan limbah hewan)
yang hidup maupun yang mati, baik di atas permukaan tanah maupun yang ada
di bawah permukaan tanah dan bisa digunakan sebagai sumber energi untuk
memasak, memanaskan, dan pembangkit listrik.
Biomassa terdiri dari 4 macam yaitu: bahan bakar padat limbah organic
atau terurai di alam, bahan bakar padat limbah anorganik, bahan bakar gas, dan
bahan bakar hayati bentuk cair.
Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk mengendalikan
hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami. Salah-satu
contoh pembuatan pestisida Organik dari Biomassa adalah pembuatan
pestisida nabati dari daun kerinyu dengan mengunakan sabun colek dan
minyak tanah sebagai bahan pencampur (active ingredients).
3.2 Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan dan
kesilafan yang terdapat di dalamnya. Saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Amri dkk. 2016. Pembuatan Pestisida Dari Daun Kerinyu Dengan
Menggunakan Sabun Colek Dan Minyak Tanah Sebagai Bahan Pencampur
(Active Ingredients). Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 5(2): 8-18.
Astuti, Widia dan Catur Rini Widyastuti. 2016. Pestisida Organik Ramah
Lingkungan Pembasmi Hama Tanaman Sayur. Jurnal Rekayasa. 14 (2): 115-
120.
Koto, Indra dkk. 2019. Modul Bioarang Organik Energi Alternatif. Penerbit:
Yayasan Kita Menulis.
11