Anda di halaman 1dari 1

Inflamasi merupakan respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh terjadinya kerusakan jaringan

[6]. Reaksi inflamasi ditandai dengan kalor (panas), dolor (nyeri), rubor (merah), penurunan fungsi,
dan tumor (bengkak). Bengkak (edema) terjadi disebabkan oleh terjadinya peningkatan
permeabilitas kapiler [7]. Reaksi edema dipicu oleh induksi karagenin karena injeksi karagenin tidak
meninggalkan bekas, tidak menimbulkan kerusakan jaringan, dan lebih peka terhadap obat anti
inflamasi dibandingkan senyawa iritan lainnya. [6] Dorland WAN. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi
29. Jakarta: EGC; 2002. [7] Co rwi n , El i z a b e t h J . Ha n d b o o k o f Pathophysiology. 3rd edition.
Philadelphia: Lippincort Williams and Wilkins; 2008

Inflamasi merupakan respon kompleks biologi dari jaringan pembuluh darah terhadap stilmulus
berbahaya seperti patogen, sel-sel tubuh yang rusak, atau iritan. Tanpa inflamasi, luka dan infeksi
tidak akan pernah sembuh dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang berbahaya(1). Egesie
UG, Chima KE, Galam NZ. Anti-inflammatory and Analgesic Effects of Aqueous Extract of Aloe Vera
(Aloe barbadensis) in Rats. African Journal of Biomedical Research. 2011;14(3):209-12.

Rasa sakit, kemerahan, bengkak, dan disfungsi jaringan serta organ merupakan tanda terjadinya
inflamasi. Hal ini merupakan respon protektif yang dilakukan oleh tubuh terhadap kerusakan
jaringan yang disebabkan oleh berbagai stimulus(2). Inflamasi juga merupakan gejala terjadinya
penyakit kronis. Ehlers S, Kaufmann S. Infection, inflammation, and chronic diseases: consequences
of a modern lifestyle. Trends Immunol. 2010;31:184-90.

Respon inflamasi dalam tubuh ditandai dengan adanya berbagai mediator, seperti pro inflamasi
sitokin berupa IL-1, Tumor Necrosis Factor (TNF), Interferon (INF)-c, IL-6, IL-12,dan IL-18. Selain itu
Nitric Oxidase dan COX-2 menstimulasi produksi dari mediataor pro-inflamasi. Antiinflamasi sitokin
seperti IL-4, IL-10, IL13, dan IFN-a bekerja secara antagonis terhadap pro-inflamasi sitokin(4).
Mueller M, Hobiger S, Jungbauer A. Anti-inflammatory activity of extracts from fruits, herbs and
spices. Food Chemistry. 2010;122

Anda mungkin juga menyukai