Anda di halaman 1dari 16

Makalah Negara dan Konstitusi

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Alfina Diah Pradita (A1G020131)

Charistheo Sugiarto (A1G020133)

Indriastuty Sumarsih (A1G020095)

Noviona Rahma Suhli (A1G020127)

Reka Elsadila Utami (A1G020052)

Kelas : 2 D

Dosen Pengampu :

Atika Susanti, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya diperuntukkan kepada Sang Maha Pencipta dan Pemilik
jiwa dan ruh seluruh makhluk dan telah menjadikan Muhammad, Rasulullah saw sebagai
teladan dan anutan bagi seluruh umat manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi termulia, Muhammad saw, segenap keluarganya,
sahabat-sahabat, dan umat yang senantiasa memegang teguh ajarannya sampai hari
berbangkit. penyusun doakan semoga kita semua berada dalam rahmat dan ridho-Nya,
sehingga tak sedikitpun ruang dan waktu, melainkan memberikan manfaat untuk umat dalam
keseharian kita, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan penulisan makalah di masa yang akan datang. Dan harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi semua pihak yang telah membaca
makalah ini.

Bengkulu, 21 Februari 2021

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar…………….…………………………………...………………...i

Daftar Isi……………………………………………………...…………………ii

Bab I Pendahuluan……...…………………….……….…..…………………….1

A. Latar Belakang……………………...…………………….………………1
B. Rumusan Masalah…………………...…………………….……………...1
C. Tujuan…………...………………………………………………………..1

Bab II Pembahasan………...….……………………………………….………..2

A. Pengertian Negara……………...…………………………………………2
B. Pengertian Konstitusi…..……...…………………………………………3
C. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara Indonesia………………………4
D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia………………………………………9

Bab III Penutup………………………………………………………….…….10

A. Kesimpulan……………………………………………………………..10
B. Saran……………………………………………………………………10

Daftar Pustaka…………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide demokrasi dapat
dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi merupakan hukum
dasarnya suatu Negara.Dasar-dasar penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi
sebagai hokum dasar.Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara
konstitusional.Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai Negara konstitusional
maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dan ciri-ciri dari
konstitusionalisme.Jadi Negara tersebut harus menganut gagasan tentang
konstitusionalisme.Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide, gagasan, atau paham.
Oleh sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi pada bab ini terdiri atas
konstitusionalisme, konstitusi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik
Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.

Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam latar belakangnya.Mula-
mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu berdasarkan kepentingan dan wilayah
tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial yang disebut masyarakat dan pada akhirnya
menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu
negara.Berkaitan dengan tumbuh kembangnya bangsa, terdapat berbagai teori besar dari para
ahli untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter sendiri.Istilah bangsa
memiliki berbagai makna dan pengertian nya yang berbeda-beda.Bangsa merupakan
terjemahan dari kata “nation” (dalam bahasa inggris).Kata nation bermakna keturunan atau
bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Negara?
2. Apa saja pengertian Konstitusi?
3. Bagaimanakah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia?
4. Mengapa sistem ketatanegaraan Indonesia menjadi Konstitusi Republik Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penertian konstitusi.
2. Untuk mengetahui pengertian Negara.
3. Untuk mengetahui UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia.
4. Untuk mengetahui sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai Konstitusi Republik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengankondisi


masyarakat ada saat itu.Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafat negaramerumuskan
pengertian negara secara beragam.Aristoteles yang hidup pada tahun384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yang disebutnyasebagai negara polis.Yang pada
saat itu masih dipahami negara masih dalam suatuwilayah yang dipahami negara masih
dalam suatu wilayah yang kecil.Dalampengertian itu negara disebut sebagai negara hukum,
yang didalamnya terdapatsejumlah warga negara yang ikut dalam permusyawaratan
(ecclesia).Oleh karenaitu menurut Aristoteles keadilan merupakan syarat mutlak bagi
terselenggarannyanegara yang baik, demi terwujudnya cita-cita seluruh warganya.

Pengertian lain tentang negara dikembangkan oleh Agustinus, yangmerupakan tokoh


Katolik. Ia membagi negara dalam dua pengertian yaitu Civitas Dei yang artinya negara
Tuhan, dan Civites Terrena atau civites Diaboli yangartinya negara duniawi. Civites Tarrena
ini ditolak Oleh Agustinus, sedangkanyang dianggap baik adalah negara Tuhan atau Civies
Dei.Negara Tuhan bukanlahnegara dari dunia ini.Melainkan jiwanya yang memiliki oleh
sebagian ataubeberapa orang di dunia ini untuk mencapainya.Adapun yang
melaksanakannegara adalah Gereja yang mewakili negara Tuhan bukanlah negara dari dunia
ini.Melainkan jiwanya yang dimiliki oleh sebagian atau beberapa orang di dunia ini untuk
mencapainya.Adapun yang melaksanakan negara adalah Gereja yangmewakili negara Tuhan.
Meskipun demikian bukan berarti apa yang diluar gerejaitu terasing sama seklai dari Civites
Dei (Kusnardi, 1995).

Berbeda dengan konsep penelitian Negara menurut kedua tokoh pemikirnegara tersebut,
Nicollo Machiavelli (1469-1527), yang merumuskan Negarasebagai negara kekuasaan, dalam
bukunya ‘II Prin ciple’ yang dahulu merupakan buku referensi pada raja. Machiavelli
memandang negara dari sudut kenyataan bahwa dalam suatu negara harus ada sesuatu yang
dimiliki oleh seorang pemimpin negara atau raja.Raja sebagai pemegang kekuasaan nengara
tidak mungkin hanya mengandalkan kekuasaan hanya pada suatu moralitas atau
kesusilaan.Kekacauan timbul dalam suatu negara karena lemahnya kekuasaan negara.Bahkan
yang lebih terkenal lagi ajaran Machiavelli. Tentang tujuan yang dapat menghalalkan segala
cara. Akibat ajaran ini muncullah berbagai praktek pelaksanaan kekuasaan negara yang
otoriter, yang jauh dari nilai-nilai moral. Berikut ini konsep pengertian negara modern :
Roger H. Soultou, mengemukakan bahwa negara adalah alat-alat agency atau wewenang
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama masyarakat.

Karakteristik Negara Indonesia memiliki suatu identitas untuk melambangkan keagungan


suatu negara.Seperti negara Indonesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi penciri
atau pembangun jati diri bangsa Indonesia.Identitas Indonesia menjadikan bangsa Indonesia
sebagai pemersatu dan simbol kehormatan negara.Selain itu identitas Nasional menjadikan
negara Indonesia yang bermatabat di antara negara-negara lain yang memiliki beragam
kebudayaan, agama, dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas yang tinggi.

B. Pengertian Konstitusi

Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci,
melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsipnegara, kontitusi memuat aturan dan prinsip-
prinsip entitas politik dan hukum,istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan
konstitusi nasional sebagaiprinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk
dalam bentukstruktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara
padaumumnya. Konstitusi merujuk umumnya merujuk pada pinjaman hak kepadawarga
masyarakatnya.Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukumyang mendefinisikan
fungsi pemerintahan negara.

Konstitusi pada dasarnya memiliki pengertian luas, yaitu keseluruhanperaturan baik


tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikatmengenai cara penyelenggaraan
suatu pemerintahan. Istilah konstitusi padaumumnya menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara.Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang membentuk,
mengatur ataumemenuhi negara.Peraturan perundang-undangan tersebut ada yang
tertulissebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yangberupa
kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara.Dengan demikian,pengertian konstitusi
sampai dewasa ini dapat menunjuk pada peraturanketatanegaraan baik yang tertulis maupun
tidak tertulis.Herman Heller, membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu :
1) Konstitusi dalam pengertian politik sosiologi. Konstitusi mencerminkan kehiupan
politik didalam masyarakat sebagai suatu kenyataan.
2) Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang
selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum konstitusi dalam hal ini sudah
mengandung pengertian yuridis.

Konstitusi atau undang-undang dapat dianggap sebagai perwujudan dari hukum tertinggi
yang harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat negara sekalipun. Hal ini sesuai dengan
dalil “Goverment by law, not by men” ( pemerintahan berdasarkan hukum, bukan oleh
manusia). Pada permulaan abad ke-19 dan awal abad ke 20, gagasan mengenai
konstitusionalisme, (kekuasaanterbatas dan jaminan hak dasar warga negara).Mendapatkan
perumusan secara yuridis.
C. UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara Indonesia

Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.Dalam tata
susunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati tempatan tertinggi.
Menurut jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah kelompok aturan dasar / pokok Negara
yang berada dibawah Pancasila sebagai Norma Dasar.

1. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia


Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah
berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat priode, yaitu sebagai berikut:
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri
dari bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal aturan paralihan, 2
ayat aturan tambahan, dan bagian penjelasan.
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlakunya UUD RIS.UUD RIS terdiri
atas 6 bab, 197 pasal, dan beberapa bagian.
c. Periode 17 Agustus 1959-5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 terdiri atas 6bab, 146 pasal,
dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Juni 1959- sekarang kembali berlaku UUD 1945.

Khusus untuk periode keempat bberlaku UUD 1945 dengan pembagian berikut:
1.UUD 1945 yang belum diamandemenkan;
2. UUD 1945 yang sudah diamandemenkan (tahun 1999, tahun 2000, tahun 2001, dan
tahun 2002) Amandemen tersebut adalah:
a) Amandemen ke-1 pada sidang umum MPR, disahkan 19 Oktober 1999;
b) Amandemen ke-2 pada sidang tahunan MPR, disahkan 18 Agustus 2000;
c) Amandemen ke-3 pada siding tahuna MPR, disahkan 10 November 2001;
d) Amandemen ke-4 pada tahunan MPR, disahkan 10 Agustus 2002;

Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia pertama kali ditetapkanoleh PPKI


pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD yang ditetapkan oleh PPKItersebut sebenarnya
merupakan hasil karya BPUPK melalui siding-sidangnya daritanggal 29 Mei 1945 sampai 1
Juni 1945 dan tanggal 10 Juli sampai 16 juli 1945.Hasil karya BPUPKI berupa rancangan
pembukaaan hukum dasar dari BPUPKIitulah yang selanjutnya ditetapkan menjadi UUD
Negara Indonesia setelahmengalami perubahan seperlunya oleh PPKI.

Sidang PPKI pertama berlangsung tanggal 18 Agustus 1945 yangmenghasilkan 3


keputusan penting, yaitu sebagai berikut.
1) Mengesahkan Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara dan HukumDasar
Sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Memilih Ir. Seokarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden danwakil presiden.
3) Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membentuk
presiden.
Sidang PPKI mengenai pengesahan undang-undang dasar inin belangsungsangat singkat
yaitu kurang lebih dua jam. Namun dengan semangat persatuan dankeinginan untuk segera
membentuk konstitusi Negara maka penetepan UUD 1945berjalan dengan lancar.Perubahan
yang dilakukan hanyalah hal-hal yang kecil saja, bukan masalahyang mendasar.Hal ini
karena PPKI sudah mendapatkan naskah rancangan hukumdasar yang dihasilkan oleh
BPUPKI.Beberapa perubahan tersebut antara lain:
a. Istilah”hukum dasar” diganti menjadi” undang-undang dasar”,
b. Kata”mukadimah” diganti menjadi”pembukaan”
c. “dalam suatu hukum dasar”diubah menjadi”dalam suatu undang-undangdasar”
d. Diadakannya ketentuan tentang perubahan UUD yang sebelumnya tidakada;
e. Rumusan”Ketuhanan Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk
Pemeluknya” diganti menjadi Ketuhanan Yang MahaEsa”.

Penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia oleh PPKIdilakukan
dalam dua tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Yang TerdiriDari 4
Alinea.
2. Pengesahan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia
terdiri atas 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dandua ayat aturan
tambahan.

Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negara Indonesia yang terdiri atas
dua bagian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasal-pasalnya.Adapun
bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang dibuat dalam Berita
Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. Berdasarkan hal itu maka
Naskah Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun II No. 7 Tanggal 15 Februari 1946,
terdiri atas:
a) Pembukaan
b) Batang tubuh, dan
c) Penjelasan.

Undang-undang Dasar Neraga Republik Indonesia 18 Agustus 1945 hanya berlaku


dalam waktu singkat yaitu mulai tanggal 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949. Sejak
27 Desember diberlakukannya Undang-Undang Dasar baru disebut kontitusi Republik
Indonesia Serikat (KRIS) tahun 1949.Konstitusi kedua yang berlaku diindonesia adalah
Konstitusi Republik Indonesia Serikat disingkat KRIS atau UUD RIS. Dan UUD Negara
Republik Indonesia 18 Agustus 1945 tetap berlaku tetapi hanya disalah satu Negara bagian
RIS yaitu Negara Republik Indonesia (RI) yang beribu kota di Yogyakarta. Kontitusi
Republik Indonesia Serikat (KRIS) atau UUD RIS 1949 berlaku dari tanggal 27 Desember
1949 sampai tanggal 17 Agustus 1950, bangsa Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan.
Dengan demikian, UUD RIS 1949 tidak diberlakukan lagi. Priode berlakunya UUD RIS 1949
daei tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, oleh Moh. Yamin disebut
konstitusi II.
1) Mukadimah yang terdiri dari empat ayat.
2) Bagian batang tubuh yang terdiri dari atas 6 bab, 197 pasal dan lampiran.

Beberapa ketentuan pokok dala UUD RIS 1949 antara lain:

a. Bentuk Negara adalah serikat, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik


b. Sistem pemerintahan adalah parlamenter. Dalam sistem pemerintahan ini, kepala
pemerintahan dijabat oleh seorang perdana mentri.perdana mentri apis saat itu adalah
Moh. Hatta.

Konstitusi yang berlaku setelah UUD RIS adalah Undang-Undang DasarSementara


(UUDS) 1950. Undang-undang dasar sementara dimaksud sebagaipengganti dari UUD RIS
1949 setelah Indonesia kembali ke bentuk Negarakesatuan yang dituangkan dalam Undang-
Undang Federal No.7 Tahun 1950tentang perubahan konstitusi RepublikIndonesia Serikat
menjadi Undang-UndangDasar Sementara Republik Indonesia. Konstitusi inilah yang
menyusun Undang-Undang Dasar yang bersifat tetap. UUDS 1950 terdiri atas:
1. Mukadimah yang terdiri dari empat ayat.
2. Batang tubuh yang terdiri atas 6 bab dan 164 pasal.
3. Bentuk Negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik;
4. Sistem pemerintah adalah parlementer menurut UUDS 1950;
5. Adanya badan Konstituante yang akan menyusun undang-undangdasar tetap sebagai
pengganti dari UUDS 1950.

Undang-Undang Dasar Sementara 1950 tidak berhasil menyelesaikantugasnya. Situasi ini


kemudian memicu munculnya dekrit yang isinya sebagaiberikut:
a) Menetapkan pembubaran Konstituante;
b) Menetapkan berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS1950;
c) Pembentukan MPRS dan DPAS.

2.Proses Amandemen UUD 1995


Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt) artinya perubahan. Mengamandemen
artinya mengubah atau mengadakan perubahan.Istilah amandemen sebenarnya merupakan
hak, yaitu hak parlemen untuk mengubah atau mengusulkan perubahan rancangan
UU.Perkembangan selanjutnya muncul istilah amandemen UUD yang artinya perubahan
UUD. Istilah perubahan
konstitusi itu sendiri mencangkup dua pengerrtianyaitu:
a. Amandemen konstitusi
b. Pembaruhan konstitusi
Dalam hal amandemen konstitusi, perubahan yang dilakukan merupakan addendum atau
sisipan dari konstitusi yang asli.Konstitusi yang asli tetap berlaku.Adapun bagian yang
diamandemen merupakan atau menjadi bagian dari konstitusinya.
Amandemen atas UUD 1945 dimaksudkan untuk mengubah dan memperbaruhi konstitusi
negara indonesia agar sesui dengan prinsip-prinsip negara demokrasi. Dengan adanya
amandemen terhadap UUD 1945 maka konstitusi kita diharapkan semakin baik dan lengkap
meyesuikan dengan tuntutan perkembangan dan kehidupan dan kenegaraan yang demokratis.
UUD 1945 sebagai konstitusi atau hukum dasaar negara republik indonesia juga haus
mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan. Untuk itu perlu dilakukan
perubahan terhadap UUD 1945 yang sejak merdeka sampai masa pemerintahan presiden
soeharto belum pernah dilakukan perubahan.
Tentang perubahan UUD dinyatakan pada pasal 37 UUD 1945 sebagai berikut:
1. Unsur perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidam majelis
permusyawaratan rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah
anggota majelis permusyawaratan.
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
3. Untuk mengubah asal-asar UUD, sidang majelis permusyawaratan rakyat dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat.
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 50% ditambah satu anggota dari seluruh anggota majelis permusyawaratan
rakyat.
5. Khusus mengenai bentuk negara kesatuan republik indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.

Perubahan atau amandemen UUD 1945 dilakukan perama kali oleh MPRpada siadang
umum MPR tahun 1999 dan mulai berlaku sejak tanggal 19 oktober1999. Amandemen atas
UUD 1945 dilakukan oleh MPR sebanyak 4 kali. Dengandemikian UUD 1945 telah
mengalami 4 kali perubahan yaitu sebagai berikut:
a. Amandemen pertama terjadi pada sidang umum MPR tahun 1999, disahkan19
oktober 1999.
b. Amandemen kedua terjadi pada sidang tahunan, disahkan 18 agustus 2000.
c. Amandemen ketiga terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 10november 2001.
d. Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan PPR, disahkan 10agustus 2002.

Jadi, pada perubahan keempat ini yang diamandemen sebanyak 13 pasalserta 3 pasal
aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.Dengan cara amandemen ini, UUD 1945 yang
asli masih tetap berlaku,hanya beberapa ketentuan yang sudah diganti dianggap tidak berlaku
lagi. Yang beraku adalah ketentuan ketentuan yang baru. Naskah perubahan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari UUD negara republik indonesia tahun 1945. Dengan
demikian, naskah UUD 1945 kita terdiri atas:
1. Naskah asli UUD 1945
2. Naskah perubahan pertama UUD 1945
3. Naskah perubahan kedua UUD 1945
4. Naskah perubahan ketiga UUD 1945
5. Naskah perubahan keempat UUD 1945

Naskah UUD 1945 perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat tersebut tertuang
dalam putusan MPR tentang UUD 1945 dan perubahannya.Putusan MPR tersebut tidak
menggunakan nomor putusan majelis. Hal ini berbeda dengan jenis putusan majelis lainnya,
yaitu ketetapan majelis dan keputusan majelis yag menggunakan nomor keputusan majelis.
Dengan amandemen tersebut maka konstitusi negara indonesia UUD 1945 menjadi lebih
lengkap dan bertambah jumlah pasal-pasalnya. Jumlah keseluruhan pasal yang diubah dari
perubahan perama sampai keempat ada 73 pasal.Namun jumlah nomor pasal tetap yaitu 37
tidak termasuk aturan peralihan dan aturan tambahan. Perubahan diakukan dengan cara
menambahkan huruf A, B, C, dan seterusnya setelah nomor pasal (angkanya). Misalnya pasal
28,kemudian pasal 28A, pasal 28B dan seterusnya.

3. Isi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


UUD 1945 sekarang ini hanya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pembukaan dan
bagian pasal-pasal.Bagian pembukaan pada umumnya berisi pernyataan luhur dan cita-cita
dari bangsa yang bersangkutan.Namun tidak semua konstitusi negara meiliki bagian
pembukaan ini. Konstitusi Malaysia, Singapura, Dan Australia tidak memiliki bagian
pembukaan. Contoh konstitusi negara yang memiliki bagian pembukaan adalah konstitusi
Jepang, India, Dan Amerika Serikat.
Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian yang penting dalam konstitusinegara
Indonesia.Pembukaan UUD 1945 berisi empat alinea sebagai pernyataanluhur bangsa
Indonesia. Selain berisi pernyataan, ia juga berisi cita-cita dankeinginan bangsa Indonesia,
dalam bernegara yaitu mencapai masyarakatmerdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Setiap alenia pembukaan UUD1945 memiliki makna dan cita-cita tersendiri sebagai satu
kesatuan.
Alenia pertama berbunyi “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialahhak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harusdihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Alenia kedua berbunyi “dan perjuangan pergerakkan kemerdekaanIndonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosamengantarkan rakyat
Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negaraindonesia, yang merdeka bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur”.
Alenia ketiga berbunyi “atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dandengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaanyang bebas, maka
rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaaannya”.
Alenia keempat sebagai berikut “kemudian dari pada itu untukmembentuk suatu
pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenapbangsa indonesia dan seluruh tumpah
dara Indonesia dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dankeadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
UUD 1945negara indonesia, yang terbentuk dalam susunan negararepublik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepadaketuhanan yang maha esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuanIndonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh nikmat
kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosialbagi seluruh rakyat Indonesia,”
D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut.


1. Bentuk Negara adalah kesatuan
2. Bentuk pemerintahan adalah republik.
3. Sistem pemerintahan adalah presidensial.
4. Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat.

a. Bentuk Negara Kesatuan


Undang-undang dasar 1945 menetapkan bahwa bentuk susunan Negara Indonesia adalah
kesatuan bukan serikat atau federal.Dasar penetapan ini tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD
1945 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.

b. Bentuk Pemerintahan Republik


UUD 1945 menetapkan bahwa bentuk pemerintah Indonesia adalah republic bukan
monarki atau kerajaan.Yang tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan
“Negara Indonesia ialah Negara Kesaruan, yang berbentuk republik”. Berdasarkan pasal
tersebut dapat diketahui bahwa “ kesatuan” adalah bentuk Negara, sedang “republik” adalah
bentuk pemerintah.

c. Sistem Pemerintahan Presidensial


Berdasarkan ketentuan dalam UUD 1945, Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensial.Secara teoritis, sistem pemerintahan dibagi dalam dua klafikasi besar, yaitu
sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengankondisi


masyarakat ada saat itu.Pada zaman Yunani Kuno para ahli filsafatnegara merumuskan
pengertian negara secara beragam.Aristoteles yang hiduppada tahun 384-322 S.M.,
merumuskan negara dalam bukunya Politica, yangdisebutnya sebagai negara polis. Konstitusi
atau undang-undang dasar (bahasalatin : constitutio) dalam negara adalah sebuah norma
sistem politik dan hukumbentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumentertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan
hanyamenjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya.
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kalidisahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18Agustus 1945.Dalam
tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD1945 menempati tempatan
tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt)artinya perubahan. Perubahan yang
dilakukan merupakan ada atau sisipan darikonstitusi yang asli.Konstitusi yang asli tetap
berlaku.Adapun bagian yangdiamandemen merupakan atau menjadi bagian dari
konstitusinya.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauhdari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskantentang makalah
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebihdipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa,Bandung: PT
Refika Aditama, 2015.
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pergerian Tinggi ,
Yogyakarta:Paradigma, 2016.
Lubis Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Medan: AKASHASAKTI,
2018.
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah
diPerguruan Tinggi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007.
LAMPIRAN

Nama : Alfina Diah Pradita

NPM : A1G020131

Tugas : Membuat PPT dan mencari materi Negara dan

Konstitusi.

Nama : Charistheo Sugiarto

NPM : A1G020133

Tugas : Mencari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

mencari materi Negara dan Konstitusi

Nama : Indriastuty Sumarsih

NPM : A1G020095

Tugas : Membantu membuat PPT dan mencari materi Negara

Dan Konstitusi
Nama : Noviona Rahma Suhli

NPM : A1G020127

Tugas : Editing makalah, Kata pengantar dan mencari materi

Negara dan Konstitusi

Nama : Reka Elsadila Utami

NPM : A1G020052

Tugas : Mencari kesimpulan, saran, dan mencari materi

Negara dan Konstitusi

Anda mungkin juga menyukai