BAB I
PENDAHULUAN
karakter dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang
bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai
jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing,
bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan
global. Hal ini dimungkinkan, kalau implementasi kurikulum 2013 betul-betul
dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Interaksi pembelajaran antara guru dan siswa memerlukan adanya suatu
alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan
yaitu media pembelajaran. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2003, hal. 6).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan
berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pembelajaran di
dalam kelas, khususnya tidak akan terjadi dengan baik jika salah satu dari tiga hal
tidak ada. Ketiga hal tersebut, yaitu pendidik, pesan dan peserta didik (Sutikno,
2005, hal. 94). Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat
meningkatkan motivasi pembelajar.
Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada
pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa
yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang
baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan
balik dan juga mendorong siswa untuk selalu memperhatikan materi yang sedang
disampaikan oleh guru dengan berbantuan media, di sini akan terjadi suatu
pembelajaran interaktif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu salah satunya dengan penggunaan media
realia. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa.
Misalnya untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem, dan sistem regulasi. Keunggulan media realia menurut
Pujita (2008, hal. 29) yaitu: 1. Mudah didapat, pada umumnya media realia dapat
ditemui kerena merupakan benda nyata yang ada di lingkungan sekitar; 2.
Memberikan informasi yang jelas dan akurat, mengingat benda realia merupakan
benda yang nyata, maka penjelasan atau informasi yang berkaitan benda tersebut
menjadi jelas dan lebih akurat.
Mata pelajaran biologi bertujuan untuk menanamkan kesadaran terhadap
keindahan dan keteraturan alam sehingga peserta didik dapat meningkatkan
keyakinannya terhadap keagungan Pencipta, sebagai warga negara yang
menguasai ilmu sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sistem regulasi sebagai
salah satu cabang mata pelajaran Biologi memiliki tujuan yang sama dengan mata
pelajaran lainnya. Sehingga penggunaan media realia diharapkan mampu
mencapai hasil belajar atau tujuan dari pembelajaran yang telah dirumuskan.
Tabel 1.1 Hasil Nilai Ulangan Harian Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi Tahun Ajaran 2018/2019 Kelas X MIPA 2
No KKM Nilai Kelas XI IPA 2
TA. 2018/2019
Jumlah Presentase
1. 70 ≥ 70 9 36 %
2. ≤ 70 16 64 %
Jumlah 25 100 %
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak melebarnya ruang lingkup
penelitian ini dan agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka penulis
membatasi pokok masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Materi yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah Sistem
Regulasi.
2. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI di Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi.
3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
biologi siswa dalam ranah kognitif.
D. Rumusan Masalah
BAB II
A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu kata hasil dan
belajar. Kata hasil mengandung arti sesuatu yang diadakan, dilakukan,
dikerjakan oleh usaha sedangkan kata belajar mempunyai arti berusaha
supaya mendapatkan suatu kepandaian. Jadi yang dimaksud dengan hasil
belajar disini adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh siswa setelah mengikuti diklat tertentu, yang lazim ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Depdiknas,
2006, hal. 17).
Winkel (2004, hal. 56-57), mengatakan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan akibat belajar yang terjadi pada individu meliputi
kemampuan kognitif, sensori-motorik, dan dinamika-afektif. Sukmadinata
(2005, hal. 102-103), mengatakan bahwa hasil belajar merupakan realisasi
atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan
berpikir maupun keterampilan motorik. Berdasarkan pendapat di atas,
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
siswa setelah menerima pengalaman-pengalaman belajarnya yang
wujudnya berupa perubahan tingkah laku baik dari segi kognitif, afektif
maupun psikomotor. Sedangkan hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil belajar dari segi kognitif berupa penguasaan
materi yang ditunjukkan dengan penilaian test kognitif.
dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai
wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002, hal. 11), hasil belajar berupa:
hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta
menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2. Media Realia
a. Pengertian Media Realia
di madrasah
tsanawiyah
negeri tanjung
kabupaten
sarolangun.
2. Asrianti Rata-rata posttest Menggunakan Penelitian ini
(2014) kelas eksperimen media realia dilakukan
berjudul yaitu 83 sedangkan dalam pada materi
pengaruh kelas kontrol pembelajaran. keanekaraga
penggunaan yaitu 60. man hayati.
media realia
melalui metode
kerja kelompok
terhadap hasil
belajar siswa di
sekolah
menengah atas
negeri 11 kota
jambi.
Menunjukkan
3. Akhneta (2014) Menggunakan Penelitian ini
bahwa penggunaan
berjudul media realia dilakukan
media realia dalam
peningkatan dalam pada
pembelajaran ipa
hasil belajar pembelajaran. pembelajaran
meningkatkan hasil
siswa ipa.
belajar siswa. Hal
menggunakan
ini terlihat dari nilai
media realia
rata-rata siswa
pada
sebesar 62,5 pada
pembelajaran
siklus 1 dan
ilmu
meningkat lagi
pengetahuan
menjadi 75,5 pada
alam.
siklus 2.
C. Kerangka Pikir
Siswa
Proses pembelajaran
Pretest
Proses pembelajaran
menggunakan media
realia
Posttest
Hasil belajar
D. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
T1 = pretest (tes hasil belajar sebelum mendapat perlakuan)
T2 = posttest (tes hasil belajar sesudah mendapat perlakuan)
X = treatment (perlakuan/penerapan strategi pembelajaran aktif)
4 X IPS 2 16 9 25 Orang
5 XI IPA 1 13 21 34 Orang
6 XI IPA 2 10 14 24 Orang
7 XI IPS 1 21 13 34 Orang
8 XI IPS 2 11 11 22 Orang
9 XII IPA 13 27 40 Orang
10 XII IPS 18 18 36 Orang
Jumlah 292 Orang
b. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.
Tabel 3.3 Jumlah Populasi Terjangkau
No Kelas L P Jumlah Siswa
1 X MIPA 1 10 17 27 Orang
2 X MIPA 2 10 15 25 Orang
3 X IPS 1 12 13 25 Orang
4 X IPS 2 16 9 25 Orang
Jumlah 102 Orang
1 X MIPA 2 10 15 25 Orang
Jumlah 25 Orang
D. Instrumen penelitian
1. Media Realia (Variabel X)
Kehadiran media realia mempunyai arti penting dalam kegiatan
pembelajaran biologi, karena media realia dapat dijadikan sarana atau perantara
dalam memaparkan materi menjadi lebih sederhana serta dapat menghemat waktu.
Dengan pemakaian media realia dalam proses belajar mengajar dapat menambah
semangat dan membantu siswa untuk lebih aktif dan lebih banyak belajar mandiri,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Kisi-kisi Instrumen
Untuk mendapatkan data konkrit dan memiliki relevansi dengan masalah
yang ada, maka penelitian ini data-data dikumpulkan melalui instrument tes. Tes
sebagai alat penilaian adalah pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada siswa
untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam
bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk tes perbuatan (tes tindakan)
(Sudjana, 2008, hal. 35).
Adapun kisi-kisi instrumen tes untuk menentukan hasil belajar siswa dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Posttest
NO KOMPETENSI INDIKATOR Ranah Kognitif NOMOR
DASAR C1 C2 C3 C4 SOAL
1. Mengelompokkan Mengidentifikasi √ 1,2,3,4,5,6,7,
tumbuhan ke dalam struktur dan fungsi 8,9
4. Kalibrasi Instrumen
Sebelum diberikan kepada kelas penelitian terlebih dahulu dilakukan uji
coba butir soal dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas soal, serta
memperhatikan taraf kesukaran dan daya pembeda soal.
a. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara cepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran validitas yang dimaksud (Sugiono, 2008, hal. 169).
M p −M t p
rpbi =
SDt q√
Keterangan :
rpbi : Angka indeks korelasi poin biserial
Mp : Mean (nilai rata-rata) skor yang dicapai oleh peserta tes (tes t)
yang menjawab betul yang sedang dicari korelasinya dengan tes
secara keseluruhan
Mt : Mean skor yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes (tes t)
b. Reliabilitas
Setelah analisis validitas dari suatu butir soal, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006, hal. 170).
Apabila peneliti memiliki instrumen dengan jumlah ganjil, maka
peneliti tidak menggunakan teknik belah dua untuk menguji reliabilitasnya
maka penguji menggunakan rumus K-R20. Untuk menentukan indeks
reliabilitas tes digunakan rumus K-R20, yaitu :
V −∑ pq
r 11 = ( k ¿[ 1 ]
k−1 V1
Keterangan :
r 11 = Korelasi reliabilitas
c. Taraf Kesukaran
B
P=
JS
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
Rumusnya :
BA BB
D= − =P A−P B
J A JB
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal salah
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar
Klasifikasi daya pembeda dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :
D : 0,00 - 0,20 : jelek
D : 0,21 - 0,40 : cukup
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian normal tidaknya sebaran data yang akan
di analisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat atau Chi-Square.
2
k
( f 20 i−¿ f )
x =∑ Ei
¿
i-1 f Ei
Keterangan :
x 2 = nilai statistik Chi-Kuadrat
f 0 i= nilai observasi ke-i
f Ei = nilai frekuensi yang diharapkan ke-i
Dengan kriteria pengujiannya yaitu:
Jika x 2hit < x 2t maka H a diterima, data sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan variabel dari skor
pada kedua kelompok populasi. Untuk pengujian homogenitas digunakan rumus
statistik uji fisher.
S 21
f= , db=n1−1 , n2−1
S 22
Dengan
S2=n ∑ f x 2i −¿ ¿ ¿
Keterangan :
S21 = varians terbesar dari populasi
S22 = varians terkecil dari populasi
Kriteria pengujian adalah:
Jika F hit < F t , maka H a diterima, varians homogeny
Keterangan :
to = t observasi atau t hasil perhitungan
M1 = Mean kelompok I pada variabel X
M2 = Mean kelompok II pada variabel Y
SEm −m = Standar error perbedaan dua mean sampel
1 2
Interpretasi :
Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan
(terdapat perbedaan yang signifikan).
Jika ttabel < thitung maka H0 diterima, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan
(tidak ada perbedaan yang signifikan).
Keterangan:
d = Cohen’s d effect size (besar pengaruh dalam persen)
X́ t = mean treatment condition (rata-rata kelas eksperimen)
X́ c = mean control condition (rata-rata kelas kontrol)
S Pooted = Standard deviation (standar deviasi)
1,9 97,1
1,8 96,4
1,7 95,5
1,6 94,5
1,5 93,3
1,4 91,9
1,3 90
1,2 88
1,1 86
1,0 84
0,9 82
0,8 79
Sedang 0,7 76
0,6 73
0,5 69
Rendah 0,4 66
0,3 62
0,2 58
0,1 54
0,0 50
F. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan tentang bentuk fungsi suatu
variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu parameter. Suatu pengujian hipotesis
statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu
keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang dipersoalkan
(Sugiyono, 2013, hal. 64).
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
Ho : μA 1≤ μA 1
Ha : μA 1≥ μA 1
Keterangan:
μA 1 = Skor kelompok yang belajar dengan menggunakan media realia.
μA 1 = Skor kelompok yang belajar dengan tanpa menggunakan media realia.
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media realia
dengan hasil belajar biologi siswa.
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media realia
terhadap hasil belajar biologi siswa.
G. Jadwal penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melalui beberapa tahap, yaitu: dimulai
dengan pembuatan proposal, perbaikan hasil seminar proposal skripsi, dilanjutkan
dengan masa penelitian untuk pengumpulan data berdasarkan hasil riset. Tahap
terakhir adalah sidang munaqosah dan pelaporan penelitian skripsi.
Bulan
N
Jadwal Penelitian Januari Februari Maret April Mei
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal X X X X X X
perbaikan hasil
2 seminar X X
3 pengumpulan data X X X
4 verifikasi data X X
5 analisis data X
perbaikan dari X
6 pembimbing X
7 ujian skripsi X
perbaikan dan
8 penggandaan X X
Catatan : Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu