2) Reliable, adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan
penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai
dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:
Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsekuansi dalam pilihan
pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemapuannya untuk
meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode
tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasikan dengan
metode yang sama oleh pihak independen.
Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan
antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-sumbernya;
Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi
kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai
kebutuhan tertentu dan keinginan tertentu bagi pemakai khusus informasi.
3) Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkan
menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan
perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata
dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4) Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan
dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.Pada
dasarnya informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa,
sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi
memegang peran sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui
kegiatan apa yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evalusi
apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan menjamin agar data tersebut dapat diolah secara efisien
menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu maka dalam
pengolahan data tersebut dapat diperlukan suatu alat yang dianamakan sistem
informasi. Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan
tujuan penyusunan sistem akuntansi antara lain:
Untuk menyediakan informasi bagi pengolah kegiatan usaha baru.
Unutk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi
Unutuk memperbailai pengendalian akuntansi & pengecekan intern
Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
2.
1) Pada dasarnya Memiliki Akuntansi Khusus
Kebijakan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan pemerintah (tujuan
pelaporan keuangan) menjadi dasar pengakuan kas atas pendapatan, pengeluaran, dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai pengakuan aset, kewajiban,
dan ekuitas di neraca digunakan sebagai basis akrual. Basis uang yang digunakan
adalah basis akuntansi yang terkait dengan transaksi dan konten lain saat pembayaran
tunai atau setara atau pembayaran. Basis akrual yang digunakan adalah basis
akuntansi untuk transaksi dan aktivitas lain yang diketahui selama transaksi atau
penerbitan terlepas dari kas atau setara kas atau pembayaran.
2) Adanya Pair Order System
Sistem Pair Order berdasarkan persamaan kebijakan akuntansi adalah: Assets =
Liabilities + Equity Funds. Setiap transaksi dipesan dengan mengatur pendebetan dan
meninjau berbagai transaksi sesuai permintaan.
3) Adanya Reksa Dana Tunggal
Kegiatan akuntansi mengacu pada UU-APBN sebagai landasan operasional. Dana
tunggal ini merupakan lokasi Pendapatan dan Belanja yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah sebagai serikat pekerja tunggal.
4) Desentralisasi Penerapan Akuntansi
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi pemerintah dilaksanakan
setingkat dengan unit akuntansi di kantor pusat instansi atau di daerah (karakteristik
akuntansi keuangan daerah). Tidak ada laporan pelaporan keuangan yang
menggunakan sistem terpusat karena semua divisi melakukan transaksi keuangan.
5) Grafik Estimasi Standar
SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang
berlaku untuk tujuan anggaran dan akuntansi secara keseluruhan.
6) Tidak Ada Catatan Keuntungan
Tidak terdapat pengungkapan laba dalam kegiatan usaha karena tujuan kegiatan
manajemen laba. Berinvestasi dalam aset tidak menghasilkan pendapatan sementara
menggunakan dana akuntansi diperlukan.
7) Neraca Pemerintah Berbeda dengan Neraca Perusahaan
Neraca pemerintah mengatur posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Saldo pemerintah meliputi:
Sebuah. Aset lancar
Aset lancar harus segera direalisasikan, digunakan, atau dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal laporan. Aset tetap, kas dan setara kas, jangka
pendek, piutang, dan waktu. Akuntansi Persediaan diatur dalam PSAP Nomor
5 dan Akuntansi Investasi diatur dalam PSAP Nomor 6.
Aset Tidak Halus
Aset berkinerja buruk termasuk aset jangka panjang dan aset tidak langsung
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan
pemerintah atau yang digunakan oleh masyarakat umum.
Kewajiban
Kewajiban yang sesuai dengan sifat akuntansi termasuk hutang yang timbul
dari masa lalu dengan solusi yang mengubah aliran sumber daya ekonomi
pemerintah. Akuntansi Liabilitas diatur dalam PSAP Nomor 9.
a)
Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, maka selanjutnya harus
memposting ke akun di buku besar. Buku besar memberikan rincian semua
kegiatan akuntansi dengan akun dan mencatat aktiva tertentu.
Contoh: jenis transaksi, tanggal, nomor, nama akun dan lain sebagainya.
Hal ini memungkinkan pemegang buku untuk memantau posisi dan status
keuangan berdasarkan akun. Salah satu akun yang paling sering direferensikan
dalam buku besar adalah akun kas yang merinci berapa banyak uang tunai
yang tersedia.Kemudian, hitung saldo pada buku besar agar mengetahui total
nilai akun.
b) buku besar pembantu sebenarnya merupakan rincian tentang akun buku besar
yang bersangkutan. misalnya, buku besar pembantu utang akan akan memuat
rincian tentang utang perusahaan. Dari buku tambahan tersebut, pada akhir
periode dapat dibuat daftar saldo
5.
1) Jurnal Khusus Pembelian
Jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian bertujuan untuk mencatat beberapa
transaksi pembelian barang dagangan ataupun pembelian barang lainnya yang dapat
dilakukan secara kredit atau yang disebut utang dagang. Kegunaannya
yaitu berfungsi dalam mencatat beberapa transaksi pembelian barang yang sudah
masuk dan dapat dilakukan dengan pembayaran utang dagang ataupun kredit. Berikut
ini sebagai contoh bentuk jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian :
2) Jurnal Khus
us Penjualan
Jurnal
khusus
perusahaan
dagang
dengan
melakukan
pencatatan
pada
beberapa
transaksi
penjualan
barang
yang dilakukan secara kredit. Kegunaannya yaitu berfungsi sebagai pencatatan
transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan pemilik bisnis dengan
konsumen dengan syarat pembayaran secara kredit atau berupa tagihan. Berikut ini
suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penjualan yaitu :
Contoh Jurnal Khusus Penjualan
Berikut ini contoh jurnal khusus penjualan yang dapat digunakan dalam mencatat
penjualan barang dagang secara kredit dengan bentuk jurnal :
Informasi Tambahan :
Tanggal yaitu suatu tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi secara
aktual.
Nomor faktur yaitu suatu tempat pencatatan pada setiap nomor faktur
terupdate.
Keterangan yaitu suatu tempat yang harus di isi dengan nama debitur maupun
denga alamat lengkapnya.
Syarat pembayaran yaitu tempat pencatatan dalam perjanjian dengan
konsumen sebagai syarat pembayaran, contohnya 2/10, n/30.
Referal yaitu sebagai pemberi tanda ceklis (v) ketika nominal tersebut sudah
dapat dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.
Jumlah yaitu sebagai pencatatan nominal yang sesuai transaksi penjual dengan
konsumen yang terdapat pada faktur.
3) Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk penerimaan kas, yang berkaitan dalam
pencatatan semua transaksi penerimaan tunai sesuai dengan uang tunai ataupun cek.
Jurnal khusus ini sering disebut sebagai jurnal kas masuk. Kegunaannya yaitu sebagai
pencatatan semua transaksi pada penerimaan kas seperti penerimaan uang,
penerimaan piutang dari penjualan tunai secara kas, dan sebagainya.
Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penerimaan kas yaitu :
Informasi Tambahan :
Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya sudah tersedia, maka
akan dicatat sebagai tanggal kejadianya transaksi dikolom tanggal. Akan
tetapi, nama debitur maupun keterangan lainnya akan dicatat pada kolom
keterangan. Namun pada bagian jumlah nominal akan dicatat pada sisi debit
dikolom kas, sedangkan sisi kredit pada kolom piutang.
Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya pada kolom
rekeningnya yang tidak tersedia, maka akan dicatat pada nominal di kolom
kas pada posisi debet. Namun, untuk bagian nama rekening dan nominal
jumlahnya akan dicatat pada kolom serba-serbi seperti contoh table diatas.
Pada pencatatan suatu kolom kas berfungsi sebagai pencatatan uang yang
sudah diterima, namun jika pada kolom potongan penjualan berfungsi dalam
melakukan pencatatan jumlah potongan penjualan atau diskon yang diberikan
kepada konsumen karena sudah melunasi piutang.
Pada pencatatan setiap transaksi untuk jurnal khusus penerimaan kas dicatat
terdiri dari dua kolom adalah sebagai satu kali dicatata pada sisi debet dan
satu lagi pencatatan dilakukan pada sisi kredit.
6.
3. Memudahkan Dalam pencatatan jurnal transaksi khusus, satu baris yang dirancang
Memasukan untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan. Misalnya,
Rincian Data pembelian barang dagangan dicatat pada satu baris, termasuk kredit
ke akun pemasok dan nama pemasok, tanggal dan jumlah informasi
yang diinginkan.
5. Kontrol Kontrol internal yang lebih baik akan terbentuk bila organisasi
internal yang bisnis mengadopsi jurnal khusus. Hal ini dikarenakan jurnal-jurnal
lebih baik ini memungkinkan membagi pekerjaan ke beberapa karyawan.
7. Referensi Transaksi yang sifatnya serupa dicatat dalam satu jurnal. Hal ini
masa depan berguna sebagai referensi masa depan dan menjadikan pencatatan
transaksi menjadi lebih mudah
Jenis Kegunaan
7. Retur penjualan dicatat di jurnal pengeluaran kas karena jurnal pengeluaran kas adalah
jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan
pengeluaran uang/pembayaran uang tunai.
8. Karena dalam buku beasr pembantu ada buku beasr pembantu utang, dalam buku ini
berisi kumpulan catatan transaksi utang yang diberikan kepada perusahaan. Pada buku ini
juga mencatat perubahan jumlah dan nominal kepada kreditur. Dalam buku ini, akan
terlihat informasi jelas mengenai siapa kreditur pemberi utang, nominal serta cara
pembayarannya sekali saja dalam tempo tertentu atau berkala.
9. Karena menyesuaikan kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut apa saja.
Contohnya adalah perusahaan penyedia kebutuhan pokok.