Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

AKUNTANSI KEUANGAN DASAR

NAMA : Nuke Maulidia


NIM : 2001288
PRODI : Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS : Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia


2020 – 2021
1.
a) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi
yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi
dalam siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan
keuangan kepada manajemen perusahaan.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli
 Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya
“Sistem Akuntansi”, Edisi ke-3, Jakarta, Salemba Empat, 2001
menyatakan bahwa: “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan
dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.”
 Menurut Nugroho Widjajanto dalam bukunya “Sistem Informasi
Akuntansi”, Jakarta, Erlangga, 2001, menyatakan bahwa : “Sistem
informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk
komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga
pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen.” 
b) Tidak karena sistem informasi di masa sekarang lebih efektif dan efesien jika
menggunakan computer
c)
1) Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu
keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan
memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan
sekarang, ada tiga karakteristik yang utama yaitu:
 Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan oleh
para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam
pengambilan keputusan;
 Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu
pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang
lalu, sekarang dan masa depan;
 Umpan balik (feednack value), yaitu kualitas informasi yang
memungkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang
telah terjadi dimasa lalu

2) Reliable, adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan
penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai
dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:
 Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsekuansi dalam pilihan
pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemapuannya untuk
meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode
tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasikan dengan
metode yang sama oleh pihak independen.
 Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan
antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-sumbernya;
 Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi
kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai
kebutuhan tertentu dan keinginan tertentu bagi pemakai khusus informasi.
3) Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkan
menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan
perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata
dari perbedaan perlakuan akuntansinya.
4) Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan
dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.Pada
dasarnya informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa,
sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi
memegang peran sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui
kegiatan apa yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evalusi
apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan menjamin agar data tersebut dapat diolah secara efisien
menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu maka dalam
pengolahan data tersebut dapat diperlukan suatu alat yang dianamakan sistem
informasi. Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan
tujuan penyusunan sistem akuntansi antara lain:
 Untuk menyediakan informasi bagi pengolah kegiatan usaha baru.
 Unutk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi
 Unutuk memperbailai pengendalian akuntansi & pengecekan intern
 Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.

2.
1) Pada dasarnya Memiliki Akuntansi Khusus
Kebijakan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan pemerintah (tujuan
pelaporan keuangan) menjadi dasar pengakuan kas atas pendapatan, pengeluaran, dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Sebagai pengakuan aset, kewajiban,
dan ekuitas di neraca digunakan sebagai basis akrual. Basis uang yang digunakan
adalah basis akuntansi yang terkait dengan transaksi dan konten lain saat pembayaran
tunai atau setara atau pembayaran. Basis akrual yang digunakan adalah basis
akuntansi untuk transaksi dan aktivitas lain yang diketahui selama transaksi atau
penerbitan terlepas dari kas atau setara kas atau pembayaran.
2) Adanya Pair Order System
Sistem Pair Order berdasarkan persamaan kebijakan akuntansi adalah: Assets =
Liabilities + Equity Funds. Setiap transaksi dipesan dengan mengatur pendebetan dan
meninjau berbagai transaksi sesuai permintaan.
3) Adanya Reksa Dana Tunggal
Kegiatan akuntansi mengacu pada UU-APBN sebagai landasan operasional. Dana
tunggal ini merupakan lokasi Pendapatan dan Belanja yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah sebagai serikat pekerja tunggal.
4) Desentralisasi Penerapan Akuntansi
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi pemerintah dilaksanakan
setingkat dengan unit akuntansi di kantor pusat instansi atau di daerah (karakteristik
akuntansi keuangan daerah). Tidak ada laporan pelaporan keuangan yang
menggunakan sistem terpusat karena semua divisi melakukan transaksi keuangan.
5) Grafik Estimasi Standar
SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang
berlaku untuk tujuan anggaran dan akuntansi secara keseluruhan.
6) Tidak Ada Catatan Keuntungan
Tidak terdapat pengungkapan laba dalam kegiatan usaha karena tujuan kegiatan
manajemen laba. Berinvestasi dalam aset tidak menghasilkan pendapatan sementara
menggunakan dana akuntansi diperlukan.
7) Neraca Pemerintah Berbeda dengan Neraca Perusahaan
Neraca pemerintah mengatur posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Saldo pemerintah meliputi:
 Sebuah. Aset lancar
Aset lancar harus segera direalisasikan, digunakan, atau dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal laporan. Aset tetap, kas dan setara kas, jangka
pendek, piutang, dan waktu. Akuntansi Persediaan diatur dalam PSAP Nomor
5 dan Akuntansi Investasi diatur dalam PSAP Nomor 6.
 Aset Tidak Halus
Aset berkinerja buruk termasuk aset jangka panjang dan aset tidak langsung
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan
pemerintah atau yang digunakan oleh masyarakat umum.
 Kewajiban
Kewajiban yang sesuai dengan sifat akuntansi termasuk hutang yang timbul
dari masa lalu dengan solusi yang mengubah aliran sumber daya ekonomi
pemerintah. Akuntansi Liabilitas diatur dalam PSAP Nomor 9.

3. Rangkaian kegiatan mulai munculnya ide pertama pelaksanaan proyek, pendefinisian


awal terhadap detail kebutuhan dan target proyek, penyusunan proposal, penentuan
metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan hingga penunjukan team dan
pembentukan instruksi untuk melakukan eksekusi proyek. Pihak-pihak yang terlibat
dalam tahap ini adalah pihak yang membutuhkan (demand side) yaitu perusahaan,
lembaga, institusi dan organisasi yang bersangkutan dan pihak yang berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut (supply side) yaitu ahli perangkat lunak, analis bisnis dan manajemen,
spesialis perangkat keras, programmer, system analyst, manajer proyek, dsb. Output yang
dihasilkan berupa detail jadwal tahapan berikutnya, target, personel yang bertanggung
jawab, standar-standar dan prosedur pelaksanaan proyek, aspek keuangan dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya proyek.

4. Manfaat Buku Besar Pembantu :


 Memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan, karena buku besar pembantu
akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.
 Ketelitian dalam pembuku besar umum dapat diuji dengan membandingkan saldo
buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo dalam buku besar pembantu.
 Dalam pengerjaan akuntansi memungkinkan diadakan pembagian tugas.
 Bisa dengan mudah mengetahui jumlah masing-masing elemen seperti piutang dan
hutang dari pihak yang terkait.

a)
 Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, maka selanjutnya harus
memposting ke akun di buku besar. Buku besar memberikan rincian semua
kegiatan akuntansi dengan akun dan mencatat aktiva tertentu.

Contoh: jenis transaksi, tanggal, nomor, nama akun dan lain sebagainya. 

Hal ini memungkinkan pemegang buku untuk memantau posisi dan status
keuangan berdasarkan akun. Salah satu akun yang paling sering direferensikan
dalam buku besar adalah akun kas yang merinci berapa banyak uang tunai
yang tersedia.Kemudian, hitung saldo pada buku besar agar mengetahui total
nilai akun.

b) buku besar pembantu sebenarnya merupakan rincian tentang akun buku besar
yang bersangkutan. misalnya, buku besar pembantu utang akan akan memuat
rincian tentang utang perusahaan. Dari buku tambahan tersebut, pada akhir
periode dapat dibuat daftar saldo

5.
1) Jurnal Khusus Pembelian
Jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian bertujuan untuk mencatat beberapa
transaksi pembelian barang dagangan ataupun pembelian barang lainnya yang dapat
dilakukan secara kredit atau yang disebut utang dagang. Kegunaannya
yaitu  berfungsi dalam mencatat beberapa transaksi pembelian barang yang sudah
masuk dan dapat dilakukan dengan pembayaran utang dagang ataupun kredit. Berikut
ini sebagai contoh bentuk jurnal khusus perusahaan dagang pada pembelian :
2) Jurnal Khus
us  Penjualan
Jurnal
khusus
perusahaan
dagang
dengan
melakukan
pencatatan
pada
beberapa
transaksi
penjualan
barang
yang dilakukan secara kredit. Kegunaannya yaitu berfungsi sebagai pencatatan
transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan pemilik bisnis dengan
konsumen dengan syarat pembayaran secara kredit atau berupa tagihan. Berikut ini
suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penjualan yaitu :
Contoh Jurnal Khusus Penjualan
Berikut ini contoh jurnal khusus penjualan yang dapat digunakan dalam mencatat
penjualan barang dagang secara kredit dengan bentuk jurnal :

Informasi Tambahan :
 Tanggal yaitu suatu tempat mencatat tanggal terjadinya transaksi secara
aktual.
 Nomor faktur yaitu suatu tempat pencatatan pada setiap nomor faktur
terupdate.
 Keterangan yaitu suatu tempat yang harus di isi dengan nama debitur maupun
denga alamat lengkapnya.
 Syarat pembayaran yaitu tempat pencatatan dalam perjanjian dengan
konsumen sebagai syarat pembayaran, contohnya 2/10, n/30.
 Referal yaitu sebagai pemberi tanda ceklis (v) ketika nominal tersebut sudah
dapat dipindahkan kebuku besar pembantu piutang.
 Jumlah yaitu sebagai pencatatan nominal yang sesuai transaksi penjual dengan
konsumen yang terdapat pada faktur.
3) Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk penerimaan kas, yang berkaitan dalam
pencatatan semua transaksi penerimaan tunai sesuai dengan uang tunai ataupun cek.
Jurnal khusus ini sering disebut sebagai jurnal kas masuk. Kegunaannya yaitu sebagai
pencatatan semua transaksi pada penerimaan kas seperti penerimaan uang,
penerimaan piutang dari penjualan tunai secara kas, dan sebagainya.
Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu jurnal penerimaan kas yaitu :

Contoh Jurnal Penerimaan Kas


Berikut ini contoh jurnal khusus penerimaan kas yang dapat digunakan pada beberapa
transaksi penerimaan uang tunai. Dibawah ini sebagai contoh yang berfungsi pada
jurnal penerimaan kas dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang ada yaitu
sebagai bentuk berikut :

Informasi Tambahan :
 Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya sudah tersedia, maka
akan dicatat sebagai tanggal kejadianya transaksi dikolom tanggal. Akan
tetapi,  nama debitur maupun keterangan lainnya akan dicatat pada kolom
keterangan. Namun pada bagian jumlah nominal akan dicatat pada sisi debit
dikolom kas, sedangkan sisi kredit pada kolom piutang.
 Pada pencatatan suatu transaksi jika kolom rekeningnya pada kolom
rekeningnya yang tidak tersedia, maka akan dicatat pada nominal di kolom
kas pada posisi debet. Namun, untuk bagian nama rekening dan nominal
jumlahnya akan dicatat pada kolom serba-serbi seperti contoh table diatas.
 Pada pencatatan suatu kolom kas berfungsi sebagai pencatatan uang yang
sudah diterima, namun jika pada kolom potongan penjualan berfungsi dalam
melakukan pencatatan jumlah potongan penjualan atau diskon yang diberikan
kepada konsumen karena sudah melunasi piutang.
 Pada pencatatan setiap transaksi untuk jurnal khusus penerimaan kas dicatat
terdiri dari dua kolom adalah sebagai satu kali dicatata pada sisi debet dan
satu lagi pencatatan dilakukan pada sisi kredit.

4) Jurnal Khusus Pengeluaran Kas


Pada jurnal khusus perusahaan dagang untuk pengeluaran kas dalam mencatat
semua transaksi pengeluaran dengan pembayaran secara tunai, yaitu baik dengan
uang kas ataupun cek. Biasanya jurnal ini sering dikatakan sebagai jurnal pengeluaran
secara tunai atau kas. Kegunaanya dalam melakukan pencatatan semua transaksi yang
berkaitan dengan pengeluaran kas, contohnya pembayaran biaya atau beban dan
pembayaran hutang maupun sebagainya. Berikut ini suatu bentuk contoh dari suatu
jurnal pengeluaran kas yaitu :

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas


Berikut ini contoh jurnal khusus pengeluaran kas yang dapat digunakan pada
beberapa transaksi pembayaran secara uang tunai. Dibawah ini sebagai contoh yang
berfungsi pada jurnal pengeluaran kas dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
yang ada yaitu sebagai bentuk berikut :
Informasi Tambahan :
 Dalam pencatatan tanggal, beserta nomor bukti akan ditempatkan pada kolom
yang sudah disediakan.
 Dalam pencatatan nama beserta alamat lengkap pihak debitur bahkan
keterangan lainnya dengan pihak yang bersangkutan terkait bertransaksi
secara langsung akan ditempatkan pada kolom keterangan.
 Pada pencatatan nominal pada sisi debet dikolom rekening di isi sebagai utang
ataupun sesuai dengan sisi kredit pada kolom kas.
 Pada pencatatan transaksi yang kolomnya tidak tersedia, untuk pencatatannya
akan dilakukan seperti contoh diatas, bahkan pada nama rekening ataupun
nominalnya harus dicatat pada kolom serba-serbi.
 Untuk kolom kas dalam mencatat nominal jumlah uang sesuai yang harus
dibayarkan, namun pada kolom potongan pembelian dalam pencatatan
nominal jumlah potongan sesuai dengan selisih pembayaran utang karna
sudah melunasi pada masa periode waktu potongan.

6.

Keuntungan Menggunakan Jurnal Khusus


1.Peningkatan Dengan mengadopsi jurnal khusus, pekerjaan pencatatan transaksi
efisiensi bisnis dapat dikerjakan oleh beberapa karyawan yang sudah mahir
dalam hal ini. Pencatatan tidak hanya dikerjakan oleh satu orang
akuntan, Ini seperti efisiensi antara bagian dari akuntan.

2. Setiap jurnal khusus ditangani oleh orang tertentu, yang sudah


Meminimalisir mahir dengan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dengan begitu
kesalahan akan banyak pemeriksaan dari banyak pihak dan ini akan berimbas
pada pengurangan kesalahan dalam pencatatan pembukuan.

3. Memudahkan Dalam pencatatan jurnal transaksi khusus, satu baris yang dirancang
Memasukan untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan. Misalnya,
Rincian Data pembelian barang dagangan dicatat pada satu baris, termasuk kredit
ke akun pemasok dan nama pemasok, tanggal dan jumlah informasi
yang diinginkan.

4. Mengurangi Kemungkinan perubahan laporan palsu dalam akun akan berkurang


kemungkinan karena transaksi jurnal dicatat secara kronologis dan pihak tertentu
penipuan bertanggung jawab atas kebenarannya.

5. Kontrol Kontrol internal yang lebih baik akan terbentuk bila organisasi
internal yang bisnis mengadopsi jurnal khusus. Hal ini dikarenakan jurnal-jurnal
lebih baik ini memungkinkan membagi pekerjaan ke beberapa karyawan.

6. Penghematan Dalam jurnal khusus, penjurnalan dapat dilakukan secara


waktu bersamaan oleh beberapa karyawan daripada satu karyawan,
sehingga transaksi bisnis dapat ditulis jauh lebih cepat.

7. Referensi Transaksi yang sifatnya serupa dicatat dalam satu jurnal. Hal ini
masa depan berguna sebagai referensi masa depan dan menjadikan pencatatan
transaksi menjadi lebih mudah

Jenis Kegunaan

Jurnal Untuk penampungan catatan beragam transaksi yang


Pembelian berhubungan dengan pembelian barang maupun usaha dengan
cara kredit

Jurnal Tempat pencatatan segala jenis penjualan baik barang maupun


Penjualan jasa yang dilakukan dengan cara kredit
Jenis Kegunaan

Jurnal Pencatatan untuk semua jenis transaksi yang menghasilkan uang


Penerimaa tunai dari berbagai sumber
n Kas

Jurnal Pencatatan pengeluaran operasional perusahaan dalam bentuk


Pengeluar uang tunai
an Kas

7. Retur penjualan dicatat di jurnal pengeluaran kas karena jurnal pengeluaran kas adalah
jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan
pengeluaran uang/pembayaran uang tunai.

8. Karena dalam buku beasr pembantu ada buku beasr pembantu utang, dalam buku ini
berisi kumpulan catatan transaksi utang yang diberikan kepada perusahaan. Pada buku ini
juga mencatat perubahan jumlah dan nominal kepada kreditur. Dalam buku ini, akan
terlihat informasi jelas mengenai siapa kreditur pemberi utang, nominal serta cara
pembayarannya sekali saja dalam tempo tertentu atau berkala.

9. Karena menyesuaikan kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut apa saja.
Contohnya adalah perusahaan penyedia kebutuhan pokok.

Anda mungkin juga menyukai