Pengukuran kadar MDA dilakukan dengan metode Wills. Prinsipnya adalah mereaksikan
MDA dengan asam tiobarbiturat sehingga terbentuk senyawa berwarna yang memberikan
serapan maksimal pada panjang gelombang 530 nm. Bahan yang digunakan dapat berupa:
plasma darah, homogenat jaringan, larutan asam trikloroasetat (TCA) 20%, larutan asam
tiobarbiturat (TBA) 0,67% dan larutan standar tetraetoksipropan. Pemeriksaan kadar MDA dapat
dilakukan dengan menggunakan sampel bahan dari plasma darah dan atau homogenat hati tikus
Tujuan praktikum ini adalah untuk menetapkan kadar peroksida lipid dengan mengukur
kadar MDA dalam plasma darah dan homogenat hati tikus puasa dan tikus tidak puasa.
Hasil peroksidasi lipid (MDA) bila direaksikan dengan asam tiobarbiturat (TBA) akan
membentuk senyawa berwarna merah muda yang menyerap cahaya pada panjang gelombang
530 nm.
1. Plasma darah dan homogenat hati tikus puasa dan tidak puasa
5. Akuades
Alat untuk Pemeriksaan kadar Malondialdehid (MDA)
2. Micropipet
4. Vorteks
5. Spektrofotometer
6. Kuvets
7. Sentrifuge
8. Penanggas air
9. Boks es
Uji (duplo)
Konsentrasi standar
Plasma darah Homogenat hati
Bahan Blanko (duplo) (10-3 nmol/mL)
Tikus Tikus
0.625 1.25 2.5 5 Puasa Tidak puasa Puasa Tidak puasa
Standar (L) - 1 5 10 20 - - - -
TCA 20% (L) 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Vorteks
Sentrifugasi 3000 rpm selama 10 menit, ambil supernatant
TBA 0.67% (L) 400 400 400 400 400 400 400 400 400
Masukkan ke dalam penangas air 95o - 100o C selama 10 menit. Kemudian dinginkan.
Setelah itu dibaca serapannya pada panjang gelombang 530 nm.
Terhadap masing-masing standar Tetra Etoksi Propan (TEP) yang diencerkan 1:80.000
sebanyak 400µL ditambahkan 200 µL TCA 20% lalu divortex sehingga terlihat campuran
menjadi keruh. Campuran kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit.
Supernatan dipisahkan untuk pemeriksaan selanjutnya dan ampasnya dibuang. Sebanyak 400 µL
TBA 0,67% ditambahkan terhadap supernatan dan dilanjutkan dengan pemanasan di atas
penangas air 960C selama 10 menit. Setelah itu larutan disentrifugasi kembali pada 5000 rpm
selama 5 menit dan dibaca serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 530
nm.
sebanyak 50 µL dan diencerkan dengan air sebanyak 350 µL. Larutan ini ditambahnan 200 µL
TCA 20% lalu divortex dan disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit.
Supernatan diambil dan ditambahkan 400 µL TBA 0,67%, kemudian dipanaskan di atas
penangas air 960C selama 10 menit. Setelah itu larutan disentrifugasi kembali pada 5000 rpm
selama 5 menit dan dibaca serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 530
nm.
Malondialdehid tidak stabil pada suhu ruang sehingga dilakukan dengan pembuatan
kurva standar MDA menggunakan tetraetoksipropan (TEP), yaitu senyawa yang bila terhidrolisis
oleh air akan menghasilkan MDA dan alkohol. Kurva standar TEP dibuat dengan mereaksikan
berbagai macam konsentrasi mulai dari kadar 0.625 nmol/mL sampai 5 nmol/mL. Salah satu
0.3
0.25
Kurva standar MDA
f(x) = 0.07 x + 0.06
0.2 R² = 1
seraoan
0.15
0.1
0.05
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
kadar (nmol/mL)
Hasil pengukuran kadar Malondialdehid (MDA) plasma darah dan homogenat hati tikus dapat