Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Gusti Bagus Ary Pranawa Putra

NIM. : 1917051063

Kelas : 4G

Matkul : Akuntansi Manajemen

CVP dan BEP

A. Pengertian CVP

Cost Volume Pofit atau yang disingkat CVP adalah sebuah teknik akuntansi yang digunakan
untuk membantu mengidentifikasikan pengaruh volume penjualan dan biaya produk terhadap laba
operasi bisnis. Biaya produk disini dapat berupa biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan
perusahaan dan yang dimaksud dengan volume adalah jumlah produk yang dijual, sedangkan
profit atau laba adalah jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan produk setelah dikurangi biaya-
biaya yang berhubungan dengan produk tersebut. Analisis CVP ini merupakan jenis analisis yang
sering digunakan oleh perusahaan untuk menentukan Titik Impas (Break Event Point)
perusahaannya. Dengan menggunakan analisis CVP ini, para pengambil keputusan dapat
memahami bagaimana pengaruh perubahan volume penjualan, harga dan biaya variabel terhadap
laba perusahaannya sehingga dapat menentukan keputusan yang tepat dalam mengelola bisnisnya.
Analisis CVP juga dapat membantu pengusaha untuk menentukan tingkat penjualan (volume
penjualan) yang tepat untuk mencapai pendapatan yang ditargetkan.

B. Manfaat CVP
• Analisis CVP memberikan pemahaman yang jelas dan sederhana tentang tingkat
penjualan yang diperlukan untuk mencapai Break Even Point atau Titik Impas (tanpa
untung, tanpa rugi) ataupun tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba yang
ditargetkan.
• Analisis CVP membantu manajemen untuk memahami perbedaan biaya pada berbagai
tingkat volume produksi/penjualan. Analisis CVP membantu pengambilan keputusan
dalam memperkirakan biaya dan laba yang diakibatkan oleh perubahan volume.
• Analisis CVP membantu manajemen untuk menganalisis kelangsungan sebuah bisnis,
apakah lebih baik memberhentikan aktifitas bisnisnya atau melanjutkan bisnis tersebut
dengan rugi pada masa-masa yang sulit. Hal ini dikarenakan analisis CVP ini dengan jelas
membagi biaya langsung dan biaya tidak langsung.

C. Pengertian BEP

Break-even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang
diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil
penjualan. Akibatnya, perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Dalam istilah akuntansi,
BEP disebut dengan titik impas. BEP sangat penting bagi sebuah perusahaan, selain itu break event
point juga sering digunakan oleh para pelaku saham. Kalkulasi saham yang dibuat dengan metode
BEP saat seseorang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat
untuk membeli (call) dan kapan harus menjual (put).

D. Manfaat BEP
• Perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar
tidak mengalami kerugian.
• Perusahan dapat mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh
keuntungan.
• Perusahaan dapat mengetahui nilai berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
• Perusahaan dapat mengetahui dampak perubahan harga jual, biaya, dan volume
penjualan.
• Perusahaan dapat menentukan ragam produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat
keuntungan yang telah ditargetkan dalam perencanaan.
• Perusahaan mendapat informasi dan pedoman dalam menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi seperti penambahan/penggantian fasilitas produksi atau investasi dalam
aktiva tetap lainnya.

Anda mungkin juga menyukai