Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Gausti Bagus Ary Pranawa Putra

NIM. : 1917051063

Kelas : 4G

Matkul : Akuntansi Manajemen

Variabel dan Full Costing

A. Variabel Costing

Variabel costing adalah harga pokok produksi variabel yang merupakan salah satu cara
penentuan harga pokok produksi yang dapat membebankan setiap elemen biaya produksi seperti
biaya overhead, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja. Beberapa instrument yang ada pada
variabel costing yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya komisi, biaya
upah lembur dan biaya kebutuhan alat-alat produksi.

Pada saat mengambil keputusan dalam jangka pendek, adanya tujuan variable costing
merupakan penentuan harga pokok produksi dengan memenuhi keinginan pihak manajemen ketika
ingin mendapatkan suatu informasi dengan cara seperti pertama dalam segi pihak manajemen,
berguna dalam mengetahui adanya kontribusi dengan menentukan besarnya laba pada rencana
yang dilalui dan dianalisa sebagai hubungan cost-volume-profit dengan adanya pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen dengan jangka pendek. Selanjutnya dapat memudahkan dan
dapat mengendalikan kegiatan operasional yang sudah berjalan sehingga bisa menetapkan dan
bertanggung jawab kepada departemen lain pada suatu perusahaan.

Kelebihan dari metode variabel costing yaitu Pertama, dapat menentukan pengambilan
informasi jangka pendek. Adanya pihak manajemen dengan menggunakan variable costing, dapat
menentukan pengambilan keputusan dengan jangka pendek. Contoh ketika menerima pesanan
khusus dari pelanggan bisa ditentukan harga jualnya. Kedua, dapat merencanakan laba jangka
pendek. Dari pihak manajemen untuk mendapatkan suatu informasi laba dengan jangka pendek,
mengenai laba sebaiknya dilakukan perhitungan biaya yang dipisahkan sesuai dengan perilaku dan
perubahan volume produksi. Ketiga, dapat mengendalikan biaya. Dengan adanya pihak
manajemen sebaiknya sudah mengetahui biaya tetap dari informasi laporan laba rugi. Sehingga
pihak manajamen fokus terhadap pengendalian biaya tetap. Sedangkan untuk kekurangannya yang
pertama yaitu biasanya dalam menerapkannya akan sangat kesulitan dalam membagi elemen
antara biaya variabel dengan biaya tetap. Kedua yaitu biasanya dalam membagi sifat elemen biaya
variabel dan biaya tetap akan terasa sulit dilakukan pada variabel costing dalam menentukan biaya.
Terakhir untuk pihak manajemen sangat penting ketika tetap harus melakukan pelaporan keuangan
laba rugi untuk keperluan eksternal, walaupun cara mengimplementasikannya tidak sesuai dengan
standar akuntansi.

B. Full Costing

Full costing adalah suatu metode dalam ilmu akuntansi yang memaparkan bahwa semua
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti biaya tetap, variabel, langsung, tidak
langsung, investasi, dan semua biaya yang digunakan untuk proses produksi dijadikan sebagai
tolak ukur untuk menghitung total biaya per unit atau harga pokok produksi dalam sebuah bisnis.

Kelebihan dari metode full costing ini yaitu Menampilkan jumlah biaya overhead dengan
sangat komprehensif sebab mengandung dua jenis biaya, yaitu overhead tetap dan variable;
Metode ini mampu melakukan penundaan dalam beban biaya overhead ketika produk belum laku
terjual di pasaran; dan Pembebanan biaya overhead atas barang yang belum terjual bisa dialihkan
untuk mengurangi atau menambah harga pokok.

Sedangkan untuk kekurangan dari metode full costing adalah harga jual yang akan
didapatkan menjadi lebih tinggi daripada menggunakan metode variabel costing. Hal tersebut
dikarenakan metode full costing menganggap konsumen rela membayar berapapun untuk membeli
barang yang diinginkannya. Metode ini cocok untuk bisnis yang bergerak dalam bidang produksi
bahan pokok masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai