Anda di halaman 1dari 4

RESUME

ETIKA PROFESI

Dosen Pengampu : Made Arie Wahyuni, S.E., M.Si

Oleh :

I Gusti Bagus Ary Pranawa Putra (1917051063)

Kelas 4G

Prodi S1 Akuntansi

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun Ajaran 2020/2021


A. Cara Auditor Meyakinkan Pengguna Bahwa Mereka Memiliki Keahlian
yang Cukup

Standar Umum Auditing digunakan untuk melaksanakan profesi dan


memenuhi tujuannya, Di bawah ini adalah Standar Umum Audit. Standar umum
bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya.
Standar umum berbeda dari standar yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
lapangan dan pelaporan. Standar pribadi atau standar umum ini berlaku sama, baik
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan lapangan maupun pelaporan. Dalam berbagai
sumber, terdapat berbagai standar-standar umum yang harus dipenuhi oleh
seorang auditor, dan salah satu standarnya yaitu audit harus dilaksanakan oleh
seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup
sebagai auditor. Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyatan
pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang
akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan
pendidikan formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman
selanjutnya dalam praktik audit. Betapa pun tingginya kemampuan seseorang
dalam bidang-bidang lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak
dapat memenuhi persyaratan yang dimaksudkan dalam standar auditing ini, jika ia
tidak memiliki pendidikan serta pengalaman memadai dalam bidang auditing.

Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat,


auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi
dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan
formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam
praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang profesional, auditor
harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.Pelatihan ini harus secara memadai
mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Asisten junior, yang baru
masuk ke dalam karier auditing harus memperoleh pengalaman profesionalnya
dengan mendapatkan supervisi memadai dan review atas pekerjaannya dari
atasannya yang lebih berpengalaman. Sifat dan luasnya supervisi dan review
terhadap hasil pekerjaan tersebut harus meliputi keanekaragaman praktik yang
luas. Auditor independen yang memikul tanggung jawab akhir atas suatu
perikatan, harus menggunakan pertimbangan matang dalam setiap tahap
pelaksanaan supervisi dan dalam review terhadap hasil pekerjaan dan
pertimbangan-pertimbangan yang dibuat asistennya. Pada gilirannya, para asisten
tersebut harus juga memenuhi tanggung jawabnya menurut tingkat dan fungsi
pekerjaan mereka masing-masing kepada pengguna agar mereka dapat dipercaya.

B. Apa yang Akan Terjadi Apabila Akuntan Publik Dituduh Melakukan


Pelanggaran Kode Etik dan Apa Dampaknya Terhadap Perusahaan

Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah aturan etika yang harus diterapkan
oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI dan staf profesional
yang bekerja pada satu KAP. Kode etik ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A
dan bagian B. bagian A dari kode etik ini menetapkan prinsip dasar etika profesi
dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut.
Sedangkan bagian B dari kode etik ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan
kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu. Kode etik ini harus dan wajib
untuk dijalankan semua akuntan publik agar kredibilitas mereka bisa dipercaya
oleh pengguna data.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah apa yang akan terjadi apabila akuntan
publik dituduh melakukan pelanggaran. Ada sebuah kasus yang menyangkut hal
ini yaitu kasus KAP Andersen dan Enron yang melanggar kode etik. Dalam kasus
tersebut terdapat banyak pelanggaran kode etik profesi akuntan. Prinsip pertama
yaitu tanggung jawab profesi telah dilanggar. Karena pihak auditor telah
menerbitkan laporan palsu, maka kepercayaan masyarakat terhadapnya yang
dianggap dapat menyajikan laporan keuangan telah disalahkan. Jadi, jika suatu
KAP melanggar kode etik, maka kepercayaan pengguna data terhadap auditor
akan menjadi hilang dan bila hal tersebut tidak dikoreksi maka KAP bisa
mengalami kebangkrutan.

C. Bagaimana Pekerjaan Auditor Internal Klien Dapat Berpengaruh Terharap


Pekerjaan Auditor Independen
Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor internal harus
independen terhadap fungsi-fungsi ini dalam organisasi tempat ia bekerja di klien,
namun demikian ia tidak bisa independen terhadap perusahaannya karena ia
adalah pegawai dari perusahaan yang diaudit, faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam memanfaatkan pekerjaan auditor internal oleh independen,
yaitu:

 Pentingnya laporan yang ditemukan,

 Tingkat usaha dan besarnya biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi
yang ada,

 Resiko yang ada jika tindakan koreksi dilakukan jika ternyata hasilnya gagal,

 Tingkat kesulitan pelaksanaan tindakan koreksi, dan

 Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan koreksi.

Anda mungkin juga menyukai