Anda di halaman 1dari 2

Tugas Teknik Pertumbuhan dan Perkembangiakan

Nama : Syamma I. Y. Aritonang


NIM : 201838029

Resume Jurnal “ Perbanyakan Dendrobium antennatum Lindl Melalui Kultur Benih Secara In
Vitro Menggunakan Media Sederhana: Pupuk dan Media Organik Kompleks “

Dendrobium antennatum Lindl, yang dikenal secara lokal sebagai anggrek antelop
(anggrek kelinci) banyak ditemukan di wilayah New Guinea. Spesies ini memiliki nilai
ekonomis utama sebagai bahan induk dalam program pemuliaan untuk menghasilkan anggrek
varian baru. Secara alami D. Antennatum menghasilkan buah yang berbiji melimpah di alam.
Namun seperti anggrek lainnya, hanya sebagian kecil dari biji yang layak dan dapat
berkecambah, karena bijinya yang kecil. Benih seperti ini, mengandung cadangan nutrisi yang
tidak mencukupi untuk perkecambahan (Teixeira da Silva et al. 2015b). Ketersediaan teknik
perkecambahan secara in vitro untuk anggrek ini sangat penting untuk menyajikan data yang
berguna bagi upaya konservasi. Keberhasilan metode perbanyakan in vitro pada anggrek sangat
bergantung pada banyak faktor. Salah satu faktor penting adalah media kultur. Untuk mencari
media kultur yang sesuai, komposisi unsur hara dan kandungan zat pengatur tumbuh di dalam
media memegang peranan penting. Namun, seringkali media yang tersedia saat ini merupakan
bahan yang mahal dan tidak tersedia di pasar lokal terutama di daerah terpencil. Hal ini
memungkinkan terjadinya kesulitan dalam upaya konservasi anggrek. Oleh karena itu,
penggunaan bahan alternatif seperti pupuk daun dan bahan organik kompleks yang tersedia
secara lokal untuk media formulasi perlu dikaji. Dari lima jenis media yang digunakan, diketahui
media Growmore 10-55-10 yang diberi 10% air kelapa (GCw) dan media Growmore 10-55-10
yang ditambahkan ekstrak daun bawang 50 g / l merupakan media terbaik bagi perkecambahan
biji anggrek kelinci secara in vitro. Kedua media perkecambahan biji ini, dapat pula digunakan
sebagai media subkultur untuk meningkatkan pertumbuhan planlet tetapi tidak untuk
perbanyakan tunas.

Setelah membuat tugas membuat ulasan artikel (terlampir) lanjutkan dengan menjawab
pertanyaan berikut:
1. Apa yang melatarbelakangi (alasan) dilakukannya penelitian tersebut (bahan bacaan)?
 Hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini adalah sedikitnya biji anggrek
antelop alami yang dapat berkecambah. Sehingga satu-satunya jalan untuk
memperoleh kecambah adalah dengan melakukan teknik perkembangan secara in
vitro. Yang mana teknik ini hanya dapat dilakukan dengan bantuan media tumbuh
yang sesuai.
2. Apa nama anggrek yang menjadi topik penelitian?
 Anggrek yang dijadikan sebagai bahan penelitian dalam jurnal ini adalah
Dendrobium antennatum Lindl atau yang dikenal sebagai anggrek antelop (anggrek
kelinci).
3. Bagaimana penulis melakukan kultur anggrek?
 Kapsul D. Antennatum yang telah matang dan tidak retak dari lapangan dipanen dan
diangkut ke laboratorium. Kapsul dibersihkan dengan larutan deterjen dan dibilas
dengan air steril. Kemudian kapsul diletakkan di meja laminar air flow (LAF) dan
direndam dalam alkohol 70% selama 5 menit dan dibakar di atas api bunsen,
dilakukan berulang sebanyak tiga kali. Kapsul dimasukkan ke dalam cawan steril,
dibedah secara melintang, dan di keluarkan bijinya menggunakan spatula steril. Benih
yang dilepaskan disebarkan ke seluruh permukaan media. Peneliti menggunakan satu
kapsul untuk seluruh (lima) perlakuan (lima botol kultur) di setiap ulangan.
4. Media kultur apa yang dianggap terbaik untuk kultur anggrek? sebutkan komposisinya!
 Growmore 10-55-10 yang ditambahkan air kelapa 10% (GCw) dan Growmore 10-55-
10 yang ditambahkan ekstrak daun bawang 50 g /l.
5. Bagaimana proses perkecambahan anggrek terjadi di dalam kultur in vitro?
 Proses perkecambahan anggrek kelinci dalam kultur in vitro dimulai dari penyemaian
benih, perkecambahan benih yang dimulai dengan tahapan imbibisi air dan
pembentukan enzim, diikuti oleh pertumbuhan embrio yang berkembang menjadi
protocorm, munculnya radikal, produksi planlet, dan pemindahan planlet yang telah
siap ditanam pada media sub kultur.
6. Apa kandungan yang terdapat pada air kelapa?

 Air kelapa adalah cairan endosperma yang mengandung komposisi kimia unik seperti
berbagai jenis gula, vitamin, mineral, lemak, asam amino, fenolat, dan fitohormon
(Auksin, 1,3-Diphenylurea dan sitokinin).

Anda mungkin juga menyukai