Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT ANAK DENGAN TINGKAT

KEPUASAN KELUARGA YANG ANAKNYA MENJALANI HOSPITALISASI


DI RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Asih Fatriansari
STIK Siti Khadijah Palembang
Jl. Demang Lebar Daun Pakjo – Palembang
e-mail: asih.fatriansari13@gmail.com

ABSTRAK

Tingkat kepuasan keluarga adalah tingkat penerimaan dan respon keluarga terhadap pemberian
pelayanan keperawatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan
komunikasi terapeutik perawat anak dengan tingkat kepuasan keluarga yang anaknya menjalani
hospitalisasi di RSUD Provinsi Al Ihsan Jawa Barat. Desain penelitian ini Cross-Sectional. Kelompok
sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perawat dan kelompok keluarga. Jumlah
sampel pada masing-masing kelompok adalah 23 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara komunikasi terapeutik perawat anak dengan tingkat kepuasan
keluarga (p=0,0005). Rekomendasi penelitian ini, komunikasi terapeutik disadari perawat anak
sebagai suatu metoda dalam peningkatan kepuasan klien anak dan keluarga.

Kata kunci: komunikasi terapeutik perawat anak, tingkat kepuasan keluarga.


Daftar pustaka 58 (1994- 2011)

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 44


LATAR BELAKANG sesuai dengan pendekatan perawatan anak
yang berfokus pada keluarga atau family
Keadaan sakit dan keharusan untuk centered care (FCC). ). Keterlibatan keluarga
menjalani perawatan di rumah sakit, akan dalam proses perawatan anak selama anak
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis sakit akan membantu meningkatkan kepuasan
seorang anak. Hal ini disebut dengan keluarga terhadap pelayanan asuhan
hospitalisasi. Hospitalisasi merupakan hal yang keperawatan yang diberikan sekaligus
dapat menyebabkan timbulnya stres bagi anak memandirikan keluarga dalam perawatan anak
berkaitan dengan adanya perubahan lingkungan selanjutnya. Salah satu upaya meningkatkan
dan status kesehatan yang mereka alami. Wong kepuasan klien anak dan keluarga adalah
(2004) menjelaskan bahwa hospitalisasi adalah dengan penerapan komunikasi terapeutik
keadaan krisis pada saat anak sakit dan dirawat perawat selama masa hospitalisasi klien anak di
di rumah sakit sehingga harus beradaptasi rumah sakit.
dengan lingkungan rumah sakit. Hal yang sama Perawat membutuhkan komunikasi
dikemukakan oleh Hockenberry, Wilson dan dalam memberikan asuhan keperawatannya.
Winkelstein (2009) bahwa hal utama yang dapat Pada profesi keperawatan menurut
menyebabkan stres dari proses hospitalisasi Marlindawani (2007), komunikasi menjadi
adalah perpisahan dari orangtua, kehilangan sangat bermakna karena merupakan metoda
kontrol, serta takut akan cedera tubuh dan nyeri. utama dalam mengimplementasikan proses
Theofanidis (2006) menyatakan bahwa keperawatan. Perawat yang memiliki
kondisi anak yang memburuk ketika harus keterampilan berkomunikasi secara terapeutik
menjalani hospitalisasi dalam waktu lama, tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa
berdampak pada perkembangan anak. percaya dengan klien, mencegah terjadinya
Dibutuhkan peran keluarga, sebagai bagian masalah legal, memberikan kepuasan profesi
integral yang tak terpisahkan dari anak, dalam dalam pelayanan keperawatan dan
membantu mengatasi dampak hospitalisasi meningkatkan citra profesi keperawatan dan
tersebut. Keluarga sebagai pusat pelayanan citra rumah sakit. Kepuasan klien merupakan
dalam pendekatan keperawatan anak akan tingkat penerimaan dan respon klien dan
membantu proses pelayanan keperawatan keluarga terhadap pemberian pelayanan
selama hopitalisasi, sehingga perlu dilibatkan keperawatan yang diberikan. Pelayanan
secara aktif. keperawatan tersebut dapat berupa komunikasi
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang diberikan perawat terhadap kliennya.
yang paling sering berinteraksi dengan klien Pentingnya komunikasi terapeutik
anak dan keluarga harus dapat menempatkan perawat dalam pemberian pelayanan
keluarga sebagai bagian integral dari setiap keperawatan profesional dengan tujuan
asuhan keperawatan yang diberikan. Hal ini peningkatan kepuasan keluarga sebagai objek

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 45


dari asuhan keperawatan, dan belum ini, orangtua mampu baca dan tulis.
teridentifikasi adanya penelitian yang
mengangkat tentang penerapan teknik
komunikasi perawat anak yang dihubungkan HASIL PENELITIAN
dengan tingkat kepuasan keluarga dengan anak
hospitalisasi, melatarbelakangi peneliti untuk Penelitian ini dilakukan di ruang anak
melihat lebih jauh tentang hubungan tersebut. Lukmanul Hakim RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat.
METODA
A. Karakteristik Keluarga yang Anaknya
Penelitian ini menggunakan desain Menjalani Hospitalisasi
cross sectional dengan metode deskriptif Hasil penelitian terhadap distribusi
korelasional untuk mencari hubungan antara karakteristik keluarga dalam penelitian ini
komunikasi perawat anak sebagai variabel didapatkan sebagian besar usia orangtua
bebas dengan tingkat kepuasan keluarga yang berada kelompok usia dewasa muda, yaitu 17
anaknya menjalani hospitalisasi di RSUD Al- orang (73,9%). Jenis kelamin orangtua sebagian
Ihsan Provinsi Jawa Barat sebagai variabel besar berjenis kelamin perempuan, yaitu
terikat. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari sebanyak 13 orang ( 56,5%). Berdasarkan
dua kelompok, yaitu kelompok perawat anak jumlah anak, menunjukkan bahwa sebagian
yang melakukan komunikasi terapeutik dan besar keluarga mempunyai jumlah anak kecil (≤
kelompok keluarga (orangtua) yang diukur 2 anak), yaitu sejumlah 18 orang (78,3%).
tingkat kepuasannya. Kelompok sampel perawat Berdasarkan pendidikan orangtua, terdapat
adalah semua perawat yang ada di ruang perbedaan sedikit pada dua kelompok, yaitu
perawatan anak RSUD Al Ihsan sebanyak 23 pendidikan tinggi 11 orang (47,8%) dan
perawat. Seluruh perawat diambil sebagai pendidikan rendah 12 orang (52,2%).
sample penelitian. Kelompok keluarga adalah Berdasarkan pekerjaan orangtua, terdapat
kelompok orangtua yang anaknya dirawat dan orangtua dengan pekerjaan tetap sebanyak 12
menjalani kontak langsung atau berkomunikasi orang (52,2%), dan pekerjaan tidak tetap
dengan salah satu perawat di ruang anak masuk sebanyak 11 orang (47,8%).
dalam kriteria inklusi, sebagai berikut: orangtua
yang memiliki anak yang telah di rawat selama B. Komunikasi Terapeutik Perawat Anak
1-3 hari, orangtua sebagai pendamping utama Hasil distribusi komunikasi terapeutik perawat
anak selama dirawat atau keluarga yang sering anak pada penelitian ini terlihat bahwa sebagian
mengunjungi klien selama dirawat, orangtua besar komunikasi terapeutik perawat anak
setuju untu menjadi responden dalam penelitian adalah positif, yaitu sebanyak 14 orang (60,9%).

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 46


C. Tingkat Kepuasan Keluarga yang terapeutiknya positif dan negatif (p = 0,0005).
Anaknya Menjalani Hospitalisasi Dari hasil analisis diperoleh nilai Odds
Hasil distribusi tingkat kepuasan Ratio(OR) sebesar 7,000, yang bermakna
keluarga yang anaknya menjalani hospitalisasi bahwa komunikasi terapeutik perawat anak
pada penelitian ini tergambar bahwa terdapat yang negatif beresiko memberikan tingkat
12 orang (52,2%) dengan tingkat kepuasan kepuasan keluarga tidak baik sebanyak 7,000
keluarga baik, dan selebihnya 11 orang (47,8%) kali lebih besar daripada perawat anak yang
dengan tingkat kepuasan tidak baik. berkomunikasi terapeutik positif.

D. Hubungan Karakteristik Keluarga Dengan PEMBAHASAN


Tingkat Kepuasan Keluarga
Karakteristik keluarga dalam penelitian Dari data di atas menunjukkan bahwa
ini meliputi usia, jenis kelamin orangtua, jumlah terdapat hubungan yang bermakna antara
anak, tingkat pendidikan orangtua, dan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh
pekerjaan orangtua. Dari hasil uji statistika yang perawat anak dengan tingkat kepuasan keluarga
telah dilakukan, didapatkan bahwa keseluruhan yang anaknya menjalani hospitalisasi dengan
faktor tersebut mempunyai hubungan yang tidak nilai p = 0,000. Hal ini sesuai dengan hasil
bermakna dengan tingkat kepuasan keluarga penelitian yang dilakukan oleh Darmawan
(pvalue usia= 0,640; pvalue jenis kelamin=1,000; (2009) bahwa ada hubungan yang bermakna
pvalue jumlah anak=1,000; pvalue tingkat antara komunikasi terpaeutik perawat anak
pendidikan=0,648; pvalue pekerjaan =0,648). dengan tingkat kepuasan klien tentang
pelayanan keperawatan. Hong, et. al (2008)
E. Hubungan Komunikasi Terapeutik yang meneliti tentang kepuasan klien yang
Perawat Anak dengan Tingkat Kepuasan dihubungkan dengan komunikasi perawat dalam
Keluarga yang Anaknya Menjalani manajemen nyeri di unit pediatrik, juga
Hospitalisasi menghasilkan bahwa terdapat hubungan yang
Didapatkan hasil penelitian bahwa bermakna antara komunikasi perawat dengan
terdapat 12 orangtua (85,7%) yang baik tingkat tingkat kepuasan klien terkait manajemen nyeri
kepuasannya dengan positifnya penerapan klien (p = 0,05).
komunikasi terapeutik perawat anak. Sedangkan Penelitian terkait pentingnya komunikasi
pada keluarga yang tingkat kepuasannya tidak untuk meningkatkan kepuasan klien yang
baik dengan komunikasi terapeutik perawat dilakukan oleh Salehi, et. al (2010),
anak yang negatif didapatkan sebanyak 9 orang menghasilkan hal senada, bahwa ada hubungan
(100%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat yang bermakna antara komunikasi perawat
perbedaan tingkat kepuasan keluarga yang dengan tingkat kepuasan klien. Dari hasil
signifikan antara perawat anak yang komunikasi obervasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 47


perawat anak dalam interaksinya dengan klien sebanyak 12 orangtua (85,7%) menunjukkan
anak dan keluarga, menunjukkan bahwa tingkat kepuasan baik (skor tingkat kepuasan
komunikasi tidak dapat dilepaskan dalam proses baik ≥ mean) dengan adanya komunikasi
keperawatan yang dilakukan oleh perawat terapeutik perawat anak yang positif (skor
terhadap klien dan keluarga. Hal ini sesuai komunikasi terapeutik positif ≥ mean). Tingkat
dengan Marlindawani (2007) bahwa komunikasi kepuasan keluarga merupakan tingkat
menjadi sangat bermakna karena merupakan penerimaan dan respon keluarga terhadap
metoda utama dalam mengimplementasikan pemberian pelayanan keperawatan yang
proses keperawatan, khususnya pada klien diberikan. Sugiarto, et. al (2010) dalam
anak dan keluarga. Yani dalam Marlindawani penelitiannya untuk mengetahui hubungan
(2007) juga menyatakan bahwa perawat yang pelayanan keperawatan terhadap tingkat
memiliki keterampilan berkomunikasi secara kepuasan pasien, mengungkapkan hasil bahwa
terapeutik tidak saja akan mudah menjalin terdapat hubungan yang bermakna antara
hubungan rasa percaya dengan klien, namun kemampuan perawat dalam memberikan
juga dapat mencegah terjadinya masalah legal, pelayanan keperawatan terhadap tingkat
memberikan kepuasan profesi dalam pelayanan kepuasan klien. Salah satu kemampuan perawat
keperawatan dan meningkatkan citra profesi yang diteliti oleh Sugiarto,et.al, yang
keperawatan dan citra rumah sakit. Pentingnya menghasilkan hubungan yang bermakna
komunikasi dalam proses pemberian pelayanan, dengan tingkat kepuasan adalah kemampuan
utamanya pelayanan keperawatan juga perawat dalam berkomunikasi dengan kliennya.
diungkapkan oleh Isriqomah (2003) dalam Sadelli (2003) juga mengungkapkan hal
penelitiannya, yang menghasilkan senada dengan Sugiarto, et. al, dalam
kecendrungan positif antara persepsi klien penelitiannya untuk menganalisa tingkat
dengan keterampilan komunikasi terapeutik kepuasan pasien terhadap peran perawat dan
perawat. penyediaan fasilitas di ruang rawat inap,
Komunikasi terapeutik perawat sebagai menghasilkan bahwa pasien puas dengan
bagian integral dari proses pelayanan variabel konsultan, lingkungan fisik, perawatan/
keperawatan dipandang dapat berkontribusi obat-obatan, dan pelayanan makanan/ minuman
dalam mempengaruhi kepuasan klien dan yang berhubungan dengan kepuasan. Sadelli
keluarga. Hal ini sesuai dengan hasil dalam mengungkapkan bahwa variabel perawatan/
penelitian ini, bahwa terdapat hubungan yang obat-obatan merupakan variabel yang paling
bermakna (signifikan) antara penerapan signifikan hubungannya dengan kepuasan
komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien. Mappa (2009) dalam penelitiannya juga
keluarga. Dari 23 responden keluarga yang mengungkapkan hasil penelitian bahwa terdapat
diukur tingkat kepuasannya setelah berinteraksi hubungan positif antara persepsi pasien tentang
dengan 23 responden perawat anak, didapatkan komunikasi perawat dengan tingkat kepuasan

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 48


pasien terhadap komunikasi. Penelitian lain Hockenberry, M.J., Wilson, D., Winkelstein,
terkait hubungan komunikasi terapeutik perawat M.L., & Kline, N.E. (2003). Wong’s
di tata layanan keperawatan juga dilakukkan nursing care of infants and children (7th
oleh Darmawan (2009), yang mengungkapkan edition). St. Louis: Mosby.
hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan Hockenberry, M.J., Wilson D., & Winkelstein, M.
yang signifikan antara komunikasi terapeutik L. (2005). Wong’s essentials of pediatric
perawat dengan tingkat kepuasan keluarga yang nursing. (7th edition). St. Louis: Elsevier
mendapatkan layanan keperawatan di unit Mosby.
gawat darurat. Hockenbery, M.J., & Wilson, D. (2009). Wong’s
essential pediatric nursing. (8th ed). St.
DAFTAR PUSTAKA Louis: Mosby Elsevier.
Hockenberry, M.J. (2004). Wong’s clinical

Ammentorp, et. al,. (2007). Effects of manual of pediatric nursing. (6th

communication course for clinician on edition). St. Louis: Mosby Year Inc.

parents` perception of care-a Hong, et. al., (2008). Parental satisfaction with

randomizedcontrolled trial. Scandinavian nurses` communication and pain

Journal of Caring Services. Nordic management in a pediatric unit.

College of Caring Services. Pediatric Nursing, 34 (4).

Anjaryani, W., D. (2009). Kepuasan pasien Isriqomah, N. (2003). Persepsi pasien tentang

rawat inap terhadap pelayanan perawat komunikasi terapeutik perawat di rumah

di RSUD Tugurejo Semarang. Thesis. sakit islam Aisyiyah Malang. Fakultas

Semarang: Program Studi Promosi Ilmu Kesehatan Universitas

Kesehatan Kajian Sumber Daya Muhammadiyah Surakarta.

Manusia Program Pascasarjana Maisels & Kring. (2005). A simple approach to

Universitas Diponegoro. improving patient satisfaction. Clinical

Ball, W. J. & Bindler, C., R. (2003). Pediatric Pediatrics, (November/ December

nursing caring for children. New Jersey: 2005).

Pearson. Mappa, A., R. (2009). Hubungan persepsi

Darmawan, I. (2009). Hubungan pelaksanaan pasien tentang komunikasi terapeutik

komunikasi terapeutik dengan kepuasan dengan kepuasan pasien terhadap

klien dalam mendapatkan pelayanan komunikasi di RSUP dr. Soeradji

keperawatan di instalasi gawat darurat Tirtonegoro Klaten. Fakultas Ilmu

RSUD Dr. Soedarso Pontianak Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Barat. Semarang: Program Surakarta.

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas


Kedokteran Universitas Diponegoro.

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 49


Marlindawani (2007). Komunikasi dalam London, Philadelphia, Sydney, Toronto :
keperawatan. USU Digital Library. Mosby An Affilite Of Elsevier Science.
http://www.yahoo.com.
Resnani. (2002). Pengaruh komunikasi dokter
terhadap kepuasan pasien rawat jalan di
RSUD Dr. M. Yunus Kota Bengkulu.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sadeli. (2003). Analisis tingkat kepuasan pasien
terhadap peran perawat dan pengadaan
fasilitas di ruang rawat inap RSUD
Gunung Jati Kota Cirebon. Thesis.
Digilib UI.
Saleeba, A. (2008 ). The importance of family
centered care in pediatric nursing,
family.
http://www.aap.org/profed/ID.pdf
Soegiarto, et. al., (2010). Hubungan pelayanan
keperawatan terhadap tingkat kepuasan
pasien di runag marwah RSI PKU
Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
Proseding Seminar Nasional
Keperawatan PPNI Jawa Tengah. Jawa
Tengah.
1. Supartini, Y. (2004). Konsep dasar
keperawatan anak. Jakarta: EGC.
2. Theofanidis. (2006). Chronic illness in
childhood: psychosocial adaptation and
nursing support for the child and family.
Issue 2 Health Science Journal.
3. Wong, D.,L. (2004). Pedoman klinis:
keperawatan pediatric. Edisi 4. (Alih
bahasa: Ester. M). Jakarta: EGC.
4. Wong & Hockenberry. (2003). Nursing care
Of Infant and Children. 7 ed. St. Louise,

Volume V No. 7 Februari 2015 – Juli 2015 Hal - 50

Anda mungkin juga menyukai