BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hal penting yang perlu diketahui dalam merencanakan program pemuliaan
adalah struktur genetika populasi dasar yang akan dikembangkan dan struktur
genetika populasi keturunannya dengan kekerabatan-kekerabatan tertentu setelah
dilakukan persilangan-persilangan. populasi jagung yang banyak digunakan
sebagai populasi dasar untuk pengembangan lebih lanjut adalah populasi dalam
keseimbangan Hardy-Weinberg (Handini, et al. 2015)
Heritabilitas dapat menentukan kemajuan seleksi, makin besar nilai
heritabilitas makin besar kemajuan seleksi yang diraihnya dan makin cepat
varietas unggul dilepas. Karakter kuantitatif yang dapat dijadikan dasar seleksi
pada populasi F2 Lentana ini meliputi adalah jumlah dan fruit set. suatu karakter
yang mempunyai nilai duga heritabilitas tinggi menunjukan adanya pengaruh
faktor genetik lebih besar dibandingkan faktor lingkungan. (Syukur, et al.2009).
Sifat-sifat suatu individu dikendalikan dari kromosom yang mengandung
informasi genetik individu tersebut. Berdasarkan informasi genetik itu dan
interaksinya dengan lingkungan, sifat-sifat tanaman muncul dan dapat
digolongkan dalam dua kelompok yaitu sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif.
Penggolongan ini didasarkan pada variasi penampilan sifat tersebut, apakah
bersifat terputus (discrete) atau tidak terputus (continuous) (Astuti, 2006).
Salah satu kegiatan yang sangat penting dalam memberdayakan jenis-jenis
pohon potensial adalah pemetaan sebaran populasi. Peta sebaran populasi ini
dapat digunakan sebagai dasar untuk pemilihan sumber benih yang tepat sebagai
dasar yang sederhana dan mudah dalam usaha perbaikan tanaman hutan. Peta
sebaran digunakan untuk mengetahui sebaran geografi, ekologi dan keragaman
sifat menurut jenis tanaman target baik di hutan alam ataupun hutan tanaman serta
untuk mengetahui potensi dan keberadaan jenis tertentu di suatu wilayah
(Danu, et al. 2006).
Prinsip utama dalam genetik populasi adalah prinsip Hardy-Weinberg,
menduga bahwa dalam kondisi tertentu, frekuensi alel dan genotipe akan tetap
konstan dalam suatu populasi dan keduanya saling berhubungan satu sama lain.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Genetika Populasi
Genetika adalah ilmu pengetahuan dasar dalam usaha penyediaan
bibittanaman maupun ternak yang unggul dalam bidang pertanian maupun
bidangpeternakan, di bidang kedokteran dalam hal ini lingkup ilmu genetika
sangat luasmembahas masalah peranan kromosom,pewarisan sifat genetic dan
antropologik,terjadinya cacat mental dan fisik yang di sebabkan oleh kromosom
(Laksono, 2014)
Genetika populasi adalah ilmu genetika terapan yang memiliki peran vital.
Tidak hanya dalam bidang pemuliaan, tetapi juga dalam bidang pengelolaan
sumber daya hayati. Genetika populasi di bidang perikanan banyak digunakan
sebagai metode atau alat analisis dan evaluasi untuk meningkatkan produksi dan
menghemat biaya-biaya produksi dalam industri-industri akuakultur
(Irmawati, 2016).
Pemulia tanaman (plant breeder) yang akan melakukan perbaikan tenaman
secara genetik haruslah menguasai ilmu genetika. Itulah sebabnya, seorang
pemulia tanaman sering juga disebut ahli genetika, tetapi tidak sebaliknya. Ahli
genetika belum tentu ahli pemuliaan tanaman. Penguasaan terhadap ilmu genetika
adalah syarat utama bagi seseorang yang ingin berkecimpung dalam pemuliaan
tanaman (Afrida, 2011).
Populasi merupakan suatu kelompok individu-individu interbreeding
(saling bersilang) yang bersarna pada suatu waktu dan tempat atau sebagai suatu
kumpulan organisme tertentu yang memiliki gene-pool bersama. Gene-pool
adalah semua alel yang ada dalam anggota populasi sebagai sumber gamet dalam
reproduksi (Tamarin, 2001).
Adanya berbagai alel dalam suatu populasi menentukan variabilitas
genetika populasi. Organisme-organisme yang bereproduksi secara seksual
cenderung memproduksi keturunan yang bervariasi secara genetis karena pilihan
acak gen dalam selsel benih menyusul meiosis, dan fenomena rekombinasi. Jika
kita tahu hubungan dari genotip spesifik dan fenotip yang sesuai, kita dapat
mengubah frekuensi genotip menjadi frekuensi fenotip (Afrida, 2011).
4
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Adapun praktikum dilaksanakan di Laboratorium Genetika Populasi
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan. Pada hari Senin, 24 November 2020 pukul 14.30 WIB sampai dengan
selesai, pada ketinggian tempat ±25 mdpl.
3.2 Bahan dan Alat Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga
bougenville sebagai objek yang akan diamati.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah handphone/
laptop sebagai media untuk belajar..
3.3 Metode Praktikum
3.3.1. Prosedur praktikum secara daring
Disiapkan media pembelajaran berupa HP/Laptop
Diberikan link google meet kepada praktikan untuk bergabung
kedalam rapat
Dicatat penjelasan yang di berikan dosen pengampu
Di kerjakan Tugas yang di berikan oleh dosen pengamp
3.3.2. Prosedur Praktikum dilapangan
Dicari tanaman-tanaman yang dapat diamati karakter kuantitatif dan
karakter kualitatif yang berada disekitar pekarangan rumah seperti
tomat (Solanum lycopersicum), terong (Solanum melongena), sawi
(Brassica chinensis),dan jagung (Zea mays).
Diamati karakter kualitatif dan karakter kuantitatif dari setiap bahan
praktikum.
Didokumentasikan sebagai data praktikum menggunakan handphone
Di buat laporan
Dikumpulkan lewat alamat Email dosen.
11
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
BAB 5
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Irmawati, 2016. Genetika Populasi Ikan. Percetakan CV. ANDI OFFSET
(Penerbit ANDI, Anggota IKAPI) Yogyakarta, Yogyakarta.
18
Sriwidarti. 2011. Pola Pewarisan Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Kacang Panjang
Keturunan Testa Coklat x Testa Hitam. Tesis. Unila. Bandar Lampung.
105 hlm.
Roy, D. 2000. Plant Breeding, Analysis and Exploitation of Variation. Narosa
Publishing House. New Delhi.
Kuswanto, S. L., Afandhi, A., & Waluyo, B. (2007). Perakitan Varietas Tanaman
Kacang Panjang (Vigna sesquipedalis (L.) Fruwirth)
ToleranHamaAphiddanBerdayaHasilTinggi.
Carsono, N. (2008). Peran pemuliaan tanaman dalam meningkatkan produksi
pertanian di Indonesia. In Makalah disampaikan dalam Seminar on
Agricultural Sciences Mencermati Perjalanan Revitalisasi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan dalam kajian terbatas bidang Produksi
Tanaman Pangan.
Saenab, S. 2009. Pemetaan Variasi Genetik Kerbau Lokal Tana Toraja Berbasis
Restriction Fragment Lenght Polymorphism-DNA (RFLP-DNA) sebagai
Sumber Belajar di Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi. Tesis
tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.
Afrida, I. R. 2011. Identifikasi Variasi Genetik Kerbau Lokal Tana Toraja dan
Lombok Berbasis Mikrosatelit sebagai Bahan Pengembangan Materi
Ajar Genetika Populasi. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Amin, M. 2010. Implementasi Hasil-Hasil Penelitian Bidang Biologi dalam
Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional VII
Pendidikan Biologi FKIP UNS: Biologi, Sains, Lingkungan, dan
Pembelajarannya, Surakarta.