Anda di halaman 1dari 4

MENGENAL AGENSIA HAYATI DAN PESTISIDA NABATI

1. Jamur Trichoderma sp

1. Jamur Trichoderma sp

dapat mengendalikan penyakit layu atau bercak daun yang biasa meyerang tanaman pangan dan hortikultura.
Trichoderma sp bersifat antagonis terhadap beberapa patogen tular tanah seperti Fusarium moniliforme dan
Sclerotium rolfsii. Trichoderma sp juga mempunyai kemampuan sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk
organik

2. Bakteri Corynebacterium sp

Bakteri Corynebacterium sp. merupakan salah satu agens hayati bersifat antagonis, yang dapat mengendalikan
beberapa jenis OPT diantaranya penyakit kresek pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri
Xanthomonas sp, plasmodiophora brassicae (akar gada) pada kubis, bercak daun pada tanaman jagung, layu
bakteri pada tanaman pisang.

3. Bacillus thuringiensis (Bt)

Bacillus thuringiensis (Bt) adalah bakteri gram positif yang berbentuk batang, aerobik dan membentuk spora
yang menghasilkan protein yang beracun bagi serangga yang menjadi hama pada tanaman pangan dan
hortikultura. Kebanyakan dari protein kristal tersebut lebih ramah lingkungan karena mempunyai target yang
spesifik sehingga tidak mematikan serangga bukan sasaran dan mudah terurai sehingga tidak menumpuk dan
mencemari lingkungan.

4. Beauveria bassiana

Beauveria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit
pada serangga, lebih dari 175 jenis serangga hama menjadi inang jamur ini, terutama efektif mengendalikan
hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi
serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran dan buah.

5. Pseudomonas Fluorescens

Bakteri P. fluorescens dapat memberikan pengaruh menguntungkan terhadap perkembangan dan pertumbuhan
tanaman, yaitu sebagai "Plant Growth Promoting Rhizobacteria" (PGPR). Menghasilkan antibiotika yang
Page 1/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


dapat menghambat pertumbuhan patogen, terutama patogen tular tanah dan mempunyai kemampuam
mengoloni akar tanaman, dapat menghambat patogen layu Verticilium dahliae pada tanaman kentang dan
terong. Agensia hayati ini efektif untuk mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat serta
mampu menekan intensitas penyakit moler pada tanaman bawang merah.

6. Metarhizium anisopliae

M. anisopliae adalah salah satu cendawan entomopatogen yang termasuk dalam divisi Deuteromycotina:
Hyphomycetes. Cendawan ini biasa disebut dengan green muscardine fungus dan tersebar luas di seluruh
dunia. Cendawan ini bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat saprofit di dalam tanah dengan
bertahan pada sisa-sisa tanaman. Cendawan M. anisopliae mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe
mulut menusuk dan mengisap, yaitu Riptortus linearis baik stadia nimfa maupun imago. Selain itu, M.
anisopliae juga mampu menginfeksi hama yang mempunyai tipe mulut menggigit seperti S. litura.

7. Verticillium lecanii

Verticillium lecanii sangat berguna untuk membasmi kutu kebul pada tanaman hortikultura. Kutu kebul adalah
hama utama yang membonceng masuknya virus gemini yang menyebabkan tanaman kehilangan klorofil
hingga tanaman menjadi kerdil dan hasil panen menurun. Verticillium lecanii dapat juga membasmi wereng
pada tanaman padi.

Pengendalian menggunakan Pestisida Nabati sederhana:

1. Ulat dan Hama Penghisap

Mengumpulkan ± 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar). Menumbuk daun pepaya
hingga halus. Hasil tumbukan/rajangan direndam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan
minyak tanah dan 30 g detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam. Menyaring larutan hasil perendaman
dengan kain halus. Menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

2. Kutu daun dan thrips

Bahan-bahan yang digunakan : Daun sirsak (100 lembar), Sabun colek (2 - 3 sendok makan), Air (1,5 liter)

Cara Pembuatan : Rebus daun sirsak dengan 1,5 liter air, hingga air yang tersisa sebanyak 1 liter. Tambahkan
sabun colek kedalam larutan yang dihasilkan. Untuk pemakaiannya, campurkan 1 liter larutan pestisida
dengan 14 liter.

Cara penggunaan/ pemakaian : Masukkan campuran pestisida dengan air ke dalam tangki sprayer, lalu
semprotkan pada tanaman. Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau

Page 2/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


sore hari dari jam 15.00 hingga maghrib. Penyemprotan dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu. Pemakaian
harus dilakukan beberapa kali, jangan hanya satu kali. Sebab pemakaian secara rutin akan dapat senantiasa
melindungi dan mencegah tanamam dari hama kutu daun dan thrips. Ekstrak daun sirsak dapat disimpan
hingga 12 bulan sejak dari pembuatan. Namun demikian sebaiknya segera digunakan agar dapat memberikan
manfaat secara maksimal.

3. Ulat dan Belalang

Ramuan yang terbuat dari 50 lembar daun sirsak dicampur dengan segenggam tembakau berkualitas jelek.
Cara membuatnya sangat sederhana. Kedua bahan itu ditumbuk sampai lumat kemudian direndam dalam satu
liter air selam 24 jam. Hasil rendaman disaring dan dicampur dengan 14 liter air sebelum digunakan untuk
menyemprot padi.

4. Ulat Grayak

Caranya membuatnya, satu ons laos, satu kilogram tembakau, dan lima biji gambir ditumbuk halus dan
ditambah 10 gelas air. Campuran itu kemudian difermentasikan dengan 250 cc EM4. Setelah itu, larutan
tersebut dapat digunakan untuk menyemprot hama ulat grayak dengan perbandingan satu gelas larutan
dicampur 10 liter air. Dengan dua tiga kali semprot, ulat dapat diatasi.

5. Wereng dan Walang Sangit

Cara membuatnya sangat sederhana, satu kilogram tembakau ditambah dua kilogram gadung, satu kilogram
jengkol, satu liter EM4, dua liter air, dan satu ons gula. Semua bahan itu dilumatkan dan difermentasikan tiga
hari. Cara penggunaan, campuran dilarutkan dalam air dengan perbandingan 2 cc larutan dicampur satu liter
air, kemudian disemprotkan ke lahan padi yang terserang walang sangit atau wereng.

6. Kutu Putih Pada Daun Atau Batang

Gunakan siung bawang putih yang ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air sesuai dosis
yang diperlukan. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran sedikit minyak kelapa.
Semprotkan campuran tersebut pada tanaman yang terserang hama.

7. Tikus

Buah jengkol ditebarkan di sekitar tanaman atau di depan lubang sarang tikus.

8. Berbagai Serangga

Page 3/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur dengan air lagi, atau Air rebusan daun kemangi atau
daun pepaya yang kering ataupun yang masih segar Semprotkan pada tanaman yang terserang

9. Aphids

Air rebusan campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan serangan pada tanaman sayuran dan
kacang-kacangan. Air hasil rebusan dicampurkan kembali dengan air sehingga lebih encer.

10. Nematoda Akar

Gunakan bunga kenikir yang direndam dalam air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil saringan
disiramkan ke media tanaman.

11. Serangga, Nematoda dan Jamur

Gunakan air hasil rendaman tumbukan biji nimba dengan air selama tiga hari. Siram pada tanaman, umumnya
efektif pada tanaman sayuran.

Ditulis oleh : Akhmad Ansyor, S.P.

Sumber Bacaan : Shepard, A.T, dkk. 2011. Musuh Alami Pada Tanaman Pangan. Bogor. Puslitbang Tanaman
Pangan

Sumber Gambar :
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://babel.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/pestisida.jpg&i
mgrefurl=http://babel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option%3Dcom_content%26view%3Darticle%26i
d%3D360:mengenal-pestisida-yang-ramah-lingkungan%26catid%3D15:info-teknologi&h=400&w=400&tbni
d=H2fcP4lnPF93YM:&docid=DCXm9yBz8wY4pM&ei=OsE6VomaE4y_0ASPq72wAw&tbm=isch

Page 4/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai