938 - 946
JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu/index
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Model Problem Based Learning (PBL) Bagi
Siswa Sekolah Dasar
Rahmadani1 Taufina2
Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia1,2
E-mail : ani3239@gmail.com1 taufina@fip.unp.ac.id2
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengemabangan yang bertujuan menghasilkan CD Multimedia Interaktif
berbasis model PBL yang dapat digunakan siswa kelas V SD Islam YAAK Ampang Kuranji, Kabupaten
Dharmasraya sebagai media pembelajaran. Mengetahui kualitas dari CD multimedia interaktif berbasis model
PBL tersebut dilakukan uji validitas, pratikalitas, dan efektifitas. Berdasarkan uji validitas penilaian
yangdilakukan oleh ahli media, ahli materi dan pembelajaran, model pengembangan yang digunakan adalah
4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu, define (pembatas), design (perancangan), develop (pengembangan) dan
disseminate (penyebaran). Pengembangan CD multimedia ini dimulai dengan cara analisis kebutuhan siswa,
analisis standar isi dilanjutkan dengan pengumpulan referensi media kemudian penyusunan rancangan media,
dan membuat CD multimedia interaktif. Multimedia interaktif yang telah dibuat dikonsultasikan dan
dinilaikan kepada para pakar yaitu ahli materi pembelajaran, ahli media, ahli bahasa, dan siswa kelas besar.
Kata kunci: CD multimedia interaktif , model pembelajaran PBL, media pembelajaran
Abstract
This research is a research development that aims to produce a CD Multimedia interactive based on the
model PBL which can be used by students of grade V SD Islam YAAK Ampang Kuranji, Dharmasraya
Regency as a learning media. Knowing the quality of the CD interactive multimedia based on the PBL model
is carried out test of validity, pratikality, and effectiveness. Based on a validity test of the assessment
conducted by the media experts, materials and learning experts, the development Model used is 4D consists of
4 main phases, Define (limiter), Design (design), Develop (development) and Disseminate (dissemination).
CD Multimedia Development began with the analysis of students ' needs, standard analysis of Isi followed by
the collection of media reference then the preparation of media design, and create CD Multimedia interactive.
Interactive Multimedia that has been created is consulted for experts who are experts in learning materials,
media experts, linguists, and large-class students.
Keywords: interactive multimedia CD, PBL learning Model, integrated media learning thematic
dan mengkomunikasikan dari suatu benda atau berdasarkan masalah dapat meningkatkan proses
objek kejadian. pembelajaran tematik yang terintegrasi.
Menjawab persoalan diatas, maka perlu Model Problem Based Learning merupakan
adanya media pembelajaran CD Multimedia suatu model pembelajaran yang menggunakan
Interaktif berbasis Model Problem Based Learning masalah yang ada di sekitar peserta didik sebagai
(PBL) sebagai media pembelajaran instruksional awal dari proses pembelajaran, kemudian masalah
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman tersebut dianalisis oleh peserta didik dalam
(kemajuan IPTEK) meliputi media yang dapat berkelompok, agar dapat melatih peserta didik
dilihat dan didengar dan dalam untuk berfikir kritis dan memiliki keterampilan
mengaplikasikannya di kelas. Model pembelajaran untuk memecahkan masalah sehingga peserta
PBL merupakan model pembelajaran yang didik dapat memperoleh pemahaman tentang
menyediakan pengalaman otentik yang mendorong materi pelajaran dan kemampuan sosial peserta
peserta didik untuk belajar aktif, dimana dalam didik juga dapat dikembangkan menyeluruh dalam
prakteknya peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar.
memecahkan suatu masalah sehingga mampu Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
mendorong peserta didik untuk berfikir secara sebelumnya, peneliti merasa perlu lebih
kritis yang nantinya dapat melatih peserta didik mengembangkan penelitian mengenai CD
untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan Multimedia Interaktif berbasis PBL yang valid,
mandiri. (Taufik Taufina & Arwin, 2018). praktis dan efektif pada pembelajaran tematik
Keberhasilan penggunaan model PBL dalam terpadu kelas V SD Islam Modern YAAK
pembelajaran sekolah dasar telah dibuktikan Dharmasraya.
melalui penelitian pengembangan bahan ajar
tematik terpadu dengan model problem based METODE
learning di kelas V SD (Taufik Taufina & Arwin, Jenis penelitian ini adalah pengembangan
2018). Peningkatan proses pembelajaran tematik yang mengacu pada model 4D, model ini
terpadu menggunakan model problem based dikembangkan oleh S. Thiagarajan, (Taufik
learning pada kelas V sekolah dasar (Taufik Taufina & Arwin, 2018) menjelaskan tahap-tahap
Taufina & Arwin, 2018). Hasil penelitian model 4-D antara lain: pendefinisian (define),
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa perancangan (design), pengembangan (develop),
menggunakan model pembelajaran PBL. dan penyebaran (disseminate). Akan tetapi, karena
Peningkatan hasil belajar pembelajaran tematik keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu penulis,
terpadu menggunakan model PBL di Kelas V tahap penyebaran (disseminate) hanya dilakukan
Sekolah Dasar (Taufik Taufina & Arwin, 2018). pada skala terbatas yaitu kelas IV Sekolah Dasar
Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan penulis.
Pada tahap pertama ,pendefinisian dilakukan pembelajaran, b) petunjuk belajar (petunjuk siswa
analisis kurikulum, analisis kebutuhan serta dan guru), berisi tentang penjelasan cara
analisis peserta didik. Tahap kedua, perancangan penggunaan suatu bahan ajar yang akan dipelajari
dilakukan perancangan bahan ajar sesuai dengan dalam sebuah proses pembelajaran, c) informasi
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pendukung, d) lembar kerja, dan f) evaluasi.
serta kesesuaian materi dengan kurikulum yang Menurut Abdul (2006) juga mengemukakan
berlaku, kemudian memilih sumber belajar, “sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara
menentukan urutan proses pembelajaran sesuai lain: 1) kompetensi yang akan dicapai, 2) petunjuk
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe round belajar (petunjuk guru dan siswa), informasi
table serta tata bahasa yang digunakan. Tahap pendukung, dan evaluasi”. Sedangkan menurut
ketiga, pengembangan dilakukan validasi oleh (Taufik Taufina & Arwin, 2018) menjelaskan
validator sebagai ahli dalam memvalidasi bahan bahwa komponen bahan ajar terdiri atas (1)
ajar yang telah dirancang, revisi jika perlu adanya identitas mata pelajaran, meliputi judul, materi,
perbaikan terhadap bahan ajar yang dirancang dan kompetensi, indikator, tujuan (2) petunjuk belajar,
tahap uji coba produk atau bahan ajar setekah meliputi petunjuk untuk peserta didik dan guru, (3)
dilakukannya revisi yang disarankan oleh isi materi pembelajaran, (4) informasi pendukung,
validator. Tahap uji coba ini juga bermanfaat (5) latihan-latihan, lembar kerja, (6) penilaian, (7)
untuk mengetahui praktikalitas dan efektifitas dari respon/balikan/ refleksi.
bahan ajar yang dirancang. Tahap keempat, yaitu Media pembelajaran multimedia interaktif
penyebaran bahan ajar, yang dilakukan dikelas V yang sudah direvisi (Tabel 1) diserahkan kembali
Sekolah Dasar (SD). kepada validator. Validator diminta untuk
memberikan penilaian dan pendapat terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN bahan ajar multimedia interaktif yang sudah
Bahan ajar merupakan sebuah sumber dirancang. Validasi selesai apabila validator sudah
materi pembelajaran yang digunakan guru pada menyatakan bahwa bahan ajar yang dirancang
saat proses pembelajaran untuk memfokuskan sudah valid dan siap untuk diujicobakan. Validasi
tujuan materi pembelajaran yang akan dibahas bahan ajar dilakukan terhadap beberapa aspek
sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek
dicapai oleh guru. Bahan ajar memiliki komponen- kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek
komponen tertentu yang saling terkait satu sama kegrafikaan.
lain. Seperti yang diterangkan oleh Hamdani
(2011:122) yaitu beberapa komponen yang
terdapat pada suatu bahan ajar di antaranya: a)
judul, mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
Tabel 1. Hasil Revisi Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Model PBL di Kelas
V SD
Tabel 2. Hasil Validasi Bahan Ajar Multimedia Interaktif Aspek Kelayakan Isi
No. Aspek yang Dinilai Rata-rata Kategori
1. Multimedia Interaktif mengacu pada kurikulum 2013, KI, KD 3.8 Sangat Valid
dan indicator.
2. Multimedia Interaktif menydiakan materi pembelajara yang 3.6 Sangat Valid
memuat penjelasan, contoh untuk menunjang pemahaman
konsep.
3. Multimedia Interaktif memuat media pembelajaran yang 3.4 Valid
berisikan materi yang sesuai dengan kebutuhan bahan ajar
4. Materi yang ada Multimedia Interaktif menyediakan 3.8 Sangat Valid
tugas/kegiatan
5. Penjelasan materi dipertegas dengan gambar dan video 3.4 Valid
6. Materi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran 3.8 Sangat Valid
Rata-rata 3,7 Sangat Valid
Berdasarkan sajian data pada tabel terlihat Tabel 5. Analisis Respon Siswa Persentase Hasil
Penyebaran Angket Respon Siswa
bahwa nilai rata-rata untuk setiap pernyataan
berkisar antara 3,0 s/d 4,0 yang berada pada
Tingkat
No. Aspek yang Dinilai Kategori
kategori valid hingga sangat valid. Untuk rata-rata Praktis
validitas keseluruhan pada aspek kelayakan isi ini 1 Tampilan bahan ajar 3.5 Sangat
multimedia interaktif Praktis
adalah 3,7 dengan kategori sangat valid. Ini menarik perhatian
berarti, isi bahan ajar telah menunjukkan siswa
2 Multimedia 3.6 Sangat
kesesuaian antara isi dengan KI dan KD, Interaktif memiliki Praktis
warna yang menarik
perkembangan siswa, kebutuhan bahan ajar, 3 Materi pembelajaran 3.5 Sangat
pada multimedia Praktis
kebenaran substansi materi, dan telah memberikan interaktif memiliki
keterkaitan dengan
penambah wawasan kepada siswa dan sesuai
kehidupan sehari-
dengan nilai moral dan sosial. hari
4 Petunjuk pada 3.5 Sangat
Tabel menunjukkan bahwa setiap multimedia interaktif Praktis
dapat dipahami
pernyataan pada aspek penilaian mempunyai dengan mudah
5 Siswa berpartisipasi 3.6 Sangat
rentang nilai antara 3,0 s/d 4,0 yang berada pada aktif dalam Praktis
kategori valid hingga sangat valid. Sedangkan penggunaan
multimedia interaktif
untuk rata-rata validitas aspek kebahasaan secara sehingga aktivitas
belajar meningkat
keseluruhan adalah 3,7 dengan kategori sangat 6 Gambar yang 3.8 Sangat
disajikan pada Praktis
valid. Dengan demikian, bahasa yang digunakan multimedia interaktif
memperjelas konsep
pada multimedia interaktif telah sesuai dengan materi pembelajaran
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, 7 Materi ajar pada 3.6 Sangat
media pembelajarn Praktis
mudah dipahami, jelas, dan singkat. multimedia interaktif
mudah dipahami
Data di atas menunjukkan nilai rata-rata 8 Video animasi pada 3.8 Sangat
media pembelajaran Praktis
skor keseluruhan validasi multimedia interaktif multimedia interaktif
memperjelas materi
dengan total skor 85,7% dengan kategori sangat pelajaran
valid. Jadi dapat disimpullkan bahwa bahan ajar 9 Penggunaan bahan 3.6 Sangat
ajar multimedia Praktis
multimedia interaktif pada pembelajaran tematik Interaktif sesuai
dengan alokasi
terpadu berbasis model problem based learning waktu yang
ditetapkan
(PBL) di kelas V Sekolah Dasar telah valid dengan 10 Latihan pada 3.8 Sangat
tampilan multimedia Praktis
kategori sangat baik. intteraktif membantu
siswa untuk
memahami konsep
Jumlah 42,5
Rata-rata 3,7
Tingkat kepraktisan Praktis
Berdasarkan tabel terlihat bahwa setiap yang tidak hanya berkembang secara kognitif saja,
pernyataan yang menggambarkan kepraktisan tetapi juga aspek afektif dan psikomotor. Hal ini
menunjukkan tingkat kepraktisan yang berada dibuktikan dengan adanya penelitian yang pernah
pada rentang 3,5-4,0 yang termasuk ke dalam dilakukan oleh, (Sholikhah, dkk. 2017) penelitian
kategori sangat praktis. Dengan demikian ini di lakukan kepada siswa kelas 3 SD Negeri
diperoleh persentase kepraktisan dari hasil angket Karangasem, Kabupaten Karangasem Profinsi
respon siswa adalah 3,7 Ini artinya multimedia Bali. Penelitian (Taufik Taufina & Arwin, 2018)
interaktif berbasis model PBL pada pembelajaran penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VA
tematik terpadu di kelas V sekolah dasar dapat SD Negeri Padangsambian, Kecamatan Denpasar
dikategorikan sangat praktis. Barat. Penelitian, (Taufik Taufina & Arwin, 2018)
Berdasarkan paparan di atas, bahan ajar penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas 3 SD
memuat judul, mata pelajaran, kompetensi inti, Negeri Tunggulsari II No 179, Kecamatan
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, Laweyan, kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
petunjuk belajar (petunjuk guru dan peserta didik), Dari penelitian tersebut terlihat keberhasilan
berisi tentang penjelasan cara penggunaan suatu belajar peserta didik dipengaruhi oleh media
bahan ajar yang akan dipelajari dalam sebuah pembelajaran berbasis teknoligi yaitu Multimedia
proses pembelajaran, informasi pendukung, lembar Interaktif yang meningkatkan motivasi belajar
kerja, dan evaluasi. Bahan ajar yang digunakan anak. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan
oleh guru disesuaikan dengan kurikulum yang bahwa perancangan dan pembuatan Multimedia
berlaku dimana kurikulum yang berlaku pada saat Interaktif telah melalui tahap uji kelayakan. Hasil
ini adalah kurikulum 2013. uji kelayakan menyatakan bahwa media ini valid
Kurikulum 2013 adalah kurikulum dengan dan reliabel untuk dimanfaatkan secara
bentuk pembelajaran tematik integratif. menyeluruh dalam pembelajaran tematik terpadu
Pembelajaran tematik integratif merupakan di sekolah dasar.
pembelajaran yang mengaitkan materi mata Penerapan CD Multimedia Interaktif
pelajaran dalam satu tema dalam satu kali berbasis PBL yang diterapkan di SD Islam Modern
pertemuan sehingga dapat memberikan YAAK Ampang Kuranji menunjukkan efektivitas
pengalaman bermakna bagi peserta didik. penggunaan media pembelajaran Multimedia
Belajar dengan menggunakan media CD Interaktif berbasis PBL pada pembelajaran
Multimedia Interaktif berbasis PBL bukan hanya Tematik Terpadu pada tema 8. Lingkungan
sekedar mendengarkan dan membaca, tetapi sahabata kita, sub tema manusia dan lingkungan.
belajar dengan melibatkan pengalaman secara Berdasarkan hasil percobaan diketahui melalui
langsung antara tiap siswa dengan komputer. aktivitas siswa dan hasil belajar. Aktivitas siswa
Melalui proses pengalaman ini diharapkan selama pembelajaran sangat baik dan hasil belajar
perkembangan peserta didik terjadi secara utuh menunjukkan hasil yang baik
penelitian ini dilihat dari aktivitas siswa dan hasil Taufik, T dan Arwin, A. (2018).Efektivitas
Strategi Reciprocal Teaching dan KWL
belajar. Terhadap Keterampilan Membaca
Pemahaman Siswa Sekolah Dasar. E-Jurnal
Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah
REFERENSI Pendidikan Dasar. 6 (1), 2018.
Taufik Taufina & Arwin. (2018). Taufina Taufik, dkk.(2018). Pengaruh Strategi
PENINGKATAN SIKAP DAN Question Answer Relationship Terhadap
KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa
SISWA MELALUI MODEL PBL DI Sekolah Dasar. E-Jurnal Pembelajaran
SEKOLAH DASAR. Jurnal Basicedu Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. 6
Volume 4 Nomor 2 April 2020 Hal. 491- 497 (1), 2018.
JURNAL BASICEDU Research & Learning
in Elementary Education Taufik Taufina.(2016). Peningkatan Keterampilan
Https://jbasic.org/index.php/basicedu, 4(2), Berbicara dengan Menggunakn Media Film
491–497. Strip di Kelas II Sekolah Dasar Percobaan
Kota Padang. E-Jurnal Pembelajaran
Abidin, Yunus. (2014) Desain Sistem Inovasi, Pedagogi.12 (1), 25-35,2016
Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: PT Refika Aditama Taufina & Damris, Sanjaya. 2019. Peningkatan
Hasil Belajar Pembelajaran Tematik
Maharani, Putri.(2018). Pengembangan Terpadu Menggunakan Model PBL di Kelas
Multimedia Pembelajaran Interaktif V Sekolah Dasar. E-Jurnal Pembelajaran
Menggunakan Contruct 2 Tentang Suhu Inovasi, Pedagogi. Vol.8 No.2,2019.
dan Kalor untuk Siswa Kelas X SMA.
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Taufina & Wahyuni Oktalativa. Peningkatan
Intan Lampung Proses Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Problem Based
Majid, Abddul. (2014). Perencanaan Pembelajaran Learning pada Kelas V Sekolah Dasar. E-
Mengembangkan Standar Kompetensi Jurnal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah
Guru.Remaja Rosdakarya. Bandung Pendidikan Dasar. Vol.8 (1), 2020.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta