Anda di halaman 1dari 4

CATATAN KS PERDATA

Borghtocht / penanggungan / personal guarantee / jaminan perseorangan

- Ps. 1820 KUHPerdata : Borgtocht atau penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang pihak ketiga guna kepentingan pihak berpiutang / kreditor mengikatkan diri untuk
memenuhi perikatannya si berutang / debitur, manakala orang itu / debitur itu sendiri tidak
melaksnakan kewajibannya.
- Dalam jaminan perorangan / borgtocht ini tidak ada benda tertentu yang menjadi objek
jaminan, tetapi seperti yang dikatakan pasal diatas bahwa ada seorang pihak ketiga dimana dia
akan menjamin / melaksanakan kewajiban debitur jika debitur tidak melaksanakan prestasinya
tersebut (memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan atau tidak berbuat sesuatu) yang mana
sesuai dengan pejanjian.
- Apabila prestasi tersebut tidak dilaksanakan oleh debitur maka sebagai seorang penanggung,
dial ah yang akan melaksanakan kewajiban atau prestasi debitur tersebut
- Tiada perjanjian penanggungan kalau tidak ada perikatan pokok yang sah / perjanjian pokok
yang sah. Artinya bahwa disini penanggungan itu bersifat accessoir. Jadi seperti hal nya dengan
jaminan – jaminan pada umumnya penanggungan ini pun sifatnya accessoir , terjadinya itu
tergantung dari ada atau tidaknya perjanjian pokok dan kalau perjanjian pokok hapus maka
otomatis penanggungan ini juga menjadi hapus, misal : perjanjian pokok sudah dilunasi oleh
debitur atau dalam hal ini sudah dilaksanakan prestasinya oleh debitur maka dalam hal ini
penanggungan ( perjanjian accessoir ) juga ikut berakhir. Namun dapat seorang mengajukan
diri sebagai penanggung untuk suatu perikatan biarpun perikatan itu dapat dengan suatu
tangkisan yang mengenai diri pribadi si berutang / debitur, misalnya : Dalam hal debitur itu
belum dewasa. (Ini merupakan pengecualian dr sifat accessoir)
- Prinsip umum bahwa penanggungan ini sifatnya accessoir , tetapi ada beberapa pengecualian
dari hal tersebut : Bahwa seorang penanggung itu bisa berjanji akan melaksanakan kewajiban
apabila debitur wanprestasi , dalam hal ini menanggung suatu perikatan yang dalam hal ini bisa
dilakukan tangkisan atau diajukan pembatalan mengenai tidak terpenuhi syarat subjektif dari si
debitur, misalnya : kebelum dewasaan si debitur.
- Bolehkah seorang penanggung itu menanggung atau mengikatkan diri untuk lebih dari
perjanjian pokoknya atau dengan syarat – syarat yang lebih berat dari perjanjian pokoknya ?
Inia da ketentuan bahwa seorang penanggung tidak dapat mengikatkan diri untuk lebih maupun
dengan syarat – syarat yang lebih berat dari perikatan debitur. Jadi prinsipnya, tidak boleh
seorang penanggung itu menanggung suatu perikatan yang melebihi perjanjian pokoknya.
- Tetapi kalau kemudian ternyata ada perjanjian penanggungan yang melebihi perjanjian
pokoknya, bagaimana perjanjian tersebut, apakah sah atau tidak ?
Perjanjian tersebut tetap sah namun hanya sebatas apa yang ada di dalam perjanjian pokok. Jadi
tidak boleh lebih, namun boleh diperjanjikan kurang dari perjanjian pokok atau sama dengan
boleh.
- Penanggungan itu tidak dipersangka kan , namun harus ada pernyataan secara tegas
Misalnya : A hutang kepada B kemudian A ini mempunyai orang tua namanya C, karena B ini
tau kalau C ini orang tua dari si A dia menganggap bahwa kalau misalnya A wanprestasi maka
C ini akan membayar utangnya si A. Kemudian ternyata si A wanprestasi , lalu karena si B ini
mengganggap bahwa bahwa C ini menanggung utangnya A , maka dia menuntut kepada si C .
Maka ini tidak boleh. Disini harus ada pernyataan secara tegas dari penanggung bahwa dia
akan menjamin pelaksanaan prestasi kalau debitur jika debitur wanprestasi.
- Perjanjian penanggungan bisa dibuat secara lisan maupun tertulis
- Perjanjian penanggungan kalau dibuat secara tertulis ini memiliki beberapa kelebihan / manfaat
yaitu :
1. Sebagai alat bukti bagi kreditur jika suatu saat ada sengketa antara para pihak
2. Berisi ketentuan – ketentuan dari penanggungan tersebut. Jadi perjanjian – perjanjian,
klausula – klausula itu bisa dicantumkan dalam perjanjian penanggungan.
Contoh : Dalam perjanjian penanggungan ini akan menimbulkan hak bagi pihak penanggung.
Hak -hak penanggung ini apabila dituliskan dalam perjanjian tertulis biasanya kreditur itu
meminta supaya penanggung melepaskan hak – haknya tersebut.
- Penanggungan ini dapat dilakukan dengan sepengetahuan ataupun tanpa sepengetahuan debitur.
Hal ini karena perjanjian penanggungan ini fungsinya adalah untuk melindungi kreditur / gunan
kepentingan kreditur.
- Syarat menjadi seorang penanggung :
1. Syarat yuridis
- Penanggung harus cakap untuk mengikatkan diri , cakap untuk melakukan perbuatan hukum
2. Syarat ekonomis
- Cukup mampu untuk memenuhi perikatan
3. Syarat lokasi
- Berada di wilayah Indonesia
- Hak - hak penanggung :
1. Untuk menuntut penjualan benda milik debitur terlebih dahulu. Ini menunjukkan bahwa
perjanjiann penanggungan selain bersifat accessoir juga bersifat subsidair , karena disana
seorang penanggung ini mempunyai hak untuk meminta supaya hafrtat benda milik debittur
digunakan terlebih dahulu jika debitur wanprestasi, baru kalau nanti kurang harta benda
penanggung yang digunakan untuk melaksanakan prestasi debitur.
2. Hak untuk membagi – bagi hutang. Misalnya : Ada perjanjian utang piutang antara A dan B
kemudian terdapat lebih dari satu penanggung. A utang ke B sebesar 100 juta dan kemudia
ada 3 penanggung. Dalamm perjanjian penanggungan masing – masing penanggung
bertanggung jawab atas semua hutang debitur. Jadi penanggung I bertanggung jawab atas
100 juta , begitu pulla dengan penanggung II dan III. Kalau terjadi pemecahan hutang
debitur maka masing – masing penanggung bertanggung jawab atas tanggungjawabnya
masing – masing. Jadi misalnya dalam kasus ini Penanggung I bertanggungjawab sebesar 50
jt, Penanggung II bertanggungjawab sebesar 50 juta begitu pula Penanggung III bertanggung
jawab sesar 50 juta.
3. Hak untuk diberhentikan dari penanggungan karena terhalang untuuk melakukann subrogasi
akibat dari perbuatan atau kesalahan dari kreditur
4. Hak untuk mengajukan tangkisan
Dalam praktek, kalau perjanjian penanggungan itu dibuat dalam bentuk tertulis biasanya
seorang kreditur meminta supaya penanggung tersebut melepaskan hak – haknya tadi.
Kemudian kalau sudah terjadi perjanjian penanggungan kemudian ternyata debitur wanprestasi
dan kemudian penanggung melaksanakan kewajiban atau prestasi debitur kepada kreditur,
misalnya membayar utangnya debitur kepada kreditur maka disini ia mempunyai hak regres.
Dimana dalam hak tsb dia dapat menuntut kepada debitur karena dia sudah melunasi
hutangnya debitur kepada kreditur.
Hak regres ini ada 2 macam , yaitu :
1. Hak regres yang merupakan hak dari penanggung itu sendiri
2. Hak regres yang merupakann subrogasi : Menggantikan kedudukan kreditur yaitu hak
seorang pihak ketiga untuk menggantikan kedudukan kreditur karena ia telah melunasi hutang
debitur.
- Perkembangan Perjanjian Penanggungan :
1. Jaminan kredit : suatu penanggungan dimana seorang penanggung menanggung untuk
memenuhi hutang debitur sebesar yang tercantum perutangan pokok
2. Jaminan bank : jenis penanggungan dimana yang bertindak sebagai penanggung adalah bank,
contoh : bank garansi dalam perjanjian pemborongan, misal : jaminan penawaran atau jaminan
pelaksanaan
3. Jaminan pembangunan : diberikan dalam bentuk adanya pemborong peserta yang sanggung
menanggung penyelesaian kewajiban penanggungan jika si pemborong utama tidak sanggup
memenuhi prestasinya
4. Corporate guarantee :penanggungan dimana yang bertindak sebagai penanggung adalah
koperasi
5. Jaminan saldo :bank menjamin saldo yang akan ditagih dari debitor kepada kreditor pada
waktu penurupan rekening

Anda mungkin juga menyukai