KHP : Benar Majelis Hakim, kami akan menghadirkan seorang ahli yang memiliki
relevansi terhadap kasus ini.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat, hadirkan Ahli ke ruang sidang
KHP : Petugas hadirkan Ahli ke ruang sidang
( Petugas menghadirkan Ahli ke ruang sidang dan mempersilahkan duduk
di tengah )
Ahli : ( masuk dan memberi hormat kemudian duduk )
Hakim Ketua : Apakah Saudara dalam keadaan sehat hari ini ?
Ahli : Sehat
Hakim Ketua : Siap mengikuti sidang hari ini ?
Ahli : Siap
Hakim Ketua : Baiklah Saudara Ahli sebelum dimintai keteranganya terlebih dahulu majelis
hakim akan memeriksa identitas saudara terlebih dahulu, silakan saudara maju
untuk menyerahkan identitas saudara beserta CV dan surat tugas saudara.
silakan saudara duduk kembali.
Hakim Ketua : Baik saya akan bacakan identitas Saudara. Saudara ahli, nama lengkap saudara?
Ahli : Prof. Dr. Intani Rachmatilla Ilman, S.H., M.H.
Hakim Ketua : Tempat tanggal lahir ?
Ahli : Jakarta , 27 April 1958
Hakim Ketua : Umur ?
Ahli : 62 tahun
Hakim Ketua : Jenis kelamin ?
Ahli : Perempuan
Hakim Ketua : Kewarganegaraan ?
Ahli : Indonesia
Hakim Ketua : Pekerjaan ?
Ahli : Dosen di Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Hakim Ketua : Agama ?
Ahli : Islam
Hakim Ketua : Pendidikan terakhir Saudara ?
Ahli : Doktor / S3
Hakim Ketua : Alamat ?
Ahli : Jalan Sawi No. 243, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apakah Saudara kenal dengan para pihak ?
Ahli : Tidak
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apakah Saudara mempunyai hubungan darah dengan para pihak ?
Ahli : Tidak
Hakim Ketua : Hubungan semenda ?
Ahli : Tidak
Hakim Ketua : Apakah Saudara ada hubungan kerja dengan para pihak ?
Ahli : Tidak hakim ketua
Hakim Ketua : Saudara Ahli apakah saudara bersedia dimintai keterangan pada persidangan ini?
Ahli : Bersedia Hakim Ketua
Hakim Ketua : Saudara Ahli sebelum saudara memberikan keterangan, saudara akan di
disumpah terlebih dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan saudara.Apakah
Saudara bersedia ?
Ahli : Bersedia
Hakim Ketua : Saudara Ahli silahkan Saudara berdiri. Petugas mohon dibantu. Hakim Anggota I
harap dibantu untuk mengambil sumpah.
HAI : Baik Hakim Ketua
(petugas menempatkan diri, Saksi sambil berdiri mengikuti lafal sumpah
yang dibacakan oleh Hakim Anggota I)
HAI : Saudara saksi ikuti kata-kata saya.
“ Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya sebagai ahli akan memberikan
keterangan yang benar dengan ilmu Pengetahuan dan Keahlian Saya”
Hakim Ketua : Saudara Ahli tadi Saudara telah disumpah, saudara tau ya jika saudara melanggar
sumpah bagaimana ?
Ahli : Mengerti Majelis Hakim
Hakim Ketua : Saudara ahli di bidang apa?
Ahli : Saya ahli dalam bidang Hukum Tata Usaha Negara
Hakim Ketua : Apa kegiatan Saudara sehari-hari sesuai dengan profesi Saudara?
Ahli : Saya merupakan guru besar di bidang hukum tata negara di Fakultas Hukum
Indonesia dan mengampu mata kuliah Hukum Administrasi Negara, Hukum
Keuangan Publik dan Metode Penelitian Hukum
Hakim Ketua : Saudara Ahli, Apakah saudara tahu mengapa saudara dihadirkan dalam
persidangan di sini?
Hakim Ketua : Saudara Ahli, apakah Saudara tahu kapan jangka waktu Objek TUN berlaku
dan kapan dapat dilakukan upaya administratif bagi Penggugat ?
Hakim Ketua : Lalu mengenai waktu penerimaan Objek TUN , apakah yang harus diketahui
hanya bulan penerimaan saja?
Ahli : Mengenai tanggal berapa dan bulan apa Obyek TUN diterima harus diketahui,
tidak hanya bulannya saja, karena Undang-Undang Administrasi Pemerintahan
sudah mengatur mengenai penghitungan hari yaitu 21 hari, 10 hari dan 5 hari
Hakim Ketua : Saudara Ahli, bisa Saudara jelaskan bagaimana cara penyampaian Objek TUN
hingga sampai kepada Subjek TUN ?
Ahli : Berdasar kepada Undang-Undang , penyampaian Objek TUN kepada Subyek
TUN dapat dilakukan melalui media apa saja, bisa melalui media eletronik, via
email ataupun melalui aplikasi Whatsapp yang lebih detail karena sampai bagian
detiknya tercatat, kalau via pos dan lain-lain, sudah ketinggalan jaman
Hakim Ketua : Saudara Ahli, bisa Saudara jelaskan maksud dari ”Pejabat pemerintahan
memiliki kewajiban memberikan kesempatan warga masyarakan untuk didengar
pendapatnya sebelum membuat Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan “
Ahli : Jadi begini Yang Mulia, Maksud dari Pejabat pemerintahan memiliki
kewajiban memberikan kesempatan warga masyarakan untuk didengar
pendapatnya sebelum membuat Keputusan dan/atau Tindakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan adalah di era demokrasi ini, partisipasi
publik merupakan hal yang sangat penting sekali, sosialisasi itu dilakukan untuk
mendapat kritikan dan masukan yang memuaskan masyarakat, sehingga tidak
terjadi keberatan-keberatan maupun gugatan terhadap dikeluarkannya
kebijakan/Objek TUN, karena masyarakat telah dipuaskan.
Ahli : Ada Yang Mulia keputusan yang berlaku surut dan tidak dapat dibantah yaitu
APBN, namun pada intinya tetap yang tidakk boleh berlaku surut adalah
keputusan yang merugikan masyarakat
KHP : Lalu bagaimana upaya hukum bagi yang terkena dampak akibat pemberlakuan
keputusan TUN yang baru?
Ahli : Dapat diberlakukan jangka waktu antara matinya Surat Ijin yang lama dengan
yang baru, karena harus menjaga efek dari surat-surat yang dibuat oleh Notaris
dalam jangka waktu antara dibatalkan surat ijin yang lama dengan surat ijin yang
baru. Jadi menurut saya, seharusnya dapat dilakukan pemutihan terhadap STTD
Penggugat yang lama sampai dikeluarkannya STTD Baru;