Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yohanes Cristian Sarumpaet

NIM : 3111420029

Matkul : Sejarah Indonesia Masa Prasejarah

Masa Bercocok Tanam

Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tidak mungkin dipisahkan
dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidup pada masa masa sebelumnya.
Betapa sulitnya bertahan hidup dalam kala plestosen dan pasca-plestosen tercermin dari
perkembangan budaya yang sangat lambat dan memakan waktu yang amat panjang. Keadaan
seperti ini berlaku pula di tempat lain di Afrika, Eropa, dan Asia. Lingkungan alam dengan
perubahan iklim yang berkali kali berlangsung sangat memengaruhi kehidupan manusia dan
mahkluk hidup lainhya.

Setelah cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan dilampaui, manusia menginjak
suatu masa kehidupan yang disebut masa bercocok tanam. Masa ini amat penting dalam sejarah
perkembangan dan peradaban masyarakat karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa
penguasaan sumber sumber alam bertambah cepat. Berbagai macam tumbuh tumbuhan dan
hewan mulai dipelihara dan dijinakkan. Cara untuk memanfaatkan hutan belukar dengan
menebang dan membakar pohon dan belukar mulai dikembangkan sehingga terciptalah ladang
ladang yang memberikan hasil pertanian, meski sifatnya masih sederhana.

Pada masa ini mulai ada tanda-tanda cara hidup menetap di suatu perkampungan yang
terdiri atas tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga.
Populasi mulai meningkat dan kegiatan kegiatan dalam kehidupan perkampungan yang terutama
ditujukan untuk mencukupi kebutuhan bersama, mulai diatur dan dibagi antaranggota
masyarakat. Selain teknologi dalam menghasilkan berbeda beda untuk keperluan sehari hari,
seperti pakaian, gerabah, dan alat alat kerja mulai ditingkatkan, unsur kepercayaan dalam
kehidupan perkampungan mulai memainkan peran yang penting. Unsur kepercayaan ini sangat
erat berhubungan dengan keinginan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesejahteraan
dalam hidup bersama.
Aspek aspek manusia pada masa bercocok tanam yaitu:

1. Sosial budaya

2. Ekonomi

3. Teknologi

4. Sistem kepercayaan

1. Sosial budaya

 Mereka sudah menetap dalam jangka tertentu, menetap di sebuah rumah seperti di
gua. Disamping itu, adanya rumah panggung yang digunakan untuk tempat
memelihara binatang peliharaan dan menyiapkan alat alat pertanian.
 Gua sebagai rumah sementara yang digunakan untuk penyembelihan binatang
buruan, bengkel peralatan, penguburan, pengolahan makanan, dan melakukan
kegiatan estetika.
 Di zaman ini sudah menggunakan Primus Interpares atau disebut kepala suku.
Kepala suku adalah seorang pemimpin yang sangat berpengaruh dalam sebuah
kelompok.
 Karena sudah mengenal bercocok tanam, mereka dituntut untuk selalu bekerja
sama dan melakukan kegiatan yang bersifat sosial, seperti membuat gerabah atau
alat alat pertanian dan teknologi sederhana.

2. Ekonomi

 Masyarakat pada masa bercocok tanam ini sudah mengenal sistem food
producing atau menghasilkan makanannya sendiri. Inilah fase dimana awalnya
food gathering menjadi food producing.
 Sudah mengenal sistem berhuma, dengan siklus: pohon ditebang, semak dibakar,
tanah ditumbuhi umbi umbian. Setelah panen mereka membiarkan tanah yang
sudah dipanen selama 10-15 tahun untuk gembur kembali. Setelah sampai 10-15
tahun tanah itu siap ditanami umbi.
 Pada masa ini, mereka sudah mengenal sistem barter. Mereka tidak hanya
menukar hasil pertanian, namun peralatan seperti gerabah, alat pertanian dan
perhiasan. Hal ini merupakan awal dari terbentuknya para pedagang tradisional
dan pasar.

3. Teknologi

Pada masa bercocok tanam mereka sudah mengenal dan membuat berbagai alat, yaitu:

 Beliung persegi: digunakan untuk memotong kayu.


 Gerabah: wadah dari pasir atau tanah liat.
 Gurdi dan pisau: berguna untuk melubangi kayu dan kulit.
 Mata panah: untuk menangkap ikan.
 Kapak lonjong: memiliki dua sisi, yang digunakan sampai sekarang dan diberi
tangkai.
 Cangkul: untuk mengolah tanah dan mengukir kayu.
 Perhiasaan: terbuat dari batu kalseidon.

4. Sistem kepercayaan

 Dinamisme: merupakan kepercayaan pada benda benda seperti pohon besar dan
batu, karena memiliki kekuatan gaib.
 Animisme: merupakan kepercayaan manusia yang percaya kepada roh roh nenek
moyang.
 Totemisme: mempercayai adanya binatang yang memiliki kekuatan gaib.
Binatang tersebut merupakan penjelmaan dari nenek moyang sebelumnya.

Dan beberapa bangunan sudah ada pada masa bercocok tanam ini seperti:

 Menhir
 Waruga
 Dolmen
 Punden berudak
 Sarkofagus
 Kubur batu
 Arca

Menurut saya masa bercocok tanam dinyatakan sebagai revolusi peradaban pertama dari
kehidupan manusia adalah hal yang benar. Karena pada masa bercocok tanam merupakan
masa yang sangat banyak terjadi perkembangan. Dari masa food gathering menjadi food
producing merupakan salah satu perubahan yang signifikan karena ini menunjukan
bahwa manusia sudah mulai berpikir lebih cerdas. Volume otak manusia pada masa ini
juga sudah bertambah menjadi lebih besar yang membuktikan bahwa mereka sudah
menggunakan kecerdasan dengan baik. Hidup mulai menetap dan saling bersosialisasi
merupakan awal mula peradaban sehingga menjadi seperti saat sekarang ini. Dan
teknologi yang lebih maju dari masa sebelumnya pun sudah ditemukan dan dipakai pada
masa bercocok tanam. Jadi tak heran bahwa masa bercocok tanam dinyatakan sebagai
revolusi peradaban pertama dari kehidupan manusia.

Menhir
Kapak lonjong

Kerangka manusia pada


masa bercocok tanam
Manusia pada masa bercocok tanam

Anda mungkin juga menyukai